Disusun Oleh :
Dahlia 1503622010
Nadif Maialfatih 1503622018
Raymond Christ Opel Samosir 1503622024
Septhyana Murow 1503622050
Dosen Pengampu :
Drs. Adi Putra, M.Pd
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan Hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan.
Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
Mata Kuliah Wawasan Pendidikan dengan judul “Menganalisis isu-isu terkini
dan permasalahan kritis pendidikan.” Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Bapak Drs. Adi Putra, M.Pd selaku Dosen dari Mata Kuliah tersebut.
Dalam penulisan makalah ini kami mencoba untuk semaksimal
mungkin dalam penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak retak,
begitupun dengan makalah ini. Kami harap makalah ini akan berguna untuk
siapapun yang membacanya, dengan segala kerendahan hati kami menerima
kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat membangun kemampuan
dalam proses pembelajaran selanjutnya.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai isu-isu terkini
serta permasalahan kritis pendidikan.
Kelompok 9
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
berkontribusi dan mendapat manfaat dari masa depan yang inklusif dan
berkelanjutan. Berikut tujuan dari pentingnya peran pendidikan, yaitu :
1. Pendidikan membantu individu mengembangkan potensi mereka secara
optimal.
2. Pendidikan dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan
ekonomi antara kelompok yang berbeda.
3. Pendidikan memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas
hidup individu dan masyarakat secara keseluruhan.
4. Pendidikan berperan dalam membangun masyarakat yang berbudaya,
inklusif, dan berdaya saing.
5. Pendidikan memainkan peran penting dalam mendorong inovasi dan
pembangunan ekonomi. Pendidikan juga berkontribusi pada
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, yang
merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
6. Pendidikan berperan dalam meningkatkan kesadaran sosial individu
terhadap isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perubahan sosial dan budaya yang terjadi dapat memengaruhi sistem
pendidikan.
5. Keterbatasan sumber daya manusia dan finansial
Keterbatasan sumber daya manusia dan finansial menjadi hambatan
dalam pengembangan pendidikan abad 21.
4
serta memfasilitasi pengembangan keterampilan digital dan teknologi
informasi pada siswa.
Namun, implementasi pendidikan di Era Digital juga menghadapi
berbagai tantangan, seperti kurangnya ketersediaan infrastruktur dan akses
internet yang memadai, serta kurangnya tenaga pengajar yang terampil dalam
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, perlu
adanya upaya untuk meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan akses
internet yang memadai serta meningkatkan kompetensi tenaga pengajar
dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Pendidikan di era digital memiliki permasalahan dan tantangan yang
harus diatasi agar penggunaan teknologi dapat memberikan manfaat yang
optimal dalam proses belajar mengajar. Beberapa permasalahan dan
tantangan tersebut adalah :
1. Keterbatasan akses internet
Beberapa daerah masih sulit dijangkau oleh sinyal internet yang kuat,
sehingga akses ke informasi dan materi pembelajaran menjadi terbatas.
2. Penyalahgunaan teknologi
Penggunaan teknologi yang tidak tepat dan penyalahgunaan dapat
mengganggu konsentrasi siswa dan menurunkan kualitas pembelajaran.
3. Kurangnya pelatihan guru
Guru yang belum terbiasa menggunakan teknologi dalam pembelajaran
dapat mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan teknologi dalam
pembelajaran.
4. Kecanduan gadget
Kecanduan gadget yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan
antara kegiatan belajar dan waktu istirahat.
5. Kurangnya pengawasan
Kurangnya pengawasan orangtua dan guru dalam penggunaan
teknologi dapat memungkinkan siswa mengakses konten yang tidak
sesuai.
5
1. Penyediaan infrastruktur yang memadai
Pemerintah dapat memperbaiki infrastruktur dan sinyal internet agar
dapat menjangkau wilayah yang lebih luas sehingga akses ke informasi
dan materi pembelajaran menjadi lebih mudah.
2. Pembatasan penggunaan gadget
Pembatasan waktu penggunaan gadget dan peningkatan pengawasan
orangtua dan guru dapat membantu menghindari kecanduan gadget
yang berlebihan.
3. Pelatihan dan pengembangan kompetensi guru
Guru dapat diberikan pelatihan dan pengembangan kompetensi dalam
penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
4. Pengawasan dan kontrol konten
Guru dan orangtua dapat melakukan pengawasan dan kontrol terhadap
konten yang diakses siswa agar siswa tidak mengakses konten yang
tidak sesuai.
5. Penanaman pemahaman tentang etika digital
Penanaman pemahaman tentang etika digital pada siswa sejak dini
dapat membantu menghindari penyalahgunaan teknologi.
6
pendidikan inklusif, seperti guru dan staf pendidikan yang terlatih dalam
memberikan dukungan kepada siswa dengan kebutuhan khusus.
Permasalahan dan Tantangan dalam Pendidikan Inklusi adalah :
1. Stigma dan Diskriminasi
Stigma dan diskriminasi seringkali menjadi penghalang utama dalam
mewujudkan pendidikan inklusif. Siswa dengan kebutuhan khusus
seringkali dilihat sebagai beban atau gangguan oleh masyarakat atau
lingkungan sekolah, sehingga membuat mereka sulit untuk
mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Hal ini juga mempengaruhi
motivasi dan kepercayaan diri siswa tersebut.
2. Kurangnya Guru dan Staf yang Terlatih
Kurangnya guru dan staf yang terlatih dalam memberikan dukungan
kepada siswa dengan kebutuhan khusus adalah salah satu tantangan
utama dalam pendidikan inklusif. Guru dan staf pendidikan harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam
merancang dan melaksanakan program pendidikan inklusif. Namun,
masih banyak sekolah yang belum memadai tenaga pendidik yang
terlatih untuk pendidikan inklusif.
3. Kurangnya Fasilitas dan Sumber Daya yang Memadai
Kurangnya fasilitas dan sumber daya yang memadai adalah salah satu
tantangan penting dalam pendidikan inklusif. Siswa dengan kebutuhan
khusus memerlukan fasilitas dan sumber daya yang sesuai dengan
kebutuhan mereka, seperti peralatan khusus atau aksesibilitas yang
memadai. Namun, masih banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas
dan sumber daya yang memadai untuk pendidikan inklusif.
7
2. Pelatihan dan Peningkatan Keterampilan Guru
Pelatihan dan peningkatan keterampilan guru dalam memberikan
dukungan kepada siswa dengan kebutuhan khusus merupakan upaya
penting dalam mewujudkan pendidikan inklusif. Guru dan staf
pendidikan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai dalam merancang dan melaksanakan program pendidikan
inklusif. Dalam hal ini, pemerintah dapat memberikan pelatihan dan
sertifikasi kepada guru dan staf pendidikan untuk meningkatkan
kemampuan mereka dalam memberikan dukungan kepada siswa
dengan kebutuhan khusus.
3. Penyediaan Fasilitas dan Sumber Daya yang Memadai
Penyediaan fasilitas dan sumber daya yang memadai juga merupakan
upaya penting dalam mewujudkan pendidikan inklusif. Sekolah harus
menyediakan fasilitas dan sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan
siswa dengan kebutuhan khusus, seperti peralatan khusus atau
aksesibilitas yang memadai. Pemerintah dan masyarakat juga dapat
berkontribusi.
8
Sektor swasta biasanya memprioritaskan calon siswa dengan latar
belakang ekonomi yang mampu membayar biaya pendidikan yang lebih
tinggi, sehingga membatasi akses pendidikan bagi siswa dari keluarga
kurang mampu.
2. Kualitas pendidikan yang tidak merata
Sektor swasta cenderung mengembangkan sekolah-sekolah dengan
kualitas yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat biaya yang
dibayarkan siswa. Hal ini bisa menghasilkan kualitas pendidikan yang
tidak merata di masyarakat.
3. Komersialisasi pendidikan
Sektor swasta bisa mengutamakan keuntungan bisnis daripada
kepentingan pendidikan, sehingga bisa terjadi komersialisasi
pendidikan yang merugikan kualitas pendidikan dan keadilan sosial.
9
5. Pengawasan dan evaluasi
Pemerintah perlu melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap
sekolah-sekolah swasta agar memenuhi standar kualitas pendidikan
yang ditetapkan dan tidak melanggar aturan yang berlaku.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan sebagai faktor kunci dalam pembangunan harus mampu
mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapinya. Perkembangan
teknologi, perubahan sosial, dan dinamika masyarakat membuat pendidikan
harus terus beradaptasi dan berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Solusi dan upaya yang tepat perlu dilakukan untuk mengatasi isu dan
permasalahan yang dihadapi dalam pendidikan.
Upaya yang diperlukan untuk mengatasi isu dan permasalahan
pendidikan dapat berupa kebijakan pemerintah, program pendidikan yang
inovatif, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan dukungan dari
masyarakat. Dengan kerjasama antara semua stakeholder termasuk guru,
siswa, orang tua, pemerintah, dan masyarakat, maka pendidikan dapat
berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mempersiapkan
generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan yang sukses dan berdaya
saing.
11
DAFTAR PUSTAKA
12