Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PRATIKUM ETIKA PROFESI

TENTANG KODE ETIK

DOSEN PENGAMPU: Nur Amalina, S.H

Oleh:
Muhammad Fachri Herawza
201710110311203

JURUSAN ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSIYAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanallahu wa Ta’ala, semoga Rahmat,


Taufiq Hidayah dan Nikmatnya kepada kita semua yang tak terhitung berapa
Nikmat yang kita rasakan. Dan Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Salallahu alaihiwa sallam. Sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Pratikum Etika Profesi tentang KODE ETIK.
Makalah ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat mempermudah dan memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terimakasi kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam pebuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu , saya menyadari sepenunya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan saya selaku pembuat makalah menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang KODE ETIK dapat
memberi manfaat dan inspirasi terhadap pembaca.

Malang, Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1 Pengertian Kode Etik................................................................................................3
2.2 Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi.................................................................3
2.3 Upaya Pencegahan Pelanggaran Kode Etik Profesi..................................................4
BAB III.................................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kode etik merupakan hal yang penting untuk semua profesi yang ada
dengan tujuan pengawasan dan pencegahan penyalahgunaan wewenang profesi
dikalangan masyarakat. Adanya Kode Etik sehingga bisa memaksimalkan dan
menimalisir dari pelahgunaan wewenang profesi.

Kode etik merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang
dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kede etik lebih memperjelas,
mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun
sebenarnya norma-norma tersebut sudah tersirat dalam etika profesi.

Tujuan dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat
tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan demikian kode
etika profesi menjadi sistem norma atau aturan yang tertulis secara jelas dan tegas
serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik dari perbuatan apa yang
harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang professional.

Kode etik profesi juga menjadi landasan untuk melindungi kepentingan


masyarakat yang berkepentingan dengan suatu profesi sehingga ada hal yang
mengikat dan tidak boleh dilanggar oleh seorang profesi.

Kode etik sangat dibutuhkan di berbagai bidang dalam kegiatan sehari


harinya khususnya dibidang penegak hukum. Hal tersebut dapat menentukan
suatu kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh penegak hukum dapat dikatan
bertanggung jawab atau tidak demi penegakan hukum yang menguntungkan
kedua belah pihak yaitu asas kemanfaatan salah satu tujuan dari penegakan
hukum. Pada jaman sekarangf banak sekali penegak hukum yang
menyalahgunakan profesinya demi kepentingan pribadi dan merugikan orang lain.

1
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan makalah ini untuk memberikan penjelasan-
penjelasan yang mendasar dari kode etik profesi sehingga bisa memudahkan
pembaca untuk menamkan wawasan terkait hal tersebut. Sebagai penulis, ingin
mengembangkan ilmu yang didapatkan selama kuliah dan juga mengetahui sejauh
mana penulis memahami dan mendalami ilmu yang diperoleh didalam kelas.

Sedangkan tujuan dari penulis sebagai wawasan pengetahuan


perkembangan kode etik profesi dan juga memberikan pengetahuan baru bagi
pembaca.

1.3 Rumusan Masalah


Makalah ini mengangkat beberapa masalah sebagai pedoman dasar untuk
mengatahui apa itu etika profesi tentang:

1. Pengerian Kode Etik;


2. Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi;
3. Upaya Pencegahan Kode Etik Profesi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kode Etik
Kode etik profesi merupakan sarasa control sosial bagi masyarakat atas
profesi yang dijalaninya. Etika perofesi dapat memberitahukan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan sebagai pengawasan terhadap profesi dilapangan kerja.

Fungsi dari kode etik adalah:

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip


profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana pengawasan sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

Pelanggaran kode etik profesi merupakan pelanggaran atau


penyelewengan terhadap sistem norma, nilai dan aturan professional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar atau baik bagi suatu profesi dalam
masyarakat.

2.2 Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi


Pelanggaran kode etik profesi merupakan pelanggaran yang dilakukan
oleh sekelompok profesi yang tidak mencerminkan atau memberi petunjuk kepada
anggotanya bagaimana seharusnya berbuat sekaligus menjamin mutu profesi
tersebut. Tujuan kode etik profesi yaitu:

1. Untuk menjunjung tinggi masrtabat suatu profesi


2. Untuk menjaga dan memliharan kesejahteraan pada anggota profesi
tersebut.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Memiliki organisasi professional yang kuat dan terjalin erat.

3
Idealism yang terkandung dalam kode etik profesi sudah tidak sejalan
dengan fakta yang terjadi disekitar para professional, sehingga harapan terkadang
jauh dari kenyatan sehingga merusak image dihadapan masyarakat luas.
Memungkinkan para professional berpaling kepada kenyataan dan mengakibatkan
idealism kode etik profesi. Kode etik profesi merupakan himpunan norma-norma
yang dilengkapi dengan sanksi keras, hanya saja masih kurang kesadaran atas
profesi yang dijalani.

2.3 Upaya Pencegahan Pelanggaran Kode Etik Profesi


Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak lanjuti dan dinilai oleh
dewan kehormatan atau komisi yang terbentuk khusus untuk itu, karena tujuannya
adalah mencegah terjadinya perilaku yang tidak etis. Seringkali kode etik juga
berisikan tentang ketentuan-kketentuan professional, seperti kewajiban melapor
jika ketahuan teman sejawat melanggar kode etik. Ketentuan itu merupakan akibat
dari regulasi sendiri yang terwujud dalam kode etik.

Ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk dibuat. Beberapa
alasan tersebut adalah:

1. Kode etik merupakan suatu era untuk memperbaiki iklim organisasional


sehingga individu-individu dapat berprilaku secara etis.
2. Control etis diperlukan karena sistem legal dan padar tidak cukup mampu
mengarahkan prilaku organisasi untuk mempertimbangkan dampak moral
dalam setiap keputusan bisnisnya.
3. Perusahan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis sebagai
sebuah profesi, dimana kode etik merupakan salah satu penanda.
4. Kode etik dapat juga dipandang sebagai upaya menginstitusionalisasikan
moral dan nilai-nilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik tersebut
menjadi bagian dari budaya perusahaan dan membantu sosialisasi indivisu
baru dalam memasuki budaya tersebut.

Kode etik itu berasal dari diri sendiri, demikian juga diharapkan kesediaan
profesi untuk menjalankan pengawasan terdap pelanggaran yang dilakukan.
Namun, dalam praktek sehari-hari control ini tidak berjalan dengan mulus karena
rasa solidaritas tertanam kuat dalam anggota-anggota profesi, tetapi dengan

4
prilaku semacam itu solidaritas antar kolega ditempatkan diatas kode etik profesi
dan dengan demikian maka kode etik profesi itu tidak tercapai, karena tujuan yang
sebenarnya adalah menempatkan etika profesi di atas pertimbangan-pertimbangan
lain. Masing-masing pelaksana profesi harus memahami tujuan kode etik profesi,
kemudian dapat melaksanakan sesuatu dengan aturan kode etik profesi.

Kode etik lebih menjelaskan dan mempertegas norma-norma yang sudah


tercantum dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem
norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas yang terperinci tentang apa
yang baik, dan apa yang buruk dari perbuatan yang dilakukan oleh seorang
profesi.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kode etik profesi
merupakan pedoman mutu moral profesi didalam masyarakat yang elit sesuai
dengan profesi masing-masing. Kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita
diterima oleh profesi itu sendiri serta menjadi tumpuan harapan untuk
dilaksanakan dengan tekun dan konsekuen. Kode etik tidak akan efektif kalau di
drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah karena tidak akan dijiwai oleh
cita-cita dan nilai hidup dalam kalangan profesi itu sendiri.

6
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, S. K., 2006. Etika Profesi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.


Supriadi, 2012. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum Di Indonesia. Jakarta:
Sinar Grafika.

Anda mungkin juga menyukai