Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN ANAK DI ERA DIGITAL

(Televisi dan Media, Perkembangan dalam Literasi Media, Potensial Efek yang
tidak Diinginkan dari Media (Televisi), Media (Televisi) Sebagai Media
Pendidikan)

Disusun Oleh:
Kelompok 9
Fuji Restu Siti K. : 2210210009
Nuria Febriana : 2210210010
Dea Dwi Amanda : 2220210024

Dosen Pengampu: Dini Anggraeni, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena atas
karunianya-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Sholawat dan salam tak lupa pula kita hanturkan kepada junjungan
kita yakni nabi kita nabi besar muhammad SAW

Terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam rangka


penyusunan makalah ini, dan terima kasih pula kepada dosen pemberi mata
kuliah karena telah memotivasi kami dalam hal mengembangkan wawasan
pengetahuan sehingga kami sangat bersyukur untuk mengerjakan tugas makalah
ini.

Kemudian kami sangat mengharapkan kritik dan saran kepada dosen pemberi
mata kuliah, untuk perbaikan tugas berikutnya nanti. Akhir kata, Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita
sebagai mahasiswa, Terimah kasih.

Palembang, 20 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Makalah.........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan dan Era Digital.....................................................3
B. Televisi dan media dalam kehidupan anak................................................5
C. Perkembangan Literasi Media pada anak di era digital............................7
D. Potensial Efek yang tidak diinginkan dari media Televisi........................8
E. Media Televisi Sebagai Media Pendidikan.............................................10
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................12
B. Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia teknologi saat ini makin pesat ke arah serba
digital. Era digital telah membuat manusia memasuki gaya hidup baru yang
tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Teknologi
menjadi alat yang membantu kebutuhan manusia. Dengan teknologi apapun
dapat dilakukan dengan lebih mudah. Begitu pentingnya peran teknologi
inilah yang mulai membawa peradaban memasuki ke era digital.
Perubahan peradaban ini didukung oleh perkembangan dunia yang
telah memasuki industry 4.0 dimana teknologi menjadi hal yang paling
mendasar didalamnya. Ketika dunia mengalami perubahan era, ada banyak
hal yang juga mengikutinya mengikutinya atau dengan kata atau dengan kata
lain, perubahan terjadi pada perubahan terjadi pada beberapa sector beberapa
sector kehidupan. Namun, bukan sekedar perubahan yang terjadi namun
tantangan pun ikut mengiringiny pun ikut mengiringinya. Tidak terkecuali
dalam sec a. Tidak terkecuali dalam sector pendidikan. tor pendidikan.1
Semakin beragamnya tantangan pendidikan di era digital ini tidak
diikuti dengan pemahaman digital dari masyarakat. Sebagian besar pengguna
internet masih berfokus pada pemanfaatan media social, belum didominasi
dengan pemahaman pemahaman yang lebih maju bahwa dunia digial bisa
dioptimalkan dioptimalkan lebih maksimal, tidak saja untuk berkomunikasi
dalam kapasitas pergaulan dan persahabatan, persahabatan, tetapi bisa juga
untuk saling berbagi berbagi pengetahuan, pengetahuan, aktualisasi
aktualisasi diri, hingga motif bisnis dan ekonomi.
Kurangnya pemahaman masyarakat ini menyebabkan banyak terjadi
penyalahgunaan internet oleh kalangan pelajar yang dapat menimbulkan efek
tidak baik bagi anak. Tantangan-tantangan di dunia pendidikan perlu disikapi
1
Verdinandus Lelu Ngongo, Taufiq Hidayat, dan Wiyanto Wiyanto, “Pendidikan Di Era
Digital,” dalam Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI
Palembang, 2019.

1
serius dan diperhatikan dengan lebih oleh semua kalangan. Tidak terkecuali
oleh tenaga kependidikan di lembaga pendidikan anak usia dini.
Pendidikan yang diberikan untuk anak usia dini perlu mengantisipasi
dampak baik dan buruk era digital karena anak usia 0 – 6 tahun inilah yang
akan menjadi tulang punggung punggung pembangunan pembangunan
bangsa pada 25 hingga 30 tahun mendatang. mendatang. Anak perlu
diarahkan dan dan diajarkan untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi
namun juga harus bersifat bijak dan kreatif dalam menggunakannya agar
terhindar dari penyalahgunaan media digital atau teknologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendidikan dan Era Digital
2. Apa peran Televisi dan media dalam kehidupan anak
3. Bagaimana Perkembangan Literasi Media pada anak di era digital
4. Apa saja Potensial Efek yang tidak diinginkan dari media Televisi
5. Apa yang dimaksud Media Televisi Sebagai Media Pendidikan

C. Tujuan Makalah
1. Dapat Mengetahui Pengertian Pendidikan dan Era Digital
2. Dapat Mengetahui Televisi dan media dalam kehidupan anak
3. Dapat Mengetahui Perkembangan Literasi Media pada anak di era digital
4. Dapat Mengetahui Potensial Efek yang tidak diinginkan dari media
Televisi
5. Dapat Mengetahui Media Televisi Sebagai Media Pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan dan Era Digital


1. Pengertian Pendidikan
Menurut Wikipedia, Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan,
keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau
penelitian. Pendidikan sering terjadi penelitian. Pendidikan sering terjadi
di bawah bim di bawah bimbingan orang lain, tetapi bingan orang lain,
tetapi juga memungkinkan secara otodidak. juga memungkinkan secara
otodidak. Etimologi kata Etimologi kata pendidikan itu sendiri
pendidikan itu sendiri berasal berasal dari bahasa Latin yaitu ducare,
ducare, berarti berarti “menuntun, “menuntun, mengarahkan,
mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi,
pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang
memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan
dapat dianggap pendidikan2
Sedangkan, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang
pendidikan pendidikan sebelum sebelum jenjang jenjang pendidikan
pendidikan dasar yang merupakan merupakan suatu upaya pembinaan
yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.3

2
Priscila Natalia Kezia, “Pentingnya pendidikan karakter pada anak sekolah dasar di era
digital,” Jurnal Pendidikan Tambusai 5, no. 2 (2021): 2941–46.
3
Nurul Dwi Tsoraya dkk., “Pentingnya Pendidikan Karakter Terhadap Moralitas Pelajar
di Lingkungan Masyarakat Era Digital,” Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan 1, no. 01
(2023): 7–12.

3
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Nasional, pada pasal 28 menyebutkan menyebutkan bahwa:
(1) Pendidikan Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum
jenjang pendidikan dasar. (2) Pendidikan anak usia dini dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau
informal. (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
pendidikan formal berbentuk berbentuk taman kanak-kanak kanak-kanak
(TK), raudatul raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. (4)
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan pendidikan nonformal
nonformal berbentuk berbentuk kelompok kelompok bermain bermain
(KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain y penitipan anak
(TPA), atau bentuk lain yang sedera ang sederajat.
2. Pengertian Era Digital
Istilah “era digital” merupakan perkembangan dari dunia teknologi
yang terdiri atas seperangkat media yang tidak akan berfungsi jika berdiri
sendiri. Sedangkan media digital adalah sebuah bentuk media elektronik
dimana data disimpan dalam format digital. Kata digital/di.gi.tal/
berhubungan berhubungan dengan angka-angka angka-angka untuk
sistem perhitungan perhitungan tertentu, tertentu, dan berhubungan deng
berhubungan dengan penomoran. an penomoran.4
Digital berasal dari kata digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari
jemari. jemari. Apabila Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa,
dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari
2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu digital merupakan penggambaran
dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan
on (bilangan biner). Semua system komputer menggunakan sistem digital
sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary
Digit).
Era digital adalah istilah yang di gunakan dalam kemunculan
digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer.
4
Nardawati Nardawati, “Perencanaan Pendidikan yang Baik Sebagai Upaya Peningkatan
Mutu Pendidikan di Era Digital,” Jurnal Literasiologi 6, no. 2 (2021): 556568.

4
Media baru Era Digital sering di gunakan untuk menggambarkan
teknologi digital.Media ini memiliki karakteristik dapat dimanipulasi,
bersifat jaringan atau internet, selain internet seperti media cetak, telivisi,
majalah, koran dan lain-lain bukanlah termasuk dalam kategori media
baru. Media massa Beralih ke media baru atau internet karena ada
pergeseran budaya dalam sebuah penyampaian informasi. Kemampuan
media era digital ini lebih memudahkan masyarakat dalam menerima
informasi lebih cepat dalam hal ini internet yang membuat media massa
berbondong-bondong pindah haluan.

B. Televisi dan media dalam kehidupan anak


Media memiliki peran yang sangat signifikan dalam kehidupan anak-
anak di era digital saat ini. Anak-anak dikelilingi oleh beragam bentuk media,
seperti televisi, internet, video game, ponsel pintar, dan media sosial. Media
ini menjadi sarana hiburan, pembelajaran, dan interaksi sosial. Anak-anak
dapat mengakses konten edukatif, program hiburan, dan informasi dengan
cepat melalui berbagai perangkat elektronik. Namun, penggunaan media yang
intensif juga membawa potensi risiko, termasuk dampak negatif terhadap
kesehatan fisik, perkembangan psikologis, dan hubungan sosial anak-anak.5
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memantau
dan mengarahkan penggunaan media anak-anak, mengedukasi mereka
tentang literasi media, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan
yang dibutuhkan untuk mengevaluasi konten media dengan bijak. Dalam
lingkungan media yang semakin kompleks, literasi media menjadi kunci
untuk membantu anak-anak mengelola dan memahami dunia digital dengan
cara yang sehat dan cerdas.
Televisi memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan anak-anak
di era digital. Sejarah perkembangan penggunaan televisi oleh anak-anak
mencerminkan perubahan besar dalam budaya media keluarga. Awal

5
Riza Hernawati dan Maya Amalia Oesman Palapah, “Televisi dalam kehidupan anak,”
2011.

5
munculnya televisi dalam keluarga membawa kemungkinan baru dalam
hiburan dan pembelajaran. Anak-anak secara khusus diuntungkan karena
diperkenalkan pada beragam program yang dirancang khusus untuk mereka.
Statistik penggunaan televisi oleh anak-anak menunjukkan bahwa
televisi tetap menjadi media yang dominan dalam kehidupan mereka. Anak-
anak dari berbagai kelompok usia seringkali menghabiskan banyak waktu di
depan layar televisi, baik untuk hiburan maupun pendidikan. Durasi rata-rata
menonton televisi oleh anak-anak dapat mencapai jumlah yang cukup besar,
yang menandakan signifikansi televisi dalam rutinitas sehari-hari mereka.
Dalam hal hiburan, televisi menawarkan berbagai program yang
dirancang untuk anak-anak, termasuk kartun, acara komedi, dan drama.
Hiburan televisi dapat mempengaruhi imajinasi dan kreativitas anak-anak,
menginspirasi mereka dengan cerita-cerita yang menarik dan karakter yang
menghibur. Namun, perlu diingat bahwa potensi positif hiburan televisi juga
dapat diimbangi dengan dampak negatif, seperti paparan anak-anak pada
konten yang mungkin tidak sesuai untuk usia mereka.6
Selain hiburan, televisi juga berperan dalam pendidikan anak-anak.
Program pendidikan yang disediakan oleh televisi, seperti program
pembelajaran prasekolah, dapat membantu anak-anak mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan dasar. Meskipun televisi dapat menjadi alat
yang efektif dalam pendidikan anak-anak, evaluasi yang cermat diperlukan
untuk menentukan efektivitas program-program ini.
Dengan demikian, televisi memiliki pengaruh yang signifikan dalam
kehidupan anak-anak, memberikan manfaat dalam bentuk hiburan dan
pendidikan, tetapi juga memerlukan pemahaman yang cermat dan
pengawasan dari orang tua dan pendidik untuk memastikan penggunaan yang
sehat dan bermanfaat bagi perkembangan anak-anak.

6
Jihan Filisyamala, “Pengaruh Media Televisi untuk Mengembangkan Kosakata Anak,”
Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual 3, no. 2 (2018): 253–59.

6
C. Perkembangan Literasi Media pada anak di era digital
Perkembangan literasi media pada anak-anak di era digital adalah
suatu aspek yang sangat penting dalam pendidikan mereka. Literasi media
mengacu pada kemampuan individu untuk memahami, mengevaluasi, dan
menggunakan media dengan bijak.7 Di era digital yang dipenuhi dengan
berbagai bentuk media, anak-anak perlu mengembangkan literasi media agar
bisa memahami dan menghadapi media dengan cara yang cerdas dan kritis.
Perkembangan literasi media pada anak-anak melibatkan beberapa
aspek, termasuk:8
1. Pemahaman Konten Media: Anak-anak perlu memahami apa yang
mereka lihat, dengar, atau baca di media. Ini termasuk memahami pesan,
narasi, dan informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk media.
2. Keterampilan Analitis: Literasi media juga melibatkan kemampuan anak-
anak untuk menilai dan menganalisis konten media. Mereka perlu belajar
bagaimana mengidentifikasi sumber informasi, memahami sudut
pandang, dan menilai kebenaran atau ketidakbenaran informasi.
3. Keterampilan Kritis: Anak-anak perlu mengembangkan kemampuan
untuk mempertanyakan apa yang mereka lihat di media, memahami
motivasi di balik pesan yang disampaikan, dan mengenali bias atau
stereotip yang mungkin ada dalam konten media.
4. Kreativitas dan Produksi Media: Selain menjadi konsumen media yang
cerdas, anak-anak juga harus mampu menjadi produsen media yang
berpikiran kritis. Mereka dapat belajar untuk membuat konten media
mereka sendiri dengan pesan yang mereka inginkan.
5. Etika Digital: Literasi media juga mencakup pemahaman etika digital,
termasuk perilaku yang aman dan bertanggung jawab di dunia online.
Anak-anak perlu belajar tentang perlindungan privasi, hak cipta, serta
tata cara berkomunikasi secara etis dalam lingkungan digital.

7
Sapta Sari, “Literasi media pada generasi milenial di era digital,” Professional: Jurnal
komunikasi dan administrasi publik 6, no. 2 (2019): 30–42.
8
Endah Silawati dkk., “Literasi media anak usia dini: Strategi penanggulangan kekerasan
seksual pada anak,” dalam prosiding seminar nasional & internasional, vol. 1, 2018.

7
Dalam dunia yang semakin terkoneksi dan didominasi oleh media,
perkembangan literasi media pada anak-anak adalah kunci untuk membantu
mereka menjadi individu yang cerdas, kritis, dan berpengetahuan. Orang tua
dan pendidik memiliki peran penting dalam membimbing anak-anak mereka
dalam memahami dan menggunakan media secara sehat dan efektif. Ini akan
membantu mereka menghadapi tantangan dan peluang di era digital dengan
lebih baik.9

D. Potensial Efek yang tidak diinginkan dari media Televisi


Media televisi memiliki potensial efek yang tidak diinginkan yang dapat
mempengaruhi anak-anak. Beberapa efek yang tidak diinginkan tersebut
meliputi:10
1. Paparan terhadap Konten yang Tidak Sesuai untuk Usia: Anak-anak
mungkin secara tidak sengaja terpapar pada konten televisi yang tidak
sesuai untuk usia mereka, seperti adegan kekerasan, seksualitas, atau
bahasa kasar. Hal ini dapat memengaruhi perkembangan psikologis
mereka dan membuat mereka merasa tidak nyaman.
2. Penurunan Aktivitas Fisik: Menonton televisi dalam jangka waktu yang
lama dapat mengurangi waktu yang anak-anak habiskan untuk bermain,
berolahraga, atau berinteraksi secara langsung dengan teman-teman dan
keluarga. Ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan
perkembangan mereka.
3. Gangguan Tidur: Terlalu banyak menonton televisi, terutama sebelum
tidur, dapat mengganggu pola tidur anak-anak. Paparan cahaya biru dari
layar televisi dapat menghambat produksi hormon tidur, sehingga
membuat anak-anak kesulitan tidur.
4. Pengaruh Konsumsi Makanan dan Minuman: Anak-anak sering terpapar
pada iklan makanan dan minuman yang tidak sehat di televisi. Ini dapat
9
Imanda Fikri Aulinda, “Menanamkan Budaya Literasi Pada Anak Usia Dini Di Era
Digital,” Tematik 6, no. 2 (2020): 88–93.
10
Nur Hamzah, Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny, dan Maulidya Ulfah, “Tontonan anak di
Televisi: Paradoks dan Kontestasi Nilai Tontonan Anak di Media Televisi Nasional,” Jurnal
Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5, no. 2 (2021): 1883–93.

8
mendorong mereka untuk mengkonsumsi makanan cepat saji dan
minuman berkafein atau ber gula tinggi, yang berpotensi menyebabkan
masalah kesehatan.
5. Ketergantungan pada Layar: Anak-anak yang terlalu banyak menonton
televisi dapat mengembangkan ketergantungan pada layar. Ini dapat
memengaruhi kualitas waktu yang mereka habiskan dengan aktivitas lain,
seperti membaca, bermain, atau belajar.
6. Gangguan Perkembangan Sosial: Terlalu banyak waktu yang dihabiskan
di depan televisi dapat menghambat interaksi sosial anak-anak dengan
teman-teman dan anggota keluarga. Ini bisa memengaruhi perkembangan
keterampilan sosial mereka.
7. Paparan pada Berita dan Isu yang Mungkin Tidak Sesuai untuk Usia:
Anak-anak mungkin terpapar pada berita dan isu-isu yang mungkin sulit
bagi mereka untuk memahami atau mengatasi secara emosional. Ini dapat
menimbulkan kecemasan atau ketakutan yang tidak perlu.
8. Gangguan Konsentrasi dan Perkembangan Kognitif: Paparan yang
berlebihan pada televisi dapat mengganggu konsentrasi dan
mempengaruhi perkembangan kognitif anak-anak. Mereka mungkin lebih
sulit berkonsentrasi dalam tugas-tugas sekolah dan pekerjaan rumah.11
Penting untuk diingat bahwa penggunaan televisi oleh anak-anak
harus diawasi dan diatur dengan bijak oleh orang tua dan pendidik untuk
meminimalkan potensi efek yang tidak diinginkan ini. Selain itu, literasi
media dan pendidikan tentang penggunaan media yang sehat dapat membantu
anak-anak memahami dan mengatasi dampak negatif potensial dari media
televisi.

11
Nurul Azmi, “Dampak media televisi terhadap prilaku sosial anak,” Scientiae
Educatia: Jurnal Pendidikan Sains 3, no. 2 (2014): 11–28.

9
E. Media Televisi Sebagai Media Pendidikan
Media televisi memiliki potensi besar sebagai alat pendidikan yang efektif.
Beberapa aspek yang menunjukkan media televisi sebagai media pendidikan
yang berharga adalah sebagai berikut:12
1. Konten Pendidikan Khusus: Televisi sering menawarkan program-
program yang dirancang khusus untuk pendidikan anak-anak. Program-
program ini dapat mencakup materi pembelajaran prasekolah, bahasa,
matematika, sains, sejarah, dan berbagai topik lainnya. Program ini
dibuat dengan memperhatikan perkembangan kognitif anak-anak dan
tujuan pendidikan yang relevan.
2. Visualisasi Materi Pendidikan: Televisi memiliki kemampuan untuk
memvisualisasikan konsep yang kompleks. Dalam banyak kasus,
ilustrasi, animasi, dan rekaman langsung digunakan untuk membantu
anak-anak memahami konsep-konsep abstrak. Ini bisa sangat berguna
dalam pendidikan yang memerlukan pemahaman visual.
3. Daya Tarik dan Keterlibatan: Program pendidikan di televisi sering
dirancang agar menarik perhatian anak-anak dengan cara yang interaktif
dan menarik. Ini dapat membantu anak-anak tetap fokus dan terlibat
dalam pembelajaran.
4. Aksesibilitas dan Luasnya Jangkauan: Televisi adalah media yang mudah
diakses oleh banyak anak-anak di seluruh dunia. Ini memungkinkan
pendidikan melalui televisi mencapai audiens yang lebih luas, terutama
di daerah yang sulit diakses oleh sumber pendidikan konvensional.
5. Pengulangan dan Mandiri: Anak-anak dapat menonton program
pendidikan di televisi kapan saja, dan mereka dapat mengulangi materi
yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini mendukung
pembelajaran mandiri dan pengulangan, yang penting dalam memahami
konsep baru.
6. Dukungan untuk Orang Tua dan Pendidik: Program pendidikan di
televisi dapat membantu orang tua dan pendidik dalam memberikan
12
Erma Suryani, “Televisi sebagai Media Pembelajaran,” Jurnal Riset Kajian Teknologi
dan Lingkungan 1, no. 1 (2018): 62–65.

10
pelajaran tambahan dan memperkenalkan anak-anak pada konsep-konsep
baru dalam cara yang menarik.13
Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan televisi sebagai
media pendidikan harus diawasi dengan bijak. Orang tua dan pendidik harus
memilih program yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak, dan
mereka juga harus memastikan bahwa waktu yang dihabiskan di depan
televisi seimbang dengan aktivitas fisik, interaksi sosial, dan pembacaan.
Selain itu, penggunaan televisi sebagai media pendidikan harus melengkapi
metode pendidikan lainnya, seperti pembelajaran dalam kelas dan interaksi
dengan guru atau instruktur.

BAB III

PENUTUP

13
Cepy Riyana, Media pembelajaran (KEMENAG RI, 2012).

11
A. Kesimpulan
Pendidikan adalah proses transfer pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya, yang dapat berlangsung
melalui berbagai bentuk pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Era digital
mencerminkan perkembangan teknologi digital yang telah mengubah cara
informasi disampaikan dan diakses. Di era digital ini, media memiliki peran
penting dalam kehidupan anak-anak, baik sebagai sumber hiburan maupun
pembelajaran. Literasi media pada anak-anak di era digital adalah suatu
keharusan, karena membantu mereka memahami, mengevaluasi, dan
menggunakan media dengan bijak. Sementara televisi memiliki potensi
sebagai media pendidikan yang kuat, penggunaannya juga dapat membawa
efek yang tidak diinginkan pada anak-anak, seperti paparan pada konten yang
tidak sesuai, penurunan aktivitas fisik, atau gangguan tidur. Oleh karena itu,
penting untuk mengawasi dan mengarahkan penggunaan televisi dengan
bijak, sekaligus mempromosikan literasi media yang sehat untuk membantu
anak-anak menghadapi tantangan dan peluang di era digital dengan lebih
baik.
B. Saran
Penulis menyadari bahwasanya makalah diatas masih memiliki
banyak kesalahan dan kekurangan, baik kesalahan penulisan maupun
kekurangan referensi. Oleh karena itu, penulis berharap agar pembaca dapat
memberikan kritik dan saran demi menjadikan makalah ini lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

12
Aulinda, Imanda Fikri. “Menanamkan Budaya Literasi Pada Anak Usia Dini Di
Era Digital.” Tematik 6, no. 2 (2020): 88–93.
Azmi, Nurul. “Dampak media televisi terhadap prilaku sosial anak.” Scientiae
Educatia: Jurnal Pendidikan Sains 3, no. 2 (2014): 11–28.
Filisyamala, Jihan. “Pengaruh Media Televisi untuk Mengembangkan Kosakata
Anak.” Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual 3, no. 2 (2018): 253–59.
Hamzah, Nur, Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny, dan Maulidya Ulfah. “Tontonan
anak di Televisi: Paradoks dan Kontestasi Nilai Tontonan Anak di Media
Televisi Nasional.” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5,
no. 2 (2021): 1883–93.
Hernawati, Riza, dan Maya Amalia Oesman Palapah. “Televisi dalam kehidupan
anak,” 2011.
Kezia, Priscila Natalia. “Pentingnya pendidikan karakter pada anak sekolah dasar
di era digital.” Jurnal Pendidikan Tambusai 5, no. 2 (2021): 2941–46.
Nardawati, Nardawati. “Perencanaan Pendidikan yang Baik Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Digital.” Jurnal Literasiologi 6, no. 2
(2021): 556568.
Ngongo, Verdinandus Lelu, Taufiq Hidayat, dan Wiyanto Wiyanto. “Pendidikan
Di Era Digital.” Dalam Prosiding Seminar Nasional Program
Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, 2019.
Riyana, Cepy. Media pembelajaran. KEMENAG RI, 2012.
Sari, Sapta. “Literasi media pada generasi milenial di era digital.” Professional:
Jurnal komunikasi dan administrasi publik 6, no. 2 (2019): 30–42.
Silawati, Endah, Charlotte Ambat Harun, Winti Ananthia, Desiani Natalina
Muliasari, Yeni Yuniarti, dan Margaretha Sri Yuliariatiningsih. “Literasi
media anak usia dini: Strategi penanggulangan kekerasan seksual pada
anak.” Dalam prosiding seminar nasional & internasional, Vol. 1, 2018.
Suryani, Erma. “Televisi sebagai Media Pembelajaran.” Jurnal Riset Kajian
Teknologi dan Lingkungan 1, no. 1 (2018): 62–65.
Tsoraya, Nurul Dwi, Ika Ainun Khasanah, Masduki Asbari, dan Agus Purwanto.
“Pentingnya Pendidikan Karakter Terhadap Moralitas Pelajar di

13
Lingkungan Masyarakat Era Digital.” Literaksi: Jurnal Manajemen
Pendidikan 1, no. 01 (2023): 7–12.

14

Anda mungkin juga menyukai