HUKUM DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Kelompok 1 ANGGOTA KELOMPOK:
Muhammad Rizky Marvin (2233001039)
Eliakim Rio Hartono Siregar (2233001053)
Salsa Maharani Aisa (2233001064)
Febrina Raevita (2233001065)
Mahesa Ghazi Pamungkas (2233001194)
THE RULE IS MADE FOR THE PEOPLE Terdapat sebuah filosofi hukum yang bunyinya: “The rule is made for the people” artinya peraturan itu dibuat untuk masyarakat; dalam arti peraturan itu dibuat untuk menjamin keseimbangan antara hak dan kewajiban masyarakat. Perlu diketahui bahwa “rule” mempunya sifat tetap, sedangkan “people” mempunyai sifat dinamis. Maka setiap peraturan (termasuk UUD) pada suatu waktu akan mengalami gap (tidak cocok lagi), selain itu juga setiap peraturan itu mempunyai sifat seteris paribus, artinya hanya berlaku sejauh/selama dimaui oleh masyarakat. Kalau masyarakat sudah tidak dapat menerima, maka peraturan tersebut harus dirubah. Dan jika masyarakatnya sudah berubah, maka peraturannya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan hukum dan sosial masyarakat. FUNGSI HUKUM DALAM MASYARAKAT Fungsi hukum adalah sebagai media pengatur interaksi sosial. Dalam pengaturan tersebut terdapat petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan harapan segala sesuatunya berjalan tertib dan teratur. Sekaligus dalam posisi masyarakat yang teratur tersebut, hukum dijadikan sarana untuk mewujudkan keadilan sosial, disini hukum diharapkan dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Masyarakat terlindungi, aman dan nyaman. Hukum juga dapat berfungsi sebagai penggerak pembangungan yaitu dapat membawa masyarakat ke arah yang lebih maju. Selain itu, fungsi hukum yang lain yaitu meningkatkan daya berfikir masyarakat menjadi kritis. Kritis karena masyarakat mengetahui hak dan kewajiban konstitusionalnya. KEDUDUKAN HUKUM Hukum di tengah-tengah masyarakat memiliki peranan yang sangat strategis meliputi pergaulan hidup antar warga masyarakat, hubungan antara negara dengan warganya, hubungan antara negara dengan negara dan warga dunia. Keberadaan hukum sebagai social control, a tool of social engineering, alat politik, sarana integrasi social. • Hukum sebagai social control berarti bahwa keberadaan hukum di tengah kehidupan masyarakat memiliki peran membatasi tingkah laku manusia beserta akibat yang akan diterima jika terjadi perbuatan yang tidak sesuai dengan pembatasan tersebut. • Hukum sebagai a tool of social engineering, berarti hukum memiliki peranan yang lebih luas, yaitu menciptakan perubahan masyarakat menuju kehidupan yang terencana dan mengantarkannya pada kehidupan yang lebih baik. • Hukum sebagai alat politik, dimana hukum memiliki fungsi untuk memperkokoh kekuasaan politik dan mengefektifkan pelaksanaan kekuasaan Negara. Hukum semata-mata sebagai alat politik untuk mencapai kekuasaan (dogmatik). Hukum sebagai alat politik, namun setelah berbentuk produk harus terpisah dari kepentingan politik penguasa (sosiologis). Hukum sebagai sarana integrasi social, dimana hukum adalah untuk menciptakan harmonisasi kepentingan masyarakat sehingga pergaulan hidup berlangsung tertib berdasarkan pada tata aturan yang ada. PENDAPAT SATJIPTO RAHARJO MENGENAI HUKUM DAN MASYARAKAT Menurut Satjipto Raharjo, Hukum dan masyarakat tidak bisa dipisahkan, bagi hukum, masyarakat merupakan sumber daya yang memberi hidup (to nature) dan menggerakkan hukum tersebut. Masyarakat menghidupi hukum dengan cara menyumbangkan masyarakat untuk menjalankan hukum. Kita mengetahui bahwa hukum itu hanya bisa dijalankan melalui campur tangan manusia sebagai golongan yang menyelenggarakan hukum, maupun mereka yang wajib menjalankan ketentuan hukum. Dengan demikian masuklah aspek perilaku manusia ke dalam hukum. Dalam karyanya yang lain Satjipto Raharjo berpendapat bahwa hukum bekerja dengan cara memancangi perbuatan seseorang atau hubungan antara orang-orang dalam masyarakat. PENDAPAT SATJIPTO RAHARJO MENGENAI HUKUM DAN MASYARAKAT Untuk keperluan pemancangan tersebut, maka hukum menjabarkan pekerjaannya dalam berbagai fungsi. a. Pembuatan norma-norma, baik yang memberikan peruntukan maupun yang menetukan hubungan antara orang dengan orang. b. Penyelesaian sengketa-sengketa. c. Menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat, yaitu dalam hal terjadi perubahan-perubahan social. Dari tiga pekerjaan hukum yang telah disebutkan diatas dapat digolongkan bahwa hukum digolongkan sebagai sarana untuk melakukan control social, yaitu suatu proses mempengaruhi orang-orang untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan masyarakat. PENDAPAT SATJIPTO RAHARJO MENGENAI HUKUM DAN MASYARAKAT Lebih lanjut Satjipto Raharjo mengemukakan bahwa apabila proses pengontrolan social tersebut dihubungkan dengan bagan hubungan sibernetik dari parsons, maka tampak bahwa pekerjaaqn-pekerjaan yang dilakukan oleh hukum itu tidak sama sekali otonom, melainkan berkaitan dengan proses-proses lain yang berlangsung dalam masyarakat. Berkaitan dalam arti baik hukum itu mengontrol maupun dikontrol oleh berbagai proses dalam masyarakat itu, serta bekerjanya hukum itu dikondisikan pula oleh proses-proses yang memuat energi lebih yang besar. HUBUNGAN HUKUM DAN MASYARAKAT Keluarga merupakan lingkungan manusia yang pertama dan utama. Kelompok berikutnya adalah kelompok pertemanan,pergaulan,kelompok pekerja dan masyarakat secara luas.hukum sebagai kaidah hadir untuk mengatur pola prilaku masyarakat terseabut,hukum bertujuan menjamin kepastian hukum dalam masyarakat. Agar tujuan kaidah tersebut dapat terwujud dengan semestinya, atau sesuai dengan harapan seluruh anggota masyarakat/Negara maka harus ada kepatuhan kepada kaidah hukum tersebut. Adanya kesadaran hukum menyebabkan orang bisa memisahkan antara sesuai dengan hukum (perilaku yang benar) dengan yang tidak sesuai dengan hukum (periilaku menyimpang). HUBUNGAN HUKUM DAN MASYARAKAT Fungsi hukum sebagai alat pengendali dalam kehidupan bermasyarakat adalah untuk menetapkan tingkah laku mana ysng di anggap merupakan penyimpangan terhadap aturan hukum, dan apa sanksi atau tindakan yang dilakukan oleh hukum jika terjadi penyimpangan tersebut. Kemudian hukum sebagai rekayasa sosial,masyarakat dalam menjalani kehidupan cenderung berubah kemudian perubahan-perubahan dalam masyarakat ini di harapkan hukum mampu menjalaskan fungsinya menyesuaikan kehidupan masyakarat pada inovasi, nilai pada tujuan sebagai perekayasa sosial. KESIMPULAN Hukum merupakan sekumpulan peraturan yang terdiri dari perintah dan larangan yang bersifat memaksa dan mengikat dengan disertai sanksi bagi pelanggarnya yang bertujuan untuk mengatur ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat. Pemaknaan hukum sebagai sesuatu yang mewajibkan akan memberikan dampak bagi praktik hukum dengan semakin meningkatnya kepatuhan hukum yang memang dilandasi oleh penerimaan atau internalisasi secara evaluatif oleh tiap-tiap individu sebagai anggota masyarakat. Namun, hukum yang berada di negara Indonesia ini masih menunjukkan adanya ketidakefektifan dalam berjalannya hukum. Proses penegakan hukum masih jauh dari harapan kita semua, hukum tumpul keatas dan hukum tajam kebawah. Rasa keadilan tidak menyentuh bagi kelas bawah, sedangkan mereka yang memiliki kelas sosial lebih tinggi maka akan dengan mudah mendapatkan perlakuan yang lebih istimewa. SARAN Kesadaran hukum merupakan kesadaran dalam diri seseorang terhadap nilai-nilai hukum yang berlaku didalam suatu kelompok masyarakat. Maka dalam diri seseorang perlunya memiliki kesadaran hukum yang tinggi dan mentaati keberadaan peraturan yang ada sehingga mampu membedakan antara perbuatan yang boleh dilakukan atau tidak berdasarkan hukum tersebut. Dengan demikian penegakan hukum seharusnya berjalan sesuai dengan undang-undang yang berlaku, yang telah disepakati bersama sehingga tidak menyebabkan sebuah masalah baru yang berkepanjangan. Hukum ditegakkan, barang siapa yang melanggar maka sanksi yang didapatkan tegas dan memaksa. Dan hukum diterapkan tanpa pandang bulu, setiap masyarakat baik yang berasal dari golongan kelas menengah kebawah dan golongan kelas atas harus mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum. TERIMA KASIH!🤍