Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA


KODE ETIK AKUNTAN INTERNASIONAL DAN
HUBUNGAN DENGAN KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

NAMA KELOMPOK:
 EUFROSINA YOHANITA HADIA
 SONYA FEBRINA TARIGAN
 SANDRINA

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamuálaikum warahmatulahi wabarakatuh

Puji dan Syukur Kepada Tuhan. Yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini
dengan baik. serta salam semoga terlimpah curahkan kepada tercinta kita yaitu
Tuhan .
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan. Atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk mendapatkan referensi pembuatan makalah dari berbagai sumber sebagai
tugas mata kuliah etika profesi
Penulis tetentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lahi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya
Pengucapkan terima kasih kepda semua pihak khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah etika profesi yang telah membibing dalam menulis
makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh

Bali,20
maret 2024
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................................................... i

DAFTAR
ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
.............................................................................................................................. 1

1. Latar
Belakang......................................................................................................................
.... 1
2. Rumusan Masalah
..................................................................................................................2
3. Tujuan Penulisan
....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
................................................................................................................ 3

A. Pengertian Kode Etik


Akuntan…..............................................................................3
B Kode Etik Menurut IAI ( Ikatan Akuntansi Indonesia ) ................................3
BAB III PENUTUP
........................................................................................................................
1. Kesimpulan ........................................................................................................
.................
2. Kritik dan Saran
...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 13


BAB 1
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi, yang biasanya
dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang
yang mengemban profesi yang bersangkutan. Aturan ini sebagai aturan main
dalam menjalankan profesi tersebut yang bias disebut sebagai kode etik yang
harus di penuhi dan di taati oleh setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa
pada masyarakat harusmemiliki kode etik yang merupakan prinsip-prinsip moral
dan mengtur tentangperilaku professional
Profesi akuntansi merupan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi
maupun non-atestasi kepada masyarakat dengan di batasi kode etik yang ada.
Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan
pribadi dan mengikuti etika profesi yng telah di tetapkan. Kewajiban akuntan
sebagai professional memiliki 3 kewajiban yaitu, kompetisi, objetif, dan
mengutamakan integritas. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup
pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan public yang lazimnya
terdiri dari pekerjaan Audit, akuntansi pajak dan konsultan manajemen. Peran
akuntan dalam perusahaan tidak bisa terlepas dari penerapan prinsip Good
Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan meliputi prinsip kewajaran
(fairness), akuntabilitas (Accountability), transparansi (transparency), dan
responsibilitasi (responsibility). Peran akuntan meliputi akuntan public, akuntan
internal, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik
Etika profesi akuntansi merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku
perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat di pahami oleh pikiran
manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai akuntan. Dalam menjalankan profesi
sebagai seorang akuntan harus dengan sadar menjalankan tugas, hak, kewajiban
dan fungsinya. Namun, menjadi akuntan bukanlah hal yang mudah.

Pentingnya kode etik dalam suatu profesi adalah suatu cara unuk
memperbaiki iklim organisasional sehingga seseorang dapat berperilaku secara
etis. System legal dalam asar tidak cukup mampu mengarahkan perilaku
organisasi untuk mempertimbangkan
dampak moral dalam setiap keputusan bisnisnya. Untuk menentukan status bisnis
sebagai upaya menginstitusionalisasikan moral dan nilai-nilai pendiri perusahaan.
Adapun kode etik yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan akan di bahas dalam
makalah ini.

2. RUMUSAN MASALAH

a. Apakah pengertian kode etik akuntan ?


b. Apakah prinsip etika profesi IAI ( Ikatan Akuntan Indonesia ) ??
c. Apakah saja bagian-bagian dari kode etik menurut IAI ??

3. TUJUAN PENULISAN

a. Menjelaskan pengertian kode etik akuntan


b. Menjelaskan prinsip etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia
c. Menjelaskan bagian-bagian dari kode etik IAI
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi
akuntansi. Kode etik akuntansi dapat menjadi penyeimbang segi-segi negatif dari
profesi akuntansi, sehingga kode etik bagai kompas yang menunjukkan arah
moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin mutu moral profesi akuntansi
dimata masyarakat.
Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan
publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundangan-undangan
yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktik akuntan
public.
Sedangkan Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku etika akuntan di
Indonesia dalam memenuhi tanggung jawab profesinya yang mengatur hubungan
antara akuntan publik dengan klien, antara akuntan publik dengan rekan sejawat
dan antara profesi dengan masyarakat. Etika profesi terdiri dari lima dimensi
yaitukepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik,
penafsiran dan penyempurnaan kode etik

B.KODE ETIK MENURUT IAI ( IKATAN AKUNTANSI INDONESIA)


kode etik IAI adalah aturan perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung
jawab professional. Kode etik IAI di rumuskan oleh badan yang khusus di bentuk
untuk tujuan tersebut oleh dewan pengurus nasional. Kode etik IAI mengikat
seluruh anggota IAI. Kode etik IAI di maksudkan sebagai panduan dan aturan
bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja
dilingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia
pendidikan dalam pemenuhan tanggung jawan professional.
Kode etik IAI terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Prinsip Etika Akuntan
2. Aturan Etika Akuntan
3. Interprestasi Aturan Etika Akuntan
Berikut ini akan di bahas tiga bagian tersebut, yaitu Prinsip Etika Akuntan,
Aturan Etika Akuntan, dan interprestasi aturan etika akuntan.

1. PRINSIP ETIKA AKUNTAN


Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur
pelaksanaan pemberi jasa pofesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan dan
berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan aturan etika disahkan dan hanya
mengikat anggota himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika
merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh
himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak
berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam menerapkan aturan etiks, tanpa
dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Ada 8 Prinsip Etika Akuntan menurut IAI yaitu sebagai berikut :

a. Tanggung jawab profesi


Dalam prinsip tanggung jawabnya sebagai professional, setiap anggota harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional dalam semua
kegiatan yang dilakukanya. Sebagai professional, anggota mempunyai peran
penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai
tanggung jawab kepada semua pemakai jasa professional mereka.

b. Kepentingan public
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa betindak dalam kerangka
pelayanan kepada public, menghormati kepercayaan public, dan menunjukan
komitmen tas professionalisme. Kepentingan public di definisikan sebagai
kepentingan masyarakat dan industry yang di layani anggota secara
keseluruhan
c. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnyapengakuan
professional integritas merupakan kualitas yang mendasarikepercayaan public dan
merupakan patokan anggota dalam menguji semuakeputusan yang di ambilnya.
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaanpublic, setiap anggota harus
memenuhi tanggung jawab professionalnya denganintegritas setinggi mungkin.
d. Objektivitas
Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasanyayang di
berikan anggota prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak
memihak jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau biasa, sertabebas dari
benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.Setiap anggota
harus menjaga objektivitas dan bebas dari benturan kepentingandalam pemenuhan
kewajiban professionalnya.
e. Kompetensi dan kehatio-hatian professional
Kompetensi di peroleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota tidak
diperkenalkan menggambarkan pengalaman kehandalan kompetensi
ataupengalaman yang belum anggota kuasai atau belum anggota alami.Kompetensi
professional dapat di bagi menjadi dua fase yang terpisa :
 Pencapaian kompetensi professional.Pencapaian ini pada awalnya memerlukan
standar pendidikan umumyang tinggi, di ikuti oleh pendidiksn khusus, pelatihan
dan ujian professionaldalam subjek yang relevan. Hal ini menjadi pola
pengembangan yang normalanggota.
 Pemeliharaan kompetensi professional.
Kompetensi harus di pelihara dan di jaga melalui komitmen
pemeliharaankompetensi professional memerlukan kesadaran untuk terus
mengikutiperkembangan profesi akuntansi serta anggotanya harus menerapkan
suatu
program yang di rancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu
ataspelaksanaan jasa professional yang konsisten. Sedangkan kehati-
hatianprofessional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung
jawabprofesinya dengan kompetensi dan ketekunan.
f. Kerahasiaan
Dalam kegiatan umum auditor merupakan pemeriksaan beberapa yangseharusnya
tidak boleh orang banyak tahu namun demi keprofesionalisasinya,para auditor
wajib menjaga kerahasiaan para klien yang di auditinya. Setiapanggota harus
menghormati kerahasiaan informasi yang di peroleh selamamelakukan jasa
professional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkaninformasi tersebut
tanpa persetujuan. Anggota mempunyai kewajiban untukmemastikan bahwa staf di
bawah pengawasanya dan orang–orang yang dimintanasihat dan bantuannya
menghormati prinsip kerahasiaannya.
g. Perilaku professionalKewajiban untuk menghindari perbuatan atau tingkah laku
yang dapatmendiskreditkan atau mengurangi tingkat profesi harus di penuhi oleh
anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak
ketigaanggota yang lain, staff, pemeberi kerja dan masyaraat umum.program yang
di rancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa
professional yang konsisten. Sedangkan kehati-hatian professional mengharuskan
anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesinya dengan kompetensi dan
ketekunan.
f. Kerahasiaan
Dalam kegiatan umum auditor merupakan pemeriksaan beberapa yang seharusnya
tidak boleh orang banyak tahu namun demi keprofesionalisasinya,para auditor
wajib menjaga kerahasiaan para klien yang di auditinya. Setiapanggota harus
menghormati kerahasiaan informasi yang di peroleh selama melakukan jasa
professional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut
tanpa persetujuan. Anggota mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa staf
di bawah pengawasanya dan orang–orang yang diminta nasihat dan bantuannya
menghormati prinsip kerahasiaannya.
g. Perilaku professional
Kewajiban untuk menghindari perbuatan atau tingkahlaku yang dapat
mendiskreditkan atau mengurangi tingkat profesi harus di penuhi oleh anggota
sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga
anggota yang lain, staff, pemeberi kerja dan masyaraat umum.
2. ATURAN ETIKA AKUNTAN
Aturan etika di sahkan oleh rapat anggota kompartemen yang bersangkutan.Aturan
etika kompartemen akuntan public merupakan etika professional bagoi akuntan
yang berpraktik sebagai akuntan public Indonesia. Aturan etika kompartemen
akuntan public bersumber dari prinsip di etika yang di tetapkan oleh IAI.
Berikut ini aturan etika kompartemen akuntan public :
100. Independensi, Integritas, dan Objektivitas
101. Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap
mental independen di dalam memberikan jasa professional sebagaimana diatur
dalam standar profesional akuntan public yang ditetapkan oleh IAI.
102. Integritas dan Objektivitas
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan
objektivitas , harus bebas dari benturan kepentingan dan tidak boleh membiarkan
faktor salah saji material
200. Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
201. Standar Umum
a. Kompetensi Profesional
b. Kecermatan dan keseksamaan professional
c. Perencanaan dan supervise
d. Data relevan yang memadai.
202. Kepatuhan terhadap Standar
Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi,review,
kompilasi, konsultasi manajemen, perpajakan, atau jasa professional lainnya wajib
mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan
oleh IAI.
203. Prinsip- prinsip Akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan :
a. Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan
keuangan atau dan keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
b. Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material
yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

300. Tanggung Jawab Kepada Klien


Informasi Klien yang Rahasia Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan
informasi klien yang rahasia tanpa persetujuan dari klien.
a. Fee Profesional
Besarnya fee anggota dapat bervariasi tergantung antara lain:risiko, penugasan,
komplektisitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan
pertimbangan profesional lainnya. Setiap anggota tidak diperkenankan untuk
menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi.
b. Fee Kontijen
Merupakan fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa
adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu di mana
jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut.
400. Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi
401. Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi
Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan
perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
402. Komunikasi AntarAkuntan Publik
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan public pendahulu bila akan
mengadakan perikatan audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk
tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik dengan jenis dan periode serta
tujuan yang berlainan
403. Perikatan Atestasi
Akuntan Publik tidak diperkenankan mengadakan perikatan atestasi yang jenis
atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang
lebih dahulu ditunjuk oleh klien.
500. Tanggung Jawab dan Praktik Lain
501. Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan
Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan
perkataan yang mencemarkan profesi.
502. Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran Lainnya
Anggota dalam menjalankan praktik akuntan public diperkenankan mencari klien
melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran
lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.
503. Komisi, dan Fee Referal
a. Komisi
Merupakan imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya yang
kepada atau diterima dari klien/pihak lain untuk memperoleh perikatan dari
klien/pihak lain. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk memberikan/menerima
komisi apabila dapat mengurangi independensi.
b. Fee Referal (Rujukan)
Merupakan imbalan yang dibayarkan/ diterima kepada/dari sesama penyedia jasa
profesional akuntan publik. Hanya diperkenankan bagi sesama profesi.
504. Bentuk Organisasi dan KAP
Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk organisasi yang
diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau tidak
menyesatkan dan merendahkan citra profesi.
3. INTERPRESTASI ATURAN ETIKA
Interpretasi aturan etika merupakan penafsiran, penjelasan, atau elaborasi lebih
lanjut atas hal-hal, isu-isu, dan pasal-pasal yang diatur dalam aturan etika, yang
dianggap memerlukan penjelasan agar tidak terjadi perbedaan pemahaman atas
auran etika yang dimaksud. Interpretasi aturan etika ini dikeluarkan oleh suatu
badan yang dibentuk oleh pengurus kompartemen atau institut profesi sejenis yang
bersangkutan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota serta pihak-pihak
yang berkepentingan lainnya sebagai panduan dalam penerapan aturan etika, tanpa
dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Kode Etik Ikatan
Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota,
baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha,
pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam
pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya. Prinsip Etika memberikan kerangka
dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional
oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh
anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan
hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan.Aturan Etika merupakan
interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah
memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya,
sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk
membatasi lingkup dan penerapannya. Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat
ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya
aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Kode etik akuntansi adalah
pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Kode etik akuntansi dapat menjadi
penyeimbang segi-segi negatif dari profesi akuntansi, sehingga kode etik bagai
kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin
mutu moral profesi akuntansi dimata masyarakat. Kode etik IAI adalah aturan
perilaku etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab professional. Kode etik
IAI di rumuskan oleh badan yang khusus di bentuk untuk tujuan tersebut oleh
dewan pengurus nasional. Kode etik IAI mengikat seluruh anggota IAI. Kode etik
IAI di maksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang
berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja dilingkungan dunia usaha, pada instansi
pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung
jawan professional.
Kode etik IAI terdiri dari 3 bagian yaitu :
4. Prinsip Etika Akuntan
5. Aturan Etika Akuntan
6. Interprestasi Aturan Etika Akuntan

2. KRITIK DAN SARAN


Menurut saya dalam Suatu lembaga yang berbeda-beda dalam menaungi berbagai
profesi yang ada, dimana lembaga tersebut merupakan sekumpulan orang yang
memiliki profesi yang sama dengan tujuan dapat menciptakan tatanan etik dalam
pekerjaan. Dan semua lembaga-lembaga profesi tersebut harus memiliki tujuan
yang satu yaitu, mengutamakan profesionalitas dalam bekerja yang dilihat dari
kepatuhan menjadikan kode etik profesi sebagai pedoman, dll.
Etika profesi akuntansi diatur oleh suatu badan atau organisasi yang bertanggung
jawab dilingkup akuntansi seperti salah satunya yang telah di bahas dalam makalah
ini yaitu Ikatan akuntansi Indonesia (IAI).
Dalam makalah ini penulis tentunya masih menyadari banyaknya kekurangan
maupun kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan, Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan pedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Septian suhardiasyah. 2015. Materi kuliah pendidikan akuntansi program S1.
https://septiansuhardiansya.blogspot.com/2015/10/makalah-kode-etik
akuntan.html?m=1 ( Di akses 09 maret 2021)
 Sofiyasmin ramadani. 2014. Kode etik IAI ( ikatan akuntansi Indonesia).
http://sofiyasmin27.blogspot.com/2014/12/kode-etik-menurut-iai-
ikatanakuntansi.html?m=1 ( Di akses 09 maret 2021)
 Siti Fatimah damayanti. 2016. Makalah kode etik profesi akuntansi.
http://sfdamayanti.blogspot.com/2015/10/makalah-kode-etik-
profesiakuntansi.html?m=1 ( Di akses 11 maret 20

Anda mungkin juga menyukai