Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING MI

TANTANGAN PENDIDIKAN DAN STRATEGI MENGHADAPI PESERTA DIDIK

DOSEN PEMBIMBING : IRWAN LEDANG, S.PD.I., M.A

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

NAMA : SARMA FAISYAH SARIF ( 210305013)

JUMIRA MARNU ( 210305014)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON

2022/202

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulilah tepat pada waktunya yang berjudul “ Makalah Permainan Bola Tangan”.Terima
kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah andil dalam proses penyusunan
makalah ini,sehingga makalah ini dapat segera disajikan tanpa halangan yang berarti.
Penyusun optimis makalah ini dapat membantu dan dapat dengan mudah untuk dijadikan
bahan pembelajaran bagi semua kalangan pembaca terlebih yang ingin memperdalam
mengenai jenis olahraga khususnya kategori tangan. Dengan diambil dari berbagai sumber.
Alhamdulilah makalah ini dapat segera disajikan dan penulis mempunyai orientasi makalah
ini akan bermanfaat bagi kita untuk menambah wawasan kita tentang dunia olahraga. Sekian,
semoga makalah ini dapat memberikan jawaban terhadap pertanyaan seputar permasalahan
permainan bola tangan.

Ambon, 31 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………..1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………..1
C. TUJUAN……………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..3

A. TANTANGAN PENDIDIK………………………………………….3
B. STRATEGI PENGHADAPI PESERTA DIDIK……………………6

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………9

A. SIMPULAN……………………………………………………………………9
B. SARAN…………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tugas guru tidak hanya pada kegiatan belajar mengajar di kelas, tetapi juga
melakukan bimbingan di luar kelas, khususnya mengatasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi siswa, baik kesulitan mengenai pelajaran ataupun masalah psikolohi yang
diperolehnya dari luar, seperti keluarga dan teman pergaulan. Perilaku guru
merupakan salah satu faktor yang berperan dalam memotivasi semangat belajar para
peserta didik. Suatu kondisi yang menyenangkan apabila guru dapat menunjukan
sikap yang akrab, bersahabat dan memahami situasi di dalam kelas saat mengajar dan
saat ia di luar kelas. Perilaku guru seperti itu dapat menunjang motivasi dan prestasi
belajar siswa pendidikan berisi suatu interaksi antara pendidik dan peserta didik
sebagai suatu usaha untuk membantu peserta didik dalam mewujudkan tujuan-tujuan
pendidikan. Interaksi tersebut dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga dan
sekolah (Sukmadinata, 1998: 1). Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
memegang peran signifikan dalam proses pengajaran. Pendidikan dapat mengubah
pandangan hidup, budaya dan perilaku manusia. Pendidikan juga berfungsi mengantar
manusia menguak tabir kehidupan sekaligus menempatkan dirinya sebagai pelaku
dalam setiap perubahan. Pendidikan menurut Meier (2022; 41) bertujuan menyiapkan
manusia untuk menghadapi berbagai perubahan yang membutuhkan kekuatan
pikiram, kesadaran dan kreatifitas.
Proses belajar mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi
antara dua unsur manusiawi di mana siswa sebagai pihak yang belajar dan guru
sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar. Proses itu sendiri
merupakan mata rantai yang menghubungkan antara guru dan siswa sehingga terbina
komunikasi yang memiliki tujuan yaitu tujuan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tantangan yang dihadapi oleh pendidik?
2. Bagaimana strategi dan komunikasi dalam menghadapi peserta didik (Remaja)

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tantangan apa saja yang dihadapi oleh pendidik terlebih
pada abad 21 ini
2. Untuk mengetahui strategi apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi
peserta didik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tantangan Pendidik
Secara umum tantangan yang dihadapi guru di era globalisasi dan multicultural ini
adalah bagaimana pendidikan mampu mendidik dan menghasilkan siswa yan
memiliki daya saing tinggi (qualified), atau justru malah “mandul” dalam
mengahadapi tantangan gempuran berbagai kemajuan di bidang politik dan ekonomi,
mampu melakukan riset secara koperhensif di era reformasi serta mampu membangun
kualitas kehidupan sumber daya manusia. Di samping itu, dilihat dari segi
aktualisasinya pendidikan merupakan proses interaksi antara guru (pendidikan)
dengan siswa (peserta didik) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Ketiganya
membentuk triangle, yang jika hilang salah satunya, maka hilah pulalah hakikat
pendidikan. Namun demikian, dalam situasi tertentu tugas guru dapat dibantu oleh
unsur lain, seperti media teknologi tetapi tidak dapat digantikan. Oleh karena itulah,
tugas guru sebagai pelaku utama pendidikan merupakan pendidik profesional.
Guru merupakan salah satu profesi yang mulia dan memiliki peran penting
untuk pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan. Guru mendidik dan
membimbing anak untuk menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan
berkarakter. Dengan peran yang sangat penting itu, guru juga memegang tanggung
jawab dan tugas yang cukup banyak. Oleh sebab itu, guru harus terus belajar dan
mengembangkan kompetensi diri sebagai tenaga pendidik yang profesional. Dengan
kompetensi yang mumpuni, guru bisa menjawab berbagai tantangan pendidikan dan
berkontribusi membangun kualitas pendidikan Indonesia lebih baik. Apalagi di era
digital, ada banyak tantangan yang harus dihadapi guru, mulai dari adaptasi dengan
perkembangan teknologi yang semakin canggih dan cepat, menghadapi siswa milenial
atau gen z dengan tepat, dan tantangan lainya.
7 Tantangan Guru Masa Kini
Zaman sudah maju, dunia pendidikan juga mengalami perubahan dari yang awalnya
pembelajaran konvensional hingga modern. Jika guru tidak mau belajar dan tidak siap
menghadapi perubahan ini maka akan tertinggal dan tidak bisa menjalankan peran
dengan baik. Lantas, apa sajakah 7 tantangan guru masa kini? Berikut uraiannya.

3
1. Revolusi Industri 4.0
Tidak dapat dipungkiri, dunia sudah tidak lepas dari yang namanya teknologi.
Pengaruh teknologi digital semakin menyatu dan tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia sehari-hari. Inilah esensi dari revolusi industri 4.0 yang
sedang kita alami saat ini. Segala sesuatunya sudah melekat dengan
penggunaan internet atau adalah Internet of Things (IoT). Dalam kondisi
seperti ini, akan ada potensi hilangnya sejumlah pekerjaan di masa depan.
Hal inilah yang menjadi tugas guru sebagai tenaga pengajar untuk
mempersiapkan murid-muridnya. Murid harus sudah terbiasa dengan segala
sesuatu yang berhubungan dengan internet. Jangan sampai mereka ketinggalan
zaman dan tidak siap menghadapi masa depan yang tentunya akan semakin
bergantung pada internet.
2. Globalisasi
Globalisasi artinya suatu pengaruh yang terjadi dan dirasakan secara mendunia
oleh tiap negara. Dalam beberapa tahun ke depan, kompetisi antar negara
diyakini akan semakin terintegrasi. Bisa kita lihat dari sudah adanya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Indonesia beserta negara-negara di
Asia Tenggara lainnya telah menyatu dalam dalam MEA ini. Persaingan
secara global ini mendorong sekolah beserta instrumen di dalamnya untuk
meningkatkan kualitas. Peningkatan kualitas guru menjadi lebih baik dan
mengikuti kemajuan zaman adalah keharusan. Kompetensi anak didik harus
ditingkatkan juga. Mereka harus disiapkan untuk bisa beradaptasi nantinya
dengan globalisasi. Saat mereka sudah siap dilepaskan ke dunia yang
sesungguhnya, mereka harus sudah siap dan persiapan tersebut harus
didapatkan dari sejak sekolah.
3. Bertumbuhnya Generasi Milenial dan Generasi Z
Tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia adalah dengan besarnya
penduduk muda. Penduduk muda tersebut adalah masa depan dari negara ini,
mereka yang akan melanjutkan negara ini nantinya. Pola-pola pengajaran di
sekolah yang monoton dan kurang kreatif sebaiknya mulai ditinggalkan.
Anak-anak muda zaman sekarang yaitu generasi milenial dan generasi Z
lazimnya cepat jenuh dan menyukai kegiatan yang dinamis. Ditambah lagi
dengan media sosial dan internet yang makin berkembang di kalangan

4
generasi muda. Inilah tantangan bagi guru dan dunia pendidikan yaitu untuk
semakin mempersiapkan siswa dalam segala aspek.
4. Masalah Generation Gap (Jarak Antargenerasi)
Adanya perbedaan usia antara siswa dan guru, apalagi yang sudah cukup
berumur, cukup menjadi masalah yang perlu diperhatikan dalam mengajar.
Guru kebanyakan adalah generasi baby boomer. Di sini memang sedikit sulit
untuk membuat menjadi balance. Salah satu masalahnya adalah tidak semua
guru memiliki kecakapan membangun interaksi yang egaliter dengan siswa.
Generation gap ini bisa diatasi dengan guru yang tidak lagi memposisikan
siswa sebagai sosok yang berjarak dengan mereka. Guru harus membangun
ruang dialog dengan siswa yang mengemong mereka. Guru juga harus
mengikuti perkembangan zaman supaya dapat mengajarkan siswa lebih baik
lagi.
5. Peningkatan Profesionalisme Guru
Peningkatan profesionalisme guru ini menyangkut sikap mental dan komitmen
para guru agar selalu meningkatkan kualitas, supaya mereka juga memiliki
kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Revolusi industri 4.0
yang sudah merambah ke semua sektor harus disikapi dengan baik. Keadaan
ini telah mengubah peradaban manusia secara fundamental maka dari itu harus
disikapi serius. Perlu guru yang profesional dan yang mampu memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar (KBM). Setiap satuan pendidikan harus mempersiapkan sumber
daya manusia (SDM) yang unggul dan siap untuk kompetensi global.
Peningkatan profesionalisme guru penting karena merupakan salah satu syarat
utama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter. Serta
juga akan menguasai kecakapan zaman ini yang dibutuhkan setiap peserta
didik.
6. Kaya Akan Bahasa dan Budaya
Di era yang serba digital, diperlukan penguasaan bahasa demi
mempertahankan peran guru dalam pembelajaran. Para guru akan mengajar
dalam masyarakat dengan keragaman budaya dan bahasa yang berbeda-beda.
Bahasa internasional yang digunakan secara global adalah bahasa Inggris. Jadi
setidaknya secara mendasar, para guru harus bisa menguasai dan
mempraktekkan bahasa Inggris. Selain untuk mengajar, penguasaan bahasa

5
asing juga diperlukan secara pribadi untuk mengembangkan potensi guru. Ada
banyak pelatihan dan materi terkait dengan pengajaran yang disampaikan
dalam bahasa Inggris di masa depan.
7. Pengembangan Karakter
Tugas utama guru di sekolah adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, menilai, serta mengevaluasi peserta didiknya. Karena itulah,
profesi guru sangat menempel dengan integritas, karakter, dan kepribadian.
Selain dari hal-hal yang telah disebutkan di atas, guru bukan hanya bertugas
untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada para peserta didik. Tugas guru
sebagai pendidik yang lebih dalam lagi adalah menanamkan nilai-nilai dasar
pengembangan karakter dan kepribadian yang baik pada kehidupan peserta
didiknya. Sekarang bukan hanya kepintaran semata yang harus dimiliki.
Karakter yang baik adalah salah satu yang dilihat orang. Jadi, jangan lupa
untuk memiliki karakter dan kepribadian yang baik.

Itulah 7 tantangan guru masa kini yang harus dihadapi dengan baik. Tentunya
tantangan ini tidak boleh dianggap sepele. Guru harus berusaha dalam mengatasinya demi
memajukan pendidikan di Indonesia, mengingat kemajuan pendidikan keberhasilan belajar
ditentukan dari kualitas guru. Guru harus terus berusaha menciptakan pembelajaran yang
inovatif, menarik dan menyenangkan bagi siswa. Ada banyak cara yang bisa Anda
lakukan untuk menciptakan pembelajaran bermakna tersebut, salah satunya dengan terus
belajar. Ya, selain mengajar guru juga harus belajar mengembangkan diri lebih baik dan
meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Belajar bisa di mana saja dan kapan saja,
contohnya di kejarcita. Kejarcita.id senantiasa berusaha untuk berkontribusi meningkatkan
kualitas pendidikan Indonesia dan mendampingi guru-guru atau sekolah untuk terus
berkembang. Kejarcita memiliki program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan
pendidikan masa ini. Ikuti terus update terbaru dari blog.kejarcita.id yang tentunya
bermanfaat dan dapat mengembangkan diri.1

B. Strategi Menghadapi Peserta Didik


Pengertian bimbingan merupakan bantuan atau pertolongan yang diberikan
kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi
kesulitan kesulitan didalam hidupnya, agar individu tersebut dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya ( nasrulloh, 2019:362).
1
https://blog.kerjacita.id/7-tantangan-guru-masa-kini

6
Dalam mengatasi kesulitan belajar pada peserta didik, maka terlebih dahulu
melakukan diagnostik kesulitan belajar, artinya proses memahami karakteristik serta
faktor apa saja yang melatarbelakanginya kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari
dan menentukan pemecahan masalah dalam kesulitan belajar peserta didik.
Langkah langkah yang harus diambil seorang guru ketika mengatasi kesulitan
belajar pada peserta didik:
 mediagnostik kesulitan. Disini guru harus mencari faktor yang
menyebabkan peserta didik kesulitan belajar.
 Mendalami tentang faktor faktor apa saja yang mempengaruhi hasil
belajar peserta didik.
 Mencari sumber masalah yang menjadi kesulitan belajar.
 Menentukan jenis bimbingan yang diberikan pada peserta didik untuk
mengatasi kesulitan belajar. Jika dirasakan kesulitan belajar sudah
teratasi, maka guru dapat melakukan perbaikan guna meningkatkan
presetasi peserta didik.2

Adapun strategi yang ditempuh guru dalam menghadapi kesulitan belajar, yaitu:

 Memilih dan merencanakan strategi yang akan digunakan untuk


mengatasi kesulitan belajar.
 Memilih dan merencanakan pendekatan dalam proses belajar mengajar
yang sesuai dengan kondisi pesertas didik. Memilih dan menetapkan
metode dan teknik mengajar yang dianggap efektif untuk mengatasi
kesulitan belajar.

Hal lain yang bisa dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan belajar yaitu dengan
cara melakukan, diakusi audio fisual, dan praktik sehingga peserta didik tidak merasa jenuh.
Selain itu, guru dapat memberikan kesempatan bagi peserta disik untuk bertanya mengenai
materi yang belom di pahami dari pelajaran yang sudah di jelaskan, memberikan petunjuk
atau arahan mengenai tugas baik individu maupun kelompok pada peserta didik.

Guru memiliki peranan penting dalam memotivasi belajar peserta didik yang
menjadikam aktif dalam proses belajar mengajar. Guru dapat memberikan arahan pada
peserta didik mengenai pengetahuan, pertanyaaan maupun tugas, seingga peserta didik dapat

2
Nasruloh ,(2019: 362)

7
belajar dengan tenang, serta dapat mendukung proses pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan.

Menurut Sahabat keluarga kementrian pendidikan dan kebudayaan, ada beberapa


strategi untuk menguatkan komunikasi dengan anak:

1. Menghargai keberadaan kawan sebaya


Dukunglah anak remaja untuk bergaul dengan anak sebayanya. Namun,
pastikan bahwa pergaulan remaja itu membawa dampak positif bagi anak.
Akan lebih baik lagi apabila orang tua kenal dengan kawan-kawan anak dan
sesekali ikut bergaul. Lakukan pembicaraan dengan anak tentang kawan
teman-temannya sebagai bentuk penghargaan atas keberadaan mereka.
2. Nasehati anak dengan halus namun tegas
Perlu disadari, berbicara kasar membuat anak remaja tergores harga dirinya.
Apabila orangtua memiliki tujuan untuk menasehati lakukan dengan cara
halus namun tetap tegas. Hal tersebut membuat anak remaja mau menerima
nasehat dengan baik pula.
3. Sering mengajak anak mengobrol santai
Sesibuk apapun orang tua, sempatkan waktu untuk berbagi, berbincang dan
diskusi dengan anak tentang berbagai macam hal. Topik-topik tersebut bisa
tentang kegiatan ekstrakurikuler, perkembangan akademik, film yang sudah
ditonton bersama kawan, piala dunia atau topik-topik serius seperti korupsi di
indonesia dan sebagainya. Interaksi dan komunikasi intens membuat
hubungan orang tua dan anak lebih kuat dan harmonis.
4. Memberi contoh nyata
Dalam aktivitas pengasuhan, contoh atapun teladan adalah kunci utama
penanaman perilaku positif pada anak. Bila orang tua juga memperlakukan
orang tua, kakek atau nenek, maka remaja tersebut mendapatkan contoh dan
telada nyata dalam berperilaku3

3
Menurut sahabat kementrian pendidikan dan kebudayaan

8
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dalam menempuh pendidikan setiap peserta didik pasti mengalami kesulitan
dalam belajar. Dalam proses belajar peserta didik ada yang dapat menangkap
pelajaran secara cepat, ada yang lambat atau bahkan ada peserta didik yang
mengalami kesulitan. Dan kesulitan ini berpengaruh besar pagi keberhasilan belajar
peserta didik. Jika diabaikan. Oleh karena itu, disini guru dituntuk untuk membantu
peserta didik dalam mengatasi kesulitan.
Pendidikan menurut Meier (2002:41) bertujuan menyiapkan manusia untuk
menghadapi berbagai perubahan yang membutuhkan kekuatan pikiran, kesadaran dan
kreatifitas proses belajar mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan
interaksi anatar dua unsur manusiawi dimana siswa sebagai pihak yang belajar dan
guru sebagai pihak yang mengajar.
B. Saran
Guru harus melakukan langkah-langkah untuk membasmi kerumitan belajar siswa,
yaitu mengasihkan panduan dan kesulitan dalam belajar, menggunakan media
pembelajaran, memberikan tugas dan latihan agar siswa mau belajar secara mandiri,
mengarahkan siswa belajar dalam kelompok.

9
DAFTAR PUSTAKA

Didi Supriadi dkk, Komunikasi Pembelajaran, bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2012

https://www.kompasiana.com/also32285/63ab12b94addee6c030b21e2/strategi-guru-masa-
kini/

Fathurrahman, Pupuh & M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penamaan Konsep Umum Dan Konsep Islami. Bandung : Refika Aditama

10

Anda mungkin juga menyukai