Kepada :
Yth. Ketua Pengadilan Agama Malang
Di
Tempat
1. Bahwa pada tanggal 10 September 2019 di Kantor Urusan Agama (KUA) telah
dilangsungkan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang
dilaksanakan menurut hukum dan sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.
Perkawinan tersebut telah dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA)
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, sebagaimana tercatat dalam Akta Nikah
No 118/54/X/2019. tertanggal 10 september 2019;
6. Bahwa puncak dari percekcokan antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada 12
April 2022 antara Penggugat dan Tergugat dimana Penggugat pergi dan kembali
kerumah orang tuanya. Sehingga sejak saat itu Penggugat dan Tergugat sudah
tidak pernah lagi menjalin hubungan sebagaimana layaknya suami istri;
7. Bahwa atas permasalahan dan kemelut rumah tangga yang dihadapi, Penggugat
telah mencoba memusyawarahkan dengan keluarga Penggugat dan Tergugat
untuk mencari penyelesaian dan demi menyelamatkan perkawinan, namun
usaha tersebut tidak membuahkan hasil
10. Bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 ayat (1) Undang-undang Nomor 7
Tahun 1989 yang diubah oleh Undang-undang No. 3 Tahun 2006 tentang
Peradilan Agama serta SEMA No. 28/TUADA-AG/X/2002 tanggal 22 Oktober
2002 memerintahkan panitera Pengadilan Agama Malang untuk mengirimkan
salinan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor
Urusan Agama di tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan Kantor Urusan
Agama tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam register
yang tersedia untuk itu;
11. Bahwa oleh karena anak hasil perkawinan Penggugat dan Tergugat
tersebut di atas masih di bawah umur maka Penggugat mohon
ditetapkan sebagai pemegang hak hadhanah (pemeliharaan) atas anak
hasil perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tersebut diatas;
Berdasarkan dalil dan alasan-alasan tersebut diatas, maka dengan ini Penggugat
memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Malang. Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini untuk dapat menentukan hari persidangan,
kemudian memanggil Penggugat dan Tergugat untuk diperiksa dan diadili,
selanjutnya memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut:
PRIMER :
SUBSIDER :
Atau apabila Pengadilan Agama berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono);
Demikianlah gugatan ini diajukan, atas perhatian dan dikabulkannya gugatan ini,
kami ucapkan terima kasih.