Ayat ini berarti manusia telah diperintahkan untuk membaca guna memperoleh berbagai
pemikiran dan pemahaman. Tetapi segala pemikirannya itu tidak boleh lepas dari Aqidah
Islam. Sebagai contoh, Nabi Adam AS adalah bapak sains dalam peradaban manusia dan
memperkenalkan ilmu dan pengetahuan. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah:31.
ۤ
ض ُه ْم َع َلى ْال َم ٰل ِٕى َك ِة َف َقا َل اَ ۢ ْن ِبـ ُْٔو ِنيْ ِباَسْ َم ۤا ِء
َ َو َعلَّ َم ٰادَ َم ااْل َسْ َم ۤا َء ُكلَّ َها ُث َّم َع َر
ٰ ٰ ٓهُؤ اَل ۤ ِء ِانْ ُك ْن ُت ْم
ص ِد ِقي َْن
Artinya: Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia
perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua
(benda) ini, jika kamu yang benar!”
Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Banyak
disebutkan dalam Al Qur‟an ayat-ayat yang menganjurkan manusia untuk senantiasa
mencari ilmu. Allah senantiasa meninggikan derajat orang-orang yang berilmu,
sebagaimana telah dijelaskan dalam QS. AlMujadalah [58]:
ُ ح هّٰللا
ِ س فَا ْف َسح ُْوا يَ ْف َس ِ ِٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا ِق ْي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسح ُْوا فِى ْال َم ٰجل
لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِ ْي َل ا ْن ُش ُز ْوا فَا ْن ُش ُز ْوا يَرْ فَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذي َْن اُ ْوتُوا
ت َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُ ْو َن َخبِ ْي ٌر
ٍ ۗ ْال ِع ْل َم َد َر ٰج
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang lapanglah
dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ketiga, Ilmu pengetahuan dan teknologi wajib dikembangkan oleh orangorang Islam yang
memilki keseimbangan antara kecerdasan akal, kecerdasan
emosional dan sepiritual yg dibarengi dengan kesungguhan buat beribadah
kepada Allah SWT dalam arti yang seluas-luasnya. Hal ini sinkron dengan apa
yang terjadi dalam sejarah di abad klasik, dimana para ilmuwan yang
berbagi ilmu pengetahuan ialah pribadi pribadi yg senantiasa taat
beribadah pada Allah SWT.
Keempat, Ilmu pengetahuan serta teknologi wajib dikembangkan pada kerangka yang
integral, yakni bahwa antara ilmu agama dan ilmu umum walaupun bentuk formalnya
berbeda, namun hakikatnya sama, yaitu sama-sama menjadi pertanda kekuasaan Allah SWT.
menggunakan pandangan yang demikian itu, maka tidak ada lagi perasaan yg lebih unggul
antara satu serta lainnya.
Referensi:
Zainal Ilmi, Islam Sebagai Landasan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
(Samarinda: Jurnal Komunikasi dan Sosial Keagamaan, Vol XV, No. , 2012), Hlm 97.
Maksudin, Desain Pengembangan Berpikir Integratif Interkoneksi Pendekatan Dialektik.
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2015) Hlm. 83.
Baso Hasyim, Islam dan Ilmu Pengetahuan Pengaruh Temuan Sains Terhadap Perubahan
Islam. (Jurnal Dakwah Tabligh, Vol. 14, No. 1, Juni 2013) : 127 – 139