Anda di halaman 1dari 12

MALAKAH

MATA KULIAH PENDIDIKAN KELURGA

“MENDIDIK ORANG DEWASA DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI”

Dosen Pengampu:
Dr. Ismaniar, M.Pd

Oleh Kelompok 4:
Lara Mailina Sari (21005098)
Mutiara Rahmadani (21005104)
Nurhasanah (21005108)
Salma Naurah Azis (21005111)
Viona Angely Handayani (21005116)

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyusun makalah ini guna memberi penjelasan mengenai “Mendidik Orang Dewasa
di Era Teknologi Informasi” dan untuk lebih jelasnya akan dijabarkan dalam makalah
ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ismaniar, selaku Dosen
Pendidikan Keluarga yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni.

Dalam penyusunan tugas ini, penulis banyak mendapatkan petunjuk serta


pelajaran yang bermanfaat bagi penulis. Tugas yang sederhana ini jauh dari
sempurna, penulis mengharapkan kritik atau saran dari pembaca guna untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan tugas ini.

Demikian Makalah ini disusun dengan harapan. Mudah-mudahan guna dan


manfaat bagi kita semua khususnya insan pencipta dunia pendidikan dan penulis
sangat selalu berharap mudah-mudahan Allah SWT selalu meridhai kita semua.

Aamiin…

Padang, 14 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. 1
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 3


1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 5


2.1 Teori Mendidik Orang Dewasa di Era Teknologi Informasi ........................ 5
2.2 Konsep Mendidik Orang Dewasa di Era Teknologi Informasi .................... 6
2.3 Strategi Mendidik Orang Dewasa di Era Teknologi Informasi .................... 7
2.4 Karakteristik Belajar Orang Dewasa .......................................................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 10


3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
3.2 Saran ......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi dan informasi saat ini hamper sulit dibendung, seluruh
dimensi kehidupan manusia sudah dimasuki dan dipengaruhi oleh adanya
teknologi dan informasi, termasuk juga dalam dunia pendiidkan. Disatu sisi,
kemajuan teknologi informasi mendatangkan keuntungan atau nilai yang positif
dan kondusif. Artinya kemajuan teknologi informasi membuat aktifitas dan
kebutuhan manusia semakin mudah atau gampang dilaksanakan. Akan tetapi
disisi lain, setiap kemajuan dan perkembangan mendatangkan implikasi negative
dan distruktif (merusak) jika manusia tidak memiliki sikap kritis dan selektif.
Keluarga merupakan lokussentral dalam upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia disegala bidang kehidupan, baik kehidupan pribadi, masyarakat,
bangsa dan negara. Keberhasilan pembangunan nasional ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusia bagsa Indonesia. Kualitas sumber daya manusia sebagai
generasi penerus bangsa sangat berperan dalam menentukan kualitas bangsa
Indonesia mendatang.
Informasi dan komunikasi sebagai bagian dari teknologi juga sedang
berkembang sangat pesat, mempengaruhi berbagai kehidupan dan memberikan
perubahan terhadap cara hidup dan aktivitas orang dewasa sehari-hari, termasuk
dalam dunia pendidikan. Pendidikan mengalami perkembangan yang sangat
pesat, diantaranya dengan adanya pembelajaran digital (digital learning).
Banyaknya informasi yang beredar di dunia internet, menuntut orang dewasa
untuk mampu membedakan dan mengurutkan informasi yang baik dan tidak baik.
Informasi yang ada di internet pada dasarnya tidak semuanya memiliki nilai
kebenaran atau kebaikan. Beberapa informasi bahkan merupakan informasi yang
tidak benar adanya atau lazimnya dikenal dengan informasi hoax. Hoax adalah
informasi sesat dan berbahaya karena menyesatkan persepsi manusia dengan
menyampaikan informasi palsu sebagai kebenaran (Rasywir dan Purwarianti,
2015). Pemahaman dan penggunaan literasi digital dengan baik dapat
menghindarkan pengguna internet pada informasi hoax dan lebih menekankan
pada informasi yang benar dan baik sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Teknologi telah mempengaruhi dan mengubah orang dewasa dalam
kehidupannya sehari-hari, sehingga jika sekarang ini ‘gagap teknologi’ maka akan
terlambat dalam menguasai informasi, dan akan tertinggal pula untuk memperoleh
berbagai kesempatan maju. Informasi memiliki peran penting dan nyata, pada era
masyarakat informasi (information society) atau masyarakat ilmu pengetahuan
(knowledge society)

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana teori mendidik orang dewasa di era teknologi informasi?
2. Bagaimana konsep mendidik orang dewasa di era teknologi informasi?
3. Bagaimana strategi mendidik orang dewasa di era teknologi informasi?
4. Apa saja karakteristik belajar orang dewasa?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Keluarga di Universitas
Negeri Padangpada tahun 2022.
2. Untuk menambah wawasan mengenai teori dan konsep dalam mendidik orang
dewasa di era teknologi unformasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi dalam mendidik orang dewasa di era
teknologi informasi.
4. Untuk mengetahui apa saja karakteristik orang dewasa dalam belajar.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Mendidik Orang Dewasa di Era Teknologi Informasi


Dewasa muda (awal) adalah masa transisi dari masa remaja ke dewasa yang
disebut sebagi beranjak dewasa (emerging adulthood) terjadi dari usia 18 sampai
25 tahun (Arnet dalam Diane, Ruth, & Sally, 2015:7). Orang dewasa muda
termasuk masa transisi, baik secara fisik (physically trantition), transisi secara
intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition)
(Agoes, 2004:4). Berbagai masalah juga muncul dengan bertambahnya umur
pada masa dewasa awal. Dewasa awal adalah masa peralihan dari
ketergantungan kemasa mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan menentukan
diri sendiri dan pandangan tentang masa depan sudah realistis.
Dewasa madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa usia antara
40 sampai 60 tahun. Masa tersebut ditandai oleh adanya perubahan fisik, mental
serta perubahan minat (Hurlock,1980). Menurut Erikson (dalam Santrock, 2002),
usia madya merupakan masa kritis dimana baik generativitas/kecenderungan
untuk menghasilkan dan stagnansi atau kecenderungan untuk tetap berhenti akan
dominan. Menurut Erikson, (dalam Santrock, 2002) pada masa usia madya orang
akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (tetap) tidak
mengerjakan sesuatu apapun lagi. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial
antara lain: masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan
wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan
memasuki suatu periode dalam kehidupannya dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku
yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa
sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhartiannya terhadap agama ini
dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
Malcolm Knowles dalam publikasinya yang berjudul "The Adult Learner,
Aneglected Species" mengungkapkan teori belajar yang tepat bagi orang dewasa.
Sejak saat itulah istilah "Andragogi " makin diperbincangkan oleh berbagai
kalangan khususnya para ahli pendidikan.
Pendidikan orang dewasa atau dengan istilah lain Andragogi berasal dari
bahasa Yunani dari kata aner artinya orang dewasa, dan agogos artinya
memimpin. Maka secara harfiah andragogi berarti seni dalam mengajar orang
dewasa, berlawanan dengan paedagogi yang berati seni dan pengetahuan
mengajar anak. (Kartini Kartono, 1997:23). Karena pengertian pedagogi adalah
seni atau pengetahuan membimbing atau memimpin atau mengajar anak, maka
apabila menggunakan istilah pedagogi untuk kegiatan pelatihan bagi orang
dewasa jelas tidak tepat, karena mengandung makna bertentangan. Pada
awalnya, bahkan hingga sekarang, banyak praktek proses belajar dalam suatu
pelatihan yang ditunjukan kepada orang dewasa, yang seharusnya bersifat
andragogis, dilakukan dengan cara-cara pedagogis. Dalam hal ini prinsip-prinsip
dan asumsi yang berlaku bagi pendidikan anak di anggap dapat diberlakukan bagi
kegiatan pelatihan bagi orang dewasa.
Lebih lanjut John D Ingals, memberikan batasan bahwa pendidikan orang
dewasa adalah suatu cara pendekatan dalam proses belajar orang
dewasa,rumusan ini lebih menekankan kepada tehnik belajar bagi orang dewasa
sehingga orang dewasa sanggup dan mau belajar sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Berikut ini di sajikan perbandingan asumsi anatara keduanya.

2.2 Konsep Mendidik Orang Dewasa di Era Teknologi Informasi


Bagi orang dewasa, terciptanya suasana belajar yang kondusif merupakan
suatu fasilitas yang mendorong mereka mau mencoba perilaku baru, berani tampil
beda, dapat berlaku dengan sikap baru dan mau mencoba pengetahuan baru yang
mereka peroleh. Walaupun sesuatu yang baru mengandung resiko terjadinya
kesalahan, namun kesalahan, dan kekeliruan itu sendiri merupakan bagian yang
wajar dari belajar.Pada akhirnya, orang dewasa ingin tahu apa arti dirinya dalam
kelompok belajar itu. Bagi orang dewasa ada kecenderungan ingin mengetahui
kekuatan dan kelemahan dirinya.
Dengan demikian, diperlukan adanya evaluasi bersama oleh seluruh anggota
kelompok dirasakan berharga untuk bahan renungan, di mana renungan itu dapat
mengevaluasi dirinya dari orang lain yang persepsinya bisa saja memiliki
perbedaan.Informasi dan komunikasi sebagai bagian dari teknologi juga sedang
berkembang sangat pesat, mempengaruhi berbagai kehidupan dan memberikan
perubahan terhadap cara hidup dan aktivitas orang dewasa sehari-hari, termasuk
dalam dunia pendidikan. Pendidikan mengalami perkembangan yang sangat
pesat, diantaranya dengan adanya pembelajaran digital (digital learning).
Digital literasi lebih cenderung pada hal hal yang terkait dengan keterampilan
teknis dan berfokus pada aspek kognitif dan sosial emosional dalam dunia dan
lingkungan digital.

2.3 Strategi Mendidik Orang Dewasa di Era Teknologi Informasi


Pada dasarnya ”orang dewasa" memiliki banyak pengalaman baik dalam
bidang pekerjaannya maupun pengalaman lain dalam kehidupannnya. Tentu saja
untuk menghadapi peserta pendidikan yang pada umumnya adalah "orang
dewasa" dibutuhkan suatu strategi dan pendekatan yang berbeda dengan
"pendidikan dan pelatihan" ala bangku sekolah, atau pendidikan konvensional
yang sering disebut dengan pendekatan Pedagogis. Praktek "pendekatan
pedagogis" yang diterapkan dalam pendidikan dan pelatihan seringkali tidak
cocok. Untuk itu, dibutuhkan suatu pendekatan yang lebih cocok dengan
kematangan, konsep diri peserta, dan pengalaman peserta". Di dalam dunia
pendidikan, strategi dan pendekatan ini dikenal dengan "Pendidikan Orang
Dewasa (Adult Education).”
Masalahnya yang sering muncul bagaimana kiat dan strategi membelajarkan
orang dewasa yang tidak menduduki bangku sekolah. Secara pskologis orang
dewasa sebagai siswa dalam kegiatan belajar tidak dapat diperlakukan seperti
anak-anak didik biasa yang sedang duduk dibangku sekolah. Orang dewasa
tumbuh sebagai pribadi dan memiliki kematangan konsep diri bergerak dari
ketergantungan seperti yang terjadi pada masa kanak-kanak menuju ke arah
kemandirian atau pengarahan diri sendiri. Kematangan psikologi orang dewasa
sebagai pribadi yang mampu mengarahkan diri sendiri, bukan diarahkan, dipaksa
dan dimanipulasi oleh orang lain. Sehingga bila orang dewasa menghadapi situasi
yang tidak memungkinkan dirinya menjadi dirinya sendiri, maka dia akan merasa
dirinya tertekan dan merasa tidak senang.
Sehingga strategi yang dapat dilakukan untuk mendidik orang dewasa di era
teknologi informasi adalah dengan;
1. Membangun komunikasi yang akrab.
2. Mendukung hobi dan pekerjaan yang bersifat positif.
3. Mengingatkan orang dewasa akan dampak positif dan negatif internet.
4. Meluangkan atau memperbanyak waktu dengan keluarga untuk kegiatan-
kegitan yang positif.
5. Bersikap sopan dan menghargai.
6. Monitoring lingkungan, baik lingkungan nyata maupun dalam dunia maya.
7. Bersikap sabar dalam mendidik karena mengingat kondisi orangtua yang
tidaklah sama seperti remaja.
8. Menjadi model dalam penggunaan teknologi dan memberikan informasi
kepada orang tua dalam penggunaan teknologi.
9. Melakukan deteksi internet secara berkala.
10. Memperbanyak komunikasi secara langsung.

2.4 Karakteristik Belajar Orang Dewasa


Karakteristik belajar orang dewasa dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Orang dewasa belajar karena adanya tuntutan tugas, tuntutan perkembangan
atau keinginan peningkatan peran. Berbeda dengan anak-anak yang cenderung
menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, orang dewasa akan
belajar manakala pembelajaran ini dapat memenuhi tuntutan tugas, tuntutan
perkembangan, dan tuntutan akibat peningkatan peran. Karenanya dalam
pembelajaran orang dewasa perlu dijelaskan kaitan antara materi dengan
tuntutan tugas, peran, dan tuntutan perkembangan mereka.
2. Orang dewasa suka mempelajari sesuatu yang praktis, dapat langsung
diterapkan, dan bermanfaat dalam kehidupannya. Orang dewasa kebanyakan
telah kaya dengan pengetahuan-pengetahuan teoritis. Karenanya materi
pelatihan orang dewasa sebaiknya dipilih yang praktis dan dapat diterapkan
dalam kehidupannya.
3. Orang dewasa dalam proses belajar ingin diperlakukan sebagai orang
dewasa/dihargai
4. Orang dewasa kaya pengalaman dan berwawasan luas, mempelajari sesuatu
yang baru berdasar pengalamannya. Setiap orang dewasa umumnya memiliki
pengalaman yang sangat luas utamanya dalam bidang yang ditekuninya.
Sebaiknya cara mempelajari sesuatu yang baru dimulai dari pengalaman-
pengalaman mereka.
5. Orang dewasa belajar dengan cara berbagi pendapat bersama orang lain.
Karena mereka kaya pengalaman, berbagi pendapat merupakan salah satu
cara efektif mereka dalam belajar.
6. Orang dewasa mempertanyakan mengapa harus mempelajari sesuatu sebelum
mereka mempelajari sesuatu. Jika anak-anak cenderung menerima topik
pembelajaran, orang dewasa perlu mengetahui bahwa hal-hal yang mereka
pelajari merupakan hal yang bermanfaat langsung bagi mereka.
7. Orang dewasa belajar dengan memecahkan masalah tidak berorientasi pada
bahan pelajaran Jika hal yang dipelajari dalam pelatihan dapat memecahkan
masalah yang dialami, maka mereka akan belajar dengan baik.
8. Orang dewasa menyukai suasana pembelajaran yang membangkitkan
kepercayaan diri. Hal ini berkaitan dengan keinginan untuk dihargai. Mulailah
pembelajaran dengan hal-hal yang mudah sehingga kepercayaan diri mereka
meningkat.
9. Orang dewasa memerlukan waktu yang lebih panjang dalam belajar karena
perlu memvalidasi informasi baru. Orang dewasa tidak sekedar menerima
informasi melainkan memvalidasi informasi berdasarkan pengalaman-
pengalaman mereka.
10. Orang dewasa akan melanjutkan proses belajar jika pengalaman belajar yang
dilaluinya memuaskan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teknologi telah mempengaruhi dan mengubah orang dewasa dalam
kehidupannya sehari-hari, sehingga jika sekarang ini ‘gagap teknologi’ maka akan
terlambat dalam menguasai informasi, dan akan tertinggal pula untuk memperoleh
berbagai kesempatan maju. Informasi memiliki peran penting dan nyata, pada era
masyarakat informasi (information society) atau masyarakat ilmu pengetahuan
(knowledge society).
Di lingkup pergaulan dunia maya, selain berita-berita tidak bertanggung jawab
(hoax) yang menjadi masalah, juga mudahnya pengguna terutama anak-anak
yang dalam lingkup usia millennial mengeluarkan ujaran kebencian tanpa dipikir
panjang. Tentu sebelum menyalahkan sistem pendidikan kita, hendaknya dari
lingkup terkecil dibenahi dulu sistem pola asuh keluarga.

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya
DAFTAR PUSTAKA

Imsiyah, N., & Setiawan, A. (2020). Literasi Dalam Pendidikan di Era Digital Untuk
Generasi Milenial ANDRAGOGI: PARADIGMA PEMBELAJARAN ORANG
DEWASA. Proceding literasi dalam Pendidik untuk Gener Milen, 517-27.

Sukiman, D. (2016). Seri Pendidikan Orang Tua: Mendidik Anak Di Era


Digital. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

Sihombing, E. Konsep dan Strategi Pendidikan Orang Dewasa. Jurnal Edukasi


Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya, 6(2).

Lunandi, A, G. (1987). Pendidikan orang dewasa. Jakarta: Gramedia. Sugarda


Purbakawaca, (1972). Pendidikan Dalam Alam Indonesia Merdeka. Gunung Agung.
Jakarta.

Suyatna Besar Atmaja, (1977). Pendidikan Masyarakat, Pribadina, bandung.

Anda mungkin juga menyukai