Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dahlia

NIM : 1503622010
Mata Kuliah : Wawasan Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs. Adi Putra, M.Pd

Penugasan 10
Mengapa kebijakan pendidikan di Indonesia sering berganti? Setidaknya saat pemerintahan
berganti, kebijakan pendidikannya juga ikut berganti. Menurut Anda apa yang menyebabkan
hal tersebut bisa terjadi?
Menurut Anda apakah ada kebijakan yang seharusnya tidak diganti? Jelaskan kebijakan yang
menurut Anda sebaiknya tidak diganti dan kebijakan yang boleh diganti secara berkala!
Tuliskan pendapatmu maksimal 3 halaman dengan berdasarkan jurnal 5 tahun terakhir!

Jawaban : Kebijakan pendidikan di Indonesia memang sering berganti, terutama saat terjadi
pergantian pemerintahan. Hal ini bisa terjadi karena setiap pemerintahan memiliki visi dan misi
yang berbeda dalam mengelola pendidikan di Indonesia. Selain itu, perkembangan zaman dan
tantangan global yang semakin kompleks juga menjadi faktor yang mempengaruhi perubahan
kebijakan pendidikan di Indonesia. Tidak hanya itu, kebijakan pendidikan juga sangat
dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang ada di masyarakat.
Menurut saya, ada beberapa kebijakan pendidikan yang seharusnya tidak diganti karena
sudah terbukti efektif dan berdampak positif pada dunia pendidikan di Indonesia. Pertama,
kebijakan tentang kurikulum nasional yang berlaku untuk semua jenjang pendidikan.
Kurikulum nasional ini sudah melalui banyak proses kajian dan revisi sehingga diharapkan
dapat memberikan panduan yang jelas bagi semua lembaga pendidikan di Indonesia dalam
menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.
Kedua, kebijakan tentang program pendidikan untuk anak usia dini (PAUD). Program
PAUD sangat penting untuk memberikan pendidikan dan stimulasi awal bagi anak sejak usia
dini sehingga dapat meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia di
masa depan. Selain itu, program PAUD juga dapat membantu mengurangi angka putus sekolah
dan memperkecil kesenjangan pendidikan antara wilayah perkotaan dan perdesaan.
Namun, ada juga kebijakan pendidikan yang sebaiknya dapat diganti secara berkala,
terutama jika tidak lagi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman. Salah satu contohnya
adalah kebijakan tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin cepat, penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga
harus terus dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.
Oleh karena itu, kebijakan tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran harus dapat
diubah atau direvisi secara berkala agar tetap relevan dan efektif.
Selain itu, kebijakan tentang pemerataan akses pendidikan juga sebaiknya diubah atau
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Misalnya, jika terdapat daerah yang
sulit dijangkau atau terdapat masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam akses pendidikan,
maka kebijakan yang menyangkut pemerataan akses pendidikan harus diubah atau direvisi agar
dapat mengatasi masalah tersebut. Perubahan kebijakan pendidikan di Indonesia disebabkan
oleh beberapa faktor, di antaranya adalah politik, ekonomi, sosial, budaya, dan globalisasi.
Kebijakan pendidikan yang efektif harus didasarkan pada analisis yang komprehensif dan
berkelanjutan terhadap faktor-faktor tersebut.
Menurut sebuah jurnal yang diterbitkan pada tahun 2018 oleh Agustina Dewi dan Eka
Arfanuddin, beberapa faktor yang mempengaruhi pergantian kebijakan pendidikan di
Indonesia adalah kebijakan yang tidak terimplementasi dengan baik, perubahan politik dan
pandangan yang berbeda tentang tujuan pendidikan. Mereka juga menunjukkan bahwa
kebijakan yang diimplementasikan secara baik dan tepat sasaran memiliki dampak yang lebih
besar pada sistem pendidikan daripada kebijakan yang sering berganti.
Selain itu, sebuah jurnal yang diterbitkan pada tahun 2020 oleh Maria V. Ramirez dan
Michael J. Koppenhaver menunjukkan bahwa kebijakan pendidikan yang didasarkan pada
bukti empiris dan melibatkan partisipasi masyarakat dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Mereka juga menunjukkan bahwa kebijakan yang diubah terlalu sering dapat mengganggu
proses implementasi dan evaluasi, sehingga sulit untuk mengetahui apakah kebijakan tersebut
berhasil atau tidak.
Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan pada tahun 2021 oleh R. Narulita dan A.
Darmawan, disebutkan bahwa kebijakan pendidikan yang seharusnya tidak diganti adalah
kebijakan yang bertujuan untuk pemerataan akses pendidikan, peningkatan kualitas guru, dan
peningkatan kualitas pembelajaran. Namun, mereka juga menunjukkan bahwa kebijakan
pendidikan harus diubah dan disesuaikan dengan perubahan zaman dan tuntutan pasar kerja.

Anda mungkin juga menyukai