Anda di halaman 1dari 14

KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK

TUGAS MATA KULIAH AUDIT 1

DOSEN PENGAMPU: Dr.JAMALUDDIN,SE.,M.Si.,Ak

DISUSUN OLEH :

SINTA DIVYA C30121059

KELAS AK 2

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,atas rahmat dan karunia-Nya kita bisa

menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit 1

dengan judul “ Kode Etik Profesi Akuntan Publik”.

Shalawat serta salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW.,yang telah

membimbing kita dari zaman jahiliyah dan kegelapan menuju zaman yang lebih baik dan

lebih indah seperti yang kita rasakan saat ini.Ucapan terima kasih juga saya sampaikan

kepada dosen pengampu mata kuliah ini,karena telah memberikan saya tugas yang

InsyaAllah baik tujuannya.

Saya sangatlah menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kata sempurna.Oleh karena itu,saya memohon maaf yang sebesar-besarnya dan saya juga

mengharapkan kritik dan saran dari orang yang membaca makalah ini agar kami bisa

memperbaiki kesalahan dalam makalah ini.

Palu, 15 September 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................2
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................................2
1.2.RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................3
1.3. TUJUAN PENULISAN....................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A.APA YANG DIMAKSUD DENGAN ETIKA?..................................................................................4
B.PERILAKU ETIS DALAM PROFESI................................................................................................4
C.Kode Etik Akuntan :..................................................................................................................................6
D.STANDAR AUDIT BERBASIS ISA..................................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
A.KESIMPULAN......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban, hak, dan
tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap individu di dalam kehidupan
bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang berhubungan
dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.

Adapun banyak jenis etika yang dapat kita jumpai di lingkungan sekitar, misalnya, etika
berteman, etika profesi atau kerja, etika dalam rumah tangga, etika dalam melakukan bisnis, dan
semacamnya.

Etika tentunya harus dimiliki oleh setiap individu dan sangat dibutuhkan dalam bersosialisasi
yang mana hal itu menjadi jembatan agar terciptanya suatu kondisi yang baik di dalam
kehidupan bermasyarakat.

1.2.RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan etika ?


2. Bagaimana Perilaku Etis dalam profesi?
3. Apa saja Kode etik akuntan publik?
4. Bagaimana Standar Audit berbasis ISA?

1.3. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui apa yang dimkasud dengan etika

2. Untuk mengetahui Bagaimana perilaku etis dalam profesi

3. Untuk mengetahui Apa saja kode etik akuntan publik

4. Untuk mengetahui bagaimana standar audit berbasis ISA

3
BAB II

PEMBAHASAN

A.APA YANG DIMAKSUD DENGAN ETIKA?

Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak dari suatu
kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah perbuatan, sikap, atau
tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus adalah ilmu tentang sikap dan kesusilaan suatu
individu dalam lingkungan pergaulannya yang kental akan aturan dan prinsip terkait tingkah laku
yang dianggap benar.
Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang
biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan
tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu
di dalam bermasyarakat.

Dengan begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban, hak, dan
tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap individu di dalam kehidupan
bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang berhubungan
dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.

Adapun banyak jenis etika yang dapat kita jumpai di lingkungan sekitar, misalnya, etika
berteman, etika profesi atau kerja, etika dalam rumah tangga, etika dalam melakukan bisnis, dan
semacamnya.

Etika tentunya harus dimiliki oleh setiap individu dan sangat dibutuhkan dalam bersosialisasi
yang mana hal itu menjadi jembatan agar terciptanya suatu kondisi yang baik di dalam
kehidupan bermasyarakat.

B.PERILAKU ETIS DALAM PROFESI

Berikut adalah poin-poin dari prinsip etika, kode etik profesi akuntansi dan penjelasannya:

 Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

4
Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus memenuhi
sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain,
staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaan, akuntan profesional sangat
tidak menganjurkan mencemarkan nama baik profesi.

Sesuai prinsip etika profesi Akuntansi, Akuntan wajib mempunyai sikap jujur dan dapat
dipercayai sebagai salah satu bagian dari etika dalam profesi akuntansi.

 Kode Etik Tanggung Jawab Profesi Akuntan

Seorang akuntan dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional terhadap semua kegiatan yang melaksanakan.

Anggota memiliki tanggung jawab kepada pemakai jasa mereka dan tanggung jawab untuk
bekerja sama dengan sesama anggota demi mengembangkan profesi akuntansi serta memelihara
kepercayaan masyarakat.

Semua usaha tersebut memerlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

 Standar Teknis

Setiap kegiatan harus mengikuti standar teknis dan standar profesional yang relevan berdasar
prinsip etika profesi.

Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan berkewajiban untuk melaksanakan
penugasan dari penerima jasa, selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan
objektivitas.

5
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar etika profesi
akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, International Federation of
Accountants, badan pengatur dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.

 Kepentingan Publik

Anggota akuntan profesional berkewajiban untuk bertindak dalam rangka pelayanan kepada
publik, menghormati kepercayaan publik serta menunjukkan sikap profesionalisme.

Salah satu bagian dari prinsip etika profesi dalam akuntansi adalah penerimaan tanggung jawab
kepada publik.

Profesi akuntan juga memegang peranan penting di masyarakat. Arti publik dari profesi akuntan
meliputi klien, pemerintah, pemberi kredit dan pegawai.

Investor, dunia bisnis dan pihak-pihak yang bergantung kepada integritas dan objektivitas
akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis dengan tertib.

C.Kode Etik Akuntan :


 Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi
tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus
mengorbankan rahasia penerima jasa.

Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas
dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak
menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

6
Maka dari itu, integritas merupakan salah satu prinsip etika profesi akuntansi paling penting yang
harus dimiliki oleh akuntan.

 Kode Etik Kerahasiaan Akuntan

Suatu pedoman berperilaku dan bertindak bagi para akuntan dalam menjalankan tanggung
jawab profesi untuk memberikan informasi kepada pihak dengan beragam kepentingan
disebut kode etik kerahasiaan akuntan.
Mengingat akuntan adalah profesi yang berhubungan langsung dengan data keuangan maupun
akuntansi, maka sudah sepatutnya harus mampu memegang prinsip etika kerahasiaan.

Prinsip etika profesi kerahasiaan mengharuskan setiap akuntan untuk tidak melakukan hal
berikut ini.

1. Mengungkapkan informasi rahasia yang memperrolehnya dari hubungan profesional dan


hubungan bisnis pada pihak di luar kantor akuntan atau organisasi tempat akuntan bekerja
tanpa memberikan kewenangan yang memadai dan spesifik, terkecuali jika mempunyai
hak dan kewajiban secara hukum atau profesional untuk mengungkapkan kerahasiaan
tersebut.
2. Menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga. Informasi
yang memperoleh baik melalui hubungan profesional maupun hubungan bisnis.

 Etika Profesi Akuntansi : Objektivitas

Tidak memihak apa adanya jujur dan sesuai fakta disebut objektive.
Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya.

Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang memberikan anggota.

Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual,
tidak berprasangka serta bebas dari benturan kepentingan atau di bawah pengaruh pihak lain.

7
 Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Kompetensi adalah salah satu penjamin mutu dan kualitas layanan dari seorang profesional di
bidang jasa.

Prinsip etika profesi kompetensi dan kehati-hatian profesional mengharuskan setiap anggota
akuntan untuk:

A. Memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan untuk


menjamin pemberi kerja (klien menerima layanan yang profesional dan
kompeten.)
B. Bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan profesional yang berlaku ketika
memberikan jasa profesional.

Etika profesi dalam bidang akuntansi sangat perlu memperhatikan oleh setiap akuntan untuk
menghindari  hal-hal yang tidak menginginkan.

Hal ini melakukan untuk memenuhi tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang akuntan yang
profesional.

D.STANDAR AUDIT BERBASIS ISA

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang merupakan pedoman bagi pekerjaan
auditor di Indonesia merupakan hasil pengembangan berkelanjutan yang telah dimulai sejak
tahun 1973. Pada tahap awal perkembangannya, standar ini disusun oleh suatu komite dalam
organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang diberi nama Komite Norma Pemeriksaan
Akuntan. Standar yang dihasilkan oleh komite tersebut diberi nama Norma Pemeriksaan
Akuntan. Sebagaimana tercermin dari nama yang diberikan, standar yang dikembangkan pada
saat itu lebih berfokus ke jasa audit atas laporan keuangan historis.

Perubahan pesat yang terjadi di lingkungan bisnis di awal dekade tahun 90-an, kemudian
menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan mutu jasa audit atas laporan keuangan

8
historis, jasa atestasi, serta jasa akuntansi dan review. Disamping itu, tuntutan kebutuhan untuk
menjadikan organisasi profesi akuntan publik lebih mandiri dalam mengelola mutu jasa yang
dihasilkan bagi masyarakat juga terus meningkat. Respon profesi akuntan publik terhadap
berbagai tuntutan tersebut diwujudkan dalam dua keputusan penting yang dibuat oleh IAI pada
pertengahan tahun 1994, yaitu :perubahan nama dari Komite Norma Pemeriksaan Akuntan ke
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik, dan perubahan nama standar yang dihasilkan dari
Norma Pemeriksaan Akuntan ke Standar Profesional Akuntan Publik.

Penerbitan SPAP per 1 Agustus 1994 seiring dengan perubahan nama standar dari Norma
Pemeriksaan Akuntan ke Standar Profesional Akuntan Publik sumber acuan utamanya adalah
dari American Institute of Certified Public Accountant Professional Standards (AICPA
Professional Standards).Untuk merespon kebutuhan profesi akuntan publik seiring pertumbuhan
ekonomi dan bisnis di Indonesia serta perubahan-perubahan radikal yang terjadi di lingkungan
bisnis, dalam kurun waktu 1994-1997 Dewan SPAP telah menerbitkan berbagai standar.
Selanjutnya, dalam kurun waktu 1997-2000 Dewan SPAP juga menerbitkan berbagai interpretasi
standar untuk merespon kebutuhan profesi akuntan publik dalam menghadapi krisis ekonomi dan
bisnis yang saat itu dialami oleh Indonesia. Dari pengalaman masa lalu dan antisipasi tren
perubahan pasca krisis ekonomi Indonesia serta memperhatikan perubahan pesat yang terjadi
di AICPA Professional Standards sebagai sumber acuan SPAP, Dewan SPAP selama tahun 1999
melakukan perombakan besar atas SPAP per 1 Agustus 1994 dan menerbitkannya dalam buku
yang diberi judul Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. SPAP per 1 Januari
2001 tersebut adalah merupakan kodifikasi SPAP terakhir yang masih berlaku sampai dengan
saat ini, dengan sedikit penambahan berupa interpretasi-interpretasi yang diterbitkan dari tahun
2001 sampai dengan 2008. Penambahan terakhir dilakukan pada bulan Februari 2008 dengan
penerbitan Pernyataan Beragam (Omnibus Statement).

Pada tahun 2004, melalui Konvensi Nasional Akuntan Indonesia telah diputuskan bahwa
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akan melakukan adopsi sepenuhnya (full adoption) International
Auditing and Assurance Standards (ISA) yang dikeluarkan oleh International Auditng Practices
Committee (IAPC) dari International Federation of Accountants (IFAC). IFAC adalah organisasi
profesi akuntansi sedunai, dengan 163 organisasi anggota di 120 negara, yang mewakili lebih
dari 2,5 juta akuntan di seluruh dunia. Dengan dilakukannya adopsi ISA, maka ISA akan

9
menggantikan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang sekarang berlaku yang sebagian
besar isinya diadopsi dari AICPA Professional Standards tahun 1998. Langkah full
adoption tersebut ditempuh untuk memenuhi tuntutan pesatnya perkembangan dunia usaha dan
bisnis yang berimbas pada bidang akuntansi dan auditing. Selain itu, IAI yang telah menjadi full
members dari International Federation of Accountant (IFAC), mempunyai kewajiban untuk
mematuhi dan memenuhi butir-butir Statement of Membership Obligation (SMO) yang salah
satu diantaranya adalah bahwa semua anggota IFAC diwajibkan untuk tunduk kepada semua
standar dan pernyataan lain yang dikeluarkan oleh International Auditing and Assurance
Standards Board (IAASB).

Adopsi ISA melalui revisi SPAP oleh IAPI adalah dalam rangka menjalankan amanah
UU No 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Adopsi ISA ini juga untuk merespon rekomendasi
dari World Bank, sekaligus sebagai wujud pelaksanaan komitmen Indonesia sebagai salah satu
anggota dari G-20 yang mendorong setiap anggotanya untuk menggunakan standar profesi
internasional. Adopsi ISA dilakukan dengan melakukan revisi terhadap Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) yang selama ini digunakan acuan Akuntan Publik dalam memberikan
jasanya. Harapan penerapan ISA ini melalui profesi Akuntan Publik di Indonesia pada saat
memberikan jasa asurans maupun non asurans akan meningkatkan kepercayaan investor global
terhadap kualitas informasi keuangan di Indonesia. Adopsi ISA merupakan bagian dari
globalisasi perekonomian, termasuk globalisasi pasar uang dan pasar modal.

MENGAPA ISA DAN APA PERUBAHANNYA?

MENGAPA ISA?

Kita bisa mendekatinya dari kekuatan pasar dan nilai tambah.

KEKUATAN PASAR

KAP Indonesia yang mempunyai beberapa jaringan global yang melayani klien global
dan internasional yang mengadopsi standar – standar IFAC. Sejak awal 2000 an sudah aktif
melatih patner dan staf dengan metodologi audit berbasis ISA, berkomunikasi dan menyiapkan

10
klien audit mereka dengan mengenalkan ketentuan – ketentuan dan kewajiban yang ditetapkan
ISA.

Bagi KAP yang melayani klien audit semacam ini, ISA bukan pilihan. Atau, lebih
tepatnya, pilih ISA atau pilih keluar dari jaringan kerja sama global atau jaringan kerja sama
internasional. Sangat jelasbahwa kekuatan pasar merupakan penentu.

ADA NILAI TAMBAH

Target utama yang menerima nilai tambah ialah para investor dan calon investor yang
dengan standar baru akan memperoleh laporan keuangan yang lebih baik. Akan tetapi pada
akhirnya, profesi meraih nilai tambah tidak berwujud berupa peningkatan mutu audit.

Tentu ada peningkatan beban audit yang tidak slamanya tercermin dalam tambahan fee. Beban
audit dalam tahun – tahun pertama sangat signifikan; berupa biaya pendidikan dan pelatihan,
penerbitan kembali pedoman audit yang dipakai KAP, sampai pada opportunity cost karena
patner harus mengikuti pelatihan atau memberi pelatihan kepada stafnya atau memberi
penjelasan kepada kliennya dan lebih banyak waktu patner pada setiap perikatan.

ISA sepenuhnya mengadopsi pendekatan Audit Berbasis Resiko, sehingga saat ini
penerapan Audit Berbasis Resiko bagi auditor di Indonesia menjadi hal wajib (mandatory). Audit
Berbasis Resiko atau Risk Based Audit (RBA) merupakan pendekatan audit. Pendekatan saat ini
mendapatkan perhatian yang luas dan dianggap sebagai pendekatan yang paling efektif karena
terbukti paling cocok diterapkan untuk kondisi lingkungan bisnis yang selalu berubah-ubah.
Indonesia telah meratifikasi ketentuan untuk menerapkan International Standards on Auditing
(ISA) mulai awal tahun 2013.

11
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN
Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban, hak, dan tanggung
jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap individu di dalam kehidupan
bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang berhubungan
dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.

Adapun banyak jenis etika yang dapat kita jumpai di lingkungan sekitar, misalnya, etika
berteman, etika profesi atau kerja, etika dalam rumah tangga, etika dalam melakukan bisnis, dan
semacamnya.

Profesi akuntan juga memegang peranan penting di masyarakat. Arti publik dari profesi akuntan
meliputi klien, pemerintah, pemberi kredit dan pegawai.

Investor, dunia bisnis dan pihak-pihak yang bergantung kepada integritas dan objektivitas
akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis dengan tertib.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-brawijaya/isu-kontemporer-sekor-publik/

perkembangan-akuntansi-sektor-publik-di-indonesia/7815441

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/17090/1/akuntansii.pdf

https://www.jurnal.id/id/blog/prinsip-dasar-etika-profesi-akuntansi/

https://www.academia.edu/35058414/

MAKALAH_SEMINAR_AUDIT_AUDIT_BERBASIS_ISA_docx

13

Anda mungkin juga menyukai