Anda di halaman 1dari 39

PROPOSAL PELATIHAN ÉCLAIR MATCHA

Disusun Oleh:
1. Agata Christiani A (1504617016)
2. Astri Khairina (1504617030)
3. Dinda Maulidiyah (1504617046)
4. Gita Sri Rahayu (1504617027)
5. Trie Oktavianie (1504617002)
6. Vidyanka Purnama (1504617039)

PENDIDIKAN VOKASIONAL KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
EXECUTIVE SUMMARY

Kebutuhan makanan merupakan kebutuhan dasar untuk setiap manusia.


Itu adalah salah satu alasan bahwa usaha makanan selalu menjanjikan.
Makanan ringan menjadi pilihan utamanya. Tetapi harus ada kreasi, inovasi, dan
rasa.
Peluang usaha ini dapat dijalankan dengan modal yang kecil.
Keberadaan makanan ringan tidak dapat dipandang sebelah mata, karena meski
ringan makanannya namun untungnya cukup berbobot. Meskipun begitu usaha
ini juga dapat berkembang dengan pesat. Makanan ringan bisa berupa snack,
keripik, dan lainnya. Meski usaha ini termasuk dalam skala rumahan, tetapi
banyak usaha makanan ringan yang kemudian menjadi besar lantaran kwalahan
dalam memenuhi permintaan pasar yang kian mengalir tanpa henti.
Peminat makanan ini yaitu semua elemen, baik kaya atau miskin, tua
atau muda serta pria atau pun wanita. Sehingga tak sedikit produsen-produsen
makanan yang selalu berinovasi tiap waktu.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya. Tidak lupa sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW,sehingga penyusunan Proposal Pelatihan ini
dapat terselesaikan.
Penyusunan hasil proposal ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Program Studi Pendidikan
Vokasional Kesejahteraan Keluarga FakultasTeknik Universitas Negeri Jakarta.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyelesaian Proposal Pelatihan ini.
Disadari bahwa pasti adanya hambatan dan kekurangan dalam
penyusunan proposal pelatihan ini sehingga hasil ini dirasakan masih belum
sempurna. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikan
di masa yang akan datang. Akhirnya penyusun berharap proposal pelatihan ini
dapat bermanfaat bagi lingkungan belajar penulis dan masyarakat sekitar.

Jakarta, Januari 2019

ii
DAFTAR ISI

RINGKASAN ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan Pelatihan ............................................................................. 1
C. Indikator Hasil Pelatihan ................................................................. 1
D. Sasaran Pelatihan ........................................................................... 2
E. Struktur Program Pelatihan ............................................................ 2
F. Waktu, Tempat dan Jadwal Pelatihan (rundown) .......................... 2
G. Instruktur Pelatihan ......................................................................... 3
H. Metode Pelatihan ............................................................................. 5
I. Media, Sumber dan Alat Pelatihan ................................................. 6
J. Biaya Pelatihan ................................................................................ 7
K. Penutup............................................................................................ 7
LAMPIRAN ...................................................................................................

iii
A. Latar Belakang
Sebagian besar Ibu Rumah Tangga di Indonesia hanya menjadi Ibu
Rumah Tangga yang pasif mereka hanya mengandalkan penghasilan dari
suami, sedangkan kebutuhan hidup di zaman ini terus meningkat.
Keterbatasan peluang kerja, peran, dan potensi serta tingginya kemauan
untuk meningkatkan pendapatan keluarga, menjadi dasar pemikiran bahwa
sangat perlu Ibu-Ibu Rumah Tangga ini diberikan bekal keterampilan yang
dapat dikembangkan untuk meningkat ekonomi keluarga.
Industri makanan dan aneka snack saat ini mulai menjajikan sebagai
bisnis yang memiliki omset penjualan dan penghasilan yang lebih bisa
dikatakan sangat menguntungkan. Karena permintaan pasar yang semakin
meningkat, maka produsen pastry and bakery kewalahan untuk memenuhi
pelayanan pesanan. Pastry and Bakery merupakan suatu profesi yang
mempunyai lapangan kerja dengan keragaman yang berbeda-beda. Diantara
lapangan kerja yang dapat ditumbuh kembangkan oleh para peminat mulai
dari yang sederhana sampai yang berwawasan Internasional. Maka usaha
makanan adalah suatu jalan keluar Ibu Rumah Tangga memanfaatkan waktu
luangnya untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

B. Tujuan Pelatihan
1. Membantu ibu rumah tangga untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi
keluarga, dengan memanfaatkan waktu luang.
2. Menambah keterampilan ibu rumah tangga dibidang pastry and bakery.
3. Menambah wawasan tentang cara mulai usaha dibidang usaha pastry and
bakery.
4. Mendorong terbuka peluang usaha bagi ibu rumah tangga

C. Indikator Hasil Pelatihan


1. Peserta dapat memahami kewirausahaan dan wirausaha dengan baik
dan benar.
2. Peserta dapat membuat éclair dengan memperhatikan keselamatan
kerja.
3. Peserta dapat menjaga kebersihan dan sanitasi dasar dalam
pembuatan éclair.

1
4. Peserta dapat menjadikan jenis kue ini sebagai peluang usaha yang
unik dan kreatif.
5. Peserta dapat memodifikasi éclair menjadi cemilan yang enak.

D. Sasaran Pelatihan
Sasaran program pelatihan ini adalah warga Desa... dan sekitarnya dengan
kriteria:
1. Berusia antara 18-45 tahun, laki-laki maupun perempuan.
2. Belum memiliki pekerjaan tetap.
3. Berasal dari keluarga kurang mampu.
4. Memiliki kemauan untuk belajar berwirausaha.
Dengan jumlah sasaran: 15 orang.

E. Struktur Program Pelatihan


No Materi Pelatihan Jumlah Bentuk Fasilitas Instruktur
Jam Kegiatan
Pelatihan Pelatihan
1 Hakikat kewirausahaan60 menit Ceramah, LCD penyelenggara
diskusi,
tanya jawab
2 Pemaparan proses 120 menit Demonstrasi Alat dan Instruktur
pembuatan bahan pada bidang
pembuatan boga
ȇclair
3 Praktik pembuatan 120 menit Praktikum Alat dan Instruktur
bahan pada bidang
pembuatan boga
ȇclair
4 Evaluasi 30 menit Tanya penyelenggara
jawab

F. Waktu, Tempat dan Jadwal Pelatihan (rundown)


Waktu Kegiatan Tempat
10.00-10.15 Pembukaan acara pelatihan Jl. Flamboyan gg 2 Rt
002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
10.15-11.00 Pemaparan hakikat Jl. Flamboyan gg 2 Rt
kewirausahaan 002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
11.00-11.15 Sesi tanya jawab Jl. Flamboyan gg 2 Rt

2
002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
11.16-13.15 Demonstrasi pmbuatan Jl. Flamboyan gg 2 Rt
ȇclair 002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
13.16-15.15 Praktikum yang dilakukan Jl. Flamboyan gg 2 Rt
bersama 002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
15.16-15.45 Evaluasi acara pelatihan Jl. Flamboyan gg 2 Rt
002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
15.46-15.55 Operasi semut Jl. Flamboyan gg 2 Rt
002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan
15.56-16.00 Penutupan Jl. Flamboyan gg 2 Rt
002/10, Menteng Dalam.
Kec. Tebet, Jakarta
Selatan

G. Instruktur Pelatihan
STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK
1. Kualifikasi instruktur pada Kursus dan Pelatihan Berbasis Keilmuan.
Instruktur harus memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana (S-
1) atau Diploma Empat (D-IV) yang diperoleh dari perguruan tinggi
terakreditasi, sertifikat kompetensi keahlian dalam bidang yang relevan,
dan sertifikat instruktur. Sertifikat kompetensi keahlian dikeluarkan atau
diakui oleh perguruan tinggi penyelenggaran program keahlian dan/atau
lembaga yang ditunjuk pemerintah. Sertifikat Instruktur diperoleh setelah
calon instruktur mengikuti pelatihan dan lulus ujian kompetensi instruktur
yang diselenggarakan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah.
2. Kualifikasi instruktur pada Kursus dan Pelatihan Bersifat Teknis-
Praktis.
Instruktur harus memiliki kualifikasi akademik minimal lulusan
SMA/SMK/MA/Paket C dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun
sebagai pendidik dalam bidangnya, dan memiliki sertifikat instruktur.
Sertifikat Instruktur diperoleh setelah calon instruktur mengikuti pelatihan

3
dan lulus ujian kompetensi instruktur yang diselenggarakan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh pemerintah.

STANDAR KOMPETENSI
Standar kompetensi instruktur meliputi:
1. Kompetensi pedagogik
 Memahami karakteristik peserta didik;
 Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran kursus dan
pelatihan;
 Menguasai konsep, prinsip, dan prosedur pengembangan
kurikulum atau program bidang keahlian pada kursus dan
pelatihan;
 Menguasai teori, prinsip, dan strategi pembelajaran;
 Menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, interaktif,
komunikatif, efektif, dan menyenangkan, serta pembimbingan
belajar peserta didik yang efektif;
 Menguasai pemanfaatan media, teknologi komunikasi, dan
informasi, serta tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran;
 Menguasai konsep, prinsip, dan strategi penilaian pembelajaran;
 Memahami proses dan hasil serta dampak kursus dan pelatihan
bagi peserta didik.
2. Kompetensi Kepribadian
 Memiliki akhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat;
 Melakukan tindakan sesuai dengan norma agama, hukum,
sosial, dan budaya bangsa Indonesia;
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, ramah, sosial,
manusiawi, budi pekerti luhur, toleran, stabil, arif dan
berwibawa;
 Memiliki jiwa, sikap, dan prilaku demokratis.

3. Kompetensi Sosial

4
 Menampilkan sikap terbuka, akrab, empati, dan simpati
terhadap peserta didik dan masyarakat;
 Memiliki etos kerja, tanggung jawab, dan percaya diri;
 Memiliki sikap dan komitmen serta menjunjung tinggi kode etik
profesi instruktur;
 Memiliki sikap terbuka, bertindak objektif, serta tidak
diskriminatif;
 Membangun komunikasi secara efektif, simpatik, empatik, dan
santun dengan peserta didik, sejawat dan masyarakat;
 Memiliki kemampuan bekerja sama secara efektif dengan
peserta didik, sesama instruktur, tenaga kependidikan dan
masyarakat sekitar;
 Memiliki sikap toleransi dan menghargai budaya masyarakat
setempat;
 Membangun komunikasi dengan komunitas profesi tingkat
nasional, internasional dan komunitas lainnya.

4. Kompetensi Profesional
 Menguasai konsep dan pola pikir keilmuan yang mendasari
materi kursus dan pelatihan sesuai dengan bidang keahlian
yang dilatihkan
 Menguasai Kompetensi dasar bidang keahlian/keterampilan
masing-masing yang dilatihkan
 Mengembangkan materi kursus dan pelatihan bidang
keahlian/keterampilan masing-masing yang dilatihkan
 Mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan dalam
bidang keahlian/ keterampilan masing-masing
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pengembangan kemampuan profesional.

H. Metode Pelatihan
Metode pelatihan yang akan dilakukan pada saat pelatihan berlangsung
yaitu menggunakan:

5
1. Metode ceramah, dimana para peserta mendengarkan pemaparan
dari instruktur mengenai materi yang telah ditentukan
2. Diskusi, dimana para peserta mendiskusikan materi yang telah
diterima didalam kelompok masing-masing yang dibimbing oleh
instruktur
3. Praktek, para peserta mempraktekkan pembuatan éclair agar ilmu
yang didapat dari pelatihan ini benar-benar menghasilkan manfaat
bagi diri para peserta masing-masing.

I. Media, Sumber dan Alat Pelatihan


1) Media pelatihan
 Media visual dengan menggunakan power point dan video tutorial
 Bahan-bahan pembuatan éclair matcha
 Contoh pengolahan éclair matcha
 Modul pelatihan
2) Sumber pelatihan
 Buku resep pribadi
 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI
DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR PADA KURSUS DAN
PELATIHAN
3) Alat pelatihan
Alat untuk menyampaikan materi:
 proyektor
Alat praktek
 Mixer  Spatula
 Plastik segitiga  Gelas ukur
 Panci  Timbangan
 Oven  Loyang
 Spuit

6
Bahan yang digunakan :
Resep Éclair Matcha
 225 ml air  150 gr gula pasir
 100 gr margarin  ¼ sdt garam
 125 tepung terigu  1 butir kuning telur
 3 butir telur  100 gr tepung maizena
Vla vanilla Topping
 700 ml Susu cair  70 Cream Match

J. Biaya Pelatihan
Pada Pelatihan Ini Resep Asli dikali 5 Resep

No. Nama Bahan Jumlah Bahan Harga Satuan Jumlah Harga


1. Tepung terigu 625 gr Rp. 12.000/kg Rp. 7500
2. Margarin 500 gr Rp. 24.000/kg Rp. 12.000
3. Gula pasir 750 gr Rp. 12000/kg Rp. 9000
4. Garam 2 Sdm - Rp. 1000
5. Susu cair 3,5 liter Rp. 17.500/liter Rp. 61.250
6. Telur 20 butir Rp. 1500/butir Rp. 30.000
7. Tepung maizena 500 gr Rp. 35.000/kg Rp. 17.500
8. Cream matcha 350 gr Rp. 60.000/kg Rp. 21.000
TOTAL Rp. 159.250

K. Penutup
a) Simpulan
Pelatihan sendiri dibuat untuk mengisi waktu luang ibu-ibu agar
menjadi bermanfaat. Membantu menaikkan perekonomian warga karena
ketika para ibu-ibu diberikan pelatihan yang menarik dan mudah untuk
dilakukan maka mereka akan berusaha melakukannya. Pelatihan sendiri
dibuat tidak terlalu rumit dan bahan serta alat yang digunakan sebaiknya
memanfaatkan yang biasa/selalu ada di rumah agar memudahkan para
ibu-ibu ketika mempraktikkan sendiri.

7
b) Saran
1. Mencari tahu tentang lingkungan yang akan diberikan pelatihan
2. Melakukkan pelatihan dengan sikap yang ramah dan bersahabat
agar dapat diterima di lingkungan.
3. Ketika memberikan pelatihan menggunakan bahasa yang sopan
dan mudah dimengerti ibu-ibu.
4. Memberikan pelatihan yang bahan dan alatnya mudah didapat.
5. Memberikan pelatihan yang menarik serta menghasilkan agar
mereka terta.

8
*lampiran 1
SILABUS PELATIHAN ÉCLAIR MATCHA

Tujuan Materi Metode Alokasi Waktu


1 Mengetahui tentang kewirausahaan 1. Pengertian kewirausahaan Presenasi menggunakan power 1 jp
2. Pengertian wirausaha point.
3. Ciri-ciri wirausaha
4. Tujuan berwirausaha
5. Contoh usaha
2 Analisis 1. Melakukan pengamatan Diskusi 1 jp
peluang usaha homeindrustri.
2. Melakukan pengamatan saat
pembuatan eclair.
3 Mengetahui tentang operasional 1. Peralatan membuat ȇclair Simulasi dan praktik 2 jp
2. Bahan membuat ȇclair
3. Cara membuat ȇclair
Sanitasi dasar & kebersihan

4. Membuat ȇclair dengan proses 1. Proses pembuatan ȇclair Simulasi 3 jp


modifikasi matcha
2. Penyajian ȇclair matcha

5. Evaluasi Mengevaluasi proses pembuatan Menguji rasa eclair yang telah 1 jp


eclair . dibuat.
MODUL PELATIHAN

ÉCLAIR MATCHA

Disusun Oleh:
 Agata Christiani A (1504617016)
 Astri Khairina (1504617030)
 Dinda Maulidiyah (1504617046)
 Gita Sri Rahayu (1504617027)
 Trie Oktavianie (1504617002)
 Vidyanka Purnama (1504617039)

PENDIDIKAN VOKASIONAL KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
A. PENDAHULUAN

Tidak ada bangsa yang sejahtera dan dihargai bangsa lain tanpa
kemajuan ekonomi. Kemajuan ekonomi akan dapat dicapai jika ada spirit
kewirausahaan, yang kuat dari warga bangsanya. China adalah contoh konkret
dan paling dekat. Dan kini, dunia menantikan China turun tangan membantu
mengatasi krisis keuangan global. Tanpa kemajuan ekonomi, tentu semua itu tak
mungkin dilakukan China. Salah satu faktor kemajuan ekonomi China adalah
semangat kewirausahaan masyarakatnya, yang didukung penuh pemerintahnya
Menurut McClelland (2000), salah satu faktor yang menyebabkan sebuah negara
menjadi maju adalah ketika jumlah wirausahawan yang terdapat di negara
tersebut berjumlah 2% dari populasi penduduknya. Jika melihat jumlah kebutuhan
wirausaha baru untuk memposisikan Indonesia sebagai negara maju, setidaknya
masih butuh waktu 25 tahun lagi untuk mencapainya (Rukka, 2011). Estimasi
waktu yang cukup lama tersebut menuntut perlu segera diupayakan langkah-
langkah agar jumlah wirausaha baru dapat bertambah dengan waktu pencapaian
yang relatif singkat. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan
penciptaan wirausaha baru yang berasal dari lulusan perguruan tinggi.
Penciptaan lulusan perguruan tinggi yang menjadi seorang wirausahawan tidak
serta merta mudah untuk dilaksanakan. Satu-satunya peluang yang masih sangat
besar adalah bekerja dengan memulai usaha mandiri.
Dari sisi pembentukan karakter seorang wirausaha/enterpreneur,
perguruan tinggi sudah seharusnya menciptakan atmosfer yang dapat
mendorong sikap mandiri bagi sivitas akademika. Hal ini dapat dicapai melalui; 1)
Mengembangkan dan membiasakan unjuk kerja yang mengedepakan ide kreatif
dalam berpikir dan sikap mandiri bagi mahasiswa dalam proses pembelajaran
(menekankan model latihan, tugas mandiri, problem solving, cara mengambil
keputusan, menemukan peluang, dst), 2) Menanamkan sikap dan perilaku jujur
dalam komunikasi dan bertindak dalam setiap kegiatan pengembangan,
pendidikan, dan pembelajaran sebagai modal dasar dalam membangun mental
entrepreneur pada diri mahasiswa, 3) Para praktisi pendidikan juga perlu sharing
dan memberi support atas komitmen pendidikan mental entrepreneurship ini
kepada lembaga-lembaga terkait dengan pelayanan bidang usaha yang muncul
di masyarakat agar benar-benar berfungsi dan benarbenar menyiapkan kebijakan
untuk mempermudah dan melayani masyarakat. Praktisi pendidikan penting juga
menjalin hubungan erat dengan dunia usaha agar benar-benar terjadi proses
learning by doing.

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Kewirusahaan
Pengertian kewirausahaan secara umum adalah kewirausahaan adalah
suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan
berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. Menurut
Bapak Eddy Soeryanto Soegoto bahwa kewirausahaan
atau entrepreneurship adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan
inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah,
memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi
orang lain. Pengertian kewirausahaan menurut Ahmad Sanusi (1994)
kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis Pengertian kewirausahaan menurut bapak Soeharto Prawiro
(1997) adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan
mengembangkan usaha.
2. Pengertian Wirausaha

Setelah mengetahui tentang pengertian kewirausahaan, maka sudah


barang tentu anda tahu apa arti wirausaha itu sendiri. Hal itu karena
pengertian wirausaha sederhananya adalah orang yang menjalankan
wirausaha itu sendiri. Berikut tiga ahli yang memberikan tanggapan tentang
apa pengertian wirausaha atau entrepreneur itu.
1. Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan
melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan
sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan
kesuksesan (Geoffrey G. Meredit et ak, 1995)
2. Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang mengambil risiko
yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis
menerima imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).
3. Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan
untuk melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Wirausaha
memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat
keputusan keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah
modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say,
1996).
3. Ciri – ciri Wirausaha
Seseorang dikatakan wirausaha sudah tentu memenuhi definisi
wirausaha itu sendiri, untuk lebih jelasnya silahkan dibaca ciri ciri wirausaha
dibawah ini:
1) Memiliki keberanian dan daya kreasi
Seorang wirausaha haruslah memiliki keberanian dalam memiliki daya
kreasi atau tidak takut bermimpi untuk merencanakan.
Setidaknya harus diingat STOP (Stop “berhenti, Think “berpikir”,
Observation “Observasi” dan Plan “rencana”) apabila terjadi hal hal
yang membuat ide tersebut tertunda atau mandek.
2) Berani mengambil risiko
Seseorang dikatakan wirausaha apabila memiliki sifat berani
mengambil risiko, hal ini tentu saja harus sejalan dengan
perencanaan yang sebelumnya telah dilakukan serta pengamatan
yang dilakukannya terhadap ide yang dimilikinya.
3) Memiliki semangat dan kemauan keras
Seseorang dapat dikatakan wirausaha selain berani mengambil resiko
haruslah memiliki semangat dan kemauan yang keras untuk sukses.
4) Memiliki analisis yang tepat
Seseorang dapat dikatakan wirausaha apabila memiliki pengetahuan
yang tepat untuk membuat analisis yang tepat, diusahakan mendekati
100 % benar
5) Tidak konsumtif
Ini adalah penyakit untuk masa sekarang. Seorang wirausaha
haruslah tidak konsumtif atau setidaknya, konsumsinya jauh lebih
sedikit dari penghasilannya
6) Memiliki jiwa pemimpin
Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang wirausaha. Dengan ini, mereka
mampu mengembangkan usaha mereka menjadi lebih maju.
7) Berorientasi pada masa depan
Sudah jelas, bila anda seorang wirausaha yang inovatif dan kreatif
dan memiliki ciri ciri wirausaha yang lain maka anda akan memiliki
kemampuan ini

4. Tujuan Berwirausaha
Berikut beberapa tujuan dari seorang wirausaha yang seharusnya:
 Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha
yang baik dengan kata lain ikut serta dalam mengader manusia
manusia calon wirausaha untuk membangun jaringan bisnis yang lebih
baik
 Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan
Negaranya
 Ikut serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta
orientasi kewirausahaan yang kokoh.
 Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan
disekitarnya terutama dalam masyarakat
 Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta
dinamika dalam kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga
kemakmuran dapat tercapai

5. Contoh Usaha Pastry Bakery


Pastry bakery memang sudah sangat popular di telinga masyarakat.
Pasalnya roti atau kue kontinental menjadi salah satu makanan yang cukup
digemari. Penggemarnya sangat beragam dari anak-anak- hingga orang tua.
Rasa roti ataupun kue continental lainnya yang manis dengan tekstur yang
lembut membuat tak ada yang bisa menolaknya. Tak heran roti atau kue
continental menjadi makanan praktis yang siap disantap setiap saaat.
Peminat roti dan kue continental yang terbilang besar menjadikan produk ini
laris manis. Begitupun peluang bisnis pastry bakery yang menjadi peluang
bisnis tiada habis sepanjang masa. Dimana bisnis pastry bakery terus
tumbuh pesat. Meski usaha pastry bakery bukan bisnis baru namun potensi
bisnis ini sangat menggiurkan. Usaha pastry bakery menjadi salah satu bisnis
menguntungkan yang bisa Anda jalankan. Bagi yang bingung akan memulai
usaha apa. Sepatutnya untuk mencoba bisnis roti yang menggiurkan ini.
Pertumbuhan bisnis pastry bakery yang begitu pesat dengan berbagai
kreasi dan inovasi yang makin fresh. Produk pastry bakery sangat beragam
dan kini lebih inovatif sehingga jiwa inovatif sangat penting. Bisnis bakery
bisa dijalankan tanpa menggunakan modal besar. Dimana artinya bisa
memulai bisnis pastry bakery berskala tumah tangga. Dengan skala kecil
tentu modal yang diperlukan tidak akan besar. Memanfaatkan peralatan yang
ada di dapur untuk membuat roti juga memasarkannya secara online
merupaka langkah awal yang tepat. Dimana pembekalan ilmu lebih
mendalam mengenai bisnis pastry bakery sangat diperlukan demi menunjang
kelancaran usaha.

6. Kue Kontinental Éclair


Mungkin kedengarannya kue ini sangat asing namun untuk
kalangan penggemar kue continental kue ini banyak digemari karena
rasanya kue yang gurih bercampur dengan isian yang manis membuat rasa
yang seimbang. banyak masyarakat yang mengenal kue sus dengan isian
vla, sebenarnya jenis kue ini berbahan dasar sama yaitu tepung terigu, air,
margarin dan telur hanya saja kue ini memiliki bentuk panjang yang diisi
oleh vla.
Berbagai modifikasi telah diciptakan baik pastry maupun bakery,
pada kali ini modifikasi yang dibuat berupa penggantian topping yang
biasanya dilapisi coklat diganti menggunakan cream matcha atau yang
lebih dikenal dengan green tea. Perpaduan rasa manis gurih dan topping
yang sedang tren membuat kue ini bisa jadi salah satu produk yang di
gemari masyarakat.

7. Tahapan Pembuatan Éclair Matcha


1) Perencanaan
a. Identifikasi kebutuhan
Masyarakat di zaman ini lebih cenderung memilih beragam jenis
kue yang sedang popular, kue ini dibuat untuk lebih mengenalkan
bahwa pastry dan bakery itu sangat beragam jenisnya dan dengan
memodifikasi kita dapat menciptakan peluang bisnis mulai dari
skala rumahan, disamping penggunaan dan langkah yang terbilang
cukup mudah.

2) Pelaksanaan
a. Persiapan
 Alat pembuatan éclair matcha

 Bahan pembuatan éclair matcha


 Bahan pembuatan éclair matcha

3) Cara pembuatan éclair matcha


a. Proses pembuatan Éclair

Masukan air dan margarin

Panaskan dan aduk hingga Masukan tepung aduk hingga


mendidih menggumpal
Kocok dengan mixer hingga adonan Masukan telur satu persatu
menjadi dingin

Cetak adonan bentuk memanjang kemudian panggang dengan suhu 180


derajat
Panggang selama 10 menit, atau sampai buih-buih hilang. Angkat dan
dinginkan
b. Proses pembuatan vla vanilla

Campur susu dan gula kedalam panci aduk dan panaskan susu hingga
mendidih

Masukan tepung maizena yang telah dicairkan aduk hingga mengental


Masukan sedikit adonan vla kedalam aduk hingga mengental, angkat.
kocokan kuning telur
c. Proses Finishing

Gunting éclair, kemudian isi dengan celupkan bagian atas éclair


vla yang sudah didinginkan dalam cream matcha

Éclair Matcha siap disajikan.


C. Ringkasan Materi
kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Wirausaha merupakan orang yang menjalankan usaha itu sendiri dalam ini
banyak hal yang harus diperhatikan dalam berwirausaha, salah satunya berani
mengambil resiko dan lain sebagainya.
Pertumbuhan bisnis pastry bakery yang begitu pesat dengan berbagai kreasi
dan inovasi yang makin fresh. Produk pastry bakery sangat beragam dan kini
lebih inovatif sehingga jiwa inovatif sangat penting. Bisnis bakery bisa dijalankan
tanpa menggunakan modal besar. Dimana artinya bisa memulai bisnis pastry
bakery berskala tumah tangga. Dengan skala kecil tentu modal yang diperlukan
tidak akan besar.
Berbagai modifikasi telah diciptakan baik pastry maupun bakery, peluang
untuk bisnis pastry bakery terbilang sangat bagus dan sangat cerah. Bisnis pastry
bakery menjadi suatu pilihan bisnis makanan dari bahan yang menjanjikan hingga
banyak orang yang tertarik menekuni bisnis tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Saragih, Rintan. 2017. Membangun Usaha Kreatif, Inovatif dan Bermanfaat


Melalui Penerapan Kewirausahaan Sosial. Jurnal Kewirausahaan, STIE LMII
MEDAN. 3(2) : 26-34.
Sheany, Shabrena. 2014. Hubungan antara Program Pastry and Bakery
dengan Sikap Kewirausahaan Peserta Didik di Lembaga Kursus Surabaya Hotel
School (SHS) Kota Surabaya. J+UNESA. Vol 3, No 1
Utami, Novia Widya. 2017. Langkah Memulai Bisnis Kuliner Cake & Bakery
Bagi Pemula. Jurnal.id.
PELATIHAN HOME
INDUSTRI KREATIF
MEMPERSEMBAHKAN

ÉCLAIR
MATCHA
-cemilan unik masa kini-

2019
Kewirausahaan
APA SIH ITU?

Kewirausahaan secara umum adalah suatu


proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang
bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.

Wirausaha sederhananya adalah orang yang


menjalankan kewirausahaan itu sendiri.
CIRI-CIRI WIRAUSAHA

1) MEMILIKI 2) BERANI 3.) MEMILIKI 4) MEMILIKI


KEBERANIAN MENGAMBIL SEMANGAT DAN ANALISIS YANG
DAN DAYA RISIKO KEMAUAN TEPAT
KREASI KERAS
.

5) TIDAK 6) MEMILIKI 7) BERORIENTASI


KONSUMTIF JIWA PEMIMPIN PADA MASA
. DEPAN
Tujuan Berwirausaha

Berusaha dan Ikut serta dalam


Ikut serta dalam
bertekad dalam mewujudkan Menyebarluaskan
meningkatkan jumlah menumbuhkan dan
kemampuan para dan membuat
para wirausaha yang mengembangkan
wirausaha untuk budaya ciri ciri
baik dengan kata lain kesadaran serta
meningkatkan kewirausahaan
ikut serta dalam orientasi
kesejahteraan dan disekitarnya
mengader manusia
kemakmuran kewirausahaan terutama dalam
manusia calon
masyarakat dan yang kokoh. masyarakat.
wirausaha untuk
Negaranya.
membangun jaringan
bisnis yang lebih baik.
KUE
KONTINENTAL
ÉCLAIR
Éclair adala h salah satu varian kue sus atau
choux pastry yang dibentuk memanjang dan
isian aneka vla dan dicelup kedalam
cokelat masak. Adonan dasar Éclair sama
dengan adonan sus pada umumnya hanya
saja bentuknya yang memanjang menjadi
ciri khas tersendiri yang membedaka nnya
dari kue sus pada umumnya.
PERSIAPAN PEMBUATAN ECLAIR MATCHA

A
L
A
T

&

B
A
H
A
N
P
R
O
S
E
S

P
E
M
B
U
A
T
A
N
tuang terigu masak dengan api kecil

aduk hingga menggumpal aduk hingga mendidih


Kocok dengan mixer hingga adonan menjadi dingin
masukan tiga butir telur
cetak adonan bentuk memanjang

kemudian panggang dengan suhu

180 derajat

panggang selama 10 menit,

atau sampai buih-buih hilang.

Angkat dan dinginkan


Proses pembuatan vla vanilla

Campur susu dan gula kedalam panci aduk dan panaskan susu hingga mendidih

Masukan tepung maizena yang telah


aduk hingga mengental
dicairkan
Proses pembuatan vla vanilla

Masukan sedikit adonan vla kedalam


kocokan kuning telur

aduk hingga mengental


FINISHING

isi Eclair yang telah dingin kemudian celupkan Eclair

dengan vla vanilla kedalam cream matcha

Eclair matcha siap disajikan


TERIMAKASIH

SELAMAT MENCOBA

AGATA C GITA S TRIE O


DINDA M ASTRI K VIDYANKA P

Anda mungkin juga menyukai