Anda di halaman 1dari 6

KURIKULUM PELATIHAN

Pelatihan Membuat Kue Kering


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum Pendidikan Kejuruan
Pembimbing: Dr. Teti Setiawati, M.Pd teti.setiawati.ft@um.ac.id

Disusun oleh:
IQLIMA WARDAH FUADINA TOHIR

NIM:

210543613621

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

Makanan adalah kebutuhan primer, dan perkembangan industri makanan dalam hal
ini food & beverage mengalami kemajuan yang signifikan. Tidak hanya soal makanan
tradisional dan makanan berat, industri makanan ringan baik itu cemilan, kudapan, aneka
snack juga semakin variatif. Roti dan kue contohnya, keberadaannya semakin digemari dan
mulai menggoyang eksistensi nasi sebagai makanan pokok. Roti dan kue pun memiliki
banyak jenis. Jenis roti yang umum ada di Indonesia adalah roti tawar, roti gandum, roti
manis, roti sobek, bagel, croissant. Sedangkan kue pun juga banyak jenisnya. Salah satunya
adalah kue kering.

Kue kering adalah makanan ringan yang bukan makanan utama. Secara harafiah kue
ini seringkali diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat dari tepung. Lebih detailnya, kue
kering adalah makanan ringan bertekstur keras tapi renyah yang memiliki kadar air yang
sangat rendah karena dibuat dengan cara di oven. Kue kering memiliki daya tahan yang
cukup lama, bahan yang umum digunakan utuk pembuatan kue kering diantaranya tepung
terigu, tepung beras, tepung ketan ataupun sagu.

Pada zaman sekarang, kue sering dikenal dengan istilah “cookies”. Istilah ini muncul
dari Bahasa Belanda yaitu Koekje (Kue Kecil) atau Kookie yang bisa juga berarti Cake kecil.
Konon katanya cookies tercipta secara tak sengaja. Dilansir dari The Nibble, penemuan kue
kering adalah hasil dari coba-coba mengetes adonan dan suhu oven, di masa berabad-abad
sebelum buku masak zaman Renaissance dibuat. Seorang tukang masak ketika itu hanya
ingin mengetes apakah adonannya sudah bisa mengembang sempurna ataukah belum.
Mengingat oven masa lalu masih sangat sederhana, belum memiliki alat pengatur suhu.
Maka, kemudian ia mencuil bagian kecil dari adonan pastry yang ada dan memasukkannya ke
dalam oven. Tak disangka, cuilan adonan tersebut ternyata bisa mengembang dan memiliki
cita rasa crunchy alias renyah.

Di Indonesia sendiri, kue kering/cookies lebih identik dengan perayaan, seperti


Lebaran, Natal, Tahun baru, bahkan imlek, kue kering sering dijadikan sebagai suguhan
untuk tamu maupun sebagai pelengkap parcel. Kue kering dikenalkan di Indonesia pertama
kali oleh Belanda pada masa penjajahan. Kue kering yang pertama dikenalkan adalah nastar.
Awalnya, isian nastar bukan nanas melainkan bluberi. Namun, karena bluberi sulit ditemukan
di Indonesia akhirnya diganti dengan nanas.

A. Tujuan dan Sasaran


a. Tujuan
Kegiatan ini memiliki maksud dan tujuan untuk meningkatkan kreatifitas para
remaja, khususnya remaja perempuan yang lebih telaten dalam membuat kue.
Juga dapat menjadi peluang bagi para remaja untuk mengembangkan
keterampilan dan mengisi waktu luang dengan cara berbisnis kue kering.
b. Sasaran
Sasaran dalam pelatihan kue kering ini adalah semua remaja, baik remaja laki-
laki maupun perempuan. Juga dapat diikuti oleh siswa mulai jenjang Sekolah
Menengah Pertama hingga mahasiswa perkuliahan.
BAB II
DESKRIPSI RENCANA PELATIHAN

A. Program Kegiatan
Program kegiatan pelatihan yang dilaksanakan adalah pembuatan kue kering.
Pelatihan ini ditujukan kepada anak muda yang tinggal di daerah Kawasan
kelurahan Merjosari, Kota Malang untuk meningkakan kemampuan dalam
berwirausaha dan keterampilan para remaja. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
Iqlima Wardah Fuadina Tohir yang menjadi mahasiswi jurusan Teknologi Industri
prodi S1 Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Malang, dan juga dibantu oleh
beberapa orang yang sudah ahli dalam bidangnya. Waktu pelaksanaan kegiatan
tersebut adalah:
Hari : Rabu
Tanggal : 16 November 2022
Pukul : 08.00-selesai
Lokasi : Balai pertemuan Kelurahan Merjosari

B. Rencana Pelaksanaan
a) Produk kue kering
Produk yang akan dipelajari dalam pelatihan kali ini adalah kue kering jenis
chocolate cookies
b) Alat dan bahan

- Tepung terigu - Butter


- Mentega - Mixing bowl
- Gula halus - Mixer
- Cocoa powder - Spatula
- Chocochips - Oven

c) Pelaksanaan

No Kegiatan Jam Pelaksanaan


1 Mempersiapakan alat dan bahan 08.00-08.15
2 Memberikan materi singkat 08.15-08.25
3 Membuat adonan cookies 08.25-08.40
4 Membentuk adonan cookies 08.40-09.10
5 Mengoven cookies yang sudah 09.10-09.55
dibentuk
6 Mengeluarkan cookies dari oven 09.55-10.10
dan menunggu hingga dingin
7 Menata cookies dalam wadah 10.10-10.25
8 Evaluasi 10.25-10.35
9 Penutupan 10.35-10.40

d) Hasil produk
BAB III
PENUTUP

Membuat cookies adalah serangkaian kegiatan mencampuran bahan-bahan


tertentu untuk menghasilkan suatu cookies yang lezat. Kegiatan pelatihan yang
dilaksanakan di Kelurahan Mejosari ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
serta kreatifitas para remaja yang tinggal disekitar Kelurahan Merjosari. Selain
mendapatkan pengalaman, para peserta pelatihan ini juga dapat mendapat penghasilan
apabila mereka mampu unuk memperjualbelikan hasil yang telah mereka dapat dalam
pelatihan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai