> peraturan ada untuk menjamin ketertiban dan keteraturan dalam menjalani aktivitas
dimasyarakat, baik dalam hubungan politik, sosial, ekonomi, pendidikan, budaya,
keamanan, dan pertahanan. dan peraturan harus dipatuhi agar segala bentuk aktivitas
dimasyarakat tadi dapat berjalan sebagaimana mestinya dan meminimalisir terjadinya
konflik dalam bermasyarakat.
> dasar mengikat masyarakat taat hukum yaitu masyarakat paham manfaat dan tujuan
pengaturan itu (dalam semua aspek terutama aspek sosiologis yg menyangkut
kebermanfaatan suatu peraturan terhadap kondisi masyarakat) sepanjang manfaat itu
tinggi maka tingkat ketaatan masyarakat terhadap suatu aturan juga semakin tinggi.
kelompok 2 : bagaimana konsep hak dan kewajiban dalam lingkup hukum keluarga
dalam keluarga tentu ada sesuatu hal yang mesti didapatkan seseorang yaitu hak dan
sesuatu hal yang wajib dipenuhi seseorang yaitu kewajiban. hak dan kewajiban yang
ada dikeluarga seperti hak & kewajiban anak, hak dan kewajiban istri, hak dan
kewajiban suami, serta hak dan kewajiban orang tua. maka untuk menjamin terciptanya
keselarasan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam keluarga perlu sebuah
aturan yang melandasinya.
Adanya hak dan kewajiban dalam keluarga ini bertujuan supaya masing-masing anggota
sadar akan kewajibannya kepada yang lain, sehingga dengan pelaksanaan kewajiban
tersebut hak anggota keluarga yang lain pun dapat terpenuhi sebagaimana mestinya.
Dengan demikian, adanya hak dan kewajiban tersebut, pada dasarnya adalah untuk
menjaga keharmonisan hubungan antar anggota keluarga, karena masing-masing anggota
keluarga memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan demi untuk menghormati dan
memberikan kasih sayang kepada anggota keluarga yang lainnya
Hak adalah yang sesuatu yang melekat dan mesti diterima atau dimiliki oleh
seseorang, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus diberikan dan dipenuhi
oleh seseorang kepada orang lain. hak dan kewajiban memiliki hubungan timbal balik,
seseorang memenuhi kewajibannya maka ia jua berhak mendapatkan sesuatu ats suatu
hal yang telah ia penuhi.
> agar terciptanya tatanan masyarakat yang tertib, tentram, dan terciptany
keseimbangan dalam seluruh elemen masyarakat serta menjamin kepastian hukum.
Tertib hukum adalah sebuah peraturan yang disepakati oleh suatu lembaga dan harus
ditaati oleh seluruh masyarakat. lembaga dalam hal ini yaitu DPR dan lembaga
legislatif lainnya serta lembaga eksekutif. sumber dalam membuat peraturan tersebut
yaitu dari pancasila, UUD 1945, dan peraturan pemerintah
humas
> Dalam setiap masyarakat, hukum lebih berfungsi untuk menjamin keamanan dalam
masyarakat dan jaminan pencapaian struktur sosial yang diharapkan oleh masyarakat.
> Fungsi hukum menurut masyarakat yaitu, hukum merupakan sarana perubahan sosial.
bukan hukum yang mengubah masyarakat, melainkan perkembangan masyarakat yang
mengubah hukum.
> Hukum sebagai social control berarti bahwa keberadaan hukum di tengah kehidupan
masyarakat memiliki peran membatasi tingkah laku manusia beserta akibat yang akan
diterima jika terjadi perbuatan yang tidak sesuai dengan pembatasan tersebut.
> Hukum sebagai a tool of social engineering, berarti hukum menciptakan perubahan
terhadap masyarakat menuju kehidupan yang terencana dan lebih baik.
> Hukum sebagai alat politik, dimana hukum memiliki fungsi untuk memperkokoh
kekuasaan politik dan mengefektifkan pelaksanaan kekuasaan Negara.
> Hukum sebagai sarana integrasi social, dimana hukum adalah untuk menciptakan
harmonisasi kepentingan masyarakat sehingga pergaulan hidup berlangsung tertib
berdasarkan pada tata aturan yang ada.
Dalam memandang hukum sebagai alat kontrol sosial manusia, maka hukum merupakan
salah satu alat pengendali sosial. Alat lain masih ada sebab masih saja diakui
keberadaan pranata sosial lainnya (misalnya keyakinan, kesusilaan). adanya norma
agama, norma kesusilaan dan norma kesopanan juga turut dalam sarana pengendalian
sosial di masyarakat, namun ketiga norma tersebut tidak memiliki sanksi yang resmi
seperti pada hukum.
hukum itu sebuah sistem, yang dalam sistem tersrbut terdapat sub sistem yang saling
berkaitan. bekerjanya hukum dapat dilihat dari sistem hukum itu sendiri, yaitu
struktur hukum (berupa lembaga hukum), substansi hukum (peraturan
perundang-undangan/produk hukum) dan kultur hukum atau budaya hukum (nilai-nilai
dalam masyarakat). hukum akan dapat bekerja dengan baik dan efektif dalam
masyarakat yang diaturnya apabila ketiga sistem tersebut bekerja secara optimal.
Materi
> Sistem adalah bagian-bagian yang saling berhubungan antara satu dengan yang
lainnya, sehingga dapat berfungsi melakukan suatu kerja untuk tujuan tertentu.
Sistem sosial itu sendiri adalah suatu sistem yang terdiri dari elemen-elemen
sosial. Elemen tersebut terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan
individu-individu yang berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam sistem sosial
terdapat individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta
hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur
sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak
masyarakat tersebut.
> Sebagai suatu sistem, individu-individu yang terdapat di dalam masyarakat saling
berhubungan atau berinteraksi satu sama lain, misalnya dengan melaksanakan kerja
sama guna memenuhi kebutuhan hidup masing-masing
> perubahan sosial adalah perubahan yang menimbulkan akibat sosial baik dalam
bentuk, susunan serta hubungan yang berbeda dari semula. disebabkan berbagai
faktor: kependudukan, habitat fisik, teknologi, struktur masyarakat, dan kebudayaan
serta faktor-faktor pendorong lainnya. Problem sosial itu menuntut tanggapan hukum
yang relevan sebagai solusinya.
> Perubahahan sosial yang ditimbulkan oleh pembangunan dan pembaharuan, dan faktor-
faktor lainnya menimbulkan problem sosial yang memberikan tekanan pengaruhnya
terhadap hukum, dalam arti bahwa hukum harus menanggapi problem tersebut. Ini
berarti pula bahwa keharusan adanya perubahan hukum.
Tuntutan bagi terjadinya perubahan hukum mulai timbul ketika adanya kesenjangan di
antara keadaan, hubungan, dan peristiwa dalam masyarakat dengan pengaturan hukum
yang ada. Manakala kesenjangan tersebut telah mencapai tingkat-nya yang sedemikian
rupa, maka tuntutan perubahan hukum semakin mendesak.
> Ada beberapa kemungkinan untuk menafsirkan apa yang dimaksud dengan
perubahan hukum itu:
a. Perubahan dalam bentuk pemberian isi konket terhadap norma yang abstrak, karena
memang fisik khas hukum untuk memberikan bentuk abstrak umum kepada hal yang
diaturnya, sehingga menjadikan pengaturannya bisa bertahan lama.
Perubahan dalam bentuk pertama terjadi karena tuntutan perubahan sosial, atau
dengan kata lain perubahan hukum tertinggal oleh perubahan sosial. Dalam hal ini,
hukum dilait sebagai alat untuk mempertahankan stabilitas atau alat social control.
Contohnya dapat dikemukakan hukum warisan kolonial yang tetap diberlakukan ketika
Indonesia baru merdeka, dimana dalam pelaksanaannya terjadi beberapa perubahan
sesuai dengan perkembangan masyarakat, tanpa mengubah ketentuan formalnya.
Perubahan ini disebut dengan "Perubahan penerapan".
Perubahan dalam bentuk kedua terjadi untuk mengubah struktur sosial, atau dengan
kata lain perubahan sosial terlambat dari perubahan hukum. Dalam hal ini hukum
dapat dilihat sebagai alat untuk mengadakan social engineering. Contohnya ialah
ditetapkannya undang-undang dasar 1945 setelah Indonesia merdeka yang mengubah
secara fundamental kehidupan dan struktur masyarakat Indonesia. Perubahan hukum
dilihat sebagai social engineering ini disebut "Pembaharuan hukum."
> Hubungan antara hukum dan masyarakat sangat erat dan tak mungkin dapat dipisahkan
antara satu sama lain, mengingat dasar hubungan tersebut terletak dalam kenyataan-
kenyataan berikut ini. Hukum adalah pengatur kehidupan masyarakat. Kehidupan
masyarakat tidak mungkin bisa teratur kalau tidak ada hukum.
> Masyarakat merupakan wadah atau tempat bagi berlakunya suatu hukum. Tidak mungkin
ada atau berlakunya suatu hukum kalau masyarakatnya tidak ada.
> Pembaharuan hukum ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa hukum sangat
erat terkait dengan masyarakat, hukum tidak dapat lepas dari kehidupan manusia
dalam interaksi dengan sesamanya. Di mana ada masyarakat di situ ada hukum (ubi
societas ibi ius). Masyarakat selalu selalu berubah dan berkembang (dinamis)
sedangkan hukum berfungsi untuk mengendalikan kehidupan bermasyarakat melalui
menetapkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan
oleh individu dalam masyarakat15 sehingga hukum haruslah merespon kedinamisan
masyarakat. Sebagaimana diketahui, bahwa untuk merumuskan aturan hukum yang baru
tidaklah semudah membalikkan telapak tangan serta memerlukan waktu yang relatif
lama karena ada proses yang harus dilalui, itulah mengapa pembaharuan hukum melalui
interpretasi hukum yang dilakukan oleh hakim menjadi isu yang mengemuka dalam
perbincangan mengenai pembaharuan hukum ini.
4. Konsep Hukum
semua peraturan yang berisi perintah dan larangan yang harus ditaati masyarakat dan
timbul sanksi jika peraturan itu dilanggar. hukum sebagai sejumlah peraturan, atau
kumpulan peraturan atau kaidah mempunyai isi yang bersifat umum dan normatif. Dalam
hal ini umum karena berlaku bagi setiap orang dan normatif karena menentukan apa
yang seyogianya dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan atau harus dilakukan
serta menentukan bagaimana caranya melaksanakan kepatuhan pada kaidah tersebut.
Norma merupakan aturan, pedoman atau petunjuk bagi seseorang untuk berbuat dan
bertingkah laku sebagaimana mestinya, sebagaimana seharusnya terhadap sesama
manusia dalam lingkungan suatu masyarakat tertentu. Norma merupakan ukuran yang
melandasi seseorang untuk bergaul dengan orang lainnya ataupun dengan lingkungan
sekitarnya.
hukum sebagai norma artinya hukum sebagai aturan yang melandasi seseorang dalam
berbuat dan bertingkah laku dengan orang lain. aturan tersebut
diciptakan oleh lembaga kenegaraan yang memuat sanksi yang tegas dan akan segera
dijatuhkan apabila dilanggar.
Hukum dan norma-norma sosial lainnya dibedakan dari berbagai segiantara lain dari
segi tujuan adanya norma, hukum menitikberatkan kepada pengaturan aspek manusia
sebagai makhluk sosial dan aspek lahiriyah manusia. Norma hukum diadakan dalam
rangka mempertahankan bentuk kehidupan bermasyarakat sebagai modus survival. Dari
segi wilayah yang diaturnya, hukum mengatur tingkah laku lahiriyah manusia. Oleh
karena itu, hukum tidak akan bertindak manakala tndakan seseorang tersebut tidak
melanggar aturan hukum meskipun batin orang tersebut sebenarnya ingin melakukan
tindakan yang melanggar hukum. Dari segi asal kekuatan mengikatnya, hukum mempunyai
kekuatan mengikat karna ditetapkan oleh penguasa atau berkembang dari praktik-
praktik yang berkembang di masyarakat. Hukum menitikberatkan kepada aspek manusia
sebagai makhluk sosial sekaligus aspek lahiriyah manusia. Dari segi isi norma,
menetapkan hak disamping kewajiban dan mencerminkn moral yang mendasari segala
aktivitas.