Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIK PROFESI DAN ESTETIKA

“ETIKA BERBUSANA DAN ETIKA PROFESI SEORANG SPA TERAPIS”

Dosen Pengampun:
Dra. Rahmiati, M.Pd., Ph.D.
Febri Silvia, S.Pd., M.Pd.T.

Kelompok 5:
1. Sandra Astriya Rahayu (1510521014)
2. Meilly Noptriana Abigail (1510521027)
3. Candrika Ratih Pramudila (1510521001)
4. Josephine Andrea (1510521003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN

JURUSAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul “ETIKA BERBUSANA DAN
ETIKA PROFESI SEORANG SPA TERAPIS” dengan tepat waktu.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Profesi dan Estetika.
Selain itu makalah ini kami susun dengan tujuan untuk menambah wawasan para
pembaca dan juga penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Rahmiati, M.Pd., Ph.D. dan Ibu Febri
Silvia, S.Pd., M.Pd.T. selaku dosen Mata Kuliah Etika Profesi dan Estetika. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan untuk melengkapi makalah kami ini.

Jakarta, 30 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................. 4
1.4 Manfaat ........................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Etika Berbusana ............................................................ 6
2.2 Pengertian Etika Profesi ................................................................. 6
2.3 Tujuan Etika Profesi ....................................................................... 6
2.4 Tujuan Etika Berbusana.................................................................. 7
2.5 Etika Profesi SPA Terapis .............................................................. 7
2.6 Etika Berbusana SPA Terapis......................................................... 9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan dan Saran ................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita adalah apa yang kita pakai, kalimat tersebut pasti sering didengar, yang
menunjukan bahwa pentingnya busana dalam kehidupan sehari-hari karena itu
mencerminkan diri kita. Jaman dahulu manusia purba tidak mengenal pakaian sebagai
penutup tubuh. Mereka mengenal pakaian untuk melindungi tubuh dari debu,
matahari, dan angin. Sedangkan di jaman modern ini pakaian juga untuk menunjukan
kasta, martabat, bahkan untuk meluapkan jiwaseni mereka lewat pakaian. Cara
berbusana yang baik berarti penampilan diri (personal appearance) secara
keseluruhan mulai dari dandanan rambut, wajah, badan, kaki, tangan, dan segala alat
kelengkapannya sehingga member kesan penampilan diri secara indah, rapi,
serasi,wajar, sopan serta luwes sesuai dengan etiket. Tentunya seorang professional
harus mematuhi etika-etika yang berlaku sesuai dengan pekerjaannya. Dalam etika
berbusana juga terdapat etika profesi yang harus ditaati bersamaan.
Etika profesi merupakan suatu sikap hidup yang bertujuan untuk dapat
memberikan suatu pelayanan yang bersifat profesional terhadap masyarakat. Hal ini
bisa dilakukan dengan adanya keahlian atau keterampilan atau bahkan pengetahuan
yang dimiliki oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat memberikan pelayanan
pada masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
• Apa tujuan etika berbusana dan etika profesi?
• Bagaimana etika berbusana seorang SPA terapis?
• Apa saja etika profesi seorang SPA terapis?
• Apa manfaat dari pembelajaran etika berbusana dan etikan profesi dari seorang
SPA terapis ?

1.3 Tujuan
• Untuk memahami tujuan etika berbuasana dan etika profesi seorang SPA terapis
• Untuk mengetahui etika berbusana seorang SPA terapis
• Untuk mengetahui etika profesi SPA terapis

4
1.4 Manfaat
Penulis berharap makalah ini dapat menabah wawasan penulis dan juga pembaca
tantang etika berbusana dan etika profesi seorang SPA terapis.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Etika Berbusana


Penampilan adalah bentuk citra diri yang terpancar dari diri seseorang serta
merupakan sarana komunikasi antara seorang individu dengan individu lainnya. Tampil
menarik dapat menjadi salah satu kunci sukses dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Orang lain akan merasa nyaman, betah, dan senang dengan penampilan diri yang enak
dipandang mata. Berpenampilan menarik bukan berarti mewah, tetapi tergantung pada
diri individu itu sendiri dalam kaitannya pengembangan diri seutuhnya secara baik.
Berpakaian bukanlah hanya sebatas untuk kesehatan semata tetapi juga menyangkut
kepribadian dan citra diri. Banyak yang mengatakan bahwa gaya berbusana setiap orang
merupakan cerminan kepribadian diri tersebut. Mencari cara berbusana yang baik dan
benar tidaklah mudah. Banyak pertimbangan dan tata cara yang perlu diperhatikan agar
busana yang dikenakan dapat terlihat sopan karena pakaian yang baik dan pas
memberikan kesan yang anggun dan menarik.
Berpakaian dan berpenampilan rapi dan sopan adalah suatu kebiasaan pribadi
yang perlu dipupuk dan dipelihara. Dengan berpakaian yang seharusnya dapat
menumbuhkan rasa hormat orang lain terhadap kita. Sebaliknya, hal itu juga memberikan
kesan bahwa masyarakat dapat saling menghormati dan akan membangun relasi yang
baik (Etika di Tempat Kerja, 2006). Tanpa sadar banyak hal diluar sana yang bisa
memepengaruhi cara kita berpakaian dan bergaya. Percaya atau tidak, gaya seseorang
dapat mengubah perspektif orang lain. Manusia membutuhkan pakaian untuk memenuhi
kebutuhan hidup pokok dasar sehari-hari di samping kebutuhan makanan dan tempat
tinggal. Pakaian memberikan keindahan dan proteksi dari berbagai macam penyakit serta
dapat memberikan kenyamanan bagi pemakainya. Tanpa berbusana seseorang dapat
dikatakan gila. Maka dari itu etika dalam berpakaian perlu diperhatikan agar tidak salah
dalam penggunaannya.
2.2 Pengertian Etika Profesi
Menurut Kajian Pustaka, etika profesi adalah sebuah panduan profesionalisme
dalam dunia kerja. Kamu harus memahami etika sebagai profesional yang tepat untuk
tahu bagaimana bicara dan bertindak serta mengambil keputusan secara profesional. Etika
profesi tidak hanya berlaku bagi satu profesi, tetapi untuk seluruh profesi pada umumnya.
Dalam profesi tertentu, dapat ditambahkan aturan etika khusus yang sesuai dengan profesi
tersebut. Sebagai profesional di dunia kerja, kamu harus selalu mengingat etika yang
pantas agar dapat menjalin hubungan yang baik dengan seluruh bagian organisasi.

2.3 Tujuan Etika Profesi


Etika profesi tidak hanya bertujuan untuk membuatmu bertindak lebih profesional
saat bekerja, tapi juga etika dalam menjaga kesejahteraan orang-orang yang tergabung
dalam profesimu. Selain itu, jika semua anggota profesi dapat menjaga perilaku dan
membuat keputusan sesuai dengan aturan etika, maka mutu profesi tersebut pun akan

6
meningkat dan standar baku yang tepat bagi profesi tersebut dapat ditetapkan. Jadi, setiap
orang yang tergabung dalam sebuah profesi harus berpegang pada etika profesi dengan
tujuan tidak hanya mengembangkan diri sendiri, tetapi juga mengembangkan organisasi
serta semua orang yang memiliki profesi yang sama.

2.4 Tujuan Etika Berbusana


Dikatakan penting karena cara berbusana dan bergaul seseorang secara tidak
langsung mencerminkan kepribadian seseorang, tentunya dengan tetap menjunjung tinggi
norma-norma yang berlaku sebagai pedoman cara hidup yang benar dari sudut pandang
budaya, susila dan agama. Berbusana atau berpenampilan serasi dan indah, menurutnya,
mencerminkan kualitas diri ketika orang lain memandang dan memperhatikan apa yang
dikenakan. Tak hanya itu, melalui penampilan dan pembawaan diri yang tepat, setiap
wanita akan mempunyai rasa percaya diri serta dapat menjadi kebanggaan suami dan
keluarga. Oleh karena itu, pakaian seragam upacara, pakaian segaram lapangan, pakaian
seragam resmi pakaian seragam olahraga dilanjutkan busana nasional, busana etnik,
busana nusantara batik dan busana nusantara tenun. Setelah berbusana serasi dan indah,
katanya, perlu dipadankan dengan etika pergaulan agar menjadi pribadi yang sopan satun,
rasa hormat terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tata krama yang berlaku pada
lingkungan ditempat kita berada. “Apabila kita bertemu seseorang biasakan
mengucapkan salam, begitu juga dengan perkenalan bersikaplah yang hangat dan ramah
serta jabat tangan dengan wajar jangan bersikap acuh tak acuh,” ujarnya saat memberikan
contoh dan menjelaskan juga mengenai tata krama saat berkomunikasi lewat telepon,
bertamu, bertetangga, menghadiri undangan, mengunjungi orang sakit, berkendaraan dan
lain sebagainya.

2.5 Etika Profesi SPA Terapis


Hal-hal yang harus di miliki seorang terapis :
• Pengetahuan
Pengetahuan yang harus dimiliki seorang terapis spa meliputi kesehatan dan
keamanan praktis di spa, struktur dan penyakit kulit, Persiapan area perawatan
spa, spa treatment, dan lain lain
• Skill
Kemampuan untuk memperagakan tugasnya dalam standard yang dapat diterima,
konsisten akurat dan ekonomis.
• Attitude
Kemampuan untuk menunjukkan sikap yang memberikan rasa nyaman kepada
pelanggan dan masyarakat baik selama jam kerja maupun diluar jam kerja
• Keyakinan
Yakin dan percaya bahwa terapis spa merupakan profesi yang baik dan lakukanlah
kewajiban sesuai aturan yang berlaku

7
Sikap yang harus dimiliki seorang terapis SPA :
• Jangan ragu dalam memberi saran atau menjawab pertanyaan pelanggan, sehingga
mereka percaya bahwa seorang terapis menguasai teori dan praktek.
• Bersikap tegas dan tetap konsisten memberikan pelayanan jika terjadi hal-hal
yang tidak diduga.
• Berkomunikasi dengan nada yang menyenangkan akan lebih menarik dan
mengundang simpati.
• Kembangkan sifat sifat yang baik agar pelanggan terkesan dengan pelayanan kita.
• Belajarlah untuk menunjukkan emosi-emosi yang menyenangkan, senyuman
yang tulus dan sepatah kata sambutan.
• Karena hal tersebut merupakan bagian dari kasih sayang dan simpati yang tulus.
• Bekerjalah dengan tenang jangan gugup, dan tergesa-gesa.
• Memberikan senyuman yang tulus membuka perasaan hati untuk dilanjutkan
dengan komunikasi yang hangat.
• Kesopanan seperti mengucapkan "Terimakasih","silahkan", dan melayani orang
dengan hormat, belajar menjaga atau mengurus segala kebutuhan atau
kepentingan klien yang sedang dirawat.
• Tampilkan penampilan yang baik, berdandanlah dengan rapi, dan riasan serasi
dengan wajah.
• Pakaian harus bersih, tangan dan kuku terawat dengan rapi.
• Kendalikan tabiat marah.
Kode etik terapis :
1. Membina hubungan yang baik dengan pemerintah dan masyarakat dalam
hubungannya dengan kesehatan.
2. Berbudi pekerti yang luhur, membina tata tertib umum, sopan santun, serta norma
agama dan susila.
3. Menjaga dan menggunakan kemampuannya untuk berbuat hal-hal yang baik bagi
masyarakat
4. Tidak mengiklankan diri secara berlebihan
5. Bersikap tulus dalam menggunakan segala keahliannya dalam memberikan
pertolongan kepada pasien untuk melindungi hak hidup sebagai makhluk tuhan
6. Memegang teguh rahasia pasien.

8
7. Menghormati dan menghargai hak-hak sesama Terapis Aktif dan tidak merugikan
pihak lain.
8. Memberikan bantuan keahliannya apabila diminta oleh sesama anggota forum
9. Menjaga nama baik forum dan tidak melakukan hal-hal yang tercela serta
bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan kepadanya.
10. Berkonsultasikan pasiennya kepada pelayanan kesehatan yang lebih ahli apabila
kurang mampu dalam melakukan tindakan penyembuhan
11. Selalu belajar dan berlatih guna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
untuk meningkatkan kemampuan.
12. Saling pengertian dan kerja sama yang baik dengan profesi dibidang kesehatan
dan bidang lain yang terkait dengan profesinya.
2.6 Etika Berbusana SPA Terapis
Spa terapis merupakan sebuah profesi dalam layanan massage atau pijat profesional
yang bekerja di spa. Seorang spa therapist memiliki tugas utama untuk melakukan
pemijatan pada seorang pelanggan yang mengkombinasikannya dengan perawatan tubuh
dan kecantikan.
Dibawah ini beberapa etika busana seorang SPA Terapis :
• Memakai pakaian kerja yang rapih dan sopan sesuai yang ditentukan.
• Memakai alas kaki yang tertutup atau sepatu.
• Memakai masker
• Tidak memakai perhiasan yang berlebihan.
• Rambut diikat dengan rapih.
• Kuku seorang terapis haruslah pendek agar ketika melakukan
• Perawatan tidak melukai tubuh klien.

Beberapa cotoh pakaian :

9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Etika profesi tidak hanya bertujuan untuk membuatmu bertindak lebih profesional
saat bekerja, tapi juga etika dalam menjaga kesejahteraan orang-orang yang tergabung
dalam profesimu, berbusana dan bergaul seseorang secara tidak langsung
mencerminkan kepribadian seseorang maka dari itu dengan berpakaian yang
seharusnya dapat menumbuhkan rasa hormat orang lain terhadap kita. Sebaliknya, hal
itu juga memberikan kesan bahwa masyarakat dapat saling menghormati dan akan
membangun relasi yang baik. Juga dalam suatu profesi memiliki kode etik dan sikap
yang harus di miliki oleh seorang ahli profesi atau profesional salah satu nya dalam
profesi Terapis.

Spa terapis merupakan sebuah profesi dalam layanan massage atau pijat
profesional yang bekerja di spa. Seorang spa therapist memiliki tugas utama untuk
melakukan pemijatan pada seorang pelanggan yang mengkombinasikannya dengan
perawatan tubuh dan kecantikan. Yang meiliki etika berbusana dan sikap dalam
pelayanan yang di derikan kepada klien.

3.2 Saran
Dalam berbusana pada dunia kerja haruslah sesuai dengan etika profesi dan kode
etik yang belaku sehingga klien sehingga dapat memberikan kesan bahwa masyarakat
dapat saling menghormati dan akan membangun relasi yang baik. Salah satu
contohnya pada profesi Spa terapis harus menggunakan busana yang sesuai, rapih dan
sopan sesuai etika berbusana terapis.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://retizen.republika.co.id/posts/31362/etika-berpakaian-di-depan-khalayak-umum
https://glints.com/id/lowongan/etika-profesi/#.Y19IEHZBzIU
https://tni-au.mil.id/pentingnya-etika-berbusana-dan-etika-
pergaulan/#:~:text=Dikatakan%20penting%20karena%20cara%20berbusana,pandang%
20budaya%2C%20susila%20dan%20agama.
http://terapisaktif.blogspot.com/p/kode-etik-terapis.html

11

Anda mungkin juga menyukai