Anda di halaman 1dari 7

WAWASAN PENDIDIKAN

“Menganalisis Tugas Bab IV”


Dosen Pengampu
W.djatmiko

Disusun Oleh
KELOMPOK 1
Candrika Ratih Pramudila (1510521001)
Josephine Andrea (1510521003)
Putri Faiza (1510521009)
Fathia Tajla Sutriman (1510521026)
Fahira Salsabila (1510521039)

PROGRAM STUDI D3 TATA RIAS FAKULTAS TEKNIK 2021


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Jl. Rawamangun Muka Raya No.11, RT.11/RW.14, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung Kota
Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
2021/2022
TUGAS 1

Proses Pendidikan di Taman Siswa mengaplikasikan Sistem Among. Apakah yang dimaksud
dengan system among tersebut dan jelaskan kedua prinsipnya!

Jawaban:

Sistem among adalah cara pendidikan yang dipakai dalam sistem pendidikan Taman Siswa,
dengan maksud mewajibkan pada guru supaya mengingati dan mementingkan kodrat-
iradatnya anak-anak, dengan tidak melupakan segala keadaan yang mengelilinginya. Sistem
among merupakan gagasan otentik putra Indonesia, yang digali dari kearifan lokal. Sistem
among Ki Hadjar Dewantara sendiri yaitu metode yang sesuai untuk pendidikan karena
merupakan metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh
(care and dedication based on love). Cara mengajar dan mendidik dengan menggunakan
metode Among dengan semboyan Tut Wuri Handayani artinya mendorong para anak didik
untuk membiasakan diri mencari dan belajar sendiri. Mengemong (anak) berarti
membimbing, memberi kebebasan anak bergerak menurut kemauannya. Guru atau pamong
mengikuti dari belakang dan memberi pengaruh, bertugas mengamat amati dengan segala
perhatian, pertolongan diberikan apabila dipandang perlu. Anak didik dibiasakan bergantung
pada disiplin kebatinannya sendiri, bukan karena paksaan dari luar atau perintah orang lain.

Pendidikan sistem Among sendiri mempunyai dua prinsip yaitu:

1. Kemerdekaan menjadi ikhwal substansial yang harus dicapai agar bisa hidup berdikari
dan berdaulat
2. Kodrat alam harus menjadi syarat untuk menopang kehidupan dan sebagai sarana
untuk memajukan bangsa sendiri

2. Apakah Anda dapat menguraikan visi misi dari Pendidikan Taman Siswa? Masih
relevankan visi misi tersebut dengan Pendidikan saat ini?

Jawaban:

Visi dan misi: Visi utama yaitu terjabar dalam semboyannya “ Memayu hayuning sarira,
memayu hayuning bangsa, memayu hayuning manungsa “ atau melindungi keselamatan diri,
keselamatan bangsa dan keselamatan manusia, bahwa forum perkumpulan ini berdasarkan
pada nasionalisme. Mendidik seorang untuk menjadi guru dengan Patrap Triloka yang
memiliki unsur-unsur Jawa. ing ngarsa sung tulada (didepan memberi teladan), ing madya
mangun karsa (ditengah membangun kemauan/inisiatif) dan tut wuri handayani (dari
belakang mendukung). Patrap Triloka hingga kini dipakai sebagai panduan dan pedoman
dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dengan didirikannya sekolah taman siswa ini,
masayrakat pribumi bisa merasakan pendidikan yang layak.

Menurut saya masih relevan, karena agar sekolah dapat menanamkan perjuangan agar
tercapainya Pendidikan di Indonesia yang dinginkan oleh Ki Hajar Dewan Tara yaitu
Pendidikan yang di dasari oleh kemauan sendiri dan tanpa adanya diskriminasi. Pengetahuan
tentang apa yang dipelajari, mengasah pemahaman, dan serta peningkatam kemampuan
tentang apa yang dipelajari ini merupakan cara meningkatkan kegiatan belajar mengajar pada
sekolah Taman Siswa.

TUGAS 2

Mengapa Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara Masi Relevan dengan Kebijakan


Pendidikan Saat ini!

Jawaban:

Karena gagasan pemikiran dan prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut


menjadi dasar acuan visi Presiden RI, Joko Widodo di bidang pendidikan, selain itu ajaran
dan anjuran dari Ki Hajar Dewantara sangat berkaitan dengan kondisi saat ini, diman kita
sedang banyak dihadapkan dengan problem kebangsaan seperti kekerasan di dunia
pendidikan, radikalisme, politik yang penuh kebencian, dan pengabaian pada pentingnya
penguatan karakter. Sebab itu, kontekstualisasi ajaran Ki Hadjar Dewantara di zaman kini
menjadi amat penting seperti salah satu konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu Ing
ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani, yang artinya apabila di
depan memberi teladan, di tengah memberi inspirasi dan di belakangan memberi dorongan.

TUGAS 3

Setelah menyaksikan video tersebut, berikanlah pendapat Anda untuk pertanyaan berikut ini:

1. Pembaharuan Pendidikan apakah yang dilakukan oleh KH.Ahmad Dahlan?

Jawaban:
KH.Ahmad Dahlan mengajar di 2 sekolah di Indonesia, KH.Ahmad Dahlan menanamkan
kepada para muridnya bahwa Islam tidak identik dengan keterbelakangan, bahkan sebailknya
Islam memuat banyak ajaran yang mendorong untuk maju dan menerima kemajuan. Para
priyayi dan kaum terdidik inilah yang nantinya akan menjadi pengikut utama dan sekaligus
pendukung gerakan pembaruan Islam yang dirintis KH.Ahmad Dahlan.

Lalu, pada 18 November 1912, KH.Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah


unuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di Nusantara

2. Mengapa banyak pihak yang menentang pembaharuan yang dilakukan oleh KH.Ahmad
Dahlan? Jelaskan secara singkat pihak mana saja dan apa alasannya!

Jawaban:

Yang menentang pembaharuan yang dilakukan oleh KH.Ahmad Dahlan Dari pihak keluarga
maupun masyarakat sekitar. KH.Ahmad Dahlan dituduh mendirikan agama baru dan
menyalahi ajaran Islam. Ada pula yang menuduhnya kiai palsu, karena meniru-niru bangsa
Belanda yang Kristen. Para ulama ortodoks juga menentang gerakan pembaruan yang dibawa
KH.Ahmad Dahlan.

Setelah Anda telah mengenal konsep pendidikan dari Kyai Haji Ahmad Dahlan, bacalah
artikel berikut ini yang berjudul “Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam dan Pendidikan”
pada link berikut ini: Klik disini untuk melihat sumber bacaan pendukung!

Kajilah konsep Pendidikan KH Ahmad Dahlan yang manakah yang masih relevan dengan
Pendidikan saat ini? Berikanlah pendapat anda secara jelas dan singkat!

 Menurutnya tujuan dari pendidikan adalah pembentukan ahlak, sehingga lembaga


pendidikan harus mampu menghasilkan ulama dan cendekiawan yang bertaqwa
terhadap Tuhan dan berguna bagi masyarakat.

Pendirian Muhammadiyah dilandasi oleh motivasi teologis bahwa manusia akan mampu
mencapai derajat keimanan dan ketaqwaan yang sempurna apabila mereka memiliki
kedalaman ilmu pengetahuan.
Menurut pendapat saya, konsep tersebut masih relevan dengan pendidikan saat ini karena,
tujuan pendidikan saat ini adalah untuk pembentukan ahlak, sehingga akan melahirkan
seseorang yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki sifat/karakter yang
baik. Lalu dengan pendidikan, seperti pendidikan agama dengan mendalami dan mempelajari
suatu agama, seseorang akan lebih kuat imannya. Dan juga Pendidikan lainnya, jika
seseorang memperdalam dan mempelajari suatu hal, seperti melalui sekolah, nantinya mereka
akan lebih paham dengan hal tersebut bahkan menjadi ahli dalam suatu bidang

TUGAS 4

Setelah menonton video tersebut, diskusikan pertanyaan berikut dalam kelompok anda
masing-masing dan berikan jawabannya.

1. Apakah yang dimaksud oleh M. Syafei bahwa pendidikan ingin menghilangkan


verbalisme? Apakah masih relevan hingga saat ini, bagaimana contohnya?

Jawaban:

M. Syafei ingin menghilangkan penyakit pendidikan pada waktu itu, yaitu verbalisme.
Verbalisme dalam pendidikan akan menghasilkan anak ibarat orang membuat kue,
bagaimana bentuk cetakannya begitulah bentuk kuenya. Sistem pendidikan yang begini akan
menghasilkan manusia yang sempit alam fikirannya atau akan menghasilkan anak didik yang
serba tanggung menghadapi kehidupan masyarakat dan pendidikan yang demikian tidak
berguna dan tidak dibutuhkan masyarakat. Anak didik dilatih dengan bekerja sambil belajar,
kecerdasan berpikir anak didik dengan cara ini dapat dikembangkan seluas-luasnya, karena
mereka dibiasakan bekerja dengan teratur, intensif, dan kreatif. Penyakit verbalisme dapat
dihilangkan secara berangsur, sehingga setiap pendidikan bermanfaat bagi masyarakat

2. Bagaimana pendidikan yang mengutamakan proses? Apakah kaitannya dengan pendekatan


proses atau keterampilan proses saat ini? Berikanlah contohnya?

Jawaban:

Pembelajaran merupakan kegiatan inti dalam proses pendidikan, karena melalui kegiatan
belajar ini diharapkan   dapat   dicapai   tujuan   pendidikan   dalam   bentuk   terjadinya
perubahan tingkah laku dalam diri siswa, juga menjadi harapan semua pihak agar setiap siswa
mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Proses pembelajaran terjadi karena ada tujuan yang hendak dicapai. Akan tetapi banyak
seorang guru gagal dalam pembelajaran, seperti banyak siswa yang tidak mencapai tujuan
yang diharapkan. Perencanaan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis
Proses pembelajaran tidak berlangsung seadanya, akan tetapi berlangsung secara terarah dan
terorganisir. Dengan demikian guru dapat menggunakan waktu secara efektif untuk mencapai
tujuan pembelajaran dan keberhasilan pembelajaran. Hal tersebut dapat berlangsung melalui
perencanaan pembelajaran yang baik. Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup
makro, meso dan mikro. Pengelolaan proses dalam lingkup makro berupa kebijakan-
kebijakan pemerintah yang lazimnya dituangkan dalam bentuk UU pendidikan, peraturan
pemerintah, SK mentri, SK dirjen, serta dokumen-dokumen pemerintah tentang pendidikan
tingkat nasional yang lain. Pengelolaan dalam ruang lingkup meso merupakan implikasi
kebijakan-kebijakan nasional kedalam kebijakan operasional dalam ruang lingkup wilayah
dibawah tanggung jawab Kakanwil dan Depdikbud. Pengelolaan dalam ruang lingkup mikro
merupakan aplikasi kebijakan-kebijakan pendidikan yang berlangsung didalam lingkungan
sekolah ataupun kelas, sanggar-sanggar belajar, dan satuan-satuan pendidikan lainnya dalam
masyarakat.

TUGAS 5

Konsep pemikiran M.syafei yang masih update pada Pendidikan masa kini!

Jawaban:

Cara-cara yang digunakan Syafei mirip dengan perkembangan teori pendidikan saat ini,
praktik pendidikan yang diterapkan dalam pembelajaran untuk mengoptimalkan kemampuan
anak didik. Untuk melakukan pengembangan budi pekerti, manusia merdeka berpikir, Syafei
merumuskan kurikulum INS Kayutanam ke dalam tiga bidang pengajaran, yaitu akademik
(otak), kreatifitas (tangan) dan akhlak mulia (hati). Bidang akademis, anak didik dibekali
pengetahuan umum layaknya sekolah biasa, meski lebih ditekankan pada penguasaan materi
dan aplikasi di lapangan. Sementara itu, bidang kreatifitas dibagi lagi menjadi beberapa sub
bidang ketrampilan seperti pertukangan, keramik, kriya, seni ukir, seni lukis, sanggar musik,
teater, sastra, dan beberapa ketrampilan lainnya. Sedangkan hal-hal yang menyangkut
kecerdasan spiritual, diramu dan diaplikasikan dalam bidang akhlak mulia. Ketiga bidang ini
tak bisa dipisahkan satu sama lain. Ketiganya harus saling mengisi dan saling menopang
dalam wacana menciptakan inteletual yang berakhlak mulia, berintegritas dan beretos kerja
keras.
M. Syafei dalam melola INS dari tahun ke tahun, dengan rasa:

a) Mendidik rakyat kearahkemerdekaan.

b) Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

c) Mendidik pemuda-pemuda supaya berguna bagi masyarakat.

d) Menanamkan kepercayaan pada diri sendiri dan berani bertanggungjawab.

e) Tidak mau menerima bantuan yang mengikat. (dikutip dari: Aliran-aliran Baru dalam
Pendidikan dan pengajaran

Semboyan M. Syafei adalah "cari sendiri dan kerja sendiri”

Anda mungkin juga menyukai