PELAYANAN KEBIDANAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Karakter dan Budi Pekerti Luhur
Disusun Oleh :
1. Khofidhoturrofiah (P1337424520018)
2. Dinda Briliani Putri (P1337424520029)
3. Annisa Rahmawati (P1337424520042)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok
kami dengan baik. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pendidikan Karakter dan Budi Pekerti Luhur.
Tidak lupa kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan
makalah ini, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kami mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing kami utamanya kepada Ibu Dosen,
selaku pembimbing mata kuliah Pendidikan Karakter dan Budi Pekerti Luhur dalam
penyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu kami sangat menerima kritik dan saran dari pembaca.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
3
II. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karakter
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Menurut ahli psikologi
karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan
seorang individu.
Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui,
maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-
kondisi tertentu.
Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki
perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang
terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan
kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan.
B. Pengertian Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang
berarti, karakter, watak, kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Sebagai suatu
subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah
atau benar, buruk atau baik.
Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai "the discipline which can
act as the performanceindex or reference for our control system" yang artinya disiplin
yang dapat bertindak sebagai acuan atau indeks capaian untuk sistem kendali
4
kita/kami. Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara
tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia,
melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian etika adalah : Ilmu
tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral, Kumpulan
asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut masyarakat.
C. Pengertian Etiket
1. Adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau
berkelompok dengan manusia lain.
2. Berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal.
3. Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di
sebuah pulau terpencil atau di tengah hutan.
4. Etiket berasal kata dari Etiquette (Perancis) yang berarti dari awal suatu kartu
undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja- raja di Perancis mengadakan
pertemuan resmi, pesta dan resepsi untuk kalangan para elite kerajaan atau
bangsawan.
5. Dalam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturan
atau tata krama yang harus dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana), cara
duduk, cara bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan sikap serta perilaku
yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi.
6. Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan
kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab.
Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui
oleh masyarakat ter¬tentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku
sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.
Etika
Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika member
norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah
perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.Etika selalu berlaku walaupun
tidak ada orang lain.Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”,
“jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
5
E. Persamaan antara Etiket dan Etika
Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai
mengenai manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika
maupun etiket.
Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi
norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Justru karena sifatnya normatif maka
kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.
6
tugaskan lagi ke tempat lain. Dengan begitu, sang bidan dapat dikatakan gagal dalam
melaksanakan pelayanan kebidanan dengan baik.
Dari contoh kasus di atas, terdapat beberapa penyelesaian yang dapat
dilakukan, diantaranya:
1. Berusaha beradaptasi dengan peraturan, norma, dan etiket/sopan santun
masyarakat setempat di manapun kita berada
2. Menanamkan dalam diri mengenai cara pandang dan polapikir yang luas.
3. Menanamkan dalam diri, bahwa kita diharuskan untuk selalu meningkatkan
kualitas diri agar bisa berkompetisi pada zaman dimana kompetisi tak terbatas
dalam satu daerah saja,bahkan tidak juga hanya terbatas dalam satu negara.
7
CONTOH KASUS
Ibu : Selamat pagi ibu ?
Bidan : pagi, ada yang bisa saya bantu bu ? tapi sebelunya boleh saya tau namanya ? dari
mana ?
Ibu : nama nya bu riva saya dari cilacap.
Bidan : usia ibu berapa ?
Ibu : usia saya baru 27 tahun.
Bidan : pekerjaan ibu apa ?
Ibu : saya sebagai ibu rumah tangga bu.
Bidan : lalu apa yang ibu rasakan sekarang ?
Ibu : saya mau tanya, sejak menyusui bayi saya, rambut rontok.
Bidan : Ooh, begini bu. Pertumbuhan pada rambut punya dua fase, yaitu fase tumbuh dan
fase beristrirahat bu.
Ibu : begitu yaa? Tapi kata orang, itu karena bayi kuat menyusu makanya rontok. apakah
benar itu bu?
Bidan : tidak bu,Ketika hamil, kadar hormon estrogen akan meningkat dan mempengaruhi
fase tumbuh pada siklus rambut.Fase pertumbuhan akan bertambah panjang, sehinga rambut
akan terlihat menebal dan hanya sedikit yang mengalami kerontokan.Pada normalnya, setelah
fase tumbuh akan terjadi fase istirahat, dan setelah fase istirahat inilah rambut akan mulai
rontok.
Ibu : Begitu yah bu?
Bidan : Iya bu.
Ibu : lalu bagaimana cara mengatasi nya ?
Bidan : Jagalah asupan nutrisi Anda agar pembentukan sel-sel terjadi dengan baik,perbanyak
vitamin B12,zat besi dan hindari stress yang berlebihan agar tidak memperparah kerontokan.
Ibu : oh begitu ya bu, terimakasi atas informasinya
Bidan : ya sama-sama bu.
Ibu : saya permisi dulu. Assalammualaikum
Bidan : waalaikumsalam.
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah kumpulan asas atau
nilai yang berkenaan dengan akhlak, sedangkan etiket adalah sopan santun. Hal
tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya.
Screening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensive pada neonatal,
dan pengakhiran yang profesional dan akuntabilitas serta aspek legal dalam
pelayanan kebidanan kode etik profesi bidan merupakan suatu pedoman dalam
tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan profesional bidan.
Dalam upaya mendorong profesi kebidanan agar dapat diterima dan dihargai
oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-
nilai kebidanan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat
dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat atau bidan
yang menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan atau
kebidanan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai
dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi
jaminan bagi keselamatan pasen, penghormatan terhadap hak-hak pasen, akan
berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan kebidanan.
2. Saran
Melalui makalah ini, penulis berharap agar para bidan maupun calon bidan
menjalankan profesionalitas pekerjaannya sesuai kode etik kebidanan, antara lain
menjunjung tinggi martabat dan citra profesi, menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian para anggoa profesi, dan
meningkatkan mutu profesi.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://poltekkestjkronianasoka.blogspot.com/2019/03/prinsip-etika-moral-
dan-etikolegal.html?m=1
http://ijemc.unpad.ac.id/ijemc/article/download/51/45
https://zulfam90.wordpress.com/2014/05/04/pelaksanaan-etika-dalam-
pelayanan-kebidanan/
PPT materi Pendidikan Karakter dan Budi Pekerti Luhur pada pemaparan
divia zoom (Jumat, 14 Agustus 2020)
10