Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KONSEP ETIKA PROFESI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah Etika dan Hukum
Kesehatan

Dosen pengampu: Hj. Nenden Nuraeni, MHKes.

KELOMPOK 3
Alda Nadia 244017014
Hani Rosdiana 244017008
Riska Nurfauziah 244119003

PROGRAM STUDI

KESEHATAN MASYARAKAT

STIKes GARUT

2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Terlebih dahulu kami ucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan nikmat, inayah dan kekuatannya pada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “KONSEP ETIKA PROFESI”.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad


SAW yang telah membawa risalah kebenaran yaitu islam ke dunia ini.
Terwujudnya Makalah ini merupakan tanggung jawab kami sebagai mahasiswa
Stikes Garut.

Demikian makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya, dan kami yakin
pembaca bisa membuat yang lebih baik lagi dari makalah ini dikemudian hari.

Kami mengucapkan alhamdulillah atas terselesaikannya Makalah ini.


Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga amal baik kita
dibalas dengan pahala yang setimpal. Aamiin ya rabbaal alamin.

Garut, 22 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………...1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………...2
1.3 Tujuan penulisan……………………………………………………………………2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Etika dan Profesi………………………………………………………....................3
2.1.1 Pengertian Etika................................................................................................3
2.1.2 Pengertian Profesi.............................................................................................5
2.1.3 Ciri-Ciri Profesi.................................................................................................6
2.1.4 Syarat-Syarat Profesi.........................................................................................7
2.1.5 Karakteristik Profesi............................................................................................7
2.2 Etika Profesi Kesehatan…………………………………………………………….8
2.2.1 Kode Etik Profesi..............................................................................................9
2.2.2 Prinsip Penyusunan Kode Etik Profesi............................................................14
2.3 Tujuan Penyusunan Kode Etik
Profesi…………………………………………….15
2.3.1  Pelaksanaan Etika Dalam Profesi...................................................................15
BAB III............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
3.1
Kesimpulan………………………………………………………………………........17
3.2 Saran……………………………………………………………………………….17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa terlepas dari keterkaitannya
dengan orang lain dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Manusia dalam
berinteraksi mempunyai ciri khas tersendiri, termasuk dalam bekerja. Bekerja
merupakan kegiatan sosial yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia,
terlebih setelah beranjak dewasa. Bekerja merupakan suatu kebutuhan dan
keharusan yang akan setiap orang mengalaminya. Melalui bekerja manusia
mengekspresikan dirinya, sehingga melalui bekerja lah orang dapat lebih dikenal
oleh orang lain. Kerja bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji,
jabatan atau kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya. Dalam dan melalui
kerja manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai manusia yang
disiplin, bertanggung jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, memiliki visi dan
misi atau sebaliknya. Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan
sekaligus pelatihan diri untuk menjadi semakin baik.

Banyak jenis pekerjaan, salah satunya pelayanan dalam bidang


kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Elvey dan
Loomba (1973), “pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhakan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat”.

Tidak semua pekerjaan khususnya di Indionesia diakui menjadi sebuah


profesi, namun pelayanan kesehatan merupakan salah satu pekerjaan yang diakui
menjadi sebuah profesi. Dalam pelayanan kesehatan tentu ada aturan-aturan dan
etika yang harus diikuti agar lebih memperjelas, mempertegas untuk setiap orang

1
yang bekerja dalam pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kami akan mencoba
memaparkan makalah mengenai “KONSEP ETIKA PROFESI
KESEHATAN”.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, munculah rumusan masalah


sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Etika dan Profesi?
2. Apa yang dimaksud dengan Etika Profesi Kesehatan?
3. Apa tujuan penyusunan Kode Etik Profesi?

1.3 Tujuan penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini yaitu ;

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Etika dan Profesi.


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Etika Profesi Kesehatan.
3. Untuk mengetahui apa tujuan penyusunan Kode Etik Profesi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Etika dan Profesi

2.1.1 Pengertian Etika


Etika (dalam bahasa Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari
kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat
yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan,
antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang
lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan
sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam
melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu
ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia.
Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah
laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat
dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Salah satu tujuan etika
adalah untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk
bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
Etika sendiri terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu meta-etika (studi
konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi
penggunaan nilai-nilai etika). Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengertian etika
secara umum adalah suatu peraturan atau norma yang bisa digunakan sebagai

3
acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan sifat yang baik dan buruk
yang dilakukan oleh seseorang serta merupakan suatu kewajiban dan tanggung
jawab moral.
Makna mudahnya, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut
aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar.
Etika dalam perkembangannya sangat berpengaruh dalam kehidupan
manusia. Etika memberi orientasi kepada manusia tentang bagaimana ia menjalani
hidupnya melalui serangkaian tindakan sehari-hari. Secara tidak langsung, etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani kehidupan.
Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang perlu dan tidak perlu untuk dilakukan. Mana yang baik serta
mana yang tidak baik. Dengan begitu, etika ini dapat diterapkan dalam segala
aspek kehidupan kita[ CITATION Zak18 \l 1057 ].
Adapun pengertian Etika menurut para ahli yaitu :
1. Aristoteles, mendefinisikan arti Etika menjadi 2 pengertian yaitu:
Terminius Technicus dan Manner and Cutom. Terminius Technicus ialah
sebuah etika yang dipelajari sebagai suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari suatu problema tindakan manusia. Sedangkan Manner and
Cutom adalah sebuah pembahasan etika yang berhubungan dengan tata
cara dan adat kebiasaan yang melekat dalam diri manusia. Sangat terkait
dengan “baik & buruknya” suatu perilaku, tingkah, atau perbuatan
manusia.
2. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Etika adalah ilmu yang
mempelajari baik dan buruk, hak dan kewajiban moral. Selain itu Etika
adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Etika juga
diartikan nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.
3. Soergarda Poerbakawatja mendefinisikan Etika adalah suatu ilmu yang
memberikan arahan, acuan, serta pijakan kepada suatu tindakan
manusia[ CITATION Ali19 \l 1057 ].

4
                 Jadi, bisa disimpulkan definisi etika secara umum yaitu suatu perilaku atau
norma yang digunakan seseorang sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.2 Pengertian Profesi


Secara umum, pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang
membutuhkan ilmu pengetahuan atau keterampilan khusus sehingga orang yang
memiliki pekerjaan tersebut harus mengikuti pelatihan tertentu agar dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik.
Mereka yang berprofesi di bidang tertentu biasanya disebut dengan
profesional, yaitu seseorang yang memiliki keahllian teknis di bidang tertentu.
Misalnya Arsitek, Dokter, Bidan, Perawat, Akuntan, Tentara, Pengacara,
Desainer, dan lain sebagainya.
Kata “profesi” diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu “profession” yang
berasal dari bahasa Latin “professus”. Kedua kata tersebut memiliki arti yang
sama, yaitu mampu atau ahli di bidang tertentu. Sehingga pengertian profesi
adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian tertentu yang didapat dari
pendidikan tinggi, dimana umumnya mencakup pekerjaan mental yang didukung
dengan kepribadian dan sikap profesional [ CITATION Max19 \l 1057 ].
Agar lebih memahami apa arti profesi, maka kita dapat merujuk pada
pendapat para ahli berikut ini:
1. Peter Jarvis (1983), pengertian profesi adalah suatu pekerjaan yang
sesuai dengan studi intelektual atau pelatihan khusus dimana
tujuannya untuk menyediakan pelayanan keterampilan bagi orang
lain dengan upah tertentu.
2. Hughes E.C (1963), pengertian profesi adalah suatu pekerjaan di
bidang tertentu dimana seorang profesional memiliki pengetahuan
lebih baik dari kliennya mengenai sesuatu yang terjadi pada klien
tersebut.
3. Cogan (1983), pengertian profesi adalah suatu keterampilan khusus
yang dalam prakteknya didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu
dari beberapa bagian ilmu pengetahuan.

5
4. Mulyasa (2006), profesi adalah sebuah pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian
khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik,
serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi
tersebut.
5. Kusnandar (2007), profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan
yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal
dari perannya yang khusus di masyarakat.
6. A.S. Moenir (2002), Profesi adalah aktivitas intelektual yang
dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal
ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan
oleh sekelompok/badan yang bertanggung jawab pada keilmuan
tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan
profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide,
kewenangan keterampilan teknis dan moral serta bahwa perawat
mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa profesi yaitu pekerjaan yang sesuai dengan studi intelektual yang dijalani
oleh seseorang sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai
sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain yang harus diiringi dengan
keahlian, keterampilan, dan tanggung jawab pada masyarakat.

2.1.3 Ciri-Ciri Profesi


Ada beberapa sifat dan karakteristik profesi yang tidak terdapat pada
jenis pekerjaan yang bukan merupakan profesi. Adapun ciri-ciri profesi adalah
sebagai berikut:

1. Terdapat keahlian atau pengetahuan khusus yang sesuai dengan bidang


pekerjaan, dimana keahlian atau pengetahuan tersebut didapatkan dari
pendidikan atau pengalaman.

6
2. Terdapat kaidah dan standar moral yang sangat tinggi yang berlaku
bagi para profesional berdasarkan kegiatan pada kode etik profesi.

3. Dalam pelaksanaan profesi harus lebih mengutamakan kepentingan


masyarakat di atas kepentingan pribadi.

4. Seorang profesional harus memiliki izin khusus agar dapat


menjalankan pekerjaan sesuai profesinya.

5. Pada umumnya seorang profesional merupakan anggota suatu


organisasi profesi di bidang tertentu.

2.1.4 Syarat-Syarat Profesi


Secara umum, terdapat beberapa syarat pada suatu profesi. Adapun
syarat-syarat profesi adalah sebagai berikut:

1. Memiliki pengetahuan khusus disuatu bidang ilmu tertentu.

2. Melibatkan berbagai kegiatan intelektual.

3. Membutuhkan adanya suatu persiapan tertentu yang cukup dalam, jadi


bukan hanya sekedar latihan saja.

4. Membutuhkan latihan yang berkesinambungan di dalam melaksanakan


pekerjaannya atau jabatannya.

5. Lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan


pribadi.

6. Adanya organisasi para profesional sesuai dengan bidang profesi.

7. Terdapat kode etik atau standar baku dalam pelaksanaan pekerjaannya.

7
2.1.5 Karakteristik Profesi

Setiap profesi harus memiliki kompetensi. Pada dasarnya profesi sangat


berhubungan dengan pekerjaan, namun tidak semua jenis pekerjaan merupakan
profesi. Terdapat beberapa karakteristik yang membedakan antara profesi dengan
pekerjaan lainnya, yaitu:

1. Keahlian berdasarkan pengetahuan teoritis, para profesional


memiliki pengetahuan teoretis yang ekstensif dan keahlian dalam
mempraktekkan pengetahuan tersebut.

2. Adanya pendidikan yang ekstensif, yaitu proses pendidikan yang


cukup lama dengan jenjang pendidikan yang tinggi bagi profesi yang
prestisius.

3. Terdapat ujian kompetensi, yaitu ujian mengenai pengetahuan di


bidang tertentu, dimana umumnya terdapat syarat untuk lulus tes yang
menguji pengetahuan teoretis.

4. Terdapat pelatihan institusional, yaitu suatu pelatihan pelatihan


untuk mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota
penuh organisasi profesi.

5. Adanya asosiasi profesional, yaitu organisasi suatu profesi yang


bertujuan untuk meningkatkan status para anggotanya.

6. Adanya lisensi, yaitu sertifikasi di bidang tertentu sehingga seorang


profesional dianggap memiliki keahlian dan dianggap bisa dipercaya.

7. Kode etik profesi, yaitu suatu prosedur dari organisasi profesional


yang mengatur para anggotanya agar bekerja sesuai aturan.

8. Adanya otonomi kerja, yaitu pengendalian kerja dan pengetahuan


teoretis para profesional untuk menghindari intervensi dari luar.

8
9. Mengatur diri, seorang profesional diatur oleh organisasi profesi tanpa
adanya campur tangan pemerintah.

10. Layanan publik dan altruisme, yaitu pendapatan atau penghasilan


dari kerja profesi yang dipertahankan selama berhubungan dengan
keperluan masyarakat.

11. Status dan imbalan tinggi, seorang profesional yang sukses akan
mendapatkan status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak
sebagai pengakuan terhadap layanan yang diberikan kepada publik.

2.2 Etika Profesi Kesehatan

Etika profesi adalah merupakan norma-norma, nilai-nilai, atau pola


tingkah laku kelompok profesi tertentu dalam memberikan pelayanan atau “jasa”
kepada masyarakat. Etika profesi kesehatan adalah norma-norma atau perilaku
bertindak bagi petugas atau profesi kesehatan dalam melayani kesehatan
masyarakat.

Perlu ditegaskan kembali disini, bahwa profesi kesehatan adalah semua


kelompok atau jenis tugas fungsional didalam melakukan pelayanan kesehatan
terhadap “clients” atau masyarakat baik yang sakit maupun sehat. Secara lebih
rinci dari yang telah disinggung pada uraian sebelumnya, bahwa profesi kesehatan
sampai pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi ;

1. Kuratif-Rehabilitatif;
a. Dokter,
b. Doker gigi,
c. Perawat dan Bidan,
d. Apoteker,
e. Rekam medis,
f. Penata rontgen,
g. Laboran,

9
h. Fisioterapis, dan sebagainya.
2. Promotif- Preventif;
a. Ahli kesehatan masyarakat,
b. Ahli kesehatan lingkungan,
c. Administrator kesehatan,
d. Bidan dan perawat kesehatan masyarakat,
e. Epidemiolog,
f. Entomolog,
g. Penyuluh/pendidik/promotor kesehatan,
h. Dan sebagainya.

2.2.1 Kode Etik Profesi

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa etika kesehatan terkait dengan


perilaku petugas kesehatan dalam menjalankan tugasnya mengingat petugas
kesehatan demikian luasnya, maka masing-masing petugas kesehatan tersebut
mengelompokkan dirinya dalam profesi yang berbeda. Untuk mengatur perilaku
masing-masing profesi atau petugas kesehatan ini, maka masing-masing profesi
ini membuat panduan sendiri-sendiri yang disebut “Kode Etik” dapat dirumuskan
bahwa “Kode Etik Profesi” adalah suatu aturan tertulis tentang kewajiban yang
harus dilalukan oleh semua anggota profesi dalam menjalankan pelayanannya
terhadap “client” atau masyarakat. Kode etik pada umuumnya disusun oleh
organisasi profesi yang bersangkutan. Kode etik tidak mengatur “hak-hak”
anggota, tetapi hanya “kewajiban-kewajiban” anggota.

Ruang lingkup kewajiban bagi anggota profesi atau “isi” kode etik profesi
pada umumnya mencakup ;

a. Kewajiban umum,
b. Kewajiban terhadap “client”
c. Kewajiban terhadap teman sejawatnya, kewajiban terhadap diri sendiri.

10
Agar setiap profesi kesehatan senantiasa berpegang teguh dan berprilaku
sesuai dengan kehormatan profesinya, maka sebelum menjalankan tugas
profesinya diwajibkan mengangkat sumpah, sebagai janji profesi baik untuk
umum (kemanusiaan), untuk “client” atau pasien, teman sejawat, dan untuk diri
sendiri. Sumpah dan atau janji ini oleh masing-masing profesi telah dirumuskan
secara cermat. Dibawah ini disajikan contoh lapal sumpah atau janji enam profesi
kesehatan di Indonesia.

1) Lafal sumpah atau janji dokter

Demi Allah saya bersumpah/berjanji;

a. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan


perikemanusiaan.
b. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur
jabatan kedokteran.
c. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan
bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter.
d. Saya akan menjalankan tugas saya dengan mengutamakan kepentingan
masyarakat.
e. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena
pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai dokter.
f. Saya akan tidak mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk
sesuatu yang bertentangan dengan prikemanusiaan, sekalipun diancam.
g. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan penderita.
h. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak
terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kesukuan, perbedaan
kelamin, politik kepartaian, atau kedudukan sosial dalam menunaikan
kewajiban terhadap penderita.
i. Saya akan menghormati setiap hidup insan mulai saat pembuahan.
j. Saya akan memberikan kepada guru-guru dan rekan guru-guru saya
penghormatan dan pernyataan terimakasih yang selakyaknya.

11
k. Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya
sendiri ingin diperlakukan.
l. Saya akan menanti dan mengamalkan kode etik kedokteran Indonesia.
m. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan
mempertaruhkan kehormatan diri saya.
2) Lafal sumpah atau janji dokter gigi
Demi Allah saya bersumpah/berjanji ;
a. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan
perikemanusiaan, terutama dalam bidang kesehatan.
b. Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai
martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran gigi.
c. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena
pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai dokter gigi.
d. Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan
kedokteran gigi saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum
dan perikemanusiaan.
e. Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan
bersungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan
keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan
sosial.
f. Saya ikrarkan sumpah/janji dengan sungguh-sungguh dan dengan
penuh keinsyafan.
3) Lafal sumpah atau janji apoteker
Demi Allah saya bersumpah/berjanji bahwa ;
a. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan
perikemanusiaan, terutama dalam bidang kefarmasian.
b. Saya akan merahasiakan sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan
saya dan keilmuan saya sebagai apoteker.
c. Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan
kefarmasian untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum
perikemanusiaan.

12
d. Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian.
e. Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan
sungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan
keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan
sosial.
f. Saya ikrarkan sumpah/janji ini dengan sungguh-sungguh dan dengan
penuh keinsyafan.
4) Lafal sumpah atau janji sarjana kesehatan masyarakat
Demi Allah saya bersumpah/berjanji bahwa ;
a. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusian,
terutama dalam bidang kesehatan masyarakat.
b. Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai
martabat dan tradisi luhur jabatan kesehatan masyarakat.
c. Saya akan merahasiakan sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan
saya dan keilmuan saya sebagai sarjana kesehatan masyarakat.
d. Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan
kesehatan masyarakat untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum
perikemanusiaan.
e. Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan
sungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan
keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan
sosial.
f. Saya ikrarkan sumpah/janji ini dengan sungguh-sungguh dan dengan
penuh keinsyafan.

5) Lafal sumpah atau janji sarjana keperawatan


Demi Allah saya bersumpah/berjanji ;
a. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusian,
terutama dalam bidang keperawatan.

13
b. Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai
martabat dan tradisi luhur jabatan keperawatan.
c. Saya akan merahasiakan sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan
saya dan keilmuan saya sebagai sarjana keperawatan.
d. Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan
keperawatan untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum
perikemanusiaan.
e. Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan
sungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan
keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan
sosial.
f. Saya ikrarkan sumpah/janji ini dengan sungguh-sungguh dan dengan
penuh keinsyafan.
6) Lafal sumpah atau janji Bidan
a. Bahwa saya sebagai bidan akan melaksanakan tugas saya sebaik-
baiknya menurut undang-undang yang berlaku dengan penuh tanggung
jawab dan kesungguhan.
b. Bahwa saya sebagai bidan dalam melaksanakan tugas atas dasar
kemanusiaan, tidak akan membedakan pangkat, kedudukan, keturunan,
golongan, bangsa, dan agama.
c. Bahwa saya sebagai bidan, dalam melaksanakan tugas akan membina
kerjasama, keutuhan dan kesetiakawanan dengan teman sejawat.
d. Bahwa saya sebagai bidan tidak akan menceritakan kepada siapapun
segala rahasia yang berhubungan dengan tugas saya, kecuali jika
diminta pengadilan untuk keperluan kesaksian.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan kepada saya.

Apabila diperhatikan isi lafal sumpah atau janji profesi atau petugas
kesehatan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sumpah atau janji
tersebut mengandung beberapa prinsip bahwa para profesi atau petugas
kesehatan tersebut;

14
1. Membaktikan hidup untuk kepentingan perikemanusiaan.
2. Menjalankan tugas sesuai tradisi luhur jabatan atau pekerjaan.
3. Berpegang teguh kepada prinsip-prinsip ilmiah dan moral, dan
walaupun diancam tidak akan melakukan hal-hal yang bertentangan
dengan moral atau etik, hukum dan agama.
4. Tidak deskriminatif dalam melayani kesehatan masyarakat.
5. Menyimpan rahasia jabatan atau pekerjaan, kecuali ada peraturan
pengecualian.

2.2.2 Prinsip Penyusunan Kode Etik Profesi

Wujud atau bentuk dari kode etik biasanya dibuat tertulis secara formal,
memiliki struktur yang sistematis, normative, etis, lengkap dan mudah dipahami
untuk dijadikan pedoman perilaku keprofesian. Kode etik berisi prinsip-prinsip
dasar kode etik dan etika profesi yang sudah di didiskusikan dan disepakati
dengan etikat baik demi ketertiban dalam menjalankan profesinya. Sifat dan
orientasi rancangan kode etik seharusnya singkat, sederhana, logis, konsisten,
jelas, rasional, praktis, dan dapat dilaksanakan, komprehensif dan lengkap,
bersifat positif dalam penyusunannya.

Penyusunan kode etik formal, dalam struktur suatu organisasi profesi,


dilakukan oleh komite etika, yaitu entitas yang mengembangkan kebijakan,
mengevaluasi tindakan, meneliti dan menghukum berbagai pelanggaran etika.

Sigit ( 2012: 128), menuliskan bahwa tuntutan profesionalisme


berhubungan dengan suatu kode etik untuk masing-masing profesi. Kode etik
tersebut menjabarkan beberapa prinsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu
profesi, yang bersifat minimal. Secara umum, menurutnya, kode etik akan
mengarahkan para pelaku profesi untuk memiliki karakteristik agar professional
sebagai berikut:

a.       Bertanggung jawab.

15
b.      Bersikap Adil.

c.       Bersikap Objektif dan Independen.

d.      Berintegritas Moral.

e.       Kompeten.

2.3 Tujuan Penyusunan Kode Etik Profesi

Keberadaan kode etik Profesi bertujuan untuk menjunjung tinggi martabat


profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan
pengabdian para anggota profesi, meningkatkan mutu profesi, meningkatkan mutu
organisasi profesi, meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi, mempunyai
organisasi professional yang kuat dan erat, dan menentukan baku standarnya
sendiri.

Sedangkan fungsi dari kode etik profesi adalah memberikan pedoman bagi
setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan, sebagai
sarana kontrol sosial bagi masyarakat. Mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

2.3.1  Pelaksanaan Etika Dalam Profesi

Nilai yang terkandung didalam etika bukan hanya milik satu atau dua
orang atau sekelompok tertentu saja, akan tetapi juga merupakan milik setiap
kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai
pada suatu bangsa. Dengan keberadaan nilai-nilai etika tersebut, maka suatu
kelompok diharapkan akan memiliki pedoman tata nilai yang mengatur kehidupan
bersama.

            Kelompok masyarakat yang memiliki nilai-nilai yang menjadi pijakan dalam
pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat pada umumnya maupun dengan
sesama anggotanya dikatakan sebagai masyarakat professional. Golongan ini
sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan

16
tertuang secara tertulis (yaitu kode Etik Profesi) dan diharapkan menjadi
pegangan para anggotanya.

            “yang membedakan seorang professional dengan yang tidak professional


adalah etika dalam menjalankan profesinya. Seorang professional akan menjaga
keseimbangan dan integritas antara apa yang dikehendaki dalam kode etik
profesi dengan tindakan nyata yang dilakukan sesuai dengan kode etik yang
dianut dalam profesinya”.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari penelaahan sumber literatur yang telah kami lakukan,


yang dimaksud dengan etika yaitu suatu perilaku atau norma yang digunakan
seseorang sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Profesi merupakan
pekerjaan yang sesuai dengan studi intelektual yang dijalani oleh seseorang
sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk
mengabdi kepada kepentingan orang lain yang harus diiringi dengan keahlian,
keterampilan, dan tanggung jawab pada masyarakat.

Etika profesi kesehatan adalah serangkaian norma dan aturan-aturan yang


harus dijalankan seorang petugas kesehatan dalam melayani kesehatan masyarkat
guna tercapainya kepuasan masyarakat.

Sedangkan tujuan penyusunan kode etik profesi yaitu untuk menjunjung


tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota,
meningkatkan pengabdian para anggota profesi, meningkatkan mutu profesi,
meningkatkan mutu organisasi profesi, meningkatkan layanan diatas keuntungan
pribadi, mempunyai organisasi professional yang kuat dan erat, dan menentukan
baku standarnya sendiri.

3.2 Saran
1. Agar setiap petugas menjalankan tugasnya secara profesional atau
selalu memegang teguh kode etik profesi yang dijalankannya.

18
2. Agar selalu berinovasi dalam peningkatan pelayanan yang diberikan
kepada masyarkat.

DAFTAR PUSTAKA

Alit. (2019, September 17). Pengertian Etika, Ciri dan Jenis Secara Umum Menurut
Para Ahli. Retrieved from Pendidikan.co.id: https://pendidikan.co.id/pengertian-
etika-ciri-dan-jenis-secara-umum-menurut-para-ahli/

Maxmanroe. (2019, September 27). Pengertian Profesi: Ciri-ciri, Syarat, Karakteristik,


dan Contohnya. Retrieved from maxmanroe.com:
https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-profesi.html#

Notoatmodjo, P. D. (2010). Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Zakky. (2018, April 29). Pengertian Etika Secara Umum dan Menurut Para Ahli.
Retrieved from zonareferensi.com: https://www.zonareferensi.com/pengertian-
etika/

19

Anda mungkin juga menyukai