Anda di halaman 1dari 3

1.

Analisis dan terangkan aspek sustainable development on environmental oriented yang


termaktub dalam UUPPLH sebagai produk hukum lingkungan serta kenyataan
dalam penegakan hukumnya!

UUPPLH merupakan salah satu bentuk upaya negara dalam mewujudkan suatu hukum
lingkungan yang berdasarkan prinsip sustainable development atau pembangunan berkelanjutan
yang berwawasan lingkungan, dimana secara rinci konsep sustainable development dituangkan
dalam ketentuan Pasal 1 angka 3 UUPPLH bahwa, “Pembangunan berkelanjutan adalah upaya
sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam
strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.”

Penerapan sustainable environment dilakukan dengan menerapkan kajian lingkungan


hidup strategis sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 10, bahwa kajian lingkungan
hidup strategis (KLHS) merupakan yang bertujuan untuk memastikan bahwa prinsip sustainable
development on environmental oriented telah diterapkan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan wilayah. KLHS dilaksanakan dengan 3
mekanisme, yaitu pengkajian pengauh kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap kondisi
lingkungan hidup suatu wilayah; permusuan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana,
dan/atau program; dan rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana,
dan/atau program yang mengintrogasikan prinsip sustainable development. Selain itu, langkah
sustainable development dalam UUPPLH juga termaktub dalam ketentuan Pasal 63 dan 64
dimana UUPPLH memberikan tugas dan wewenang kepada pemerintah untuk melakukan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai bentuk penerapan dan pengawasan atas prinsip
sustainable development.1

Sedangkan penegakan hukum atas sustainable development on environmental oriented


diterapakan dengan pengenaan sanksi baik berupa sanksi administratif, denda, dan/atau sanksi
pidana, hal ini juga telah diatur dalam ketentuan BAB XII UUPPLH. Kemudian, peran
masyarakat juga sangat penting dalam terlaksananya sustainable development on environmental
oriented dalam pembangunan wilayah, sebagaimana dituangkan dalam Pasal 70 bahwa

1
Shaula Sutrisno, “PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN
2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PERSPEKTIF POLITIK
HUKUM DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM”, Universitas Islam Indonesia, 2018, h. 42.
masyarakat memiliki peran untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
salah satunya untuk pengawasan sosial, pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan,
dan/atau penyampaian informasi dan/atau laporan. Namun, dalam penerapannya upaya
penegakan hukum terkait pembangunan berkelanjutan masih sangat lemah karena rendahnya
kualitas penegak hukum yang tidak menerapkan prinsip the right man in the right place,
sehinggapara penegak hukum tidak dpaat menjalankan undang-undang sebagaimana
seharusnya.2

2. Analisis dan jelaskan fungsi yang melingkupi keterkaitan antara hak-hak (hak atas
lingkungan yang baik dan sehat, hak akses informasi lingkungan hidup, dan hak
berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup) dalam
hubungannya dengan manusia sebagai penjaga, pelestari, pengguna, dan/atau bagian
dari lingkungan hidup!

Hak atas lingkungan hidup pada dasarnya merupakan hak subjektif yang dimiliki oleh
setiap orang sebagaimana telah dilindungi dalam Pasal 28H ayat (1) UUD NRI 1945, “setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.” Peran serta
masyarakat yang sangat penting dalam pengelolaan lingkungan hidup mengharuskan hak-hak
masyarakat atas lingkungan hidup diatur dalam ketentuan perundangan seperti pada UUPPLH,
UUPLH, dan UULH, sedangkan dalam ranah internasional hak subjektif manusia atas
lingkungan hidup juga telah disepakati dalam Deklarasi Rio 1992. Pengaturan hak subjektif
dalam ketentuan perundangan serta konvensi internasional ini bertujuan agar hak manusia atas
lingkungan hidup memiliki perlindungan dan kekuatan penegakan hukum yang mengikat, karena
peran serta masyarakat merupakan salah satu elemen penting dalam pelaksanaan pengelolaan
lingkungan hidup. Maka, pemberian hak subjektif atas lingkungan hidup kepada masyarakat
perlu untuk dilakukan guna memenuhi fungsi masyarakat sebagai sarana masyarakat untuk ikut
andil dalam proses pengambilan keputusan lingkungan hidup. Selain itu, dengan diaturnya hak
subjektif, masyarakat juga dapat turut aktif dalam pemenuhan hak subjektif sesama masyarakat
lain sehingga dapat menciptakan lingkungan hidup yang baik dalam masyarakat sebagai penjaga,
pelestari, pengguna, dan/atau bagian dari lingkungan hidup.
2
“PENEGAKAN HUKUM, MASALAHNYA APA?”, Binus University, Binus University, https://business-
law.binus.ac.id/2018/12/26/penegakan-hukum-masalahnya-apa/, diakses 9 April 2023.
3. Analisis dan telaah pendekatan aspek ekonomi dalam kolerasinya dengan sustainable
development on environmental oriented dari ketiga landasa heuristik, deskriptif, dan
normatif dengan memandang “kelangkaan sumber daya alam” (scarcity) dan “kegagalan
pasar” (market failure) sebagai memaksimalkan kebijakan hukum lingkungan hidup
indonesia!

Anda mungkin juga menyukai