Anda di halaman 1dari 2

NAMA : WULANDARI RAMADANI

BP : 2210003600432

KELAS : 2H9

TUGAS ARTIKEL HUKUM INTERNASIONAL.

ARTIKEL TENTANG PERMASALAHN PIALA DUNIA U20,APA SANKSI DARI


FIFA UNTUK INDONESIA GARA-GARA MENOLAK TIMNAS ISRAIL,GIMANA
CARA PENYELESAIAN MASALAHNYA,APA ALASAN INDONESIA MENOLAK
DAN APA DAMPAK PENOLAKAN NYA KEINDONESIA DAN SELURUH
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG ITU.

FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Keputusan
itu disampaikan FIFA melalui situs resminya, FIFA tak mengungkap alasan secara pasti
pembatalan Indonesia menjadi host. Federasi hanya menyebut RI gagal karena "situasi yang
terjadi saat ini". Mendengar kabar ini, para pemain sepak bola Indonesia, penggemar, dan
pakar bereaksi dengan kemarahan dan kesedihan. Pasalnya, FIFA menarik posisi Indonesia
dari tuan rumah beberapa minggu sebelum pertandingan dimulai. "Energi, waktu, keringat,
dan bahkan darah telah kami keluarkan, tetapi suatu saat gagal karena alasan politik. Inilah
impian besar kami yang telah Anda hancurkan," Sebuah video menunjukkan para pemain
dengan kepala tertunduk dan pelatih mereka menangis setelah menerima berita FIFA akan
mencari tuan rumah baru para pemain", Kami, para pemain, sekarang terkena dampaknya,
bukan hanya kami tapi semua pesepakbola, Hal yang sama juga dirasakan kepala pelatih Tim
Nasional (Timnas) Indonesia, Shin Tae Yong (STY). Ia mengatakan dirinya "patah hati" dan
"lelah" setelah mempersiapkan tim selama lebih dari tiga tahun untuk pertandingan sepak
bola remaja tersebut. Pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 menimbulkan tanda tanya
bagi tuan rumah. Indonesia bahkan dihantui ancaman untuk batal menyelenggarakan Piala
Dunia U-20 karena dianggap tak cakap menjadi tuan rumah.
Pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 menimbulkan tanda tanya bagi tuan rumah.
Indonesia bahkan dihantui ancaman untuk batal menyelenggarakan Piala Dunia U-20 karena
dianggap tak cakap menjadi tuan rumah.Tidak hanya itu, Indonesia bisa kena sanksi FIFA
apabila batal menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Mulai dari dibekukan FIFA, dikucilkan
dari sepakbola internasional, hingga tak lagi dipertimbangkan untuk menjadi tuan rumah
turnamen olahraga kelas dunia. Dalam sejarahnya, Indonesia pernah dua kali kena sanksi
olahraga akibat menolak kehadiran Israel. Hal itu terjadi saat kualifikasi Piala Dunia 1958
dan Asian Games 1962, Dan israil disanksi FIFA selama lima tahun.
Sulit dibayangkan solusi terbaik. Kendati begitu, kita mendukung upaya pemerintah
melalui dialog Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan FIFA yang segera dilaksanakan. Kita
mendorong adanya solusi yang dapat menghormati nilai-nilai kedua belah pihak, baik FIFA
maupun Indonesia. Pemerintah pun sejatinya tidak perlu berkecil hati dengan segala pro-
kontra yang terjadi di dalam negeri. Yang kini harus dilakukan pemerintah, di samping
melobi FIFA, juga mesti meyakinkan kepada masyarakat termasuk kepala daerah bahwa
Indonesia punya kewajiban untuk menjadi tuan rumah yang baik. Harus diingat, tuan rumah
Piala Dunia U-20 bukan kita dapat sebagai hadiah, bukan penunjukan. Kepercayaan itu kita
raih dengan susah payah, dengan melamar, lewat kompetisi dengan sejumlah kontestan lain.
Karena itu, sangat tidak berdasar jika kita pilih-pilih tamu. Terlepas dari eksistensi Israel
dalam politik, mereka adalah anggota resmi FIFA. Mereka juga lolos lewat kualifikasi. Betul
kiranya penegasan Presiden Jokowi bahwa keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 tidak
akan memengaruhi konsistensi politik luar negeri kita. Tim Israel boleh saja bertanding di
Indonesia, tetapi komitmen negeri ini untuk mendukung kemerdekaan Palestina tak
tergoyahkan, tetap kokoh, tetap kuat. Kita tidak ingin menguar malu, mengumbar aib karena
gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kita sudah telanjur sanggup untuk menjadi tuan
rumah yang baik, kadung berjanji untuk menyelenggarakan perhelatan cukup bergengsi ini
dengan sepenuh hati. Biarkan mereka, termasuk kepala daerah, yang menolak. Kita hormati
posisi dan argumentasi mereka. Yang pasti, masih banyak anak bangsa yang tak ingin
Indonesia dibuat malu dunia. Masih ada pula kepala daerah yang siap menjadi tuan rumah
maupun tempat undian Piala Dunia U-20. Tinggal bagaimana pemerintah dan PSSI melobi
dan meyakinkan FIFA bahwa Indonesia masih berkomitmen pada janji semula sebagai
penyelenggara event tersebut.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI menyatakan pencabutan status
Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 oleh FIFA. alasan FIFA mengambil
keputusan ini. Yaitu karena Indonesia dianggap tidak mampu. Padahal, menilik kembali
mengapa Indonesia bisa mendapatkan status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dan
drawing adalah FIFA menunjuk negara kita setelah memenangkan bidding pada 2019. Atau
dengan kata lain kita sendiri yang mengajukan, bukan semata-mata ditunjuk FIFA. Sehingga
status tuan rumah Indonesia dicabut karena dianggap tidak bisa menjalankan tugas yang
diberikan setelah melakukan bidding atau pencalonan diri. "Karena kita tahu bahwa FIFA itu
menganut yang namanya nondiskriminatif dan kita tak bisa melaksanakan itu. Sementara kita
bersedia untuk jadi tuan rumah, Perlu digaris bawahi pula, pencabutan status sebagai tuan
rumah tidak semata-mata pencoretan semata dari FIFA. Akan tetapi ada konsekuensi yang
mesti diterima. Yaitu sanksi yang bisa dijatuhkan kepada PSSI. "Kemungkinannya sangat
berat. Kami bisa saja dibanned FIFA, itu paling berat. Jadi ini situasinya bagi kita," jelas
wakil PSSI ini.
Peraturan perundangan dalam Keppres nomor 19 Tahun 2020 Tentang PANITIA
NASIONAL PENYELENGGARAAN FIFA U-20 WORLD CUP. Dan Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 tentang Dukungan Penyelenggaraan FIFA U-20
World Cup Tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai