INDONESIA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan
Dosen Pengampu : DRS. MUCHAMMAD CHOTIM, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
1. Okta Pratama (1702103081P)
2. Aticha Ardhianita sari (1802103005)
3. Shelia Esti Kusuma (1802103006)
4. Vima Dwi Cahya Mukti (1802103017)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Masalah-Masalah Mikro dan Makro Pendidikan di
Indonesia”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu negara terbesar di dunia, namun demikian hal
tersebut tidak mendukung kualitas dan mutu pendidikan.Semua itu dapat terlihat
dari kemajuan negara kita. Dari dulu sampai sekarang negara kita masih
dikatagorikan sebagai negara berkembang dan belum dianggap sebagai negara
maju.
Kualitas pendidikan dari suatu negara akan terlihat jelas dari sudut pandang
perekonomian dan kemajuan bangsa tersebut di bidang teknologi. Dapat kita lihat
dan saksikan seperti negara Jepang, Korea dan negara maju lainnya, negara-
negara maju tersebut memiliki kualitas pendidikan yang sangat baik pula.
B.Rumusan Masalah
pendidikan di Indonesia?
C.Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian permasalahan mikro dan makro dalam
pendidikan.
PEMBAHASAN
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi
kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah,
buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar,
pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih
banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan,
tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
Hal ini dapat terlihat dari sikap dan moral peserta didik yang ada. Para
peserta didik hanya mementingkan aspek kognitif saja dan tidak memperdulikan
sikap, kepribadian dan moral mereka. Semua ini pada akhirnya malah akan
membuat kerusakan bangsa kita ini
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru,
dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan.
Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia
Internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study
(TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44
negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam
hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia
dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.
Dalam hal prestasi, 15 September 2004 lalu United Nations for
Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang
kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang
berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini
Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibanding
dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya.
Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi
bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang
memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal
dan mengerjakan soal pilihan ganda.
3. Masalah Efisiensi
Pertama, solusi sistemik yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang
berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat
berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di
Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme
(mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan
tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
Maka, solusi untuk masalah-masalah sistemik khususnya yang menyangkut
perihal pembiayaan seperti rendahnya kualitas sarana fisik di sekolah-sekolah.
Akan sangat kurang efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam
atmosfer sistem ekonomi kapitalis yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini
wajib dihentikan dan diganti dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan
bahwa pemerintah-lah yang akan menanggung segala pembiayaan pendidikan
negara.
Kedua, solusi teknis yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkaitan
langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah
kualitas guru dan prestasi siswa. Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dapat
dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem
pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi
peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai
pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya,
diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran,
meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
Sedangkan untuk solusi yang ditawarkan untuk Peningkatan Mutu
Pendidikan:
2. Pengadaan buku-buku pelajaran pokok untuk murid serta buku pedoman guru
sekolah dasar dan sekolah-sekolah lanjutan, buku-buku pelajaran kejuruan dan
tehnik untuk sekolah-sekolah yang memerlukannya dan buku-buku perpustakaan
dalam berbagai bidang study pada pendidikan tinggi.
3. Pengadaan alat-alat peraga dan alat-alat pendidikan lainnya pada sekolah dasar
(SD), TK, dan SLB, laboratorium IPA dan SMP&SMA, fasilitas dan
perlengkapan latihan dan praktik pada sekolah-sekolah kejuruan dan tehnik serta
laboratorium untuk berbagai bidang ilmu pendidikan untuk Perguruan Tinggi.
4. Pengadaan buku bacaan yang sehat dan bermutu melalui perpustakaan sekolah.
(Departemen PendidikanNasional DEPDIKNAS (2002))
A.KESIMPULAN
B.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/muhammadsucahyo/permasalahan-makro-dan-
permasalahan-mikro/
http://nisyafatma.blogspot.com/2014/06/permasalahan-pendidikan-di-
indonesia.html/
http://riesdammahdi190.blogspot.com/2014/07/permasalahan-pendidikan-di-
indonesia.html/
https://isnacitcit120794.wordpress.com/2014/06/18/permasalahan-makro-dan-
mikro-dalam-pendidikan/