ETIKA PROFESI
Disusun Oleh
Winda (4202106018)
JURUSAN AGRIBISNIS
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi
Winda
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................I
DAFTAR ISI .......................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan ......................................................................................................2
BAB II ETIKA PROFESI ..................................................................................3
2.1 Pengertian Etika Profesi ..........................................................................3
2.2 Prinsip Etika Profesi ................................................................................3
2.3 Tujuan Etika Profesi ................................................................................4
2.4 Manfaat Etika Profesi ..............................................................................4
2.5 Skill yang Diperlukan ..............................................................................5
BAB III PENUTUP ............................................................................................7
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................7
3.2 Saran ........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan
pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-
nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidakadanya lagi
respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional
ini.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian etika profesi
2. Untuk mengetahui prinsip etika profesi
3. Untuk mengetahui tujuan etika profesi
4. Untuk mengetahui manfaat etika profesi
5. Untuk mengetahui skill yang diperlukan
2
BAB II ETIKA PROFESI
profesional yang tepat untuk tahu bagaimana bicara dan bertindak serta
satu profesi, tetapi untuk seluruh profesi pada umumnya.Dalam profesi tertentu,
yang pantas agar dapat menjalin hubungan yang baik dengan seluruh bagian
organisasi
bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan.Hal ini pun meliputi hasil dari
terhadap dampak dari keputusan dan apa pun yang dibuat dalam pekerjaan pada
2. Prinsip keadilan
Maksud dari prinsip ini adalah bahwa seorang profesional harus selalu
adil dan diberikan pada siapapun yang berhak, apalagi bagi profesi yang melayani
3
3. Prinsip otonomi
Profesional dalam dunia kerja memiliki kebebasan dan wewenang untuk
memiliki hak untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu berdasarkan kode
kualitas kejujuran dan prinsip moral yang dilakukan secara konsisten sebagai
Selain itu, jika semua anggota profesi dapat menjaga perilaku dan membuat
keputusan sesuai dengan aturan etika, maka mutu profesi tersebut pun akan
meningkat dan standar baku yang tepat bagi profesi tersebut dapat ditetapkan.
Jadi, setiap orang yang tergabung dalam sebuah profesi harus berpegang
pada etika profesi dengan tujuan tidak hanya mengembangkan diri sendiri, tetapi
juga mengembangkan organisasi serta semua orang yang memiliki profesi yang
sama.
1. Memastikan profesionalisme
Profesionalisme dalam kerja sangat penting. Hal ini memang terdengar
berpegang pada etika profesi dan melakukan pekerjaan sesuai dengan peraturan,
kemungkinan besar kamu akan menjadi seorang profesional dengan mudah meski
4
minim pengalaman.Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui batasan-
Jika melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan etika yang berlaku, maka
kamu akan dinilai sebagai orang profesional yang mampu mengemban tanggung
jawab lebih banyak.Selain itu, hasil pekerjaanmu pun akan lebih berkualitas dan
dapat dipercaya.
1. Tingkatkan kepekaan
Penting bagi seorang profesional untuk memahami seluruh kondisi bisnis dan
sistem kerja.Untuk menjadi profesional, tidak hanya penting untuk
membangun skill sesuai dengan ilmu, tetapi juga penting untuk mengetahui cara
menghargai dan berinteraksi secara profesional dengan semua komponen
perusahaan.
2. Pola pikir dan sikap positif
Kemampuan berpikir dan bersikap positif mampu menjaga suasana
profesional yang kondusif meskipun masalah-masalah pekerjaan yang dihadapi tidak
selalu mudah. Dalam menghadapi masalah secara profesional, penting untuk
5
mengacu pada etika profesi sesuai dengan peraturan yang ada, namun kemampuan
menghadapi masalah sebagai profesional yang positif harus diasah sedini mungkin.
3. Percaya diri sendiri dan rekan kerja
Menjadi profesional bukan berarti bisa melakukan segalanya sesuatu sendiri.
Kamu tetap butuh orang rekan kerja dan lingkungan untuk bisa menjadi profesional
yang baik.Mempercayai kemampuan diri sendiri memang penting, namun
mempercayai rekan kerja, atasan, dan seluruh komponen perusahaan juga sangat
penting.Tanpa kemampuan ini, bersikap dan membuat keputusan secara profesional
tidak bisa dilakukan secara maksimal.
6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
BAB III
KESIMPULAN
Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, sebab dihasilkan
berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi
setelah kode etik ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan
pemikiran etis, tapi sebaliknya selalu didampingi refleksi etis.
Supaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak
adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri. Kode etik tidak
akan
efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi-
instansi lain; karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup
dalam kalangan profesi itu sendiri. Instansi dari luar bisa menganjurkan membuat
kode etik dan barang kali dapat juga membantu dalam merumuskan,
tetapi
pembuatan kode etik itu sendiri harus dilakukan oleh profesi yang bersangkutan.
Supaya dapat berfungsi dengan baik, kode etik itu sendiri harus menjadi hasil
SELF REGULATION (pengaturan diri) dari profesi.
Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas
putih niatnya untuk mewujudkan nilai nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal
ini tidak akan pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan
nilainilai dan cita-cita yang diterima oleh profesi itu sendiri yang bisa mendarah
daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan untuk
dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang ha
BAB III
KESIMPULAN
Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, sebab dihasilkan
berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi
setelah kode etik ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan
pemikiran etis, tapi sebaliknya selalu didampingi refleksi etis.
Supaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak
adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri. Kode etik tidak
akan
efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi-
instansi lain; karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup
dalam kalangan profesi itu sendiri. Instansi dari luar bisa menganjurkan membuat
kode etik dan barang kali dapat juga membantu dalam merumuskan,
tetapi
pembuatan kode etik itu sendiri harus dilakukan oleh profesi yang bersangkutan.
Supaya dapat berfungsi dengan baik, kode etik itu sendiri harus menjadi hasil
SELF REGULATION (pengaturan diri) dari profesi.
7
Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas
putih niatnya untuk mewujudkan nilai nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal
ini tidak akan pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan
nilainilai dan cita-cita yang diterima oleh profesi itu sendiri yang bisa mendarah
daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan untuk
dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang ha
Kerja merupakan kekhasan manusia, dimana melalui kerja manusia dapat
mengekspresikan dirinya agar lebih dikenal orang lain. Dunia kerja atau profesi
merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadi lebih
baik.
Dalam pelaksanaannya profesi merupakan suatu pekerjaan tertentu yang
dilakukan sebagai kegiatan pokok, dengan mengandalkan keterampilan khusus,
dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup dan dilaksanakan dengan
keterlibatan pribadi yang mendalam. Karena itulah seorang profesional pada suatu
bidang kerja tertentu adalah orang yang benar-benar terampil dengan bidang
kerjanya, lebih terampil dibandingkan dengan masyarakat umum. Untuk
menyeimbangkan serta sebagai penunjuk arah bagi para profesional itu diperlukan
adanya suatu kode etik profesi yang dibuat dalam suatu kelompok profesi dan
diharapkan akan dipegang teguh oleh setiap profesional yang tergabung didalamnya.
3.2 Saran
Seorang yang berprofesi dalam dunia IT haruslah berhati-hati dan
memperhatikan kode etik dari profesi jangan sampai kita melanggar UUD ITE.
8
TINJAUAN PUSTAKA
https://glints.com/id/lowongan/etika-profesi/