Anda di halaman 1dari 4

Perihal :Gugatan Perceraian

Kepada Yth,

Ketua Pengadilan Agama Cibadak Kelas IA

Jl. Jendral Sudirman No.3, Palabuhanratu, Sukabumi

Dengan hormat, assalamu a’laikum warahmatullahi wabarakatuh

Yang bertandatangan dibawah ini, Saya :

Elisa Shintiani Putri, S.H Binti H. Asep Rusli, NIK 3202024708940006


Tempat/Tanggal lahir Sukabumi, 07 Agustus 1994 ,Agama Islam, Pekerjaan
Karyawan Swasta, Pendidikan SI, Umur 29 tahun, Alamat di Kp. Simpenan RT. 004,
RW 010, Desa Cidadap, kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa
Barat, Indonesia selanjutnya dalam gugatan ini di sebut “ PENGGUGAT.

Dengan ini hendak bermaksud mengajukan permohonan GUGAT CERAI kepada


Ketua Pengadilan Agama Cibadak Kelas IA , Majelis Hakim yang memeriksa perkara
ini,terhadap :

Romli Wibowo, S.H Bin Torikin, NIK 3301120102930005, Tempat /Tanggal Lahir
Cilacap, 01 Februari 1993, Agama Islam, Pendidikan SI, Umur 30 tahun, , Alamat di
Grand Park Cimalaka Blok. C.15 Desa Trunamanggala, Kecamatan Cimalaka,
Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Selanjutnya akan di sebut

’’ TERGUGAT’’

Bahwa adapun alasan dan dalil permohonan GUGAT CERAI ini sampai
Berujung di Pengadilan Agama Cibadak Kelas IA ini,sebagai berikut :

• Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah sepasang suami istri yang telah
melangsungkan perkawinan secara agama islam pada hari Minggu tanggal
14 Maret 2021 yang kemudian telah di catatkan dan di bukukan pada Kantor
Urusan Agama (KUA) Simpenan dengan nomor kutipan akta nikah Nomor :
72/20/III/2021 Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,
Indonesia.

• Bahwa selama melangsungkan pernikahan tersebut, penggugat dan


tergugat telah di karunia 1(satu) orang anak Bernama Adjeng Kheswari
Estiningtyas Azzahra berumur 1 tahun.

• Bahwa pada awalnya kehidupan rumah tangga (pernikahan) penggugat dan


tergugat berjalan rukun dan damai . Walaupun terjadi perselisihan atau pun
pertengkaran,hal itu bukanlah perselisihan atau pertengkaran yang serius
tetapi hanya perselisihan dan pertengkaran kecil yang terjadi pada umumnya
sebuah keluarga,sehingga hal tersebut itu di anggap sebagai ujian dalam
membina suatu keluarga rumah tangga.

• Bahwa tetapi pertengkaran – pertengkaran tersebut makin sering terjadi


malah bertambah serius diawali ketika tergugat memutuskan pergi ke Kota
Sumedang untuk bekerja awalnya pada bulan Desember, lalu setelah
kepulangan tergugat pada bulan april menjelang hari raya idul fitri ,
penggugat menemukan bukti-bukti dan pengakuan bahwa tergugat sering
meminum-minuman keras di Sumedang, lalu semenjak penggugat
mengetahui hal tersebut perlahan tergugat tidak pernah pulang dan sudah
pisah rumah hingga saat ini, terhitung pada bulan april sudah memasuki
bulan ke 7 penggugat dan tergugat sudah tidak satu rumah, puncak
permasalahan ketika tergugat membohongi data diri tergugat menggunakan 1
nomor Whatsapp yang Bernama Guntoro Ari Bhramantyo (nama samaran
tergugat untuk kenalan dengan wanita-wanita pemandu lagu karaoke) yang
mana nomor tersebut penggugat beserta keluarga diblokir agar tidak
diketahui untuk kegiatan yang mengarah kepada perselingkuhan/perzinahan
ditambah penuturan pada tanggal 21 Juni 2023 bahwa benar adanya
tergugat sempat melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan seorang
suami dengan wanita lain karena diluar kendali minuman keras, lalu tergugat
menjatuhkan talak 1 (satu) kepada penggugat pada tanggal 27 Juni 2023
secara lisan, setelah itu tergugat tidak pernah ada itikad untuk menjemput
anak dan istri atau meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan nya kepada
keluarga besar penggugat seakan-akan tidak ingin hidup bersama dan
meninggalkan tergugat hidup bersama anak. Kemudian tergugat Kembali
menjatuhkan talak 2 (kedua) pada tanggal 26 Juli 2023 secara tertulis yang
dikirimkan melalui whatsapp kepada penggugat,

• Bahwa penggugat tidak mempermasalkan masalah ekonomi dari awal


menikah yang penting tergugat bisa hidup bersama-sama walaupun
sederhana di naungi mahligai rumah tangga yang di dambabakan setiap
insan yang semestinya, penggugat pun bersedia memaafkan dan kembali
kepada tergugat dengan catatan penggugat ingin tidak ada privasi
handphone yang telah tergugat terapkan setelah bekerja di Sumedang
kepada penggugat, dan memulai semuanya kembali dari nol. Tetapi tergugat
bersikeras untuk membatasi privasi tersebut dan membuat penggugat
kecewa. Penggugat menginginkan adanya perubahan dan penyesalan dan
ucapan maaf pada keluarga penggugat, tetapi tergugat enggan melakukan
hal tersebut. karakter yang keras dan keegoisan mewarnai karakter tergugat
serta di tambah pekerjaan ataupun profesi tergugat seorang pengacara
menambah peliknya hubungan antara penggugat dan tergugat,yang
seharusnya sangat mengerti tentang hukum dan etika hidup berkeluarga hal-
hal tersebut sangat tidak di dapatkan kepada tergugat,

• Bahwa penggugat sudah sering kali untuk menghentikan atau menyelesaikan


konflik yang selama ini terjadi secara kekeluargaan dengan pendekatan-
pendekatan yang harmonis semuanya karena Allah SWT, tetapi selalu
mendapatkan jalan buntu hal tersebut juga sudah di bantu oleh pihak
keluarga penggugat yaitu ayah penggugat tetapi sama mengalami jalan
buntu,sebenarnya masih banyak hak-hal yang subtansi dalam permasalahan
penggugat dan tergugat dalam menjalankan roda rumah tangga tetapi
penggugat enggan mempertajam ataupun memaparkan permasalahan
tersebut dalam seberkas surat yang ditulis dengan tinta emas dalam gugatan
ini dikeranakan masih menghargai profesi/pekerjaan tergugat sebagai
seorang pengacara atau dalam bahasa latinnya(oficium nobile)yang artinya
SUATU PEKERJAAN YANG MULIA/terhormat

• Bahwa penggugat hanya memeparkan hal-hal yang bertentangan atau


menyimpang dari undang-undang perkawinan tahun 1974 jo kompilasi hukum
islam jo pasal 9 undang-undang no 23 tahun 2004 tentang penghapusan
kekerasan dalam rumah tangga poin1,2 pelantaran,yang dia atur dalam
undang perkawinan yaitu selama lebih dari 3(tiga)bulan berturut-turut
melantarkan penggugat serta penggugat dan tergugat telah berpisah dan
tidak satu atap rumah lagi juga tidak memberikan nafkah lahir batin sampai
gugatan ini masuk kepangadilan Agama Cibadak, telah menjadi suatu dasar
dalam gugatan yang berlinang air mata dan derita menjadikan suatu hal yang
kuat untuk penggugat melakukan gugat cerai, sesuai dengan aturan
perundang undangan yang berlaku undang – undang perkawinan tahun 1974

• Bahwa untuk adapun anak semata wayang yang dihasilkan dalam rumah
tangga antara penggugat maupun tergugat di karenakan masih berumur 1
(satu)tahun berdasarkan Kompilasi Hukum Islam pasal 105 yang berbunyi :
“Pemerliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun
adalah hak ibunya.”

• Bahwa berdasarkan rangkain cerita singkat penggugat paparkan dalam


gugatan ini adalah fakta real dan bukan rekayasa agar majelis hakim
menjadikan pertimbangan dengan begitu penggugat memohon kepada
majelis hakim di karenakan tergugat yang memulai meninggalkan tidak
memberikan nafkah sama dengan melantarkan Sudi kiranya Pengadilan
Agama Cibadak melalui majelis hakim yang memeriksa perkara ini
membebankan kepada pihak tergugat sebagai mana telah tersirat dalam
aturan hukum yang berlaku di wilayah republik Indonesia undang perkawinan
Jo komplilasi hukum Islam dengan membebankan biaya anak sebesar Rp.
2.000.000,00(dua juta rupiah)/bulannya

Nafkah istri sebelum dinikahi oleh pihak lain sebesar Rp. 1,000.000 (satu juta
rupiah)

Total yang harus di bayarkan penggugat kepada tergugat sebesar Rp.


3.000.000,00 (tiga juta rupiah).

Bahwa perlu di ketahui juga penggugat melakukan upaya gugatan ini


berdasarkan kesepakatan tergugat yang telah menyuruh penggugat untuk
mendaftarkan gugatan ini di sertakan selembar surat thalak yang telah di
bubuhi tandatangan oleh tergugat cukup beralasan hukum majelis halim
mengabulkan gugatan penggugat.
• Bahwa Berdasarkan alasan – alasan hukum yang telah berdasar
tersebut,rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapat di bina
lagi,sehingga untuk mencapai kehidupan rumah tangga yang
sakina,mawaddah,wa rohma sebagai mana yang di kehendaki,sudah tidak
dapat di pertahankan lagi,oleh karena itu cukup alasan bagi
penggugat,kepada Ketua Pengadilan Agama Cibadak, majelis hakim
yang memeriksa perkara ini, berkenan kiranya mengizinkan kepada
pengugat untuk melakukan gugat cerai kepada tergugat,dengan Amar
putusan sebagai berikut :

PRIMAIR POKOK PERKARA :

1. Mengabulkan gugatan penggugat.


2. Menyatakan putusnya ikatan perkawinan antara penggugat dan tergugat
sebagai mana dalam akta Nikah Nomor 72/20/III/2021 KANTOR URUSAN
AGAMA KECAMATAN SIMPENAN KABUPATEN SUKABUMI
3. Menyatakan penguasaan/pengurusan anak penggugat dan terguggat dalam
penguasaan penggugat
4. Menyatakan membebankan biaya perpisahan sebesar Rp 3.000.000,00 (tiga
juta rupiah)/bulan dengan rincian :
Biaya nafkah anak Rp.2.000.000,00(dua juta rupiah)
Biaya nafkah istri Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah)
Dengan total Rp. 3.000.000,00(tiga juta rupiah)
5. Membebankan biaya pada penggugat

SUBSIDAIR :

APABILA PENGADILAN BERPENDAPAT LAIN,DALAM PERADILAN YANG BAIK


MOHON KEADILAN HUKUM YANG SEADIL-ADILNYA. Demikian GUGATAN
PERCERAIAN ini penggugat sampaikan,dengan besar harapan Ketua Pengadilan
Agama Cibadak kelas IA, majelis hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini,
dapat di terima dan mengabulkan nya.

wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hormat saya

ELISA SHINTIANI PUTRI, S.H.

Anda mungkin juga menyukai