Disusun untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Karakter dan Budi Pekerti Luhur
Disusun Oleh :
1. Khofidhoturrofiah P1337424520018
2. Dinda Briliani Putri P1337424520029
3. Annisa Rahmawati P1337424520042
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok kami dengan judul
Konsep Budi Pekerti,Etika Moral dan Moral dengan baik. Makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Karakter dan Budi Pekerti Luhur.
Tidak lupa kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan
makalah ini, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membimbing kami tutamanya kepada Ibu
Mundarti,S.Pd,S.SiT,M.Kes selaku pembimbing mata kuliah Pendidikan Karakter dan Budi
Pekerti Luhur dalam penyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
sangat menerima kritik dan saran dari pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................................4
C. Tujuan penulisan........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Serta Tujuan dan Manfaat Budi Pekerti..................................5
B. Pengertian Serta Macam-macam dan Tujuan Moral.................................5
C. Pengertian Amoral dan Immoral...............................................................7
D. Moral sebagai ciri khas manusia…............................................................7
E. Etika moral................................................................................................7
F. Role play ........................................................................................... .......7
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Moral dalam kehidupan manusia memiliki kedudukan yang sangat penting. Nilai-
nilai moral sangat diperlukan bagi manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota
suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu bangsa dapat dinilai
melalui karakter moral masyarakatnya. Manusia dalam hidupnya harus taat dan patuh pada
norma-norma, aturan-aturan, adat istiadat, undang-undang dan hukum yang ada dalam suatu
masyarakat.
Moral merupakan tata cara dalam kehidupan, adat istiadat atau kebiasaan yang
digunakan dalam tumbuh kembang individu atau kelompok sosial untuk mencapai
kematangan. Moral bisa mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa (remaja)
sehingga ia tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan pandangan masyarakat.
Perkembangan akan moral sendiri ditandai dengan kemampuan anak untuk
memahami aturan, norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Perkembangan moral
terlihat dari perilaku moralnya di masyarakat yang menunjukkan kesesuaian dengan nilai
dan norma di masyarakat. Perilaku moral ini banyak dipengaruhi oleh pola asuh orang tua
serta perilaku moral dari orang-orang sekitarnya yang tidak terlepas dari perkembangan
kognitif dan emosi.
Moralitas dicerminkan dalam sikap dan tingkah laku yang dapat menilai baik
buruknya sikap dan tingkah laku seseorang adalah orang yang melihatnya. Dalam moral itu
sendiri terdapat beberapa hal yang dapat dikatakan bahwa apakah setiap siswa tersebut
sudah memiliki moral yang baik atau belum dilihat dari rasa empati dalam memahami
perasaan teman di sekolah, rasa hormat yang membedakan antara guru dan teman sebaya,
sikap toleransi tentang bagaimana menghargai teman dengan tidak membedakan agama,
suku, ras, golongan dan menghargai setiap perbedaan pendapat, siswa juga diharapkan
memiliki hati nurani dalam hal menyadari apabila ia berbuat salah kemudian tidak malu
untuk meminta maaf, selain itu juga mampu mengontrol diri dengan tidak menyela orang
lain, berfikir sebelum melakukan tindakan sehingga dapat mengetahui dampak positif dan
negatif dari tindakan tersebut. Kebaikan hati juga sangat penting untuk mengetahui apakah
siswa memiliki rasa kepedulian terhadap sesama ciptaan Tuhan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian budi perkerti, moral, immoral dan unmoral?
2. Apa tujuan moral dan budi pekerti?
3. Apa manfaat budi pekerti?
4. Apa macam-macam moral?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian budi perkerti, moral, immoral dan unmoral
2. Mengetahui tujuan moral dan budi pekerti
3. Mengetahui manfaat budi pekerti
4. Mengetahui macam-macam moral
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Budi Pekerti
Budi Pekerti adalah kesadaran perbuatan. Menurut (KBBI), makna budi pekerti ialah
tingkah laku, akhlak, perangai dan watak. dan dalam bahasa Arabnya budi pekerti dikenal
dengan julukan akhlak serta ethics dalam bahasa Inggris. budi pekerti juga dikenal dengan
istilah etika.
Secara etimologi, istilah budi pekerti ini adalah gabungan dari 2 kata yakni budi dan
pekerti. Kata budi sendiri mempunyai makna sadar, nalar, pikiran dan watak. dan pekerti
mempunyai arti perilaku, perbuatan, perangai, tabiat, watak. Kedua kata ini mempunyai
kaitan yang sangat erat sebab pada dasarnya budi seseorang itu ada dalam batin manusia
dan tidak akan terlihat sebelum dilakukan dalam bentuk pekerti (perbuatan).
Tujuan budi pekerti adalah sesuatu yang akan dicapai, dan merupakan dunia cita-cita
yaitu suasana yang sesuai dengan yang ingin diwujudkan (Zuhairini, 1995: 159). Kegiatan
tersebut harus memiliki tujuan agar dapat dicapai dari kegiatan itu yang bisa diketahui,
sebab kegiatan tanpa tujuan bisa berjalan tanpa arah.
Manfaat dari pendidikan budi pekerti adalah membantu agar para remaja
meningkatkan nilai diri melalui penanaman nilai-nilai moralitas. Selain itu, remaja juga bisa
mulai belajar untuk bersikap lebih baik lagi. Etika juga akan meningkatkan kesadaran
remaja tentang pentingnya penanaman etika di tengah masyarakat. Remaja juga akan bisa
semakin menyikapi dan menyiasati kompleksnya zaman sekarang ini. kaidah lain dari
adanya pendidikan etika adalah turut meningkatkan sumber daya manusia (SDM) agar
tercipta manusia yang budi luhurnya baik.melalui penanaman etika di sekolah. Pendidikan
etika ini mungkin tidak akan langsung terlihat hasilnya.
5
Moral ketuhanan dapat diwujudkan dengan beragam hal yang dijumpai dalam
kehidupan, misalnya melaksanakan ajaran agama yang dianut dengan taat. Contoh;
menghargai sesama manusia, menghargai agama atau keyakinan yang berlainan, dan
hidup berdampingan dengan rukun antar umat yang berbeda keyakinan.
2. Moral Ideologi dan Filsafat
Moral ideologi dan filsafat merupakan moral yang berhubungan dengan semangat
kebangsaan, kepatuhan serta kesetiaan kepada bangsa dan negara, dengan mencapai
tujuan yang hendak dicapai secara bersamaan.
Moral ideologi dan filsafat diwujudkan melalui, misalnya menjunjung tinggi nilai- nilai
penting dari dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Contoh; menolak ideologi asing atau
berasal dari luar yang mungkin saja dapat mengubah esensi dasar negara Indonesia.
3. Moral Etika dan Kesusilaan
Moral Etika dan Kesusilaan bermakna segala sesuatu yang berkaitan dengan aspek
kesopaan dan kesusilaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat pada wilayah tertentu,
serta secara meluas mengacu pada fondasi bangsa dan negara dari perspektif
kebudayaan.
Moral etika dan kesusilaan diwujudkan melalui, misalnya menghargai perbedaan
pendapat dari orang yang berlainan, baik dalam hal perkataan ataupun perbuatan.
Contoh; mengucapkan salam kepada orang lain apabila berinteraksi atau berjumpa di
jalan.
4. Moral Disiplin dan Hukum
Moral Disiplin dan Hukum bermakna segala sesuatu yang berkaitan dengan ketentuan
pada tata aturan secara profesional dan hukum yang berlaku di masyarakat dan juga
secara meluas mencakup negara.
Moral disiplin dan hukum, dapat dicontohkan misalnya melakukan kegiatan berdasarkan
tata peraturan yang berlaku. Misalnya: selalu menggunakan perlengkapan berkendara
secara lengkap sebagai kewajiban yang harus ditaati, serta mematuhi rambu-rambu lalu
lintas ketika berkendara di jalan raya.
6
Manusia dibekali dengan akal untuk dapat berpikir dan melakukan komunikasi
dengan sesamanya untuk saling bertukar pikiran, informasi ataupun berbagi perasaan serta
pengalaman. Dengan kemampuan untuk berpikir dan berkomunikasi manusia sadar akan
dirinya, siapa dirinya dan apa yang harus diperbuat dengan orang lain sehingga sebelum
melakukan perbuatan dan tindakan manusia akan berpikir terlebih dahulu serta
mempertimbangkan apakah perbuatan dan tindakan yang dilakukan sesuai dengan norma
kemanusiaan.
Manusia dapat disebut etis bilasecara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat
hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang
lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri
dengan penciptannya.
E. Etika Moral
1. Bersikap sabar, nrimoartinya menerima dengan ikhlas dan sadar jalan
kehidupan kita dan tidak perlu iri kepada sukses orang lain. Ingin hidup sukses harus
berusaha dengan keras dan rajin dan mohon restu Tuhan, hasilnya terserah Tuhan.
2. Tidak bersikap egois yang hanya mementingkan diri sendiri. Ada petuah :
Sepi ing pamrih, rame ing gawe.artinya bertindak tanpa pamrih dan selalu siap bekerja
demi kepentinganmasyarakat dan kesejahteraan umat.Sikap yang demikian ,mudah
menimbulkan tindakan ber-gotong royong, baik dalam lingkungan kecil maupun besar.
3. Gotong Royong adalah kerjasama saling membantu dan hasilnya sama-sama
dinikmati
F.Role play
Tahun 2020 adalah tahun bermakna bagi Dian Puspita Sari. Dian merupakan
seorang bidan muda yang ditugaskan ke pelosok negeri. Disanalah ia mengabdikan dirinya
untuk membantu masyarakat dalam pelayanan kebidanan. Ini adalah pengalaman
pertamanya berkelana jauh dari rumah, sehingga mau tidak mau ia harus beradaptasi dengan
lingkungan,budaya dan adat istiadat yang berlaku. Desa itu percaya bahwa seorang gadis
perempuan dilarang untuk keluar rumah pada malam hari karena masyarakat disana menilai
itu merupakan perbuatan yang kurang baik, dan akan menjadi buah bibir masyarkat.
Ibunya menelepon dari Jakarta “Telolet-telolet, telolet-telolet” handphone dian berbunyi.
Ibu : “Hallo, Assalamualaikum Dian ini ibu anak”
Dian : “Hallo,Walaikumsalam Bu maaf dian belom sempat ngabarain ibu ”
Ibu : “iyaa tidak apa-apa,tapi dian baik-baik saja kan ? ”
Dian : “iyaa bu dian baik-baik saja, dian janji dian akan nyempetin telpon ibu setiap hari”
Ibu : “ibu lega mendengarnya, ibu seneng kalo setiap kamu bisa nyempetin waktu buat
telpon ibu”
Dian : “yasudah bu dian baru saja sampai,dian mau beres-beres tempat praktek dan rumah
dinas dian”
Ibu : “yasudah,kamu jaga diri baik-baik yaa. assalamualaikum”
Dian : “waalaikumsalam wr wb”
Seminggu Berlalu, pada malam hari dian selalu menelepon ibunya dijakarta. Namun dia
harus pergi ke tempat yang lebih tinggi untuk mendapatkan sinyal diantar oleh tukang ojeg.
Keseringan diantar tukang ojeg dan kelaur malam itulah bidan dian menjadin buah bibir
masyarakat karena masyakat tempat ia bekerja memiliki asumsi bahwa seorang gadis tidak
7
boleh keluar rumah. Namun kali ini bidan dian akan membantu persalinan di dusun
perbatasan.
Tukang ojeg : “assalamualaikum bu bidan”
Dian : “walaikumsalam pak”
Tukang ojeg : “ mari saya antar”
Dian : “baik pak ayoooo”
Warga : “bu bidan mau kemana malam-malam begini ?”
Bidan : “Saya akan membantu persalinan di dusun perbatasan bu”
Warga : “oalah,lalu kalo malam hari kemarin ibu kemana dengan ojeg ini?”
Bidan : “oh itu saya biasanya menelepon ibu saya paling tidak membeli perlengkapan
sehari-hari dan membeli makanan untuk makan malam”
Warga : “oh begitu yaa bu, maafkan saya sudah berpikir buruk tentang ibu”
Bidan : “yaa bu saya maafkan, Saya berangkat Dulu ya bu soalnya perjalanan sangat
jauh.nanti kita ngobrol lagi dilain waktu yaaaa, mari buu”
Warga : “mari,hati-hati di jalan “
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Budi Pekerti adalah induk dari segala etika, tatakrama, tatasusila, perilaku baik dalam
pergaulan, pekerjaan & kehidupan sehari-hari. Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Perilaku tidak bermoral /immoral berarti perilaku yang gagal mematuhi harapan
kelompok sosial tersebut. Perilaku di luar kesadaran moral / unmoral adalah perilaku yang
menyimpang dari harapan kelompok sosial yang lebih disebabkan oleh ketidakmampuan
yang bersangkutan dalam memahami harapan kelompok sosial.
2. Saran
Melalui makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat mengetahui dan memahami
perilaku baik dan buruk dalam kehidupan, sehingga dapat mengaplikasikan perilaku baik
tersebut dalam kehidupan sehari hari.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. https://eprints.uny.ac.id/52803/2/TAS%20BAB%20I
%2010401244042.pdf
2. https://pengajar.co.id/budi-pekerti-adalah/
3. https://dosensosiologi.com/pengertian-moral/
4. https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-moral.html
5. https://dosensosiologi.com/contoh-nilai-moral/
6. https://hidayatynurul.blogspot.com/2015/09/amoral-dan-
immoral.html
10