Disusun Oleh :
1. Adytama Putri Kautsar P1337424519081
2. Bety Aknesia P1337424519078
3. Hartati P1337424519080
4. Laeli Masfufah P1337424519082
5. Zuliviana Fiza Kusuma P1337424519079
1. Pengertian manusia
Manusia berasal dari bahasa sangsekerta kata “manu”, bahasa latin “mens”
yang berarti berfikir, berakal budi, atau makhluk yang berakal budi (mampu
memiliki sifat wujud dan hidup, binatang memiliki sifat wujud, hidup,
memiliki sifat paling komplek yaitu manusia memiliki sifat wujud, hidup,
kemampuan berfikir manusia sebagai kodrat, dan budi artinya akal atau
arti lain bagian dari hati. Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia budi
adalah bagian dari kata hati yang berupa paduan akal dan perasaan yang
dapat membedakan baik dan buruk. Istilah lain dari kata budi yaitu tabiat,
sesuatu.
kebudayaan, dimana kebudayaan itu sendiri, adalah hasil dari akal budi
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
kehidupan bermasyarakat.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa
laku manusia sangat fleksibel. Hal ini terjadi karena kemampuan manusia
untuk belajar dan beradaptasi dengan apa yang telah dipelajarinya. Sebagai
bukan saja dalam banyaknya kebutuhan namun juga dalam cara memenuhi
B. Kepribadian manusia
Tipe sanguinis mempunyai rasa optimis yang tinggi, humoris dan mudah
penuh rasa ingin tau, berhati tulus dan kekanak kanakan, senang berkumpul,
senang berkorban, tidak suka menonjolkan diri dan low profile. Sisi
jeleknya orang melankolis adalah orang yang sangan sensitif, mereka
dari sisi negatif, mudah merasa bersalah, tertekan pada situasi yang tidak
Tipe plegmatis pada umumnya adalah tipe orang yang suka menghindari
konflik, pribadinya tenang, baik hati, rendah hati, dan juga penyabar, serta
masalah yang baik, senang melihat dan mengawasi, berbelas kasihan dan
peduli. Kelemahan dari tipe plegmatis adalah kurang antusias, takut dan
mempunyai rasa humor yang rendah, suka mengejek, sulit bergerak dan
masalah.
Tipe korelis adalah tipe orang yang suka mengatur dan memerintah orang,
suka tantangan, tegas, dan pantang menyerah. Kekuatan dari korelis adalah
senang memimpin membuat keputusan, dinamis, dan aktif berkemauan
keras, bebas dan mandiri, mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
tidak begitu perlu teman, unggul dalam keadaan darurat. Klemahan dari tipe
korelis adalah tidak sabar dan cepat marah, senang memerintah terlalu
meminta maaf.
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “ethos”. Secara etimologi, etika
adalah ajaran tentang baik buruk, yang diterima umum atau tentang sikap
berkaitan dengan predikat nilai susila atau tidak susila, baik dan buruk.
a. Etika dalam arti nilai nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi
b. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral (kode etik).
c. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk.
Etika sebagai nilai dan norma etik berhubungan dengan makna etika yang
pertama. Nilai-nilai etik adalah nilai tentang baik buruk kelakuan manusia,
yang diwujudkan kedalam norma etik, norma moral dan norma kesusilaan.
Daerah berlakunya norma etik relatif universal, meskipun tetap dipengaruhi
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan dan seni. Nilai
estetika berarti nilai tentang keindahan yang dapat diberikan makna secara
indah, hukum yang indah, ilmu yang indah, dan kebajikan yang indah. Indah
dalam arti luas mencakup hampir seluruh yang ada apakah merupakan hasil
seni, alam, moral, dan intelektual. Secara sempit yaitu indah yang terbatas
KASUS 1
Nn. X usia 17 tahun datang ke PMB dengan keluhan terlambat haid selama 3
bulan dan meminta obat agar haid, pasien mengatakan pernah berhubungan badan
dengan pacarnya 1 kali. Dari hasil pemeriksaan diperoleh TD : 110/70, N 80 x/m,
S : 370C, Plano test positif, bidan memberi penjelasan bahwa pasien hamil, dan
menganjurkan untuk mempertahankan kehamilannya, pasien menolak
mempertahankan kehamilannya bersikeras mengugurkan kehamiliannya dan
marah kepada bidan, mengancam bidan dan tetap ingin pergi ke dukun untuk
mengugurkan kandungannya.
Analisa Kasus :
dalam kasus Nn.X Ibu termasuk dalam kepribadian Korelis dikarenakan pasien
membuat keputusan tergesa-gesa, cepat marah, dan menghalalkan segala cara
demi mencapai tujuannya
KASUS 2
Ny. D P1A0 Post partum hari ke 2 mengeluh nyeri pada perineum, ibu
mengatakan tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan yang amis- amis karena
dalam keluarganya saat masa nifas mengkosumsi makanan amis menyebabkan asi
menjadi amis sehingga bayi tidak mau menyusu dan luka jahitan tidak cepat
kering, Ibu mengetahui bahwa hal tersebut adalah mitos tetapi ibu tidak berani
berbicara kepada ibu mertuanya karena takut hubungan dengan ibu mertuanya
menjadi tidak harmonis. Akibat hal tersebut ibu menjadi murung, mudah sensitif
dan suka menyendiri di kamar.
Analisa kasus :
dalam kasus Ny. D Ibu termasuk dalam kepribadian Melankolis dikarenakan ibu
murung, mudah sensitif dan suka menyendiri serta termasuk orang yang tertutup
karena tidak mau menceritakan masalah yang dihadapi dengan orang yang tidak
dia percayai.
Nn. X usia 17 tahun datang ke PMB dengan keluhan terlambat haid selama 3
bulan dan meminta obat agar haid, pasien mengatakan pernah berhubungan badan
dengan pacarnya 1 kali. Dari hasil pemeriksaan diperoleh TD : 110/70, N 80 x/m,
S : 370C, Plano test positif, bidan memberi penjelasan bahwa pasien hamil, dan
menganjurkan untuk mempertahankan kehamilannya, pasien menolak
mempertahankan kehamilannya bersikeras mengugurkan kehamiliannya dan
marah kepada bidan, mengancam bidan dan tetap ingin pergi ke dukun untuk
mengugurkan kandungannya.
Ny.D P1A0 Post partum hari ke 2 mengeluh nyeri pada perineum, ibu
mengatakan tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan yang amis- amis karena
dalam keluarganya saat masa nifas mengkosumsi makanan amis menyebabkan asi
menjadi amis sehingga bayi tidak mau menyusu dan luka jahitan tidak cepat
kering, Ibu mengetahui bahwa hal tersebut adalah mitos tetapi ibu tidak berani
berbicara kepada ibu mertuanya karena takut hubungan dengan ibu mertuanya
menjadi tidak harmonis. Akibat hal tersebut ibu menjadi murung, mudah sensitif
dan suka menyendiri di kamar.
3. Termasuk kepribadian apakah Nn. D pada kasus diatas ?
a. melankolis
b. plegmatis
c. korelis
d. sanguinis
e. Agresif
4. Bagaimana peran bidan dalam kasus diatas?
a. Melakukan pendekatan kepada keluarga
b. Melakukan Konseling
c. Melakukan Home Visit
d. A,B,C benar
e. B dan C benar