Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Hukum Internasional


Dosen : Irham Rahman, S.H.,M.H.
Sifat : Take Home

UTS DIKERJAKAN PERKELOMPOK!

Soal!

Pada Tahun 2019 Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 diumumkan secara langsung oleh
Presiden FIFA, Gianni Infantino dalam FIFA Council Meeting di Shanghai, China pada 24 November
2019. Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah adalah hasil persaingan dengan Brasil dan Peru. Dalam
proses pemilihan, Pemerintah menyatakan komitmennya bahwa Indonesia siap menyukseskan Piala
Dunia U-20.
Pada 25 Juni 2022, Israel sukses lolos ke Piala Dunia U-20 2023 setelah Serbia tunduk 2-3 dari Austria.
Berdasarkan hasil Piala Eropa U-19 2022, Israel sukses menembus Piala Dunia U-20 dengan status
runner up Grup B.
Keberadaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 memang sudah menjadi polemik di Indonesia sejak
mereka memantaskan diri untuk berlaga di Piala Dunia U-20. Namun, Ketua Umum PSSI pada saat itu,
Mochamad Iriawan mengatakan bahwa Israel bisa bermain di Indonesia karena dijamin pemerintah.
Pada bulan Maret 2023 terjadi polemik penolakan Timnas Israel bermain yakni dari Gubernur Bali, I
Wayan Koster menuliskan surat ke Menpora pada 14 Maret 2023. Setelah Koster, Gubernur Jawa
Tengah, Ganjar Pranowo pun juga ikut menolak Israel bermain di wilayahnya, yakni Solo secara terang-
terangan. Serupa dengan Koster, Ganjar menggunakan ideologi Bung Karno jadi landasan penolakan.
Tidak berhenti sampai di Koster dan Ganjar, DPRD Jawa Barat, kelompok sepak bola Palembang,
hingga organisasi masyarakat (ormas) pun ikut beramai-ramai menolak Israel. Bahkan, ada ormas yang
sampai melayangkan ancaman.
Pada Minggu 26 Maret 2023, yakni ketika PSSI merilis pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023
yang akan digelar di Bali, Jumat (31/3). Anggota komite eksekutif (Exco PSSI), Arya Sinulingga
menyebutkan bahwa pembatalan dilakukan FIFA. Keputusan FIFA membatalkan drawing di Bali
menjadi bukti dari ketidakmampuan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Sebab,
FIFA menganggap ini sebagai pembatalan garansi penyelenggaraan alias Government Guarantee yang
telah diteken oleh Indonesia.
Menanggapi dibatalkannya drawing Piala Dunia U-20 2023, Presiden Joko Widodo mengutus Ketua
Umum PSSI, Erick Thohir untuk bertemu FIFA di Doha, Qatar. Namun, 52 hari jelang Piala Dunia U-
20 2023, negosiasi tersebut tidak berhasil. FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia setelah Erick
Thohir bertemu Gianni Infantino melalui pernyataan di laman resminya.

(Sumber dari Rindi Salsabilla, Kronologi & Timeline RI Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20,
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230330095021-33-425740/kronologi-timeline-ri-batal-
jadi-tuan-rumah-piala-dunia-u20 )
Berdasarkan kasus diatas, berikut adalah soal atau permasalahan dari perspektif Hukum
Internasional, sebagai berikut:
1. Kasus tuan rumah piala dunia 2023 apakah termasuk dari ruang lingkum hukum
internasional? Jelaskan Pendapat saudara!
2. Sumber hukum apa yang dipakai sebagai dasar dari kasus tersebut?
3. Apakah FIFA termasuk dari subyek hukum Internasional? Jelaskan dengan pendapat saudara!
4. Apa prinsip dasar mengikat dari Indonesia patuh pada keputusan yang di buat oleh FIFA
atas pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia? Jelaskan pendapat saudara!

~Selamat Mengerjakan~

NB:
Pengumpulan UTS dikumpulkan secara kolektif dan urut absen ke ketua kelas kemudian dikirimkan ke saya
dalam bentuk win rar atau zip ke alamat email : irirham@gmail.com atau WA saya. Batas pengumpulan
paling lambat terakhir pada 28 April 2023.

Anda mungkin juga menyukai