Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

Lingkungan hidup dalam pengertian ekologi dan mengenal batas wilayah, Baik wilayah
negara maupun wilayah administratif. Akan tetapi lingkungan hidup yang berkaitan dengan
pengelolaan harus jelas batas wilayah wewenang pengelolaannya.
Pasal 1 ayat 1 undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup menyatakan bahwa Lingkungan hidup adalah Kesatuan ruang
dengan Semua benda daya keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi alam itu sendiri kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
Dengan demikian manusia hanyalah merupakan salah satu unsur saja dari hidup. semua
Unsur-unsur Lingkungan di atas saling mempengaruhi secara timbal balik antara manusia
dengan lingkungannya makhluk yang satu dengan makhluk lainnya binatang-binatang lainnya
tumbuh-tumbuhan dengan lingkungan sekitarnya Sehingga membentuk ekosistem.
Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 mengamanatkan tentang tujuan negara: melindungi
segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Hal ini berarti negara harus melindungi seluruh
lingkungan hidup Indonesia dengan segenap sumber daya Insaninya. 3 pilar pembangunan
berkelanjutan yang seimbang meliputi keuntungan secara ekonomi, di diterima secara sosial,
dan ramah lingkungan. prinsip tersebut harus dijabarkan dalam bentuk instrumen kebijakan
dan peraturan perundangan lingkungan yang dapat mendorong investasi di seluruh sektor dan
bidang yang terkait dengan sasaran pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Hal
ini penting dilakukan untuk mencegah eksploitasi sumber daya alam dan perusakan lingkungan
hidup. Terus untuk mewujudkan prinsip sumber daya untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat sebagaimana amanah pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Untuk tercapainya tujuan pembangunan
manusia dan masyarakat Indonesia seutuhnya diperlukan peran serta dari semua pihak secara
simultan pemerintah pengusaha dan masyarakat harus dilibatkan dalam setiap pengambilan
keputusan secara partisipatif transparan dan akuntabel dan dimampukan menjalankan fungsinya
secara seimbang sehingga dapat mengawasi satu sama lain terkurasnya sumber daya alam
meningkatkan masalah-masalah lingkungan hidup Juga dipengaruhi oleh kurangnya
keseimbangan antara pengelolaan penguasaan dan pemanfaatan, sehingga atau aturan-aturan
yang dibuat Tidak boleh hanya berpihak untuk kepentingan salah satu pihak dengan
mengorbankan kepentingan pihak lain yang dapat melemahkan tingkat penaatan terhadap
peraturan.
Sistem Pengambilan keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup secara partisipatif
transparan dan akuntabel merupakan hal yang penting dan strategis untuk mencegah pengikisan
dan perusakan lingkungan hidup Sehingga dapat mewujudkan kemakmuran bagi seluruh
masyarakat Indonesia beberapa bidang atau wilayah pengambilan keputusan dan pengawasan
dalam pengelolaan lingkungan hidup yang memerlukan peran serta masyarakat dan ol meliputi:
1. Pembentukan atau penentuan kebijakan yang pada umumnya di formalisasi kan dalam
bentuk peraturan perundang-undangan dari tingkat peraturan daerah Peraturan Gubernur
Peraturan Menteri sampai undang-undang bahkan juga merumuskan kebijakan strategis
seperti amandemen UUD 1945 dan propenas.
2. Pengambilan keputusan di sektor penataan ruang Berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 1992
Jo UU nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang
3. pengambilan keputusan dalam proses AMDAL bagi rencana kegiatan pengelolaan
sumber daya alam yang berdampak penting terhadap lingkungan
4. pengambilan keputusan di bidang perizinan
5. pemantauan Penataan persyaratan perlindungan adanya dukung ekosistem dokumen tata
ruang, AMDAL dan perizinan
6. mekanisme pengaduan masyarakat atas kasus-kasus pelanggaran pelanggaran yang
merugikan ekosistem dan kehidupan serta kesejahteraan masyarakat
7. penyelesaian penyelesaian sengketa baik di dalam maupun di luar pengadilan negeri
8. penjatuhan sanksi administratif terhadap pelanggar nilai-nilai penimbungan daya
dukung lingkungan
9. peran serta masyarakat dan ol melalui litigasi dan menggunakan sarana prosedur class
action atau menggunakan sarana legal standing untuk menguji suatu peraturan atau
menuntut upaya-upaya pemulihan hak-hak yang terlanggar
Peran serta masyarakat dan sangat penting untuk mempertimbangkan dan menentukan
pengembangan suatu wilayah secara menyeluruh baik sudut ekonomi budaya daya dukung dan
daya tampung lingkungan. Dalam kerangka pembangunan berkelanjutan ketidakhadiran dari
berbagai organisasi atau perhimpunan para ahli peminat dan pecinta lingkungan merupakan
faktor yang sangat penting dari gerakan kesadaran lingkungan Di seluruh dunia termasuk
Indonesia sebagai Mitra pemerintah dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan.
BAB 2
PERAN MASYARAKAT ORGANISASI LINGKUNGAN DAN PENGAWET PENGAMBIL
KEPUTUSAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Peran serta masyarakat dan demokrasi


Indonesia the ideologi Pancasila yang pembukaan UUD 1945. demokrasi sebagaimana
dimaksud dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 selanjutnya disebut demokrasi Pancasila
yaitu penerapan kedaulatan rakyat yang dimasukkan secara utuh nilai-nilai Pancasila.
Esensi demokrasi Pancasila adalah bahwa dalam melaksanakan kedaulatan rakyat harus
didasarkan pada hikmat kebijaksanaan yaitu yang merupakan perpaduan dari Cipta Rasa dan
Karsa yang bersumber pada keseluruhan sila-sila sila sebagai kesatuan yang bulat Memberikan
manfaat bagi seluruh rakyat maka pengambilan keputusan harus didasarkan kepada
permusyawaratan dalam perwakilan untuk memperoleh mufakat bersifat integralistik yang tetap
mengakui hak hak dan tanggungjawab individu di dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara dalam batas-batas tidak bertentangan dengan kepentingan umum. oleh karena itu
demokrasi Pancasila di didasarkan kepada asas kekeluargaan kegotongroyongan dan
kebersamaan sebagai pancaran dari kesadaran Ibu pekerti dan hati nurani yang luhur sebagai
makhluk individu maupun makhluk sosial.
Pada kenyataannya sebagian besar masyarakat masih memperjuangkan pemenuhan
kebutuhan pokok mereka di samping itu kadang-kadang Sistem perwakilan tidak memberikan
kontrol atas keputusan-keputusan penting yang diambil oleh para pejabat yang tidak terpilih
peran serta masyarakat itu tidak hanya memberi para pembuat uu dan para pembuat keputusan
lainnya perasaan sosial yang lebih baik dan memberi petunjuk tentang pembuatan keputusan
undang-undangan peran serta juga akan memberi akses secara langsung pada birokrasi
pengaturan yang penting
Paul Edmund menyatu menyatakan bahwa apabila rakyat semakin kompleks dan
permasalahan-permasalahan pun semakin rumit maka tampak mustahil untuk mengharapkan
pembuat undang-undang mewakili kepentingan pemilih mereka dengan memuaskan pada setiap
masalah tertentu. oleh karena itu Peran serta masyarakat dapat dipandang sebagai upaya
mendemokratiskan pengambilan keputusan legislatif dan birokratis.
1. pengertian dan peristilahan Peran serta masyarakat
Dari sudut terminologi peran serta masyarakat dapat diartikan sebagai suatu cara
melakukan interaksi antara dua kelompok yang selama ini tidak diikutsertakan dalam
pengambilan keputusan dan kelompok yang melakukan pengambilan keputusan.
canter benda mendefinisi hak berperan serta Masha sebagai hak dalam proses
komunikasi dua arah yang terus-menerus untuk meningkatkan pengertian masyarakat atas
suatu proses dimana masalah masalah dan kebutuhan lingkungan hidup dianalisis oleh
suatu badan yang bertanggung jawab.
dan kenyataan masih yang banyak memandang peran serta masyarakat itu
semata-mata hanya sebagai penyampaian informasi penyuluhan bahkan hanya sekedar
alat-alat public relation agar proyek dapat berjalan tanpa hambatan sehingga peran serta
masyarakat tidak saja digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan tetapi peran serta
juga digunakan sebagai tujuan. selanjutnya dikatakan ada dua teori tentang peran serta
masyarakat;
1. Teori elit demokrasi melihat hakikat manusia sebagai makhluk yang
mementingkan diri sendiri pemburu kepuasan diri pribadi dan menjadi tidak
rasional jika terjadi konflik kepentingan antar kelompok dalam masyarakat,
sehingga pembuatan keputusan sepenuhnya merupakan kewenangan kelompok
elit ia menjalankan pemerintahan. kalaupun peran serta masyarakat itu ada,
pelaksanaannya hanya terjadi pada waktu pemilihan mereka yang duduk dalam
Badan pemerintahan.
2. paham participatory demokrasi sebaliknya berpendapat bahwa manusia pada
hakikatnya nya mampu menyelaraskan kepentingan-kepentingan sosial jika
proses pengambilan keputusan menyediakan kesempatan seluas-luasnya kepada
mereka untuk mengungkapkan kepentingan dan pandangan mereka. proses
pengambilan keputusan yang memberikan kesempatan an kan kepada kelompok
kepentingan untuk berperan serta di dalamnya, dapat mengantarkan kelompok-
kelompok yang berbeda kepentingan untuk mencapai saling pengertian dan
penghayatan terhadap kepentingan mereka satu sama lain, sehingga perbedaan
kepentingan dapat dijembatani. dengan demikian peran serta masyarakat itu
merupakan instrumen untuk mencapai tujuan tertentu yang dikaitkan dengan
keputusan atau tindakan yang lebih baik untuk menentukan kesejahteraan mereka
yang berperan serta. apa demokrasi ini maka menurut arnstein, dengan ajaran
demokrasi tersebut dapat mendidik masyarakat untuk meningkatkan fungsinya.
Arnstein menyebutkan ada 3 bentuk tingkatan peran serta masyarakat
yaitu;
1. tingkat non partisipasi
2. tingkat tokenisme
3. tingkat kekuasaan masyarakat
Teori 8 tangga peran masyarakat dari Arstein ini memberikan pemahaman bahwa terdapat
potensi yang sangat besar Untuk memanipulasi program peran serta masyarakat, untuk tujuan-
tujuan yang sebenarnya bersifat non partisipasi untuk mengelabui dan mengurangi kekuasaan
nyata yang diperlukan untuk mempengaruhi hasil akhir dari suatu proses pengambilan
keputusan.
apabila Teori ini dihubungkan dengan tingkat kebijakan pengaturan peran serta
masyarakat dan organisasi lingkungan an-nawawi sistem pengelolaan lingkungan maka
UUPPLH-09 dalam pasal 70 dan pasal 92 mengatur peran serta masyarakat dan organisasi
lingkungan dalam tingkatan yang paling tinggi yaitu pada tingkat kemitraan. pada tingkatan ini
diharapkan masyarakat mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi proses pengambilan
keputusan dengan kemampuan tawar menawar dengan pemerintah.
Lukman Sutrisno mengatakan bahwa istilah peran serta masih berbeda-beda, namun
secara tidak langsung disepakati bahwa peran serta tersebut dilakukan oleh masyarakat dalam
proses pembangunan. dalam kaitannya dengan proses pembangunan, PBB memberikan definisi
peran serta masyarakat sebagai keterlibatan aktif dan bermakna dari penduduk pada tingkat
berbeda yaitu;
1. dalam proses penetapan keputusan untuk menentukan tujuan-tujuan kemasyarakatan dan
pengalokasian sumber-sumber daya
2. pelaksanaan program program dan proyek secara sukarela
3. pemanfaatan hasil-hasil suatu program

Kegunaan peran serta masyarakat


1. Memberikan informasi kepada pemerintah
2. meningkatkan kesediaan masyarakat untuk menerima keputusan atau mereduksi
kemungkinan adanya konflik
3. membantu perlindungan hukum
4. mendemokratisasikan pengambilan keputusan
pengambilan keputusan publik secara transparan partisipatif dan akuntabel juga berguna
agar keputusan yang bernuansa publik tersebut benar-benar mencerminkan kebutuhan, an8
tingan serta keinginan masyarakat luas.
dalam AMDAL peran serta masyarakat dan keterbukaan informasi berguna untuk;
1. Melindungi kepentingan masyarakat
2. memberdayakan masyarakat dalam pengambilan keputusan atas rencana usaha dan atau
kegiatan pembangunan yang berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan
3. memastikan adanya transparansi dalam keseluruhan proses AMDAL dari rencana usaha
dan atau kegiatan
4. menciptakan suasana kemitraan yang setara antara semua pihak yang berkepentingan
yaitu dengan menghormati semua pihak untuk mendapatkan informasi yang harus
diketahui pihak lain yang terpengaruh.

Kelemahan peran serta masyarakat


kelemahan yang urgen dari peran serta masyarakat adalah perlunya tambahan waktu
yang dibutuhkan untuk mempertimbangkan masukan masukan dari masyarakat sehingga proses
pengambilan keputusan benar-benar memperhatikan suara dari masyarakat. kelemahan inilah
yang seringkali dijadikan alasan baik oleh pemerintah maupun pemrakarsa suatu kegiatan dan
atau usaha untuk tidak melaksanakan peran serta masyarakat. seringkali peranserta itu
dilaksanakan oleh pihak pengambil keputusan sekadar penyampaian informasi konsultasi
ataupun peredaman kemarahan namun tidak ada jaminan pendapat mereka sungguh-sungguh
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan perundang-undangan yang bersangkutan peran
serta masyarakat dapat pula berarti koperasi sebagai pihak oposisi yang memang dirancang untuk
menggiring masyarakat agar setuju dengan pendapat pengambilan keputusan atau pemrakarsa
kegiatan. Oleh karena itu peran serta masyarakat perlu komitmen politik kalau tidak kekuasaan
pengambil keputusan tetap berada di tangan administratif tanpa memperhatikan suara masyarakat
apalagi jika peran serta masyarakat tersebut merupakan alat perubahan sosial untuk menciptakan
kesejajaran dalam politik tentu akan banyak mendapat tantangan dan kecurigaan dari pemegang
kekuasaan.
kelemahan implementasi peran serta masyarakat khususnya dikaitkan dengan
pemanfaatan sumber daya alam menurut Koesnadi hardjasoemantri karena kekurangan
seimbangan dalam pengaturan hukum pemberian hak penguasaan yang lebih besar kepada
penguasa sumber daya alam dibandingkan dengan hak yang ada pada masyarakat meskipun
jumlah anggota masyarakat lebih besar ternyata hanya sedikit mendapatkan uang dalam
pemanfaatan sumber daya alam.

Jenis peran serta masyarakat


a. peran serta berdasar derajat ke kesukarelaan secara bebas dan terpaksa
peran serta bebas terjadi bila seseorang secara sukarela melibatkan dirinya dalam suatu
kegiatan baik secara spontan maupun terbujuk sedangkan peran serta terpaksa dapat
terjadi karena suatu peraturan perundang-undangan atau suatu kondisi yang memaksa
dirinya untuk berperan serta
b. peran serta berdasarkan keterlibatan secara langsung dan tidak langsung
peran serta tidak langsung yaitu Apabila seseorang bertindak atas kehendak dan untuk
dirinya sendiri. peran serta secara tidak langsung atau perwakilan yaitu Apabila
seseorang bertindak atas kehendak dan untuk orang lain dengan kuasa maupun tanpa
kuasa
c. peran serta yang terorganisir dan tidak terorganisir
peran serta terorganisir dalam suatu organisasi berdasarkan hobi dan profesi yang
dilakukan oleh Lembaga resmi misalnya LKMD lembaga keagamaan lembaga adat dan
lain-lain termasuk LSM peran serta masyarakat pidato organisir misalnya seseorang atau
sekelompok orang yang karena kehendak atau kepentingan diri atau lingkungannya
berperan serta secara diri sendiri.
d. berdasarkan intensitas kegiatan secara intensif dan ekstensif
secara intensif yaitu peran serta secara teratur dan terus-menerus dengan frekuensi yang
tinggi secara kuantitatif dalam suatu periode tertentu secara ekstensif yaitu peran serta
yang hanya diselenggarakan sewaktu-waktu dan tidak terjadwal
e. peran serta berdasarkan lingkungan kegiatan secara luas dan sempit
peran serta masyarakat luas berarti seluruh potensi yang terkandung pada masyarakat
yang bersangkutan secara bersama-sama berperan serta pada tahap kegiatan
f. peran serta secara efektif dan Tidak Efektif
secara efektif diartikan bahwa semua lapisan masyarakat yang terlibat menghasilkan
hasil akhir yang berkualitas sehingga Harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan rasa
tanggung jawab atas produk bersama dan setiap anggota masyarakat merasa
berkepentingan untuk menaati hasil akhir yang ditetapkan tersebut peran serta secara
tidak efektif pada umumnya disebabkan masing-masing pihak yang turut berperan serta
tidak mampu menjadi satu kesatuan atau disebabkan karena adanya ego sektoral dari para
pejabat yang terlibat atau harus terlibat atau disebabkan karena kendala lain yang
berperan dalam mekanisme koordinasi.
g. peran serta berdasarkan subjeknya
yaitu peran serta dengan melihat dari sudut Siapa yang berperan serta baik itu instansi
formal maupun organisasi lingkungan.
h. peran serta berdasar model peran serta
i. peran serta dengan menggunakan media massa baik melalui media elektronik
maupun cetak
ii. Menggunakan kekuatan massa baik Masa dari masyarakat setempat maupun
masa dari masyarakat di luar lokasi yang bersangkutan
iii. dengan memberdayakan masyarakat setempat melalui program-program
pendidikan dan latihan an-nissa si masyarakat untuk berperan serta dan
menyebarluaskan rencana rencana tata ruang serta memberikan cara-cara untuk
mengetahui memahami dan menghayatinya

Sejarah pertumbuhan organisasi lingkungan di Indonesia


Strategi Pembangunan model Bottom up peran serta masyarakat begitu dihargai yang ditandai
dengan adanya keputusan dan inisiatif dalam memenuhi apa yang menjadi kebutuhan rakyat
diserahkan pada tingkat lokal sehingga masyarakat dapat berperan serta. hal ini pula untuk
memperkuat kemampuan masyarakat dalam mengawasi dan mengarahkan aset-aset untuk
memenuhi kebutuhannya. Kehadiran NGO dalam pembangunan tempat diharapkan dapat
mengatasi kelemahan-kelemahan pada pembangunan model top-down.
di Indonesia LSM memberikan arti yang sangat komprehensif. pertumbuhan LSM di
Indonesia terutama di pulau Jawa Sesungguhnya telah dimulai sebelum periode kemerdekaan
pada umumnya bergerak pada bidang pendidikan ekonomi dan sosial budaya kemudian dalam
perkembangannya LSM menggeluti bidang garapannya secara khusus sesuai dengan anggaran
dasarnya misalnya walhi yang bergerak dalam bidang pelestarian lingkungan hidup.
pada awalnya LSM lingkungan dalam bergerak dan bekerja secara sendiri-sendiri tanpa
melakukan kerjasama yang berarti antar sesama LSM lingkungan namun pada akhirnya disadari
bahwa dengan cara sendiri-sendiri tersebut hasil yang dicapai dalam maksimal dan masalah
lingkungan sangat kompleks maka pada tanggal 15 Oktober 1980 dijakarta dibentuklah suatu
forum komunikasi bagi LSM yang diberi nama Wahana lingkungan hidup Indonesia atau
disingkat walhi.
visi misi walhi adalah untuk mewujudkan suatu tatanan sosial ekonomi politik yang adil
dan demokratis serta jaringan pembela lingkungan hidup yang independen yang dapat menjamin
hak-hak rakyat atas sumber sumber kehidupan dan lingkungan hidup yang sehat. hak lingkungan
hidup yang sehat dan layak adalah bagian dari hak asasi manusia.
beberapa bidang yang menjadi fokus perhatian walhi yang berkaitan dengan upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yakni;
a. komunikasi dan informasi timbal balik antar sesama LSM di antara LSM dengan
pemerintah
b. pendidikan dan latihan untuk meningkatkan daya guna LSM dalam mengembangkan
lingkungan hidup
c. pengembangan program LSM diikuti dengan penggalian peran pihak swasta instansi
pemerintah dan anggota masyarakat lainnya dalam usaha konservasi dan perbaikan
lingkungan
d. penelitian atau pengamatan terhadap masalah lingkungan guna untuk menunjang
kegiatan advokasi dari masalah yang bersangkutan
prinsip-prinsip walhi
a. kemandirian tanpa menggantungkan diri pada pihak lain
b. semangat bekerja sama tanpa ikatan dengan semua pihak di bidang pengembangan
lingkungan
c. bekerja secara nyata untuk dan bersama masyarakat
pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia
1. Ekologi dan ekosistem
Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan stabilitas dan
produktivitas lingkungan hidup. Ada dua bentuk ekosistem yang penting yaitu ekosistem
alamiah dan ekosistem buatan hasil kerja manusia terhadap ekosistemnya. di dalam
ekosistem alamiah Akan terdapat heterogenitas yang tinggi dari organisme hidup di tanah
sehingga mampu mempertahankan proses kehidupan di dalamnya dengan sendirinya.
sedangkan ekosistem buatan akan mempunyai ciri orang heterogenitasnya sehingga
bersifat labil dan untuk membuat ekosistem tersebut menjadi stabil perlu diberikan
bantuan energi dari luar yang juga harus diusahakan oleh manusianya agar terbentuk
suatu perawatan terhadap ekosistem yang dibuatnya itu.
bumi sebagai ekosistem besar merupakan sistem pendukung kehidupan manusia di
Planet Bumi ekosistem bumi juga disebut dengan eksosfer atau biosfer tempat makhluk
hidup dapat berlangsung titik bumi merupakan bagian dari sistem planet jagat raya yang
berpusat pada matahari sebagai sumber energi dan daya gerak sistem. posisi manusia
dalam sistem diatas membawa kita pada beberapa persoalan penting yaitu:
a. dalam ekosistem bumi manusia hanyalah salah satu unsur saja dalam mata rantai
kehidupan demi, menyebabkan ketergantungannya pada sistem planet bumi
sebagai Life support system. sebaliknya karena sebagai penumpang planet bumi
manusia mampu mengeluarkan daya pikir dan kreativitasnya bagi
kepentingannya. Ia juga dianggap mengeksploitasi bumi titik dalam posisi ini,
manusia dapat dianggap telah mengeksploitasi dirinya.
b. planet bumi selain ekosistem, juga sebagai tempat manusia memperoleh
kekayaan alam titik dapat dikatakan manusia mendiami bumi disebabkan adanya
sumber daya alam bagi kelangsungan hidupnya. dalam posisi ini dikatakan
manusia mengeksploitasi bumi atau lingkungan hidup
c. tanpa disertai dengan kemampuan bumi untuk mengubah matahari menjadi
makanan dalam proses fotosintesis oleh kelompok hayati yang memiliki zat hijau
meskipun Matahari sebagai sumber energi yang penting bagi bumi planet bumi
sebagai sistem pendukung kehidupan, akan terancam.
memahami sistem hukum pengelolaan lingkungan hidup harus dimulai dari memahami apa yang
dimaksud dengan pengelolaan lingkungan hidup Apa asas dan tujuan Penyelenggaraan
pengelolaan lingkungan hidup dan apa yang menjadi sasaran pengelolaan lingkungan hidup
a. pengertian pengelolaan lingkungan hidup
kata pengelolaan lingkungan hidup terdiri dari paduan kata yaitu pengelolaan dan
lingkungan hidup dalam kamus umum bahasa Indonesia kata pengelolaan diartikan
sebagai pengurusan atau penyelenggaraan suatu pekerjaan dan badan organisasi atau
orang yang mengelola, mengurusi atau menyelenggarakan pekerjaan itu dinamakan
pengelola atau pengurus Sedangkan kata lingkungan hidup, pasal 1 angka 1 uupplh
memberikan pengertian yuridis sebagai berikut:
lingkungan hidup adalah Kesatuan ruang dengan semua benda daya keadaan dan
lingkungan hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Menurut Otto soemarwoto mengatakan bahwa pengelolaan lingkungan diartikan
sebagai upaya sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar
kebutuhan dasar dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya karena persepsi tentang
kebutuhan dasar terutama untuk kelangsungan hidup yang manusiawi tidak sama untuk
golongan masyarakat dan berubah dari waktu ke waktu maka pengelolaan lingkungan
hidup tersebut harus bersifat lentur titik dengan kelenturan itu kita berusaha untuk tidak
menutup polongan tertentu untuk mendapatkan kebutuhan dasarnya atau menutup diri
pilihan kita untuk di kemudian hari
b. asas tujuan dan sasaran pengelolaan lingkungan hidup
asas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, dapat ditemukan
dalam ketentuan pasal 2 UU pplh 2009 ia menyatakan bahwa perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan;
1. asas tanggung jawab negara, berarti di satu sisi Negara menjamin bahwa
pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi kesejahteraan hidup rakyat baik Generasi masa kini maupun Generasi masa
depan.
2. asas berkelanjutan, mengandung makna bahwa setiap orang memikul
kewajibannya dan tanggung jawab terhadap generasi mendatang, dan terhadap
sesamanya dalam suatu generasi.
3. asas manfaat mengandung makna bahwa segala usaha dan kegiatan pemanfaatan
sumber daya alam akan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan dan mutu Generasi masa kini dan generasi masa depan
menurut pasal 3 uu pplh 2009 terdapat 10 sasaran yang hendak dicapai dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia yaitu:
1. melindungi wilayah NKRI dari pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup
2. menjamin keselamatan kesehatan dan kehidupan manusia
3. menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem
4. menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup
5. mencapai keserasian keselarasan dan keseimbangan lingkungan hidup
6. menjamin terpenuhinya keadilan Generasi masa kini dan generasi masa depan
7. menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari
hak asasi manusia
8. mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
9. mewujudkan pembangunan berkelanjutan
10. mengantisipasi isu lingkungan global
untuk terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan
tindakan melindungi dan membina lingkungan hidup sangat penting menggunakan metode utuh
menyeluruh yang menuntut diterapkannya asas dan ajaran ilmu lingkungan politik lingkungan
dan hukum lingkungan secara terpadu sehingga Manunggal melalui
1) Cipta yang berarti bahwa pikiran dan penalaran kita harus berdasarkan logika
2) rasa yang berarti bahwa perasaan dan kesadaran kita harus berdasarkan estetika
3) Karsa yang berarti bahwa kemauan dan penghayatan kita harus berdasarkan etika
4) kata yang berarti bahwa tutur kata dan bicara kita harus berdasarkan retorika
5) Karya yang berarti bahwa segala tindakan dan perbuatan kita harus berdayaguna dan
berhasil guna

AMDAL dalam pengelolaan lingkungan hidup


Profesor Otto soemarwoto menggunakan istilah analisis manfaat dan resiko lingkungan atau
amril dan munadjat danusaputro menggunakan istilah pernyataan dampak lingkungan. semua
istilah di atas menunjuk pada pengertian bahwa setiap rencana aktivitas manusia yang
berdampak penting berupa perubahan negatif terhadap lingkungan perlu dikaji terlebih dahulu
secara seksama. hasil kajian demikian dijadikan dasar mengidentifikasi dampak dampak yang
timbul kelak baik yang bermanfaat maupun yang merugikan kehidupan.
Pengertian AMDAL berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor
27 tahun 2012 tentang izin lingkungan adalah analisis mengenai dampak lingkungan adalah
kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan atau kegiatan.
hal yang menarik dari ketentuan AMDAL ini adalah kemampuan AMDAL dalam
menyajikan informasi yang memadai dan tepat waktu serta uraian yang memungkinkan
diambilnya pikiran yang terbaik bagi lingkungan hidup dalam proses pengambilan keputusan
titik setiap rencana kegiatan yang diperkirakan dapat signifikan lie in fact wajib melakukan
public hiring pengawasan oleh masyarakat terhadap suatu rencana kegiatan yang direncanakan
mempunyai dampak penting. seberapa jauhkah efektivitas pelaksanaan AMDAL dapat
mempengaruhi perencanaan pengambilan keputusan dan tindakan yang mempengaruhi kualitas
lingkungan merupakan pertanyaan mendasar dalam penegakan AMDAL yang masih harus
diperjuangkan.

Anda mungkin juga menyukai