Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

HUKUM ACARA PA DAN ADMINISTRASI PERADILAN AGAMA

Dosen Pengampu: Dr. Drs. H. M. Munawan, SH. MH.

Disusun Oleh:
Rio Arhanza Putra (126102202268)
HKI 5-F

Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI)


Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGANGUNG
Tahun Akademik 2022
Tulungagung, 22 Oktober 2022
Perihal : Cerai Talak,Penyitaan Harta Bersama, Pembagian Harta
Bersama, Murtad, Hadhanah.

Kepada Yth, Ketua Pengadilan


Agama Tulungagung Kl. IA

(Jalan Ir. Soekarno No. 117)

di _

Tulungagung

Assalamu’alaikum Wr Wb,
Dengan hormat saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Arhanza bin Rio Putra, NIK: 35010550520, Tempat tanggal Lahir di
Tulungagung, 25 Januari 1990 (umur 32 tahun), agama Islam,
Pendidikan terakhir Sarjana (S1), Pekerjaan Karyawan Swasta, tempat
tinggal , di Jalan Abdulfattah, No.05, RT 009 RW 009, Kelurahan/Desa
Sembung, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten/Kota Tulungagung;
Untuk selanjutnya disebut PEMOHON;

Dengan ini mengajukan permohonan cerai terhadap istri saya yang


bernama:
Sofia binti Malikah, NIK; 35050506910, Tempat tanggal Lahir di
Tulungagung 10 Februari 1991(umur 31 tahun), agama Islam, Pendidikan
terakhir SMA , Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Jalan
Durian, No.01, RT 003 RW 003, Kelurahan /Desa Botoran,
Kecamatan TulungagunG, Kota Tulungagung;
Selanjutnya disebut TERMOHON;

Dengan ini bermaksud mengajukan permohonan IKRAR TALAK,


Adapun alasan/dalil-dalil permohonan IKRAR TALAK sebagai
berikut:

1. Bahwa Pemohon dan Termohon telah menikah pada tanggal 10 Juni


tahun 2015, dihadapan Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Tulungagung, Kota/Kabupaten
Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. sebagaimana Kutipan Akta
Nikah Nomor: 1497/10/VI/2015, tertanggal 10 Juni 2015;
1. Bahwa saat pernikahan, Pemohon adalah Suami dan Termohon
merupakan Istri, Keduanya setelah menikah bertempat tinggal
terakhir bersama di Jalan Durian, No.01, RT 003 RW 003,
Kelurahan/Desa Botoran, Kecamatan Tulungagung, Kota
Tulungagung;
2. Bahwa Pemohon dan Termohon juga telah campur (ba’da dukhul)
sebagai suami isteri dan sudah dikaruniai 2 (dua) orang anak
masing-masing bernama;
2.1. Wicaksani binti Arhanza (Perempuan), lahir tanggal 25 Februari
2016;
2.2. Roisatun binti Arhanza (Perempuan), lahir tanggal 10 Januari
2017;
3. Bahwa selama perkawinan antara Pemohon dan Termohon
mempunyai harta bersama berupa:
a) 1 Unit Mobil dengan merek Honda Brio bahan bakar
Pertalite mesin baru dengan nomor polisi AG 25162RA
nomor rangka MHYKZE91SCJ226172 nomor mesin
DF32165 dengan harga beli pada Tahun 2019 sebesar
Rp.120.000.000,00 (Seratus Dua Puluh Juta Rupiah,
dan harga jual pada tahun 2022 sebesar
Rp.100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah).
b) 2 Unit Motor dengan merek Honda Scoopy bahan
bakar Pertalite mesin baru dengan nomor polisi
AG2626AP nomor rangka MHYKZE81SCJ9988551
nomor mesin DF14253 dengan harga beli pada tahun
2019 sebesar Rp.20.000.000,00 (Dua Puluh Juta
Rupiah) dan harga jual pada tahun 2022 sebesar
Rp.17.000.000,00 (Tujuh Belas Juta Rupiah), dan
merek Honda Supra nomor polisi AG2525PU nomor
rangka MHYKZE18SCJ2323417 nomor mesin DF14257
dengan harga beli pada tahun 2018 sebesar
Rp.5.000.000,00 (Lima Juta Rupiah) dan harga jual
pada tahun 2022 sebesar Rp.2.000.000,00 (Dua Juta
Rupiah).
4. Bahwa awalnya rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon
berjalan rukun dan sangat harmonis sebagaimana layaknya suatu
rumah tangga yang baik, akan tetapi sejak bulan Oktober tahun 2021
antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran yang terus menerus;
5. Bahwa Penyebab perselisihan dan pertengkaran disebabkan;
5.1. Termohon dan Permohon sering berbeda prinsip dalam
berumah tangga, sehingga menyebabkan kurang harmonis
dalam menjalin rumah tangga;
5.2. Termohon dan Pemohon sangat kurang dalam menjalin
komunikasi rumah tangga, sehingga hubungan mereka sering
terjadi miskomunikasi;
5.3. Termohon dalam berumah tangga hanya berorientasi kepada
materi, sehingga dalam hal tersebut menjadi tekanan tersendiri
kepada Pemohon;
5.4. Termohon seringkali memulai pertengkaran hanya karena
masalah kecil, seperti suami terlambat pulang ketika selesai
bekerja;
5.5. Termohon diketahui sudah keluar dari agama Islam dan
berpindah keyakinan, sehingga Pemohon merasa sudah tidak
bisa lagi melanjutkan hubungan rumah tangga;
6. Bahwa puncak dari perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi
pada bulan Juni tahun 2022 dimana Pemohon pergi meninggalkan
Termohon dari tempat kediaman bersama. Sehingga sejak saat itu
Pemohon dan Termohon sudah tidak lagi melakukan hubungan
layaknya suami isteri;
7. Bahwa melihat kondisi diatas Keluarga pernah melakukan
musyawarah untuk merukunkan kembali Pemohon dan Termohon,
namun tidak berhasil. atas permasalahan tersebut diatas Pemohon
sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankan perkawinan ini,
oleh karenanya Pemohon telah berketetapan hati untuk bercerai
dengan Termohon;
8. Bahwa ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat
sebagaimana yang diuraikan diatas sudah sulit dibina untuk
membentuk suatu rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa
rahmah sebagaimana maksud dan tujuan dari suatu perkawinan,
sehingga lebih baik diputus karena perceraian;
9. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, permohonan Pemohon
untuk mengajukan talak terhadap Termohon atas dasar
pertengkaran yang terjadi terus menerus dan tidak mungkin hidup
rukun dalam suatu ikatan perkawinan, terjadinya kemurtadan, telah
memenuhi unsur Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No. 9
Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) dan (h) Kompilasi Hukum Islam,
Pasal 41 huruf b Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan, dan Pasal 3 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun
1974 Tentang Perkawinan sehingga berdasar hukum untuk
menyatakan permohonan Talak ini dikabulkan;
10. Bahwa karena anak dari Pemohon dan Termohon memerlukan
nafkah, kasih sayang, dan Pendidikan Agam Islam yang baik,
sedangkan Sang Ibu sudah murtad dan sudah tidak mau
mengurusinya lagi, maka sebaiknya hak asuh atas anak tersebut
diberikan kepada Sang Ayah yakni Pemohon.
11. Bahwa karena Termohon menginginkan harta selama perkawinan
secara keseluruhan, maka Pemohon memohon kepada Majelis
Hakim untuk membagi harta bersama seadil-adilnya;
12. Bahwa karena Termohon menginginkan Harta Bersama tersebut
maka alangkah baiknya dari majelis hakim menyita Harta bersama
yang diperoleh selama melangsungkan pernikahan antara Pemohon
dan Termohon untuk menghindari tindakan sewenang-wenang dari
Termohon;
13. Bahwa Penggugat sanggup membayar biaya perkara;

Berdasarkan kepada apa yang telah diuraikan diatas, maka dengan ini
Pemohon memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Tulungagung Cq.
Majelis Hakim untuk memanggil Pemohon dan Termohon agar hadir di
muka persidangan, memeriksa, mengadili perkara dan menjatuhkan
putusan sebagai berikut:

PRIMER:

1. Mengabulkan Seluruh Permohonan Pemohon;


2. Memberikan Izin Kepada Pemohon (Arhanza bin Rio Putra)
untuk menjatuhkan talak satu Raj’i terhadap Termohon (Sofia
binti Malikah);
3. Memohon Penyitaan harta bersama terhadap Majelis Hakim;
4. Memohon Pembagian harta bersama;
5. Memohon Hadhanah diberikan kepada sang ayah yakni
Pemohon;
6. Membebankan biaya perkara menurut hukum yang berlaku;

SUBSIDER:

Atau apabila Ketua Pengadilan Agama Tulungagung berpendapat lain,


mohon putusan seadil-adilnya;

Demikian atas terkabulnya Permohonan ini, Pemohon sampaikan


terimakasih
Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Hormat Kami,
Pemohon

Arhanza bin Rio Putra

Anda mungkin juga menyukai