Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEMIKIRAN TOKOH-TOKOG PENDIDIKAN

UNIVESSITAS NEGERI JAKARTA

Mata Kuliah : Wawasan Pendidikan

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Corry Yohana, M.M

Disusun oleh :
1. Damar Panji Arsyi (1707622043)
2. Muhammad Afkar Hanief Singajuru (1705622157)
3. Muhammad Ajib Albana (1712422057)
4. Shelomita Joanna Siregar (1707622053)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
I. Pendahuluan

● Latar Belakang
● Tujuan

II. Tinjauan Pustaka

● Pengertian Pendidikan
● Profil Tokoh-Tokoh dan Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

III. Hasil dan Pembahasan

● Pemikiran-Pemikiran Tokoh-Tokoh Pendidikan


● Relevansi Pemikiran-Pemikiran Terhadap Pendidikan di Indonesia

IV. Kesimpulan dan Saran

● Kesimpulan

V. Daftar Pustaka
I. PENDAHULUAN
● Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan suatu


negara. Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat yang
semakin tinggi, pendidikan menjadi semakin kompleks dan dinamis. Dalam
menghadapi tantangan tersebut, para tokoh pendidikan memiliki peran penting
dalam memberikan sumbangsih dan pemikiran dalam pengembangan
pendidikan di Indonesia.

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di
Indonesia memiliki sejarah panjang dalam menghasilkan tokoh-tokoh
pendidikan yang berpengaruh. Tokoh-tokoh pendidikan ini memiliki kontribusi
yang besar dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia, baik melalui
pemikiran-pemikiran maupun praktiknya di lapangan.

Dalam konteks tersebut, penelitian tentang pemikiran tokoh-tokoh pendidikan


Universitas Negeri Jakarta menjadi penting untuk dilakukan. Penelitian ini akan
membahas pemikiran-pemikiran para tokoh pendidikan dari UNJ, meliputi
pemikiran tentang pendidikan, pengajaran, kurikulum, dan berbagai aspek
lainnya yang terkait dengan pengembangan pendidikan di Indonesia.

● Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah "Pemikiran Tokoh-Tokoh Pendidikan


Universitas Negeri Jakarta" adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang kontribusi dan pemikiran tokoh-tokoh pendidikan yang
berasal dari Universitas Negeri Jakarta. Melalui makalah ini, pembaca akan
dapat mempelajari lebih lanjut tentang latar belakang, profil, dan karya-karya
tokoh-tokoh pendidikan UNJ, serta bagaimana pemikiran mereka berkontribusi
terhadap pendidikan di Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menganalisis dan membandingkan pemikiran para tokoh pendidikan tersebut,
serta mengevaluasi dampak dan keberhasilan implementasi pemikiran mereka
dalam konteks pendidikan Indonesia. Dengan demikian, tujuan utama dari
pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan yang berguna dan
mendalam kepada pembaca mengenai tokoh-tokoh pendidikan yang penting
dalam sejarah pendidikan Indonesia, dan untuk memperluas pengetahuan dan
pemahaman tentang peran mereka dalam menciptakan perubahan dan kemajuan
dalam bidang pendidikan.

II. Tinjauan Pustaka


● Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan suatu


negara. Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat yang
semakin tinggi, pendidikan menjadi semakin kompleks dan dinamis. Dalam
menghadapi tantangan tersebut, para tokoh pendidikan memiliki peran penting
dalam memberikan sumbangsih dan pemikiran dalam pengembangan
pendidikan di Indonesia.

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di
Indonesia memiliki sejarah panjang dalam menghasilkan tokoh-tokoh
pendidikan yang berpengaruh. Tokoh-tokoh pendidikan ini memiliki kontribusi
yang besar dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia, baik melalui
pemikiran-pemikiran maupun praktiknya di lapangan.Dalam konteks tersebut,
penelitian tentang pemikiran tokoh-tokoh pendidikan Universitas Negeri Jakarta
menjadi penting untuk dilakukan.

● Profil Tokoh-Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta


- Prof. Dr. H.A.R Tilaar

Prof. Dr. H.A.R Tilaar adalah cendekiawan dan aktivis pendidikan Indonesia
yang lahir pada 6 Juni 1932; Tataraan, Tondano Selatan, Minahasa, Sulawesi
Utara. Ia adalah pendiri dan rektor pertama Universitas Negeri Jakarta, dan
penulis produktif dengan lebih dari 100 buku dan artikel. Tilaar juga aktif dalam
organisasi pendidikan dan politik, serta mendirikan Taman Siswa pada tahun
1999. Ia menerima penghargaan Satyalancana Kebudayaan dan Penghargaan
Pendidikan Dunia dari UNESCO atas jasanya dalam bidang pendidikan.
Meskipun telah pensiun, Tilaar masih berkontribusi dalam pengembangan
pendidikan di Indonesia.
- Prof. Dr. Conny Riouwskina Semiawan

Lahir pada tanggal 6 November 1930 di Ujung Pandang, Hindia Belanda.


Meninggal di usia 91 tahun di RS Siloam, Mampang padahari Kamis tanggal 1
Juli 2021 dan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, guru Bangsa dan tokoh
pendidik nasional yang berasal dari FIP UNJ, menerima penghargaan dari
UNESCO pada tahun 2015 yang diberikan kepada tokoh nasional yang berjasa
di bidang pendidikan, kebudayaan, sains, dan komunikasi.

- Prof. Dr. H. Winarno Surakhmad, M.Sc., Ed.,

Lahir pada tanggal 25 Agustus 1930 Ujung Pandang, Hindia Belanda Adalah
guru besar Universitas Negeri Jakarta. Ia menjabat Rektor IKIP Jakarta (kini
menjadi UNJ) periode 1975-1980, Beliau Meninggal pada 1 Juli 2016 (umur 85)
Jakarta, Indonesia. Ia pernah berkesemppatan menimba ilmu di Asian Institute
for Teacher Educators, Unesco-Universitas Filipina pada tahun 1968.

III. Hasil dan Pembahasan


● Pemikiran-Pemikiran Tokoh-Tokoh Pendidikan
- Prof. Dr. H.A.R Tilaar

Poin 1: Pendidikan harus membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan


kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah.

H.A.R Tilaar meyakini bahwa pendidikan harus membantu siswa untuk


mengembangkan kemampuan kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah.
Hal ini penting karena di era digital seperti sekarang, siswa harus dapat
menghadapi masalah yang kompleks dan memerlukan solusi kreatif. Oleh
karena itu, pendidikan harus mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan
berpikir kritis dan kreatif dalam mengatasi masalah. Kemampuan kritis
memungkinkan siswa untuk menganalisis informasi dengan baik, sementara
kemampuan kreatif membantu siswa untuk berpikir di luar kotak dan
menemukan solusi inovatif untuk masalah yang dihadapi.
Poin 2: Pendidikan harus mengintegrasikan pendidikan akademik dan
pendidikan karakter.

Menurut H.A.R Tilaar, pendidikan yang baik harus mengintegrasikan


pendidikan akademik dan pendidikan karakter. Pendidikan akademik membantu
siswa untuk mengembangkan keterampilan intelektual seperti membaca,
menulis, dan berhitung. Sementara itu, pendidikan karakter membantu siswa
untuk mengembangkan nilai-nilai moral seperti integritas, tanggung jawab, dan
rasa empati. Oleh karena itu, pendidikan harus memperhatikan keduanya secara
seimbang, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga
memiliki nilai-nilai moral yang baik.

Poin 3: Pendidikan harus memperhatikan keberagaman budaya dan mendorong


siswa untuk menghargai perbedaan.

H.A.R Tilaar juga menekankan pentingnya pendidikan dalam memperhatikan


keberagaman budaya dan mendorong siswa untuk menghargai perbedaan.
Dalam era globalisasi seperti sekarang, siswa akan berinteraksi dengan orang
dari berbagai latar belakang budaya, dan oleh karena itu, mereka harus dapat
menghargai perbedaan dan bekerja sama dengan orang yang berbeda budaya.
Pendidikan multikultural dapat membantu siswa untuk memahami dan
menghargai keberagaman budaya, sehingga mereka dapat mengembangkan
sikap toleransi dan kerjasama.

Poin 4: Pendidikan harus mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan


global.

H.A.R Tilaar juga menekankan pentingnya pendidikan dalam mempersiapkan


siswa untuk menghadapi tantangan global. Siswa harus dilatih untuk memiliki
keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing secara global, seperti kemampuan
berbahasa asing, literasi digital, dan pemecahan masalah. Selain itu, siswa juga
harus dilatih untuk memiliki sikap yang adaptif dan fleksibel, sehingga mereka
dapat menghadapi perubahan yang terjadi di masa depan. Pendidikan harus
mengajarkan siswa untuk terus belajar dan mengembangkan diri, sehingga
mereka dapat menjadi pemimpin yang sukses di masa depan.
● Relevansi Pemikiran-Pemikiran Terhadap Pendidikan di Indonesia
- Relavansi Pemikiran Profesor H.A.R Tillar

Pemikiran H.A.R Tilaar sangat relevan dengan kondisi pendidikan di Indonesia


saat ini. Pendidikan di Indonesia masih banyak yang terfokus pada penguasaan
materi akademik tanpa memperhatikan pengembangan kemampuan kritis dan
kreatif siswa dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, pemikiran H.A.R
Tilaar tentang pentingnya mengembangkan kemampuan kritis dan kreatif siswa
sangat penting untuk diterapkan di Indonesia.

Selain itu, pengintegrasian pendidikan akademik dan pendidikan karakter juga


sangat penting untuk diterapkan di Indonesia. Hal ini karena pendidikan di
Indonesia masih banyak yang mengabaikan pengembangan nilai-nilai moral dan
karakter siswa. Dengan mengintegrasikan pendidikan akademik dan karakter,
siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki nilai-nilai
moral yang baik.

Pemikiran H.A.R Tilaar tentang keberagaman budaya juga sangat relevan


dengan kondisi di Indonesia yang memiliki keberagaman budaya yang sangat
kaya. Dalam era globalisasi seperti sekarang, siswa di Indonesia akan
berinteraksi dengan orang dari berbagai latar belakang budaya, sehingga penting
bagi mereka untuk menghargai perbedaan. Pendidikan multikultural dapat
membantu siswa di Indonesia untuk memahami dan menghargai keberagaman
budaya, sehingga mereka dapat mengembangkan sikap toleransi dan kerjasama.

Terakhir, pemikiran H.A.R Tilaar tentang pentingnya mempersiapkan siswa


untuk menghadapi tantangan global sangat relevan dengan kondisi di Indonesia
saat ini. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dan bersaing secara
global, sehingga siswa harus dilatih untuk memiliki keterampilan yang
dibutuhkan untuk bersaing, seperti kemampuan berbahasa asing, literasi digital,
dan pemecahan masalah. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia harus
memperhatikan pemikiran H.A.R Tilaar agar siswa dapat menghadapi tantangan
global dengan lebih baik.
- Prof. Dr. Conny Riouwskina Semiawan
1. Kreativitas sebagai inovasi berfikir

Menurut beliau, kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah ada menjadi
konsep baru. Dapat di simpulkan bahwa seseorang dapat dikata memiliki
kreativitas jika seseorang mampu membuat beda suatu konsep yang telah ada
dari lainnya.

2. Ciri-ciri anak yang memiliki kreativitas

Menurut beliau, ciri-ciri anak yang memiliki kreativitas adalah sebagai berikut :

● Dorongan ingin tahu besar


● Sering mengajukan pertanyaan yang baik
● Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
● Bebas dalam menyatakan pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya
● Tidak mudah terpengaruh dengan orang lain
● Daya imajinasi kuat
● Orisinilitas tinggi
● Dapat kerja secara individu
● Senang mencoba hal-hal baru

3. Pencetus Sistem CBSA atau Cara Belajar Siswa Aktif

Kurikulum 1984 mengusung proses Skill Approach. Meski mengutamakan


pendekatan proses, akan tetapi faktor tujuan tetap penting. kurikulum ini juga
sering disebut “Kurukulum 1975 yang Disematkan”.

Posisi peserta didik ditempatkan subjek belajar dari mengamati sesuatu,


mengelompokan, mendiskusikan hingga melaporkan, sehingga model ini
disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL).
- Prof. Dr. H. Winarno Surakhmad, M.Sc., Ed.,

1.Butuh Landasan Metafisik

Di tengah dunia yang serba pragmatis, pendidikan nasional bagi Winarno butuh
metafisika sebagai fondasi. Para pendidik mesti bisa membiasakan anak-anak
Indonesia dengan berbagai pertanyaan abstrak mengenai hakikat kehidupan.
Meskipun hal ini akan menjadi sukar sebab para guru sudah dibebankan
rentetan pengetahuan baku di dalam kurikulum yang harus mereka sampaikan.
Bagi Winarno, sikap seperti itu yang justru mesti diperbaiki. Guru yang punya
paradigma filosofis, dapat mengajarkan kebahagiaan yang abadi pada muridnya,
karena guru tersebut mampu berpendapat kebahagiaan adalah hal yang ingin
dicapai dari sebuah proses pendidikan.

2.Peran guru

Dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif. Beliau


menekankan bahwa guru harus mampu menjadi fasilitator dan pembimbing bagi
siswa, bukan hanya sekadar pengajar yang memberikan informasi.

3.Berpikir

Pendidikan seharusnya membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan


berpikir kritis dan kreatif. Lalu juga membantu siswa untuk mengembangkan
kemampuan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan orang lain. Ia juga
seharusnya mengembangkan kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial.

IV. Kesimpulan

● Kesimpulan

Dari gagasan ketiga tokoh yang disebutkan di atas, kita dapat menyimpulkan
bahwa pendidikan di Indonesia seharusnya fokus pada pengembangan
keterampilan berpikir kritis dan kreatif, pendidikan karakter, multikulturalisme,
dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global. Kreativitas adalah
aspek penting yang perlu dibangun dalam anak-anak, yang mencakup rasa ingin
tahu, kemampuan bertanya yang baik, menghasilkan ide dan saran, mampu
menyatakan pendapat, dan memiliki imajinasi yang kuat. Pendekatan CBSA
atau Pembelajaran Aktif Siswa, yang fokus pada menempatkan siswa sebagai
subjek belajar, perlu diimplementasikan. Selain itu, pendidikan memerlukan
dasar metafisik untuk menanamkan pertanyaan-pertanyaan abstrak tentang
esensi kehidupan, dan guru harus menjadi fasilitator dan pemandu untuk
menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif.

V. Refrensi

Tilaar, H. A. R. (2019). Pendidikan sebagai investasi masa depan bangsa.


Prenadamedia Group.

Tilaar, H. A. R. (2013). Pendidikan karakter: strategi mendidik anak di era


global. Grasindo.

Tilaar, H. A. R. (2015). Pendidikan multikultural: konsep, strategi, dan


implementasi. Rajawali Press.

Tilaar, H. A. R. (2014). Pendidikan global: menghadapi tantangan abad 21.


Prenadamedia Group.

durrotun nadhiroh. (2017, Desember 10). Pengembangan Kreativitas Teori


Conny.
https://www.kompasiana.com/durrotun-nadhiroh/5a2d4ab25e13736a5627ee32/p
engembangan-kreativitas-teori-conny.

EA. (2021, july 1). (BAHASA) TOKOH PENDIDIKAN UNJ, PROF. DR.
CONNY R. SEMIAWAN MENINGGAL DUNIA.
https://www.unj.ac.id/en/tokoh-pendidikan-unj-prof-dr-conny-r-semiawan-meni
nggal-dunia/.

semiawan, c. R. (2017). Strategi Pengembangan Otak Dari Revolusi Biologi ke


Revolusi Mental. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramdeia - Jakarta
Anggota Ikapi, Jakarta.

Wardhana, I. P. (1, June 2021,). Review Kurikulum Pendidikan Cara Belajar


Siswa Aktif (CBSA) Tahun 1984 . Journal of History Education and Culture
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia. , 17-28.
Zaini, I. (2015). BERMAIN SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN BAGI
ANAK USIA DINI. Jural Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal , 1-17.

Yunita, K. (2014, December 23). PEMIKIRAN WINARNO SURAKHMAD.


Wordpress.

Anda mungkin juga menyukai