UU Pelayanan publik mengatur tentang kewajiban negara untuk memenuhi fasilitaspelayanan publik yang meliputi pelayanan barang publik dan jasa publik, termasuk pelayanan kesehatan sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) undang-undang ini. UU ini salah satunya mengatur tentang penyediaan barang publik (termasuk obat-obatan) yang disediakan oleh instansi pemerintah dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah dalam hal ini ialah Departemen Kesehatan. 2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan UU Kesehatan mengatur tentang ketersediaan serta pemanfaatan sumber daya di bidang kesehatan salah satunya dalam bentuk fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Secara rinci UU Kesehatan mengatur mengenai jenis-jenis pelayanan kesehatan seperti pelayanan kesehatan promotif, pelayanan kesehatan preventif, pelayanan kesehatan kuratif, pelayanan kesehatan rehabilitatif, dan pelayanan kesehatan tradisional. Selain itu UU ini juga mengatur tentang upaya perbaikan gizi masyarakat. 3. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan UU Tenaga Kesehatan mengatur tentang standar profesi tenaga kesehatan dalam rangka pemenuhan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Selain itu UU Tenaga Kesehatan juga mengatur mengenai kewajiban Pemerintah Daerah untuk melakukan penempatan tenaga kesehatan yang telah melalui proses seleksi dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 90 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil Permenkes No. 90 Tahun 2015 mengatur tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan terpencil dan sangat terpencil bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan terpencil dan sangat terpencil. 5. Undang-Undang No. 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. UU No. 2 Tahun 2021 mengatur tentang kewajiban pemerintah dan Pemerintah Daerah Provinsi Papua untuk menetapkan dan memenuhi standar mutu, serta memberikan pelayanan kesehatan bagi Penduduk, termasuk peningkatan gizi bagi masyarakat Provinsi Papua. Kemudian UU ini juga mengatur mengenai pengalokasian 25% dana APBD Provinsi Papua untuk pemenuhan fasilitas pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi sebagaimana diatur pada Pasal 36 ayat (2). 6. Undang-Undang No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan UU Pemasyarakatan pada Pasal 7 huruf b mengatur tentang hak narapidana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak sesuai dengan kebutuhan gizi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan pernghormatan hak asasi manusia yang sama termasuk tentang pemenuhan pelayanan kesehatan dan gizi. 7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 14 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi Permenkes No. 14 Tahun 2019 merupakan peraturan pelaksana dari UU Kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.