Disusun Oleh:
1. Agata Christiani A (1504617016)
2. Astri Khairina (1504617030)
3. Dinda Maulidiyah (1504617046)
4. Gita Sri Rahayu (1504617027)
5. Trie Oktavianie (1504617002)
6. Vidyanka Purnama (1504617039)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya. Tidak lupa sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW,sehingga penyusunan Proposal Pelatihan ini
dapat terselesaikan.
Penyusunan hasil proposal ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Program Studi Pendidikan
Vokasional Kesejahteraan Keluarga FakultasTeknik Universitas Negeri Jakarta.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyelesaian Proposal Pelatihan ini.
Disadari bahwa pasti adanya hambatan dan kekurangan dalam
penyusunan proposal pelatihan ini sehingga hasil ini dirasakan masih belum
sempurna. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikan
di masa yang akan datang. Akhirnya penyusun berharap proposal pelatihan ini
dapat bermanfaat bagi lingkungan belajar penulis dan masyarakat sekitar.
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan Pelatihan ............................................................................. 1
C. Indikator Hasil Pelatihan ................................................................. 1
D. Sasaran Pelatihan ........................................................................... 2
E. Struktur Program Pelatihan ............................................................ 2
F. Waktu, Tempat dan Jadwal Pelatihan (rundown) .......................... 2
G. Instruktur Pelatihan ......................................................................... 3
H. Metode Pelatihan ............................................................................. 5
I. Media, Sumber dan Alat Pelatihan ................................................. 6
J. Biaya Pelatihan ................................................................................ 7
K. Penutup............................................................................................ 7
LAMPIRAN ...................................................................................................
iii
A. Latar Belakang
Sebagian besar Ibu Rumah Tangga di Indonesia hanya menjadi Ibu
Rumah Tangga yang pasif mereka hanya mengandalkan penghasilan dari
suami, sedangkan kebutuhan hidup di zaman ini terus meningkat.
Keterbatasan peluang kerja, peran, dan potensi serta tingginya kemauan
untuk meningkatkan pendapatan keluarga, menjadi dasar pemikiran bahwa
sangat perlu Ibu-Ibu Rumah Tangga ini diberikan bekal keterampilan yang
dapat dikembangkan untuk meningkat ekonomi keluarga.
Industri makanan dan aneka snack saat ini mulai menjajikan sebagai
bisnis yang memiliki omset penjualan dan penghasilan yang lebih bisa
dikatakan sangat menguntungkan. Karena permintaan pasar yang semakin
meningkat, maka produsen pastry and bakery kewalahan untuk memenuhi
pelayanan pesanan. Pastry and Bakery merupakan suatu profesi yang
mempunyai lapangan kerja dengan keragaman yang berbeda-beda. Diantara
lapangan kerja yang dapat ditumbuh kembangkan oleh para peminat mulai
dari yang sederhana sampai yang berwawasan Internasional. Maka usaha
makanan adalah suatu jalan keluar Ibu Rumah Tangga memanfaatkan waktu
luangnya untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
B. Tujuan Pelatihan
1. Membantu ibu rumah tangga untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi
keluarga, dengan memanfaatkan waktu luang.
2. Menambah keterampilan ibu rumah tangga dibidang pastry and bakery.
3. Menambah wawasan tentang cara mulai usaha dibidang usaha pastry and
bakery.
4. Mendorong terbuka peluang usaha bagi ibu rumah tangga
1
4. Peserta dapat menjadikan jenis kue ini sebagai peluang usaha yang
unik dan kreatif.
5. Peserta dapat memodifikasi éclair menjadi cemilan yang enak.
D. Sasaran Pelatihan
Sasaran program pelatihan ini adalah warga Desa... dan sekitarnya dengan
kriteria:
1. Berusia antara 18-45 tahun, laki-laki maupun perempuan.
2. Belum memiliki pekerjaan tetap.
3. Berasal dari keluarga kurang mampu.
4. Memiliki kemauan untuk belajar berwirausaha.
Dengan jumlah sasaran: 15 orang.
2
002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
11.16-13.15 Demonstrasi pmbuatan Jl. Flamboyan gg 2 Rt
ȇclair 002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
13.16-15.15 Praktikum yang dilakukan Jl. Flamboyan gg 2 Rt
bersama 002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
15.16-15.45 Evaluasi acara pelatihan Jl. Flamboyan gg 2 Rt
002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
15.46-15.55 Operasi semut Jl. Flamboyan gg 2 Rt
002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
15.56-16.00 Penutupan Jl. Flamboyan gg 2 Rt
002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
G. Instruktur Pelatihan
STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK
1. Kualifikasi instruktur pada Kursus dan Pelatihan Berbasis Keilmuan.
Instruktur harus memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana (S-
1) atau Diploma Empat (D-IV) yang diperoleh dari perguruan tinggi
terakreditasi, sertifikat kompetensi keahlian dalam bidang yang relevan,
dan sertifikat instruktur. Sertifikat kompetensi keahlian dikeluarkan atau
diakui oleh perguruan tinggi penyelenggaran program keahlian dan/atau
lembaga yang ditunjuk pemerintah. Sertifikat Instruktur diperoleh setelah
calon instruktur mengikuti pelatihan dan lulus ujian kompetensi instruktur
yang diselenggarakan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah.
2. Kualifikasi instruktur pada Kursus dan Pelatihan Bersifat Teknis-
Praktis.
Instruktur harus memiliki kualifikasi akademik minimal lulusan
SMA/SMK/MA/Paket C dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun
sebagai pendidik dalam bidangnya, dan memiliki sertifikat instruktur.
Sertifikat Instruktur diperoleh setelah calon instruktur mengikuti pelatihan
3
dan lulus ujian kompetensi instruktur yang diselenggarakan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh pemerintah.
STANDAR KOMPETENSI
Standar kompetensi instruktur meliputi:
1. Kompetensi pedagogik
Memahami karakteristik peserta didik;
Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran kursus dan
pelatihan;
Menguasai konsep, prinsip, dan prosedur pengembangan
kurikulum atau program bidang keahlian pada kursus dan
pelatihan;
Menguasai teori, prinsip, dan strategi pembelajaran;
Menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, interaktif,
komunikatif, efektif, dan menyenangkan, serta pembimbingan
belajar peserta didik yang efektif;
Menguasai pemanfaatan media, teknologi komunikasi, dan
informasi, serta tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran;
Menguasai konsep, prinsip, dan strategi penilaian pembelajaran;
Memahami proses dan hasil serta dampak kursus dan pelatihan
bagi peserta didik.
2. Kompetensi Kepribadian
Memiliki akhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat;
Melakukan tindakan sesuai dengan norma agama, hukum,
sosial, dan budaya bangsa Indonesia;
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, ramah, sosial,
manusiawi, budi pekerti luhur, toleran, stabil, arif dan
berwibawa;
Memiliki jiwa, sikap, dan prilaku demokratis.
3. Kompetensi Sosial
4
Menampilkan sikap terbuka, akrab, empati, dan simpati
terhadap peserta didik dan masyarakat;
Memiliki etos kerja, tanggung jawab, dan percaya diri;
Memiliki sikap dan komitmen serta menjunjung tinggi kode etik
profesi instruktur;
Memiliki sikap terbuka, bertindak objektif, serta tidak
diskriminatif;
Membangun komunikasi secara efektif, simpatik, empatik, dan
santun dengan peserta didik, sejawat dan masyarakat;
Memiliki kemampuan bekerja sama secara efektif dengan
peserta didik, sesama instruktur, tenaga kependidikan dan
masyarakat sekitar;
Memiliki sikap toleransi dan menghargai budaya masyarakat
setempat;
Membangun komunikasi dengan komunitas profesi tingkat
nasional, internasional dan komunitas lainnya.
4. Kompetensi Profesional
Menguasai konsep dan pola pikir keilmuan yang mendasari
materi kursus dan pelatihan sesuai dengan bidang keahlian
yang dilatihkan
Menguasai Kompetensi dasar bidang keahlian/keterampilan
masing-masing yang dilatihkan
Mengembangkan materi kursus dan pelatihan bidang
keahlian/keterampilan masing-masing yang dilatihkan
Mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan dalam
bidang keahlian/ keterampilan masing-masing
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pengembangan kemampuan profesional.
H. Metode Pelatihan
Metode pelatihan yang akan dilakukan pada saat pelatihan berlangsung
yaitu menggunakan:
5
1. Metode ceramah, dimana para peserta mendengarkan pemaparan
dari instruktur mengenai materi yang telah ditentukan
2. Diskusi, dimana para peserta mendiskusikan materi yang telah
diterima didalam kelompok masing-masing yang dibimbing oleh
instruktur
3. Praktek, para peserta mempraktekkan pembuatan éclair agar ilmu
yang didapat dari pelatihan ini benar-benar menghasilkan manfaat
bagi diri para peserta masing-masing.
6
Bahan yang digunakan :
Resep Éclair Matcha
225 ml air 150 gr gula pasir
100 gr margarin ¼ sdt garam
125 tepung terigu 1 butir kuning telur
3 butir telur 100 gr tepung maizena
Vla vanilla Topping
700 ml Susu cair 70 Cream Match
J. Biaya Pelatihan
Pada Pelatihan Ini Resep Asli dikali 5 Resep
K. Penutup
a) Simpulan
Pelatihan sendiri dibuat untuk mengisi waktu luang ibu-ibu agar
menjadi bermanfaat. Membantu menaikkan perekonomian warga karena
ketika para ibu-ibu diberikan pelatihan yang menarik dan mudah untuk
dilakukan maka mereka akan berusaha melakukannya. Pelatihan sendiri
dibuat tidak terlalu rumit dan bahan serta alat yang digunakan sebaiknya
memanfaatkan yang biasa/selalu ada di rumah agar memudahkan para
ibu-ibu ketika mempraktikkan sendiri.
7
b) Saran
1. Mencari tahu tentang lingkungan yang akan diberikan pelatihan
2. Melakukkan pelatihan dengan sikap yang ramah dan bersahabat
agar dapat diterima di lingkungan.
3. Ketika memberikan pelatihan menggunakan bahasa yang sopan
dan mudah dimengerti ibu-ibu.
4. Memberikan pelatihan yang bahan dan alatnya mudah didapat.
5. Memberikan pelatihan yang menarik serta menghasilkan agar
mereka terta.
8
*lampiran 1
SILABUS PELATIHAN ÉCLAIR MATCHA
ÉCLAIR MATCHA
Disusun Oleh:
Agata Christiani A (1504617016)
Astri Khairina (1504617030)
Dinda Maulidiyah (1504617046)
Gita Sri Rahayu (1504617027)
Trie Oktavianie (1504617002)
Vidyanka Purnama (1504617039)
Tidak ada bangsa yang sejahtera dan dihargai bangsa lain tanpa
kemajuan ekonomi. Kemajuan ekonomi akan dapat dicapai jika ada spirit
kewirausahaan, yang kuat dari warga bangsanya. China adalah contoh konkret
dan paling dekat. Dan kini, dunia menantikan China turun tangan membantu
mengatasi krisis keuangan global. Tanpa kemajuan ekonomi, tentu semua itu tak
mungkin dilakukan China. Salah satu faktor kemajuan ekonomi China adalah
semangat kewirausahaan masyarakatnya, yang didukung penuh pemerintahnya
Menurut McClelland (2000), salah satu faktor yang menyebabkan sebuah negara
menjadi maju adalah ketika jumlah wirausahawan yang terdapat di negara
tersebut berjumlah 2% dari populasi penduduknya. Jika melihat jumlah kebutuhan
wirausaha baru untuk memposisikan Indonesia sebagai negara maju, setidaknya
masih butuh waktu 25 tahun lagi untuk mencapainya (Rukka, 2011). Estimasi
waktu yang cukup lama tersebut menuntut perlu segera diupayakan langkah-
langkah agar jumlah wirausaha baru dapat bertambah dengan waktu pencapaian
yang relatif singkat. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan
penciptaan wirausaha baru yang berasal dari lulusan perguruan tinggi.
Penciptaan lulusan perguruan tinggi yang menjadi seorang wirausahawan tidak
serta merta mudah untuk dilaksanakan. Satu-satunya peluang yang masih sangat
besar adalah bekerja dengan memulai usaha mandiri.
Dari sisi pembentukan karakter seorang wirausaha/enterpreneur,
perguruan tinggi sudah seharusnya menciptakan atmosfer yang dapat
mendorong sikap mandiri bagi sivitas akademika. Hal ini dapat dicapai melalui; 1)
Mengembangkan dan membiasakan unjuk kerja yang mengedepakan ide kreatif
dalam berpikir dan sikap mandiri bagi mahasiswa dalam proses pembelajaran
(menekankan model latihan, tugas mandiri, problem solving, cara mengambil
keputusan, menemukan peluang, dst), 2) Menanamkan sikap dan perilaku jujur
dalam komunikasi dan bertindak dalam setiap kegiatan pengembangan,
pendidikan, dan pembelajaran sebagai modal dasar dalam membangun mental
entrepreneur pada diri mahasiswa, 3) Para praktisi pendidikan juga perlu sharing
dan memberi support atas komitmen pendidikan mental entrepreneurship ini
kepada lembaga-lembaga terkait dengan pelayanan bidang usaha yang muncul
di masyarakat agar benar-benar berfungsi dan benarbenar menyiapkan kebijakan
untuk mempermudah dan melayani masyarakat. Praktisi pendidikan penting juga
menjalin hubungan erat dengan dunia usaha agar benar-benar terjadi proses
learning by doing.
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Kewirusahaan
Pengertian kewirausahaan secara umum adalah kewirausahaan adalah
suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan
berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. Menurut
Bapak Eddy Soeryanto Soegoto bahwa kewirausahaan
atau entrepreneurship adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan
inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah,
memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi
orang lain. Pengertian kewirausahaan menurut Ahmad Sanusi (1994)
kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis Pengertian kewirausahaan menurut bapak Soeharto Prawiro
(1997) adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan
mengembangkan usaha.
2. Pengertian Wirausaha
4. Tujuan Berwirausaha
Berikut beberapa tujuan dari seorang wirausaha yang seharusnya:
Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha
yang baik dengan kata lain ikut serta dalam mengader manusia
manusia calon wirausaha untuk membangun jaringan bisnis yang lebih
baik
Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan
Negaranya
Ikut serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta
orientasi kewirausahaan yang kokoh.
Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan
disekitarnya terutama dalam masyarakat
Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta
dinamika dalam kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga
kemakmuran dapat tercapai
2) Pelaksanaan
a. Persiapan
Alat pembuatan éclair matcha
Campur susu dan gula kedalam panci aduk dan panaskan susu hingga
mendidih
ÉCLAIR
MATCHA
-cemilan unik masa kini-
2019
Kewirausahaan
APA SIH ITU?
A
L
A
T
&
B
A
H
A
N
P
R
O
S
E
S
P
E
M
B
U
A
T
A
N
tuang terigu masak dengan api kecil
180 derajat
Campur susu dan gula kedalam panci aduk dan panaskan susu hingga mendidih
SELAMAT MENCOBA