0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
45 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara jumlah lapangan kerja dan bargaining power pekerja dan pengusaha serta penentuan upah, di mana jika lapangan kerja banyak maka bargaining power pengusaha lemah sehingga upah tinggi, namun jika lapangan kerja sedikit maka bargaining power pekerja lemah sehingga upah rendah sesuai mekanisme pasar.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara jumlah lapangan kerja dan bargaining power pekerja dan pengusaha serta penentuan upah, di mana jika lapangan kerja banyak maka bargaining power pengusaha lemah sehingga upah tinggi, namun jika lapangan kerja sedikit maka bargaining power pekerja lemah sehingga upah rendah sesuai mekanisme pasar.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara jumlah lapangan kerja dan bargaining power pekerja dan pengusaha serta penentuan upah, di mana jika lapangan kerja banyak maka bargaining power pengusaha lemah sehingga upah tinggi, namun jika lapangan kerja sedikit maka bargaining power pekerja lemah sehingga upah rendah sesuai mekanisme pasar.
Jika lapangan kerja banyak maka bargaining pengusaha terhadap pekerja akan lemah.
Jika lapangan kerja sedikit sedangkan jumlah pekerja banyak maka bargaining pekerja lemah terhadap pengusaha sehingga upah jadi murah (sesuai mekanisme pasar)
1. Ketenagakerjaan dalam sistem ekonomi apakah kondisi yang diuraikan diatas?
Ketenagakerjaan yang diuraikan diatas merupakan ketenagakerjaan dalam sistem ekonomi pasar yang merupakan suatu sistem ekonomi yang menyerahkan seluruh kegiatan perekonomian, seperti: produksi, distribusi, dan konsumsi pada mekanisme pasar. Termasuk pula mengenai upah pekerja, upah para pekerja ditentukan oleh mekanisme pasar yang terjadi pada saat itu dan fluktuatif berdasarkan kondisi tertentu. 2. Bagaimana fungsi hukum bisnis terkait ketenagakerjaan dalam menyikapi situasi diatas berdasarkan ekonomi UUD 1945? Pasal 33 ayat (4) UUD 1945 menyatakan bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Di Indonesia terdapat peraturan yang mengatur mengenai ketenagakerjaan yaitu Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan). Dalam pertimbangannya UU Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak hak dasar pekerja/buruh dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha. UU Ketenagakerjaan mengatur bahwa pengusaha dilarang membayar upah di bawah upah minimum yang berlaku yaitu dalam Pasal 60 ayat (2) UU Ketenagakerjaan. 3. Dalam sistem ekonomi yang mana terdapat intervensi pemerintah negara mengenai upah minimun? Sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi campuran. Dalam sistem ekonomi komandi perekonomian lebih terpusat karena terdapat campur tangan pemerintah dalam pengendaliannya baik itu dalam kegiatan produksi hingga masalah ketenagakerjaan termasuk mengenai penetapan upah minimun. Pemerintah berfungsi untuk membuat dan menetapkan suatu kebijakan yang tepat sehingga dapat didapatkan keuntungan yang maksimal. Sedangkan dalam sistem ekonomi campuran merupakan gabungan sistem ekonomi yang memadukan sistem ekonomi pasar dan ekonomi komando, dimana pemerintah masih memiliki peluang untuk membuat kebijakan pasar termasuk mengenai upah minimum.