Anda di halaman 1dari 3

DAMPAK PEMBATALAN INDONESIA SEBAGAI TUAN RUMAH PIALA DUNIA U-20

DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL

Abstrak

Sebagai federasi sepak bola terbesar di dunia, FIFA memiliki kewenangan untuk mengatur
institusi sepak bola di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, untuk selalu menjaga
keamanan dan kesejahteraan di arena sepak bola, FIFA berwenang memberikan sanksi kepada
setiap lembaga sepak bola negara yang melanggar aturan yang telah disepakati sebelumnya.
Kasus pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 karena penolakan beberapa
kepala daerah Indonesia, tentunya akan menimbulkan dampak bagi Indonesia baik dalam lingkup
nasional maupun Internasional.

Isi
Sikap beberapa kepala daerah yang menolak kehadiran Timnas Israel bertentangan
dengan government guarantee dan host agreement yang merupakan bentuk jaminan indonesia
sebagai tuan rumah yang telah ditandatangani oleh beberapa menteri, Kapolri, dan juga
pemerintah daerah yang stadionnya terpilih sebagai tuan rumah yaitu Bandung, Jakarta,
Surabaya, Solo, Bali, dan Palembang. Dengan ditandatanganinya government guarantee dan
host agreement maka para pihak termasuk kepala daerah terkait telah setuju atas komitment
Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 2023 yang diselenggarakan oleh FIFA, termasuk
juga setuju atas negara-negara yang dinyatakan lolos kualifikasi untuk berlaga pada piala dunia
U-20. Adanya government guarantee juga menunjukkan adanya campur tangan dan persetujuan
pemerintah dalam ajang ini.
Mengenai keikutsertaan Israel dalam ajang piala dunia U-20 2023, Section 1 article 4
FIFA Statute June 2019 edition mengatur tentang Non-discrimination, equality and neutrality
yang pada intinya mengatur mengenai larangan diskriminasi terhadap negara anggota FIFA.
Statuta FIFA tersebut berlaku dan harus ditaati oleh seluruh negara anggotanya termasuk
Indonesia.

PSSI pun telah mengadopsi ketentuan FIFA statute tersebut dalam Pasal 7 Statuta PSSI
edisi 2019 yang pada intinya mengatur bahwa PSSI bersikap netral dan independen, serta tidak
memihak dalam hal politik, suku, agama, ras dan golongan tertentu serta memastikan
Anggotanya tetap netral dan tidak memihak. Berdasarkan kedua aturan tersebut, maka sikap
beberapa kepala daerah Indonesia yang menolak kehadiran Israel ialah bertentangan dengan
perjanjian internasional yang ada dan telah dirativikasi yakni FIFA statute.1

Terkait alasan beberapa kepala daerah atas penolakan tersebut ialah karena komitmen
Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestine. Penulis berpendapat bahwa dukungan dan
komitmen Indonesia atas kemerdekaan Palestine serta sebagai bentuk pelaksanaan amanat UUD
NRI 1945, telah diakomodir dalam Peraturan Menteri Luar Negeri No. 3 Tahun 2019 tentang
Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah dimana dalam Pasal 150 BAB
X mengatur secara khusus tentang hubungan Republik Indonesia dengan Israel, bahwa Indonesia
tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, dan menentang penjajahan Israel atas
wilayah dan bangsa Palestina, karenanya Indonesia menolak segala bentuk hubungan resmi
dengan Israel. Kemudian, Pasal 151 juga mengatur tentang prosedur yang berlaku dalam
hubungan antara RI dengan Israel. Pada intinya, Indonesia terdapat prosedur yang harus ditaati
seperti tidak menerima delegasi Israel secara resmi di tempat resmi dan Israel tidak diizinkan
untuk mengibarkan bendera serta mengumandangkan lagu kebangsaan Israel di wilayah
Republik Indonesia. Dalam kasus ini, Israel hadir dibawah program yang diadakan oleh FIFA,
maka selama kedatangan Isarel sesuai dengan prosedur sebagaimana diatur dalam Permenlu
3/2019 kehadiran Israel di Indonesia dapat dimungkinkan dan bukan berarti kedatangan Israel
mengubah komitmen Indonesia kepada Palestina.2

Keputusan FIFA ini mungkin akan berdampak kepada Indonesia, dimana Indonesia
dianggap telah mencederai perjanjian yang dibuat, dan menimbulkan kerugian terhadap negara-
negara lainnya. Dampak terburuk yang mungkin terjadi ialah Indonesia dapat di banned oleh
FIFA dan tidak akan diakui dalam ranah internasional, kemudian liga 1, 2, dan 3 yang
merupakan bagian dari kompetisi FIFA yang diselenggarakan Indonesia tidak akan diakui yang
akan berakibat pemain sepak bola di Indonesia tidak memiliki pekerjaan. Selain itu, Indonesia
juga kaan kehilangan kepercayaan negara-negara dunia terkait event olahraga internasional.

1
I Made Ananda dan Maulana Hafiizh, “Pro Dan Kontra Pembatalan Sanksi FIFA Terhadap PSSI”, Jurnal Ilmu
Ilmu Sosial, 2022 https://proceeding.unesa.ac.id/index.php/sniis/article/view/135/122, diakses 2022.
2
Hendra Maujana Saragih, “Kebijakan Luar Negeri Indonesia dalam Mendukung Palestina sebagai Negara Merdeka
pada Masa Pemerintahan Joko Widodo”, FOKUS : Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, Vol. 3 No. 2,
2018.
Kesimpulan

Beberapa kepala daerah yang menolak kehadiran Israel dalam ajang piala dunia U-20 2023
membuat FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 2023. Penolakan
ini, bertentangan dengan perjanjian internasional yang telah disepakati antara FIFA dengan
negara anggotanya sebagaimana diatur dalam FIFA statute June 2019 edition. Pembatalan yang
dilakukan oleh FIFA juga dapat berdampak buruk bagi Indonesia, salah satunya bahwa Indonesia
akan di banned dalam ajang sepak bola internasional yang diadakan oleh FIFA dan juga
Indonesia akan kehilangan kepercayaan negara-negara lain dalam pelaksanaan kegiatan olahraga
internasional.

Sumber pustaka

Ananda, I Made, dan Maulana Hafiizh. “Pro Dan Kontra Pembatalan Sanksi FIFA Terhadap
PSSI”. Jurnal Ilmu Ilmu Sosial., 2022
https://proceeding.unesa.ac.id/index.php/sniis/article/view/135/122 diakses 2022.

Saragih, Hendra Maujana. “Kebijakan Luar Negeri Indonesia dalam Mendukung Palestina
sebagai Negara Merdeka pada Masa Pemerintahan Joko Widodo”. FOKUS : Jurnal Kajian
Keislaman dan Kemasyarakatan. Vol. 3 No. 2, 2018.

Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019 tentang Panduan
Umum Hubungan Luar Negeri Oleh Pemerintah Daerah.

FIFA Statutes June 2019 Edition

Statuta PSSI Edisi 2019

Anda mungkin juga menyukai