Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS PUTUSAN

MATA KULIAH HUKUM PERKAWINAN

NOMOR 0514/Pdt.G/2011/PA.TA

DUDUK PERKARA

Pengadilan Agama Tulung Agung yang memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat
pertamma dalam telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara:

PEMOHON , umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan Dagang, tempat tinggal di kabupaten
Tulungagung, sebagai PEMOHON;

LAWAN

TERMOHON , umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal di
kabupaten Tulungagung, sebagai TERMOHON;

Bahwa Pemohon dengan surat gugatannya tertanggal 08 Maret 2011 yang telah terdaftar
di Pengadilan Agama Tulungagung dengan register perkara Nomor 0514/Pdt.G/2011/PA.TA
mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 09 Juni 1993, Pemohon dengan Termohon melangsungkan


pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama kabupaten
Tulungagung sebagaimana dalam Kutipan Akta Nikah Nomor 127/25/VI/1993 tanggal 09
Juni 1993;
2. Bahwa pemohon hendak menikah lagi (poligami) dengan seorang perempuan yang
bernama : (tidak dicantumkan) 18 tahun, Bergama Islam, beralamt di kabupaten
Tulungagung;
3. Bahwa alasan Pemohon ingin menikah lagi adalah Karena dorongan syahwat Pemohon
yang cukup besar dan istri (Termohon) pertama kurang dapat melayani pemohon dengan
baik dengan alas an terlalu letih;
4. Bahwa Termohon menyatakan rela dan tidak keberatan apabila Pemohon menikah lagi
dengan calon istri Pemohon yang kedua tersebut, serta Termohon bersedia dimadu oleh
Pemohon;
5. Bahwa Pemohon sanggup dan mampu memenuhi kebutuhan hidup istri-istri Pemohon,
karena Pemohon mempunyai penghasilan sertiap bulannya rata-rata sebesar Rp.
5.000.000,- (tiga puluh juta);
6. Bahwa Pemohon sanggup belaku adil terhadap istri-istri Pemohon;
7. Bahwa selama perkawinan Pemohon dengan Termohon telah memperoleh harta bersama
berupa:
a. Bagunan rumah senilai Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah)
b. Kendaraan bermotor :
- Mobil senilai Rp. 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah)
- Sepeda Motor senilai Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah)
8. Bahwa antara Pemohon dengan calon istri kedua Pemohon tidak ada larangan melakukan
perkawinan, baik menurut syariat Islam maupun Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku;
9. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini.

PUTUSAN PENGADILAN

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;


2. Memberi ijin kepada Pemohon untuk menikah lagi (berpoligami) dengan seorang
perempuan nama (tidak dicantumkan);
3. Menetapkan harta bersama selama perkawinan Pemohon dengan Termohon berupa:
3.1.1. Sebuh bangunan rumah luas 10 x 12m lantai keramik, tembok baru merah
atap genteng, balungan kayu balau dan glugu terletak di Kabupaten
Tulungagung;
3.1.2. Satu unit Mobil Sedan merek Mitsubushi Eterna tahun 1991 warna Hitam
Nopol AG732 RE atas nama;
3.1.3. Satu unit Sepeda Motor merek Suzuki tahun 2007 warna Biru Hitam Nopol
AG 3059 atas nama;
3.1.4. Satu unit Sepeda Motor merek Kawasaki tahun 2008 warna Merah Nopol AG
2584 TA atas nama;

Adalah harta bersama antara Pemohon dan Termohon;

10. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.358.000
(satu juta tiga ratus lima puluh delapan ribu rupiah)

ANALISIS

Dalam Putusan Nomor : 0514/Pdt.G/2011/PA.TA Pengadilan Agama Tulungagung


yangmana Pemohon dan Termohon telah sepakat mengambil keputusan bersama yaitu Pemohon
mengkawinkan perempuan (poligami) sedangkan Termohon bersedia untuk dimadu. Dalam
duduk perkara dijelaskan bahwasanya Pemohon memiliki hasrat berhubungan yang kuat,
sedangkan hal tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan Termohon dalam melayani
Pemohon. Hubungan biologis dalam pernikahan merupakan satu dari beberapa hal yang masuk
dalam kategori penting bagi suami dan istri.
Hak seksual adalah salah satu dari hak asasi manusia yang sangat penting dan
pemenuhannya tidak dapat diabaikan sedikitpun. Negara dan masyarakat berkewajiban
membantu terpenuhinya hak seksual tersebut serta mempromosikan perinsip non-diskriminasi,
perinsip non-kekerasan, dan perinsip kesetaraan abgi semia orang.

Pemaksaan hubungan seksual pada dasarnya tidak sejalan dengan kebiasaan masyarakat
yang baik. Perbuatan ini tidak sesuai dengan hati nurani manusia. Terlah banyak peraturan-
peraturan yang dibuat untuk menghapus perilaku buruk terhadap perempuan. Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga merupakan
bentuk usaha pemerintah untuk menghilangkan kekerasan dalam keluarga yang sebagain besar
korbannya adalah wanita. Sedangkan hal tersebut bertolak belakang dengan Hukum Islam, dalam
Hukum Islam seorang istri tidak boleh menolak apabila suami menginginkan hubungan intim,
sebagaimana arti dari hadist dari Abu Hurairah.

Artinya: “Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ke ranjangnya, lalu istri tidak
mendatanginya, hingga dia (suaminya) bermalam dalam keadaan marah kepadanya, maka
mailakat melaknatnya hingga pagi tiba.”

Hadist tersebut menunjukkan wajibnya seorang wanita memenuhi keinginan suami dalam
masalah jima’, sekalipun sang istri dalam keadaan sibuk dengan urusan rumah yang penting,
tidak boleh meninggalkan suami atau bersikap masa bodoh terhadapnya.

Maka dalam duduk perkara Putusan diatas penulis berpendapat bahwasanya permohonan
Pemohon kepada hakim merupakan keputusan yang tepat. Hal tersebut jelas keterangan
Termohon dalam duduk perkara Termohon kurang dapat melayani pemohon dengan baik dengan
alasan terlalu letih. Pemohon mengambil keputusan untuk menikah lagi (poligami) merupakan
tuntunan dalam syairat Islam. Karna pada dasarnya lebih baik berpoligami dari pada berzinah.
Maka dari itu, permohonan Permohon untuk berpoligami dapat dibenarkan dan selaran dengan
firman Allah dalam Al Quran surat an-Nisa’ ayat 3 yang artinya:

“Dan jika kamu takut tidak dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perenpuan yang yatim
(bila kamu mengawininya), maka kawinlah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga
atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinlah) seorang
saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak
berbuat aniaya”

Anda mungkin juga menyukai