Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

URGENSI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DI ERA


DIGITAL
Dosen Pengampu : Aas Siti Scholichah, M.Pd.I

Disusun Oleh : Kelompok 2

Anggota:

Muhammad Khoirul Imam 181312085


Naufal Fadhulrrahman 181312096
Ratno Wijaya 181312099
181312102
Rifki Adji Fitrohhadi
181312116
Wahyudi Utama

Fakultas Tarbiyah

Jurusan “Pendidikan Agama Islam”

Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran Jakarta


Tahun Akademik 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang “Urgensi Administrasi dan
Manajemen Pendidikan di Era Digital”.

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasanya kemampuan pengetahuan dan
pengalaman yang kami miliki, namun demikian banyak pihak yang telah membantu
kami memberikan masukan dan pemikiran dalam pembuatan makalah ini.

Semoga dengan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya, pembaca
pada umumnya, dan diharapkan dengan adanya makalah ini menjadi kenangan yang
tak terlupakan untuk kami.

Terimakasih.

Jakarta, 22 Januari 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Masalah................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan di Era Digital............................................................3
B. Urgensi Administrasi dan Manajemen Pendidikan di Era Digital..............4
C. Pendidikan Indonesia di Era Digital...............................................................6
D. Strategi Pendidikan Indonesia di Era Digital..................................................7
D. Fungsi Manajemen Pendidikan di Era Digital..............................................9
F. Dampak Positif dan Negatif Pendidikan di Era Digital................................14
BAB III.......................................................................................................................15
PENUTUP..................................................................................................................15
A. Kesimpulan.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sektor sangat menentukan kualitas suatu bangsa.
Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, keberhasilan
pendidikan juga secara otomatis membawa keberhasilan sebuah bangsa. Pada dunia
pendidikan, hendaknya memperhatikan unsur pendidikan, yang diantaranya: peserta
didik, pendidik, software, manajemen, sarana dan prasarana dan stake holder. Aset
yang diperlukan dalam pendidikan adalah sumber daya manusia yang bekualitas.
Sumber daya yang berkualitas dapat berupa dari siswa, masyarakat, maupun dari
pendidik.
Pelaksanaan suatu pendidikan mempunyai fungsi, antara lain: inisiasi, inovasi,
dan konservasi. Inisiasi merupakan fungsi pendidikan untuk memulai suatu
perubahan. Inovasi merupakan wahana untuk mencapai perubahan. Konservasi
berfungsi untuk menjaga nilai-nilai dasar.
Oleh sebab itu, untuk memperbaiki kehidupan suatu bangsa, harus dimulai
penataan dari segala aspek dalam pendidikan. Salah satu aspek yang dimaksud adalah
manajemen pendidikan.
Tujuan dari pendidikan yang diharapkan adalah menciptakan out come
pendidikan yang berkualitas sesuai dengan harapan dari berbagai pihak. Dalam hal
ini, manajemen pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Manajemen
yang bagus (good management) dalam dunia pendidikan di Indonesia sangat
diharapkan oleh seluruh warga Indonesia. Manajemen pendidikan yang bagus dapat
diciptakan dan dapat dilaksanakan oleh manajer pendidikan yang berkualitas.
Manajer dalam dunia pendidikan salah satunya adalah guru. Tugas guru selain
mengajar, juga menjadi seorang manajer pendidikan. Seorang guru harus dapat

1
merencanakan manajemen yang baik. Manajer pendidikan yang bagus adalah
seseorang yang mau merencanakan manajemen pendidikan dimasa yang akan datang.
Kenyataan yang ada sekarang adalah masih buruknya manajemen pendidikan
yang ada. Buruknya manajemen pendidikan disebabkan oleh berbagai faktor. Para
manajer pendidikan tidak mau merencanakan manajemen dimasa yang akan datang.
Para manajer pendidikan hanya masih berorientasi pada acuan manajemen lama.
Masih jarang sekali yang ingin merencanakan sesuatu yang baru. Hal ini dikarenakan
para manajer pendidikan tidak mau mengambil resiko pada dirinya dan pada
pendidikan. Dengan adanya pandangan yang selalu kebelakang maka manajemen
tidak akan maju, tapi malah mengalami kemunduran. Fakta menunjukan bahwa dulu
Negara Malaysia banyak yang belajar di Indonesia, tapi sekarang kenyataannya
pendidikan di Indonesia sudah tertinggal dari Negara Malaysia. Salah satu faktor
utamanya adalah manajemen yang kurang siap menghadapi masa depan. Pada
kesempatan ini, penulis akan memaparkan suatumanajemen pendidikan dimasa
depan, guna mendapatkan hasil pendidikan yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendidikan di Era Digital ?
2. Bagaimana Urgensi Administrasi dan Manajemen Pendidikan di Era Digital ?
3. Bagaimana Pendidikan Indonesia di Era Digital ?
4. Apa Fungsi Administrasi dan Manajemen Pendidikan di Era Digital ?
5, Apa Dampak Positif dan Negatif Pendidikan di Era digital ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Pendidikan di Era Digital .
2. Mengetahui Urgensi Administrasi dan Manajemen Pendidikan di Era Digital .
3. Mengetahui Pendidikan Indonesia di Era Digital .
4. Mengetahui Administrasi dan Manajemen Pendidikan di Era Digital .
5, Mengetahui Dampak Positif dan Negatif Pendidikan di Era digital .

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan di Era Digital

Semua proses yang merujuk kepada penyatuan seluruh masyrakat dunia


melalui era digital menjadi sebuah kelompok masyarakat global. Namun, pada
kenyataannya merupakan penyatuan yang semu, karena nilai-nilai ekonomi teknologi,
budaya, sosial dan budaya yang didominasi dengan nilai-nilai asing bagi masyarakat
dunia.

Era digital sering di terjamahkan sebagai zaman meningkatnya pemakaian


sarana telekomunikasi dan industri perangkat telekomunikasi. Baik dimanapun,
kapanpun, dengan cepat menyebar keseluruh pelosok dunia, baik berupa ide, gagasan,
data, informasi dan sebagainya. begitu disampaikan, saat itu pula diketahui oleh
semua orang di dunia.

Menurut analisis para ahli pada umumnya bertumpu 4 kekuatan global, yaitu:

1. Kemajuan IPTEK terutama dalam bidang informasi dan inovasi-inovasi baru


di dalam teknologi yang mempermudah kehidupan manusia.
2. Perdagangan bebas yang ditunjang oleh kemajuan IPTEK
3. Kerjasama regional dan internasional yang telah menyatukan kehidupan
bersama dari bangsa-bangsa tanpa mengenal batas negara.
4. Meningkatkan kesadaran terhadap hak asasi manusia serta kewajiban
manusia dalam kehidupan bersama, dan sejalan dengan itu semakin
meningkatnya kesadaran bersama dalam era digital

Kemajuan IPTEK yang disertai dengan semakin kencangnya arus dunia


membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Sebagai contoh, berbagai jejang
pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri

3
maupun swasta membuka program kelas internasional. Hal ini dilakukan untuk
menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas semakin ketat.

B. Urgensi Administrasi dan Manajemen Pendidikan di Era Digital

Manajemen adalah sebuah proses dalam perencanaaan untuk mencapai sebuah


tujuan tertentu. Menurut Hasibuan, “Manajemen” adalah ilmu dan seni yang
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menuru
GR Terry, “Manajemen” adalah suatu proses yang mempunyai ciri khas yang
meliputi segala tindakan-tindakan perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan
pengendalian yang bertujuan untuk menentukan dan mencapai sasaran-sasaran yang
sudah di tentukan melalui pemanfaatan berbagai sumber, diantaranya sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya.1

Administrasi pendidikan tersusun dari dua kata yakni administrasi dan


pendidikan. Secara etimologi kata administrasi berasal dari bahasa Latin yaitu “ad”
yang berarti kepada dan “ministre” yang berarti melayani. Secara garis besar dan
bebas kata administrasi dapat diartikan dengan pengabdian atau pelayanan terhadap
suatu objek tertentu. Secara istilah Administrasi adalah upaya pencapaian tujuan
secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola
kerjasama. Sedangkan pendidikan adalah suatu proses yaitu suatu rangkaian kegiatan
yang menuju pada suatu hasil tertentu. Kegiatan atau perbuatan tersebut bisa berupa
sesuatu yang nampak atau tidak nampak. Pada dasarnya pendidikan adalah suatu
yang tidak nampak namun pada kenyataannya sesuatu yang kita kerjakan dalam
pendidikan hampir semuanya adalah hal-hal yang bersifat formal, dalam artian bahwa
perbuatan yang dilakukan tersebut terjadi dengan sengaja dan memiliki tujuan.2
1
Mohammad Mustari. Manajemen Pendidikan . Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2014. Hal: 227
2
Taliziduhu Ndraha, Konsep Administrasi dan Administrasi di Indonesia, Jakarta : PT. Bina Aksara,
Jakarta. Hal: 5

4
Administrasi merupakan suatu kegiatan yang melibatkan sumber daya manusia.
Jika dikaitkan dengan pendidikan, maka administrasi pendidikan merupakan
”kegiatan yang ditujukan untuk mengoptimalkan (efektif dan efisien) pencapaian
tujuan pendidikan melalui penataan berbagai sumber daya, manusia, kurikulum dan
fasilitas” (Engkoswara, dalam Burhanuddin, 1998:12).

Manajemen dan administrasi merupakan aspek penting dalam era digital. Ada 3
persoalan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dunia di dalam pendidikan.
Sebab terjadinya peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi tugas dan
tanggung jawab pendidikan, sangat di pengaruhi oleh faktor teknologi. Pengaruh
kemajuan teknologi dan informasi ini serta perubahan-perubahan nilai sosial yang
harus diperhitungkan dalam penyelenggaran pendidikan, apalagi tanggung jawab
dunia pendidikan untuk mencapai tujuan pokok melahirkan manusia yang berkualitas.

Pendidikan mulai di perhitungkan lebih serius sebagai tonggak utama dalam


pertumbuhan dan perkembangan konsepsi knowledge economy, terutama karena
terjadinya pergeseran besar dari orientasi kerja otot (muscles work) sampai kerja
mental (mental works). Dalam konsepsi, peranan dan penguasaan informasi dalam
proses pengumpulan, penyaringan, dan analisis menjadi sedemikian penting.

Demikian pihak sekolah sendiri sudah mulai melakukan perubahan teknologi


dalam sistem pendidikan internal dan external di setiap sekolah. Hal ini terlihat pada
sekolah-sekolah yang dikenal dengan bilingual school, dengan diterapkan Bahasa
asing seperti: Bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin sebagai mata pelajaran wajib.
Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan
tinggi membuka program kelas internasional.

Dengan pendidikan di era digital diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat


bersaing di pasar dunia. Dalam pendidikan ini banyak dari orang tua yang menuntut
sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional dan bisa ikut ujian
sertifikat internasional. Sehingga sekolah yang masih konvesional banyak

5
ditinggalkan siswa dan banyak pula yang gulung tikar alias tutup, Karena tidak
mendapatkan siswa. Munculah model-model pendidikan seperti:

1. Home Schooling, yang memenuhi harapan siswa dan orang tua karena
tuntunan global.
2. Virtual school atau university, yaitu pembelajaran jarak jauh (distance
learning), pendidikan maya ( virtual education). Contohnya: binus
3. Model consumption aboard, lembaga pendidikan suatu negara yang menjual
jasa pendidikan dengan menghadirkan konsumen dari negara lain.
Contohnya: banyak anak muda Indonesia menuntut ilmu mebeli jasa
pendidikan ke lembaga-lembaga pendidikan ternama yang ada di luar negeri.
4. Model movement of natural persons. Dalam hal ini lembaga pendidikan
menjual jasa pendidikan ke konsumen dengan cara mengirimkan
personalnya ke negara tersebut. Contohnya : mendatangkan dosen dari luar
negeri.
5. Model commercial presence, yaitu penjual jasa pendidikan oleh lembaga
suatu negara bagi konsumen yang berada di negara lain dan mewajibkan
kehadiran secara fisik lembaga penjual jasa dari negara tersebut.

C. Pendidikan Indonesia di Era Digital

Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan penyebaran yang berkaitan


dengan produksi, komunikasi dan teknologi seluruh dunia. Sebagai akibat dari
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, kehidupan dunia saat ini tidak lagi
mempunyai sekat antar negara. Hal ini adalah konsekuensi logis dari semakin
meningkat dan kompleksnya kebutuhan manusia dalam seluruh aspek kehidupan.
Kertebukaan tersebut melahirkan kehidupan tanpa batas didalamnya, posisi Indonesia
sebagai negara berkembang akan tergerus dalam arus tersebut, jika tidak melakukan

6
manuver- manuver guna merespon tantangan global salah satunya menyiapkan
sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

Pemerintah Indonesia menyadari bahwa pendidikan berperan penting dalam


pembangunan manusia Indonesia guna menghadapi kuatnya arus teknologi, terbukti
dengan adanya kebijakan wajib belajar 12 tahun sebagai pendidikan dasar yang wajib
di tempuh oleh seluruh masyarakat Indonesia yang disebut dengan istilah PMU
(pendidikan menengah universal) dan dilakasanakannya dengan berbagai cara,
termasuk mengalokasikan 20% dari APBN untuk sektor pendidikan. Hal ini menjadi
konkret pemerintahan Indonesia dalam menyiapkan generasi bangsa.

Pendidikan merupakan aspek penting dalam era digital, dengan tiga Persoalan:

1. Masalah peningkatan mutu manusia dan masyarakat Indonesia.


2. Menyangkut masyarakat globalisasi.
3. Perkembangan dan kemajuan teknologi.

Peningkatan SDM, yang menjadi tugas dan tanggung jawab pendidikan sangat
di pengaruhi faktor teknologi dan informasi. Dari kemajuan tersebut dan perubahan
nilai-nilai sosial harus di perhitungkan dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya
pada otonomi sekolah, dalam rangka menjalankan tanggung jawab dunia pendidikan
untuk mencaai tujuan pendidikan.

D. Strategi Pendidikan Indonesia di Era Digital


Pembangunan Pendidikan Indonesia mendapat roh baru dalam pelaksanaannya
sejak disahkannya Undang-undang No. 23 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional. Selaras dengan Undang-undang sistem pendidikan Nasional maka Visi
pembangunan pendidikan Nasional adalah"Terwujudnya Manusia Indonesia yang
Cerdas, Produktif dan Berakhlak Mulia."3

3
Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, Jakarta : PT. CV Pustaka Setia, Jakarta. Hal: 11

7
Beberapa Indikator yang menjadi tolak ukur keberhasilan dalam pembangunan
pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:
a. Sistem pendidikan yang efektif, efisien.
b. Pendidikan Nasional yang merata dan bermutu.
c. Peran serta masyarakat dalam pendidikan.
Permasalahan klasik di dunia pendidikan dan sampai saat ini belum ada
langkah-langkah strategis dari pemerintah untuk mengatasinya antara lain:
a. Kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan.
b. Rendahnya tingkat relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja.
c. Rendahnya mutu pendidikan.
Untuk mengantisipasi permasalahan-permasalahan di atas, pemerintah melalui
kebijakan pembangunan pendidikan antara lain:
a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju
terciptanya manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran
pendidikan secara berarti.
b. Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan
jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik mampu
berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan
budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga
kependidikan.
c. Melakukan pembaruan sistem pendidikan termasuk pembaruan kurikulum,
berupa diversifikasi kurikulum untuk melayani keberagaman peserta didik,
penyusunan yang berlaku Nasional dan lokal sesuai dengan kepentingan
setempat, serta diversifikasi jenis pendidikan secara profesional.
Kemudian kebijakan tersebut dituangkan kedalam program-program
pembangunan antara lain:
a. Program Pendidikan Dasar dan Prasekolah.
b. Program Pendidikan Menengah.

8
c. Program Pendidikan Tinggi.
d. Program Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah.
e. Program Sinkronisasi dan Koordinasi Pembangunan Pendidikan Nasional.
f. Program Penelitian, Peningkatan Kapasitas, dan Pembangunan Kemampuan
Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
g. Program Peningkatan Kemandirian dan Keunggulan Iptek.

D. Fungsi Manajemen Pendidikan di Era Digital


Secara umum, manajemen dapat dibagi menjadi 10 bagian, yaitu:
planning, organizing, staffing, directing, leading. coordinating, motivating,
controlling, reporting, dan forecasting.4
1. Planning

Planning adalah merencanakan atau perencanaan, yang terdiri dari lima hal, yaitu:

a. Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana


b. Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk
mencapai efektivitas maksimum melalui proses penentuan target.
c. Mengumpuikan dan menganalisis informasi.
d. Mengembangkan alternatif-alternatif.
e. Mempersiapkan dan mengomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-
keputusan. Jika disimpulkan perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan dan planning adalah
sebagai penetapan tujuan, policy, prosedur, budget, dan program dari sesuatu
organisasi.
2. Organizing
Organizing adalah pengelompokan Kegiatan yang diperlukan yaitu penetapan
susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam

4
Mohammad Mustari. Manajemen Pendidikan . Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2014.

9
organisasi. Oganizing dapat pula dapat pula dikatakan sebagai keseluruhan
aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas,
tungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya
aktivitas-aktivitas yang berguna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Perorganisasian terdiri dari :
a. Menyediakan fasilitas-fasilitas perlengkapan, dan tenaga kerja yang diperlukan
untuk penyusųnan rangka kerjaa yang efisien.
b. Mengelompokkan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur
c. Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.

d. Merumuskan dan menentukan metode serta prosedur.

e. Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerga dan mencari Sumber
- sumber lain yang diperlukan.

3. Staffing

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen yang berupa penyusunan


personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya sampai dengan usaha agar
petugas memberi daya guna maksimal kepada Organisasi.

4. Directing

Directing merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha


memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksiinstruksi kepada
bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar benar tertuju kepada tujuan yang telan
ditetapkan sebelumnya.Directing merupakan fungsi manajemen yang dapat
berfungsi bukanhanya agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu
kegiatan, tetapi dapatpula berfungsi mengoordinasi kegiatan berbagai unsur
organisasi agar dapat efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang telah ditetapkan.

10
5. Leading

Leading adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang


menyebabkan orang-orang lain bertindak. Meliputi lima macam kegiatan, yaitu:

a. Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana


melakukannya.

b. Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk


mencapai efektivitas maksimum melalui proses penentuan target.

c. Mengumpulkan dan menganalisis informasi.

d. Mengembangkan alternatif-alternatif.

e. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-


keputusan.

6. Coordinating

Cordinating adalah salah satu fungsi manajermen untuk melakukan berbagai


kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan
jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-
pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja samayang terarah dalam usaha
mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.

Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai maksud, antara lain:

a. Dengan memberi instruksi.

b. Dengan memberi perintah.

c.Mengadakan pertemuan-pertemuan yang dapat memberi penjelasan-penjelasan.

d. Memberi bimbingan atau nasihat.

e. Mengadakan pelatihan dan pendampingan (coaching).

11
f. Bila perlu memberi teguran.

7. Motivating

Motivating atau pendorongan kegiatan merupakan salah satu fungsi


manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan,
agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki
oleh atasan tersebut.

8. Controlling

Controlling ata upengawasan, sering disebut pengendalian, adalah salah satu


fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligusbila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat
diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah
digariskan.

9. Repording

Reporting atau pelaporan adalah salah satu rungsi manajemen berupa


penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat
yang lebih tinggi baik secara lisan maupun Secara tulisan.

10. Forecasting

Forecasting adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan


taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana
yang lebih pasti dapat dilakukan. Misalnya, suatu akademi meramalkan jumlah
mahasiswa yang akan melamar belajar di akademi tersebut. Ramalan tersebut
menggunakan indikator-indikator, seperti jumlah lulusan SLTA dan lain
sebagainya. Sedangkan fungsi pokok manajemen pendidikan dibagi empat macam,
yaitu:

12
1. Perencanaan, memiliki dua fungsi utama, yaitu:

a. Perencanaan merupakan upaya sistematis yang menggambarkan penyusunan


rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi
atau lembaga dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia atau
sumber- sumber yang dapat disediakan.

b. Perencanaan merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau menggunakan


sumber-sumber yang terbatas secara efisien, dan efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan

2. Pelaksanaan: Kegatan untuk merealisasikan encana menjadi tindakan nyata


dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien, dann akan memiliki
nilai jika dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

3. Pengawasan: Upaya untuk mengamati secara sistematis dan


berkesinambungan; merekam, memberieri penjelasan, petunjuk, pembinaan
dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat; serta memperbaiki
kesalahan, dan merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses
manajemen.

4. Pembinaan: Rangkaian upaya pengendalian secara profesional semua unsur


organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk
mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektifktif dan efisien.

13
F. Dampak Positif dan Negatif Pendidikan di Era Digital

Dampak Positif:
1) Semakin mudahnya akses informasi.
2) Globalisasi dalam pendidikan akan menciptakan manusia yang profesional dan
berstandar internasional dalam bidang pendidikan.
3) Globalisasi akan membawa dunia pendidikan Indonesia bisa bersaing dengan
negara-negara lain.
4) Globalisasi akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu
bersaing.
5) Adanya perubahan struktur dan sistem pendidikan yang memiliki tujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan karena perkembangan ilmu pengetahuan dalam
pendidikan akan sangat pesat.5

Dampak Negatif:

1) Dunia pendidikan Indonesia bisa dikuasai oleh para pemilik modal.


2) Dunia pendidikan akan sangat tergantung pada teknologi, yang berdampak
munculnya “tradisi serba instan”.
3) Globalisasi akan melahirkan golongan-golongan di dalam dunia pendidikan.
4) Demakin terkikisnya kebudayaan akibat masuknya budaya dari luar.
5) Globalisasi mengakibatkan melonggarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh
negara.

5
Mohammad Mustari. Manajemen Pendidikan . Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2014.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan merupakan sektor sangat menentukan kualitas suatu bangsa.


Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, keberhasilan
pendidikan juga secara otomatis membawa keberhasilan sebuah bangsa. Pada dunia
pendidikan, hendaknya memperhatikan unsur pendidikan, yang diantaranya: peserta
didik, pendidik, software, manajemen, sarana dan prasarana dan stake holder. Aset
yang diperlukan dalam pendidikan adalah sumber daya manusia yang bekualitas.
Sumber daya yang berkualitas dapat berupa dari siswa, masyarakat, maupun dari
pendidik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Mustari Mohammad. Manajemen Pendidikan . Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada,


2014.
Ndraha Taliziduhu, Konsep Administrasi dan Administrasi di Indonesia, Jakarta : PT.
Bina Aksara, Jakarta.
Burhanuddin Yusak, Administrasi Pendidikan, Jakarta : PT. CV Pustaka Setia,
Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai