PENDAHULUAN
Lingkungan hidup dalam pengertian ekologi dan mengenal batas wilayah, Baik wilayah
negara maupun wilayah administratif. Akan tetapi lingkungan hidup yang berkaitan dengan
pengelolaan harus jelas batas wilayah wewenang pengelolaannya.
Pasal 1 ayat 1 undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup menyatakan bahwa Lingkungan hidup adalah Kesatuan ruang
dengan Semua benda daya keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi alam itu sendiri kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
Dengan demikian manusia hanyalah merupakan salah satu unsur saja dari hidup. semua
Unsur-unsur Lingkungan di atas saling mempengaruhi secara timbal balik antara manusia
dengan lingkungannya makhluk yang satu dengan makhluk lainnya binatang-binatang lainnya
tumbuh-tumbuhan dengan lingkungan sekitarnya Sehingga membentuk ekosistem.
Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 mengamanatkan tentang tujuan negara: melindungi
segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Hal ini berarti negara harus melindungi seluruh
lingkungan hidup Indonesia dengan segenap sumber daya Insaninya. 3 pilar pembangunan
berkelanjutan yang seimbang meliputi keuntungan secara ekonomi, di diterima secara sosial,
dan ramah lingkungan. prinsip tersebut harus dijabarkan dalam bentuk instrumen kebijakan
dan peraturan perundangan lingkungan yang dapat mendorong investasi di seluruh sektor dan
bidang yang terkait dengan sasaran pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Hal
ini penting dilakukan untuk mencegah eksploitasi sumber daya alam dan perusakan lingkungan
hidup. Terus untuk mewujudkan prinsip sumber daya untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat sebagaimana amanah pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Untuk tercapainya tujuan pembangunan
manusia dan masyarakat Indonesia seutuhnya diperlukan peran serta dari semua pihak secara
simultan pemerintah pengusaha dan masyarakat harus dilibatkan dalam setiap pengambilan
keputusan secara partisipatif transparan dan akuntabel dan dimampukan menjalankan fungsinya
secara seimbang sehingga dapat mengawasi satu sama lain terkurasnya sumber daya alam
meningkatkan masalah-masalah lingkungan hidup Juga dipengaruhi oleh kurangnya
keseimbangan antara pengelolaan penguasaan dan pemanfaatan, sehingga atau aturan-aturan
yang dibuat Tidak boleh hanya berpihak untuk kepentingan salah satu pihak dengan
mengorbankan kepentingan pihak lain yang dapat melemahkan tingkat penaatan terhadap
peraturan.
Sistem Pengambilan keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup secara partisipatif
transparan dan akuntabel merupakan hal yang penting dan strategis untuk mencegah pengikisan
dan perusakan lingkungan hidup Sehingga dapat mewujudkan kemakmuran bagi seluruh
masyarakat Indonesia beberapa bidang atau wilayah pengambilan keputusan dan pengawasan
dalam pengelolaan lingkungan hidup yang memerlukan peran serta masyarakat dan ol meliputi:
1. Pembentukan atau penentuan kebijakan yang pada umumnya di formalisasi kan dalam
bentuk peraturan perundang-undangan dari tingkat peraturan daerah Peraturan Gubernur
Peraturan Menteri sampai undang-undang bahkan juga merumuskan kebijakan strategis
seperti amandemen UUD 1945 dan propenas.
2. Pengambilan keputusan di sektor penataan ruang Berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 1992
Jo UU nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang
3. pengambilan keputusan dalam proses AMDAL bagi rencana kegiatan pengelolaan
sumber daya alam yang berdampak penting terhadap lingkungan
4. pengambilan keputusan di bidang perizinan
5. pemantauan Penataan persyaratan perlindungan adanya dukung ekosistem dokumen tata
ruang, AMDAL dan perizinan
6. mekanisme pengaduan masyarakat atas kasus-kasus pelanggaran pelanggaran yang
merugikan ekosistem dan kehidupan serta kesejahteraan masyarakat
7. penyelesaian penyelesaian sengketa baik di dalam maupun di luar pengadilan negeri
8. penjatuhan sanksi administratif terhadap pelanggar nilai-nilai penimbungan daya
dukung lingkungan
9. peran serta masyarakat dan ol melalui litigasi dan menggunakan sarana prosedur class
action atau menggunakan sarana legal standing untuk menguji suatu peraturan atau
menuntut upaya-upaya pemulihan hak-hak yang terlanggar
Peran serta masyarakat dan sangat penting untuk mempertimbangkan dan menentukan
pengembangan suatu wilayah secara menyeluruh baik sudut ekonomi budaya daya dukung dan
daya tampung lingkungan. Dalam kerangka pembangunan berkelanjutan ketidakhadiran dari
berbagai organisasi atau perhimpunan para ahli peminat dan pecinta lingkungan merupakan
faktor yang sangat penting dari gerakan kesadaran lingkungan Di seluruh dunia termasuk
Indonesia sebagai Mitra pemerintah dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan.
BAB 2
PERAN MASYARAKAT ORGANISASI LINGKUNGAN DAN PENGAWET PENGAMBIL
KEPUTUSAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA