Kepada Yth; Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor: No.262/ Pdt.G /2023/MS/Bna di- Bandung Hal: Konklusi Dalam Perkara Perdata Nomor: No.262/Pdt.G/2023/MS/BNA Dengan Hormat.
Bahwa setelah mengikuti proses persidangan dalam Perkara No.262/MS/2023/Pdt.G/BNA di
Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh proses jawab menjawab, pengajuan bukti-bukti surat dari kedua belah pihak serta memperhatikan jalannya Persidangan maka dengan ini Penggugat mengajukan konklusi dalam perkara ini sebagai berikut: 1. Bahwa benar antara Penggugat dan Tergugat adalah sepasang suami isteri sah yang menikah pada tanggal 19 Juni 2009 bertepatan pada 13 Jumadil Akhirah 1430 dan telah dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 0092/05/II/2009 2. Bahwa benar setelah menikah antara Penggugat dengan Tergugat tinggal dan hidup bersama terakhir di rumah beralamat Jl. Teuku Umar, Lamtemen Timur, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, Aceh 23232 3. Bahwa semula keadaan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat hidup rukun dan harmonis kurang lebih selama 14 tahun. Dan dari hasil perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 3 (Tiga) orang anak masing-masing bernama : 3.1. Sella Putri Tanjung, Umur 13 Tahun, Jenis Kelamin Perempuan, Akta Kelahiran Nomor: 1011-AN-642345000-1579 3.2. Intan Ayu Tanjung, Umur 7 Tahun, Jenis Kelamin Perempuan, Akta Kelahiran Nomor: 1109-AN-678315672-8841 3.3. Kaisar Putra Tanjung, Umur 4 Tahun, Jenis Kelamin Laki-Laki, Akta Kelahiran Nomor: 1110-AN-673198073-2134. 4. Bahwa seiring berjalannya waktu ternyata keadaan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat mulai tidak rukun dan harmonis ditandai dengan: 4.1. Chatingan mesra via Whatsapp antara Tergugat dengan wanita lain yang bernama Rizkia Nasywa, 4.2. Membelanjakan Rizkya Nasywa barang mewah; 4.3. Tidak tanggung jawab dalam memberikan nafkah lahir bathin kepada penggugat; 5. Bahwa puncaknya perselisihan pada 14 Februari tahun 2023 ketika penggugat memergoki tergugat dengan Rizkia Nasywa yang sedang menginap di Portola Grand Renggali hotel Jl. Takengon, Bintang, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Penggugat dan Tergugat mengalami pertengkaran hebat di hotel pada saat itu; 6. Bahwa sejak pertengkaran di hotel tersebut Tergugat tidak lagi kembali ke rumah dan pergi meninggalkan Penggugat sehingga antara Penggugat dengan Tergugat sudah pisah tempat tinggal dan sudah tidak melaksanakan kewajiban masing-masing layaknya suami istri lagi terhitung selama 4 bulan dan Tergugat tidak memberikan nafkah lahir batin kepada Penggugat; 7. Kemudian Penggugat mendapat kabar bahwa Tergugat telah melakukan nikah siri dengan wanita lain tanpa seizin dari Penggugat, 8. Bahwa setelah perkawinan selama 14 tahun Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai tiga orang anak tersebut diatas, maka Penggugat memohon ditetapkan sebagai pemegang hak hadhanah (pemeliharaan) atas anak hasil perkawinan antara Penggugat dan Tergugat; Bahwa oleh karena anak Penggugat dan Tergugat tersebut di atas nantinya dalam asuhan Penggugat, maka segala biaya pemeliharaan anak dan biaya pendidikannya ditanggung oleh Tergugat setiap bulannya sejumlah Rp. 80.000.000- (Delapan puluh juta rupiah) sampai anak tersebut dewasa atau berumur 21 tahun; 9. Bahwa harta yang di dapatkan setelah perkawinan antar penggugat dan tergugat berupa 2 unit rumah mewah di Jl. Seulanga, RT 000 RW 000, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh dan JI. Lr. Teuku Chik Dipineung I, RT.000/RW.000, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, 4 unit ruko di Jl Teuku Umar No 31, Seutui, kec Baiturrahman, Kota Banda Aceh Putih dan Pajero 2023 Warna Hitam, 3 unit motor Ducati Superleggera V4 Warna Merah, Vespa LX Batik 125 Warna Putih dan Motor Guzzi California Touring SE tanah seluas 3 hektar di Jl. Prof Ali Hasyimi No 10 Lamteh Ke, Ulee Kareng Kota Banda Aceh, 60 Mayam gelang emas dan Saham di Perusahaan Tanjung Textil Jl. KH Ahmad Dahlan, Kp. Baru, Kec. Baiturrahman Kota Banda Aceh. 10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas bahwasanya antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada lagi rasa saling menyayangi, cinta mencintai sehingga apa yang menjadi tujuan dan sendi-sendi dasar sebuah perkawinan sebagaimana yang tersebut dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang bertujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal tidak dapat tercapai dan terwujud, sehingga Penggugat berketetapan hati untuk bercerai dengan Tergugat dan gugatan cerai Penggugat telah memenuhi alasan-alasan perceraian sebagaimana diatur dalam Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf f Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam Bahwa berdasarkan hal-hal dan alasan tersebut di atas, maka gugatan cerai Penggugat ini telah sesuai dan memenuhi ketentuan hukum dan mempunyai alasan-alasan yang cukup Maka oleh karenanya Penggugat memohon kepada Ketua Mahkamah Syariah Banda Aceh Majelis Hakim berkenan membuka persidangan untuk memeriksa dan mengadili perkara in dan berkenan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya, 2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra dari Tergugat (Dimas Andrean Tanjung bin Samsul) terhadap Penggugat (Ofi Seroja binti Anwar), 3. Menetapkan anak yang bernama Sella Putri Tanjung (Perempuan), umur 13 tahun labur tanggal 5 Januari 2010 dan Intan Ayu Tanjung (Perempuan) Umur 7 tahun lahir tanggal 8 April 2016 dan Kaisar Putra Tanjung (Laki-laki), umur 4 tahun lahir tanggal 11 / 2019 berada di bawah pemeliharaan (hadhanah) Penggugat, 4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya hadhanah (nafkah anak tersebut kepada Penggugat setiap bulan minimal Rp 60.000.000,- (Enam puluh juta upah sampu tersebut dewasa atau berumur 21 tahun, 5. Menetapkan harta bersama yang diperoleh selama perkawinan berupa 2 unit rumah mewah, 4 unit ruko, 2 unit mobil,3 unit motor, tanah seluas 3 hektar, perhiasan, saham di perusahaan Tanjung Textil untuk dapat di bagi dua sama rata antar Penggugat dengan Tergugat. 6. Membebankan biaya perkara sesuai hukum yang berlaku. Atau apabila Majelis Hakim Mahkamah Syariah Banda Aceh berpendapat lain, mohon putusan yang seadil adilnya (ex aequo et bono). KESAKSIAN SAKSI PENGGUGAT 1) Naziratul Ulfa Binti Ismail Bahwa hubungan antara Penggugat dan Tergugat sedang renggang-renggangnya karena tergugat dicurigai berselingkuh. 2) Alya Syifa Ramadhani Binti Adam Bahwa hubungan antara si penggugat dan tergugat akhir-akhir ini tidak harmonis dikarenakan sikap tergugat berubah menjadi lebih sering marah serta tidak pulang ke rumah.
3) Saksi Wiva Uszlah Binti Hasan
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat akhir ini sering ada perdebatan dan kondisi rumah tegang serta mendengar bahwa anak nya tidak diberikan nafkah sama sekali oleh tergugat. KESAKSIAN SAKSI TERGUGAT 1) Saksi Syarifah Insyirah Binti Ali Bersaksi bahwa tergugat dan saudara riskia nasywa bersama dan hanya berdua di lobby hotel serta melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar di lobi Hotel. 2) Rizkya Nasywa Binti Yakob Bersaksi bahwa benar adanya tergugat memberikan barang-barang branded kepada rizkya nasywa 3) Dilla Rahma Safitri Binti Miswar Bersaksi bahwa benar antara tergugat dan rizkia nasywa bersama di hotel. 4) Rafif Bin Mahmud Bersaksi bahwa tergugat menemani rizkia nasywa yang sedang melakukan pemotretan di hotel yang mana itu bisa saja di lakukan Dilla sebagai sekretaris nya. Demikian kesimpulan dari Penggugat, Penggugat memohon segala kearifan Majelis Hakim untuk memberikan kepastian hukum dalam perkara ini. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh