NIM : 2131750004
Kelas/semester : 2A – 4
===========================================================================
Pada hari rabu lebih tepatnya tanggal 29 Maret 2023, Presiden FIFA Gianni Infantino
dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan bahwa Federation Internationale de
Football Association (FIFA) memutuskan membatalkan status indonesia sebagai tuan rumah
Piala Dunia U-20. Padahal Sejatinya Hal inilah yang telah ditunggu-tunggu oleh banyaknya
masyarakat indonesia yang menyukai olahraga sepak bola. Mengapa hal demikian bisa
terjadi?
Terdapat suatu oknum yang menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia. Dikutip
dari tempo.com, dengan sebuah alasan bahwa “ Kami sudah tahu bagaimana komitmen Bung
Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non
Blok, maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kami ikut amanat
beliau,” (Ganjar Pranowo, 2023).
Hal ini banyak menuai kritik dari masyarakat, salah satunya datang dari pemain
Timnas Indonesia U-20, Hokky Caraka. “Makasih banyak Pak, O iya kami tau Pak nasib
Bapak sudah terjamin, masa depan juga sudah bagus. Sedangkan kami pak? Kami baru
merintis karir menjadi lebih baik tapi batu loncatan kami sudah dihancurkan oleh
Bapak,”(Hokky Caraka, 2003).
selain Hokky, pemain Timnas Indonesia U-20 lainnya juga turut menumpahkan
kekecewaaanya kepada Oknum tersebut. Seperti dituliskan oleh Ginanjar Wahyu yang
menyatakan bermain di Piala Dunia U-20 merupakan mimpinya dan kini harus kandas.
“Terlalu sakit bagi kami untuk kehilangan kesempatan bisa tampil di ajang piala dunia di
negara kami, rumah kami, bahkan ajang ini adalah mimpi dari semua anak bangsa ini pak,
terima kasih telah membuat kami untuk terus bermimpi lagi,” (Ginanjar Wahyu, 2003).
Sejatinya alasan dibalik Oknum tersebut menolak Timnas Israel bermain di Indonesia
ialah sebagai sebuah perwujudan komitmen upaya kemerdekaan Palestina sesuai amanat
Presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang juga tertulis dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945. “Karenanya, penting bagi kami untuk tetap menyuarakan dukungan kepada
perjuangan Palestina merdeka,”ujar Ganjar Pranowo.
Kepada Panitia Piala Dunia U-20, Ganjar meminta mencari solusi agar turnamen antar
negara itu tetap berjalan tanpa Israel. “Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah
terobosan bersama, tanpa kehadiran Israel,”. Pengumuman pencabutan status Indonesia
sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 diambil setelah Presiden FIFA Gianni Infantino dan
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu di Doha, Qatar, Rabu, 29 Maret 2023. Erick diutus
oleh Presiden joko Widodo untuk melakukan pertemuan tersebut. “FIFA telah memutuskan,
Karena Keadaan saat ini, untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-
20 2023” demikian Pengumuman FIFA dalam laman resminya.
Setelah mengumumkan pembatalan itu, FIFA juga menyinggung soal kemungkinan
sanksi buat Indonesia. “Potensi sanksi terhadap PSSI juga bisa diputuskan pada tahap
selanjutnya,” kata mereka.
Derita sepak bola Indonesia
Mulai dari tragedi Kanjuruhan yang diusut setengah hati, hingga pagelaran bola
terbesar didunia yang dianggap sebelah mata, hal ini pantas jika sepak bola Indonesia disebut
sedang tidak baik-baik saja. Jika melihat dari sisi kemanusiaan, tidak elok rasanya jika nyawa
menjadi taruhan hanya karena satu hal ceroboh yakni seperti menembak gas air mata
kekurumunan manusia yang terkurung dalam stadion. Sebab bagaimanapun alasannya, sepak
bola hanyalah olahraga adu gol, bukan adu nyawa.
Terlebih, para terdakwa tidak divonis sebagaimana mestinya. Apakah kurungan tiga
tahun bisa membayar 135 nyawa? hal ini bisa diasumsikan bahwa hukuman itu terlalu ringan
untuk dosa kemanusiaan yang berat. Ditambah dengan adanya beberapa terdakwa yang
dibebaskan dari dakwaannya.
Kemudian, kolotnya pemikiran warga yang tidak bisa menerima kedatangan seorang
penjajah negeri orang untuk bermain bola juga terlampau miris. Adapun berbagai stigma
publik yang mengatakan hal ini berguna untuk mewujudkan mimpi anak Palestina. Namun,
tampaknya masyarakat lupa dengan mimpi anak bangsa Indonesia yang juga tak kalah besar.
Tak sedikitpun menjadi masalah untuk membantu saudara-saudara yang ada di luar
sana. Namun mau bagaimanapun juga, tak sekalipun dibenarkan jika harus mengorbankan
identitas bangsa. Sebab, yang tinggal di tanah air adalah masayarakat itu sendiri, yang terkena
imbas dari hal tersebut.
Dikutip dari kumparan.com “...Semoga dengan apa yang telah terjadi, masyarakat
bisa berpikir lebih jernih mengenai masa depan anak bangsa. Olahraga ya olahraga, tidak
perlu dicampur aduk dengan yang lain. Kalau dicampur ya begini, runyam jadinya. Kini,
mimpi tinggallah mimpi. Sebuah kesempatan besar bagi Indonesia untuk unjuk gigi sebagai
penyelenggara laga terbesar itu sekarang hangus tak bersisa. Kendati demikian, cita-cita yang
sudah terkubur semoga masih bisa digali lagi.”(Wisnu Akbar Prabowo, 2023).
Dikutip dari cnnindonesia.com kabar mengejutkan datang pada Senin (27/3), setelah
pengamat sepak bola Yesayas Oktavianus menyebut pagelaran Piala Dunia U-20 2023 di
Indonesia dibatalkan, dan FIFA menunjuk Peru sebagai tuan rumah pengganti. Piala Dunia
U-20 2023 di Indonesia masih gonjang-ganjing setelah FIFA membatalkan drawing yang
semestinya dilangsungkan di Bali, Jumat (31/3).
Pembatalan drawing oleh FIFA itu terjadi setelah Gubernur Bali I Wayan Koster
menolak kedatangan Israel. Akibat keputusan itu Indonesia dianggap tidak bisa memberikan
jaminan keamanan kepada Israel sebagai peserta.
Setelah penolakan Wayan Koster terhadap Israel dan pembatalan drawing oleh FIFA,
nasib Piala Dunia U-20 2023 tidak menentu. Selain rumor ancaman pencabutan status tuan
rumah, Indonesia juga diklaim terancam sanksi FIFA. Kabar berembus FIFA memilih
menunjuk Peru sebagai negara pengganti Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20
2023.
"Dan berita terkini untuk menjawab semua pro dan kontra ini hadir hari Minggu siang
tadi. FIFA selaku pemilik sepak bola dunia telah menyurati pemerintah Indonesia dan
menegaskan Piala Dunia U-20 di Indonesia dibatalkan," kata Yesayas dalam akun YouTube
RAY Soccer TV, Minggu (26/3).
"Ke mana perginya? FIFA telah memutuskan Peru sebagai pengganti tuan rumah
Indonesia menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20," ucap Yesayas menambahkan. Tidak
ada keterangan pasti mengenai kepastian informasi ini. Yesayas hanya mengakui mendapat
kabar tersebut secara eksklusif.
"Informasi ini informasi A1 yang diperoleh oleh Ray soccer tv pada sore minggu ini
tanggal 26 Maret bahwa pemerintah belum menyampaikan secara resmi namun berita ini
hampir pasti menjadi kebenaran nantinya," terang Yesayas.
Peru merupakan negara yang dikalahkan Indonesia dalam pencalonan tuan rumah
Piala Dunia U-20 yang berlangsung empat tahun lalu. Sementara selain Peru terdapat negara
lain yang dikabarkan sudah siap menjadi pengganti Indonesia dalam menyelenggarakan Piala
Dunia U-20 seperti Argentina dan Qatar
Dikutip dari news.detik.com pakar komunikasi politik Effendi Gazali yakin ada
dampak politis dari batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Dia
mengatakan ada keuntungan yang bisa diperoleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan
batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
"Saya percaya bahwa ada game changer (pengubah 'permainan') dari ini. Tapi apakah
determinan atau tidak, menurut Pak Deddy (politikus PDIP) nanti survei yang akan
membuktikan," kata Effendi dalam acara Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik
yang disiarkan melalui YouTube, Rabu (29/3/2023).
Menurut Effendi terlepas adanya keuntungan yang diperoleh Prabowo terkait hal
tersebut, Gubernur Jawa Tengah yang juga politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo
juga memperoleh keuntungan. Dia menyebut aura Ganjar bertambah karena dia tegak lurus
dengan partainya yang menolak Timnas Israel berlaga di Indonesia.
"Yang kedua, saya mau tambah nih, lepas dari keuntungan yang diperoleh oleh aura
Prabowo dari munculnya kasus ini, saya melihat ada juga penambahan aura Ganjar. Apa
penambahan auranya Ganjar Pranowo? Ganjar Pranowo orang yang menunjukkan tegak lurus
dengan PDI Perjuangan dan komitmen Bung Karno sehingga dia satu jalur dengan Ibu Ketua
umum, sehingga tanpa mendahului harusnya dia diusungkan pada saat nanti. Jadi maybe yes-
nya benar, walaupun ada maybe no," ujarnya.
Menurut Effendi dengan tegak lurusnya Ganjar dengan PDIP berpotensi bisa
dicalonkan sebagai capres. Namun semua itu kata Effendi atas restu Megawati selaku Ketum
PDIP.
"Ada orang yang berpindah kepada Prabowo sebagaian walaupun ada kerugian karena
aura itu harus berbagi dengan Golkar. Golkar itu sudah selalu begitu siapapun yang menang
dia ikut pemerintah. Saya mau ngasih tahu ada satu aura lain yang genap dipegang Ganjar
yaitu tegak lurus dengan PDIP dan ketua umum. Sehingga kalau didekatkan dengan lima kata
yang ditemukan di adu perspektif asal dapat restu ketua umum," imbuhnya.
Sebelumnya, FIFA mengumumkan keputusan terkait Piala Dunia U-20. FIFA
menyatakan Indonesia batal menjadi tuan rumah.
Dikutip dari situs resmi FIFA, Rabu (29/3/2023), keputusan itu diambil seusai rapat
Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua PSSI Erick Thohir. "FIFA telah memutuskan,
karena keadaan saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World
Cup 2023," demikian keterangan di situs FIFA. Tuan rumah yang baru akan diumumkan
segera. FIFA memastikan jadwal Piala Dunia U-20 tidak berubah. "Potensi sanksi terhadap
PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," demikian pernyataan FIFA.
Terlepas dari keputusan tersebut, FIFA tetap berkomitmen membantu PSSI dan
bekerja sama erat dengan dukungan pemerintahan Presiden Jokowi dalam proses transformasi
persepakbolaan Indonesia pasca-Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022.
Anggota dari FIFA disebut akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang.
Pertemuan berikutnya antara Presiden FIFA dan Ketum PSSI untuk pembahasan lebih lanjut
akan dijadwalkan dalam waktu dekat.