Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ETIKA KOMUNIKASI BISNIS

“REGULASI TERKAIT KODE ETIK


PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA”

Disusun :
SALWIAH SANUSI 02220200032
SALSA SURLIANI SUDIRMAN
02220200024

Dosen pengampu :
Dr. Hastuti Mulang
S.E,M.Pd,M.M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS


EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA
2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat- Nyalah makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai “REGULASI TERKAIT KODE ETIK
PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA”.

Makalah ini kami buat untuk menyelesaikan tugas etika komunikasi bisnis. Makalah
ini juga bertujuan untuk memperdalam pemahaman mengenai apa itu

Akhirnya, sesuai dengan kata pepatah” tiada gading yang tak retak”, demikian pula
adanya dengan makalah kami yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran,dan kritik, khususnya dari Dosen dan teman-teman untuk memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang ada.

Demikian makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi mahasiswa
dalam mengaktualisasikannya dalam kehidupan. Aamiin
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................……2
A.Pengertian Kode Etik Akuntansi ........................................................................2
B.Jenis-Jenis Profesi Akuntan................................................................................. 2
C.Prinsip tika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia ...........................................…….4
D.Garis Besar Kode tik Dan Perilaku Professional .................................................5
E. Aturan Etika .......................................................................................................5
F. Ruu Profesi Akuntan...........................................................................................6
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 7
A. Kesimpulan .......................................................................................................7
B. Saran ..................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Etika Profesi Akuntansi merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik
dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan.
Dalam menjalankan profesi sebagai seorang akuntan harus dengan sadar menjalankan tugas, hak,
kewajiban dan fungsinya. Namun, menjadi seorang akuntan bukanlah hal yang mudah.
Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi yang biasanya
dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang
mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam
menjalankan atau mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang
harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Adapun kode etik yang harus dipenuhi oleh
seorang akuntan akan dibahas dalam makalah ini.

B.Rumusan Masalah

1.Apakah pengertian Kode Etik Akuntan?


2.Apa jenis-jenis profesi akuntan?
3.Apakah Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia?
4.Apa Garis Besar Kode Etik Dan Perilaku Professional ?
5.Apakah Aturan Etika dalam Akuntan?
6.Apakah RUU Profesi Akuntan?
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Kode Etik Akuntansi

Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional.
Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan
dan apa yang harus dihindari. Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku etika akuntan
di Indonesia dalam memenuhi tanggung jawab profesinya yang mengatur hubungan antara
akuntan publik dengan klien, antara akuntan publik dengan rekan sejawat dan antara profesi
dengan masyarakat. Etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian,kecakapan
profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.
Sedangkan kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Kode etik
akuntansi dapat menjadi penyeimbang segi-segi negatif dari profesi akuntansi, sehingga kode
etik bagai kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin
mutu moral profesi akuntansi dimata masyarakat. Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu
bentuk organisasi akuntan public yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan yang berusaha di bidang pemberian jasa professional dalam praktik akuntan public.
IAI(Ikatan Akuntan Indonesia) adalah wadah organisasi profesi akuntan Indonesia yang diakui
pemerintah.

B.Jenis-Jenis Profesi Akuntan

1. Akuntan Publik, merupakan satu-satunya profesi akuntansi yang menyediakan jasa audit yang
bersifat independen, yaitu memberikan jasa untuk memeriksa, menganalisis, kemudian
memberikan pendapat / asersi atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum.
2. Akuntan Manajemen, merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di
perusahaan-perusahaan. Akuntan manajemen bertugas untuk membuat laporan keuangan di
perusahaan.

3.Akuntan Pendidik, merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di
lembaga-lembaga pendidikan, seperti pada sebuah Universitas, atau lembaga pendidikan lainnya.
Akuntan manajemen bertugas memberikan pengajaran tentang akuntansi pada pihak – pihak
yang membutuhkan.

4.Akuntan Internal Auditor, adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh
karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya
terutama ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.

5.Konsultan SIA / SIM Salah satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar
pekerjaan utamanya adalah memberikan konsultasi mengenai berbagai hal yang berkaitan
dengan sistem informasi dalam sebuah perusahaan. Seorang Konsultan SIA/SIM dituntut harus
mampu menguasai sistem teknologi komputerisasi disamping menguasai ilmu akuntansi yang
menjadi makanan sehari-harinya. Biasanya jasa yang disediakan oleh Konsultan SIA/SIM hanya
pihak-pihak tertentu saja yang menggunakan jasanya ini.

6.Akuntan Pemerintah Akuntan pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi
pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggung jawaban.
Meskipun terdapat banyak akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang
disebut akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan
Pembagian (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BAPEKA), dan instansi pajak.
C.Prinsip tika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia

Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan
pemberi jasa pofesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan dan berlakubagi seluruh anggota,
sedangkan aturan etika disahkan dan hanya mengikat anggota himpunan yang bersangkutan.
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk
oleh himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan
lainnya, sebagai panduan dalam menerapkan aturan etiks, tanpa dimaksudkan untuk membatasi
lingkup dan penerapannya. Adapun prinsip-prinsip etika profesi IAI sebagai berikut :

1.Tanggung Jawab Profesi Dalam menjalankan tanggung jawab sebagai seorang professional
anggota harus menjalankan pertimbangan moral dan profesional secara sensitif.

2.Kepentingan Publik Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana
public dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja,
pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas
dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib.
Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa
jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang
diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut.

3.Integritas, adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan
seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan
rahasia penerima jasa.

4.Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota.
Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara
intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah
pengaruh pihak lain.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional Setiap anggota harus melaksanakan jasa
profesionalnya dengan berhati-hati,untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.

6. Kerahasiaan Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut
tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban professional atau hukum untuk
mengungkapkannya.

7.Perilaku Profesional Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendis kreditkan profesi.

8.Standar Teknis Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar
teknis dan standar profesional yang relevan.

D.Garis Besar Kode tik Dan Perilaku Professional

1. Kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia. Prinsip mengenai kualitas hidup
semua orang menegaskan kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia dan menghormati
keragaman semua budaya. Sebuah tujuan utama profesional komputasi adalah untuk
meminimalkan konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap
kesehatan dan keselamatan.

2.Hindari menyakiti orang lain.“Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi
yang tidak diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan
yang tidak diinginkan.

3.Bersikap jujur dan dapat dipercaya Kejujuran merupakan komponen penting dari
kepercayaan.Tanpa kepercayaan suatu organisasi tidak dapat berfungsi secara efektif.
4. Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi Nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang
lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.

5. Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten. Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia
dagang dan syarat-syarat perjanjian lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.

6. Memberikan kredit yang pantas untuk property intelektual.Komputasi profesional diwajibkan


untuk melindungi integritas dari kekayaan intelektual.

7. Menghormati privasi orang lain Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan


pengumpulan dan pertukaran informasi pribadi pada skala yang belum pernah terjadi
sebelumnya dalam sejarah peradaban.

8.Kepercayaan Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu
telah membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat informasi
pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas seseorang.

E. Aturan Etika

1. Independensi Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap
mental independen didalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam standar
profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus
meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance).

2.Integritas dan Objectivitas Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan
integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interst) dan tidak
boleh membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau
mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.
Standar Umum dan Prinsip Akuntansi

1.Standar Umum
a.Kompetensi profesional. Anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian jasa profesional
yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional.

b.Kecermatan dan keseksamaan profesional. Anggota KAP wajib melakukan pemberian jasa
profesional dengan kecermatan dan keseksamaan profesional.

c.Perencanaan dan supervisi. Anggota KAP wajib merencanakan dan mensupervisis ecara
memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa profesional.

d.Data relevan yang memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data relevan yang memadai
untuk menjadi dasar yang layak bagi simpulan atau rekomendasi sehubungan dengan
pelaksanaan jasa profesionalnya.

2.Prinsip Akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan:
a.Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data
keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau

b.Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan
terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila
laporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan atau data
secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan pengatur standar
yang ditetapkan IAI. Dalam keadaan luar biasa, laporan atau data mungkin memuat
penyimpangan seperti tersebut diatas. Dalam kondisi tersbeut, anggota KAP dapat tetap
mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggota KAP dapat menunjukkan bahwa laporan
atau data akan menyesatkan apabila tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan cara
mengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya(bila praktis), serta alasan mengapa
kepatuhan atas prinsip akuntansi yang berlaku umum akan menghasilkan laporan yang
menyesatkan.
c.Tanggung Jawab kepada Klien Informasi Klien yang Rahasia Anggota KAP tidak
diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia,tanpa persetujuan dari klien.
Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk:
1)Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika
kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip akuntansi.
2)Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut atau
melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.
3)Melarang review praktik profesional (review mutu) seorang anggota sesuai dengan
kewenangan IAI atau
4)Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas
penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAPdalam rangka penegasan disiplin
anggota.

d.Tanggungjawab kepada Rekan Seprofesi


Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang
dapat merusak reputasi rekan seprofesi.

e.Komunikasi Antarakuntan Publik


1)Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bilaakan mengadakan
perikatan (engagement) audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku
yang sama ditunjuk akuntan public lain dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan.
2)Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis permintaan komunikasi dari
akuntan pengganti secara memadai.

f.Perikatan Atestasi Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikataan atestasi yang
jenis atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang lebih
dahulu ditunjuk klien, kecuali apabila perikatan tersebut dilaksanakan untuk memnuhi ketentuan
perundang-undangan atau peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang.
g.Tanggungjawab dan Praktik Lain Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan
1)Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan perkataan yang
mencemarkan profesi, Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran lainnya.
2)Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui
pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang
tidak merendahkan citra profesi.

F. RUU PROFESI AKUNTAN


Untuk mengawasi akuntan publik, khususnya kode etik, Departemen Keuangan (DepKeu)
mempunyai aturan sendiri yaitu Peraturan Menteri Keuangan(PMK) No.17 Tahun 2008 yang
mewajibkan akuntan dalam melaksanakan tugas dari kliennya berdasarkan SPAP (Standar
Profesi Akuntan Publik) dan kode etik. SPAP dan kode etik diterapkan oleh asosiasi profesi
berdasarkan standar Internasional. Misalkan dalam auditing, SPAP berstandar kepada
International Auditing Standart.
APLIKASI KOD TIK
Meski sampai saat ini belum ada akuntan yang diberikan sangsi berupa pemberhentian praktek
audit oleh dewan kehormatan akibat melanggar kode etik dan standar profesi akuntan, tidak
berarti seorang akuntan dapat bekerja sekehendaknya. Setiap orang yang memegang gelar
akuntan, wajib menaati kode etik dan standar akuntan, utamanya para akuntan publik yang sering
bersentuhan dengan masyarakatdan kebijakan pemerintah. Etika yang dijalankan dengan benar
menjadikan sebuah profesi menjadi terarah dan jauh dari skandal. Sanksi Administratif dalam
UU No. 5 tahun 2011 :
1) Rekomendasi untuk melaksanakan kewajiban tertentu, jika AP melakukan pelanggaran ringan
sebagaimana ketentuan Pasal 13,17, 19 ,25,27,32,34,35 UUNo. 5 tahun 2011 dan melakukan
pelanggaran terhadap SPAP (Standar Profesi Akuntan Publik) dan kode etik yang tidak
berpengaruh terhadap laporan keuangan yang diterbitkan.
2)Sanksi tertulis yang dikenakan pada pelanggaran sedang. AP dan KAP tsb melanggar
ketentuan Pasal 4, 30 ayat (1) huruf a,b,f, Pasal 31 dan melakukan pelanggaran SPAP serta kode
etik yang berpengaruh terhadap laporan yang diterbitkan namun tidak signifikan.
3) Sanksi Pembatasan Pemberian Jasa kepada suatu jenis entitas tertentu, seperti bank, pasar
modal jika AP dan KAP melakukan pelanggaran cukup berat. Pelanggaran yang dimaksud, jika
AP dan KAP melanggar SPAP dan kode etikyang berpengaruh terhadap laporan yang
diterbitkan.
4) Jenis sanksi keempat, pembatasan pemberian jasa tertentu. AP atau KAP tersebut tidak
diperbolehkan memberikan jasa tertentu, seperti jasa audit umum atas laporan keuangan selama
24 bulan. Bila dalam kurun waktu 3 tahun melakukan tindakan yang sama, AP dan KAP tsb akan
digolongkan melakukan pelanggaran cukup berat.
5) Sanksi kelima pembekuan ijin. AP atau KAP yang dikenakan sanksi ini jika melakukan
pelanggaran berat berupa pelanggaran ketentuan Pasal 9,28, 29,30,ayat (1) huruf c,e,g,h ,i UU no
5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik danmelakukan pelanggaran terhadap SPAP serta kode etik
yang berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. Sanksi pembekuan izin diberikan
paling banyak 2 kali dalam waktu 48 bulan, namun jika masih melakukan hal yang sama maka
akan dikenakan sanksi pelanggaran berat, ijinnya akan dicabut.
6) Jenis sanksi ke enam berupa pencabutan izin jika AP atau KAP melakukan pelanggaran sangat
berat yaitu melanggar Pasal 30 ayat (1) huruf d, j UU Akuntan Publik dan melakukan
pelanggaran SPAP serta kode etik yang berpengaruh sangat signifikan terhadap laporan yang di
terbitkan. Adapun sanksi denda telah berlaku lebih dahulu dengan di keluarkannya PP no 1tahun
2013 tentan PNBP (pendapatan Negara bukan pajak) di lingkungan Kementerian Keuangan.
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan :
1.Kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan
tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Adanya kode etik akan
melindungi perbuatan yang tidak profesional. Dan perbedaan dari kode etik suatu profesi
mempunyai kode etik masing-masing dan tersendiri yang dibuat oleh badan yang mengatur etika
profesi tersebut.
2.Pelanggaran kode etik tidak diadili oleh pengadilan, karena melanggar kode etik tidak selalu
berarti melanggar hukum, tapi pelanggaran kode etik akan diperiksa oleh majelis kode etik dari
setiap profesi tersebut.

B.SARAN
1.Harus ada lembaga yang berbeda-beda dalam menaungi berbagai profesi yang ada, dimana
lembaga tersebut merupakan sekumpulan orang yang memiliki profesi yang sama dengan tujuan
dapat menciptakan tatanan etik dalam pekerjaan. Dan semua lembaga-lembaga profesi tersebut
harus memiliki tujuan yang satu yaitu, mengutamakan profesionalitas dalam bekerja yang dilihat
dari kepatuhan menjadikan kode etik profesi sebagai pedoman.
2.Etika profesi akuntansi diatur oleh suatu badan atau organisasi yang bertanggung jawab
dilingkup akuntansi seperti Ikatan akuntansi Indonesia (IAI), Ikatan Akuntan Publik Indonesia
(IAPI) sedangkan untuk etika profesi yang lain diatur oleh organisasi yang berbeda sesuai
dengan profesinya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai