Anda di halaman 1dari 5

Malang, 12 Juni 2023

Kepada:
Yth. Ketua Pengadilan Agama Kota Malang
Di
Jl. Raden Panji Suroso No.1, Polowijen,
Kecamatan Blimbing, Kota Malang

Perihal : CERAI GUGAT

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan segala hormat,


Dipermaklumkan bertandatangan dibawah ini,
Nama : ROZZY AKHMAD FATHONI, S.H.
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Plasemen RT 38 RW 05, Jatikerto, Kromengan,
Malang
Pekerjaan : Advokat
Pendidikan : S-1 Ilmu Hukum
No. Induk KTPA : 12.291999
Tanggal mulai berlakunya KTPA : 29 Mei 2022
Tanggal berakhirnya KTPA : 29 Agustus 2024
Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum
‘AGUSTIAN SIAGIAN LAW FIRM’
“Advocate & Legal Consultant”
Berkantor di Jl. Mayjend Panjaitan No. 4, RT.001/RW.001. Kelurahan Penanggungan,
Kecamatan Klojen, Kota Malang.
HP : 081273498019 email : as_lawfirm@yahoo.com www.agustiansiagian.com

Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 9 Juni 2023 bertindak untuk dan atas kepentingan
klien kami,
Nama : DHEA binti DITO
Tempat, tanggal lahir : Malang, 11 April 1997
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Perumahan Taman Sulfat No. 123 C, Bunulrejo, Malang
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirawaswasta
Kewarganegaraan : Indonesia
NIK : 32144000013339
Untuk selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT
Dengan ini PENGGUGAT mengajukan Gugatan cerai terhadap suaminya, yaitu::
Nama : FERRY bin IRAWAN
Tempat, tanggal lahir : Malang, 3 April 1994
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Perumahan Taman Sulfat No. 123 C, Bunulrejo, Malang
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirawaswasta
Kewarganegaraan : Indonesia
NIK : 24710002727001
Untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
Adapun alasan/dalil-dalil gugatan PENGGUGAT sebagai berikut:
1. Bahwa PENGGUGAT dan TERGUGAT telah melangsungkan perkawinan pada
tanggal 7 Maret 2020 (13 Rajab 1441 H) dihadapan pejabat Kantor Urusan Agama
(KUA) Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, sesuai dengan Kutipan Akta Nikah
Nomor: 0281/032/III/2020;
2. Bahwa perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT dilangsungkan
berdasarkan kehendak kedua belah pjhak dengan tujuan membentuk rumah tangga
yang sakinah, wawaddah, warrahmah yang diridhoi oleh Allah SWT;
3. Bahwa setelah melangsungkan perkawinan, antara PENGGUGAT dan TERGUGAT
bertempat tinggal di kediaman milik PENGGUGAT yang beralamat di Perumahan
Taman Sulfat No. 123 C, Bunulrejo, Malang;
4. Bahwa antara PENGGUGAT dan TERGUGAT telah melakukan hubungan
selayaknya pasangan suami istri (ba’da dhukul) namun belum dikaruniai anak;
5. Bahwa setah melangsungkan perkawinan TERGUGAT kembali ke kota Bekasi
untuk kembali bekerja dan PENGGUGAT ke Sumbawa untuk bekerja pula;
6. Bahwa pada tanggal 20 Agustus 2020 PENGGUGAT pindah kerja di Malang agar
kesempatan bertemu dengan TERGUGAT menjadi lebih sering yakni selama 2
minggu sekali;
7. Bahwa pada bulan Desember 2021 antara PENGGUGAT dan TERGUGAT
bertengkar dikarenakan PENGGUGAT menemukan barang bukti sebagaimana
berikut:
- Chat mesra milik TERGUGAT bersama wanita bernama AMEL;
- Foto TERGUGAT dengan AMEL yang sedang berada di Singapura;
- Foto AMEL yang sedang menggenakan jaket TERGUGAT disebuah hotel;
- Invoice hotel dan tiket di email TERGUGAT;
8. Bahwa selama melangsungkan perkawinan PENGGUGAT adalah wanita mandiri
yang hanya sesekali mendapatkan uang dari TERGUGAT;
9. Bahwa akibat dari perselisihan yang terus menerus tersebut dengan TERGUGAT
hingga pada bulan Desember 2022 antara PENGGUGAT dan TERGUGAT tidak
berhubungan baik dan sering bertengkar hingga tidak pernah bertemu lagi selama 3
bulan;
10. Bahwa pada Januari 2023 ada pertemuan keluarga antara PENGGUGAT dan
TERGUGAT, dalam pertemuan tersebut TERGUGAT mengakui perselingkuhannya
dengan AMEL;
11. Bahwa dengan mengingat ketentuan:
- Pasal 80 ayat (2) dan (4) Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang berbunyi:
“(2) Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu
keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuanya”
“(4) sesuai dengan penghasilannya suami menanggung :
a. nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi istri;
b. biaya rumah tangga, biaya perawatan dsn biaya pengobatan bagi istri
dan anak;”
- Pasal 34 ayat (1) dan (3) Undang-Undanh No. 1 Tahun 1974 tentang
Perkawianan yang berbunyi:
“(1) Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu
keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya”
“(3) Jika suami atau istri melalaikan kewajibannya masing-masing dapat
mengejukan gugatan kepada Pengadilan”
12. Bahwa mengingat TERGUGAT bekerja sebagai pemilik toko pakaian di Bekasi
dengan penghasilan pokok perbulan sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah),
maka jika terjadi perceraian PENGGUGAT dan TERGUGAT mohon agar
TERGUGAT dihukum untuk membayar nafkah terutang (madlyah) yang harus
dibayarkan sebelum TERGUGAT mengambil akta cerai dengan rincian sebagai
berikut:
- Sejak Januari 2021 – Mei 2023 = 28 bulan
- Jumlah nafkah = Rp. 4.000.000,- per bulan
- 28 bulan × Rp. 4.000.000 = total nafkah terutang Rp.112.000.000,-
13. Bahwa untuk menjamin terpenuhinya tuntutan PENGGUGAT mengenai nafkah
terutang (madliyah) PENGGUGAT memohon kepada Majelis Hakim yang
memrriksa dan mengadili perkara a quo untuk memerintahkan Panitera Pengadilan
Agama Kota Malang untuk menahan Akta cetai atas nama TERGUGAT sampai
dengan TERGUGAT memenuhi tuntutan PENGGUGAT;
14. Bahwa adanya pertengkaran yang terus menerus dan TERGUGAT selaku suami
yang tidak pernah memenuhi kewajiban memberikan nafkah lahir kepada
PENGGUGAT selaku istri mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pernikahan
sesuai dengan Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 pada Pasal 1 yang
berbunyi:
“Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
15. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, gugatan PENGGUGAT untuk
mengajukan gugatan cerai terhadap TERGUGAT telah memenuhi unsur Pasal 19
huruf (a) dan (f) Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (a), (f)
dan (g) Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi:
“(a) Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabok, pemadat, penjudi, dan
lain sebagainya yang sukar disembuhkan;
(f) antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan
tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga;
(g) suami melanggar taklik talaq.”
Sehingga berdasarkan hukum untuk menyatakan gugatan cerai ini dikabulkan;
16. Bahwa penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;

Berdasarkan alasan/dalil-dalil tersebut diatas, maka dengan ini PENGGUGAT memohon


kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama Kota Malang yang memeriksa dan mengadili
perkara ini agar berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra TERGUGAT (FERRY bin IRAWAN);
3. Menghukum TERGUGAT untuk membayar nafkah madliyah atau nafkah terutang
kepada PENGGUGAT yang harus dibayarkan sebelum TERGUGAT mengambil
Akta Cerai dengan rincian sebagai berikut:
- Sejak Januari 2021 – Mei 2023 = 28 bulan
- Jumlah nafkah = Rp. 4.000.000,- per bulan
- 28 bulan × Rp. 4.000.000 = total nafkah terutang Rp.112.000.000,-
4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Kota Malang untuk menahan Akta Cerai
atas nama TERGUGAT sampai dengan TERGUGAT memenuhi tuntutan
PENGGUGAT terkait nafkah terutang (madliyah);
5. Membebankan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;

Subsidair:
Atau apabila majelis hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono).

Demikianlah Gugatan Cerai ini kami ajukan, atas perhatian dan terkabulnya Gugatan ini kami
ucapkan terimakasih.

Wassaalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat Kami
Kuasa Hukum PENGGUGAT

ROZZY AKHMAD FATHONI, S.H.

Anda mungkin juga menyukai