Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah : Sosiologi Hukum

Dosen Pengajar : Dr. Anggreany Arief, SH., MH

STRUKTUR SOSIAL

Oleh :
RESA WIRA NATA
0025.02.52.2020
MH-2

MAGISTER HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
Soal :

1. Sebutkan beberapa Unsur - unsur Struktur Sosial dalam masyarakat


di sertai contohnya!
2. Jelaskan Hubungan  Antara Hukum dan  Struktur Hukum dalam
Masyarakat Majemuk di Indonesia!

Pembahasan :

1. Unsur-unsur Struktur Sosial dalam Masyarakat

a) Kelompok Sosial
Pengertian kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang saling
berinteraksi dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya
dalam suatu kelompok. Kelompok sosial diciptakan oleh anggota
masyarakat dan dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.
Beberapa ciri-ciri kelompok sosial adalah adanya hubungan timbal
balik antar anggotanya. Contohnya Keluarga, RW, Partai Politik.
b) Kebudayaan
Pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia. Dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu memiliki sifat abstrak. Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat.
c) Lembaga Sosial
Pengertian lembaga sosial adalah lembaga yang mengatur rangkaian
tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar
manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarkakat dengan
tujuan mendapatkan keteraturan hidup. Adapun ciri-ciri lembaga
sosial antara lain memiliki tujuan tertentu, memiliki tata tertib,
mempunyai ideologi serta memiliki logo dan simbol tertentu.
d) Stratifikasi Sosial
Pengertian stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan
para anggota masyarakat secara vertikal atau secara bertingkat.
Sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan
umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
e) Kekuasaan dan Kewenangan
Kekuasaan adalah Kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku
orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan
kewenangan adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah
orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar
tercapai tujuan tertentu.

2. Jelaskan Hubungan  Antara Hukum dan  Struktur Hukum

a) Hukum dan kaidah sosial

Kaidah hukum adalah peraturan yang dibuat atau yang


dipositifkan secara resmi oleh penguasa masyarakat atau penguasa
negara, mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh
Kaidah hukum ditujukan kepada sikap lahir manusia atau perbuatan
nyata yang dilakukan manusia. Kaidah sosial adalah peraturan yang
tidak di buat oleh penguasa negara tetapi berlaku dan di akui di dalam
masyarakat. Kaidah sosial mempunyai pengaruh yang cukup
signifikan di dalam masyarakat dan memiliki sanksi sosial. 

Kaidah hukum tidak mempersoalkan apakah sikap batin


seseorang itu baik atau buruk, yang diperhatikannya adalah
bagaimana perbuatan lahiriyah orang itu.Pengertian kaidah hukum ini
juga banyak di definisikan oleh para ahli secara tidak langsung kaidah
hukum itu meruapakan salah satu kaidah yang sangat meliputi
masyarakat secara umum.
Dalam sistem hukum di Indonesia mengenal adanya pebedaan
antara kaidah-kaidah sosial yang tidak tertulis dan yang tetulis atau
undang-undang namun tetap ada kesatuan, oleh karennya antara
hukum dan kaidah sosial sifatnya saling mengisi artinya kaidah sosial
mengatur kehiudpan manusia dalam masyarakat dalam hal-hal hukum
tidak mengaturnya. Kaidah hukum dan sosial tidak hanya saling
mengisi tetapi juga saling memperkuat. 

Kesimpulannya adalah bahwa kaidah hukum, agama, adat,


kesusilaan dan sosial merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan artinya kaidah-kaidah tersebut akan selalu ada selama
manusia masih menempatkan dirinya sebagai mahluk sosial (zoon
politkon). Kesimpulan lain dari uraian diatas adalah sanksi yang diatur
atau tidak diatur oleh undang-udang merupakan hal terpenting untuk
dapat menata keteruban dalam masyarakat sosial dengan tujuan
untuk mencapai suatu keadilan dan keteraturan dalam kehiduapan
bermaysarakat.

b) Hukum dan lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Tidak mudah untuk menentukan hubungan antara hukum


dengan lembaga kemasyarakatan lainnya terutama dalam
menentukan hubungan timbale balik yang ada. Haal itu semua
bergantung pada nilai-nilai masyarakat dan pusat perhatian penguasa
terhadap aneka macam lembaga kemasyarakatan yang ada dan
sedikit banyaknya ada pengaruh dari anggapan-anggapan tentang
kebutuhan apa yang pada suatu saat merupakan kebutuhan pokok.

Dengan kata lain, lembaga kemasyarakatan yang pada suatu


waktu mendapat penilaian tertinggi dari masyarakat, mungkin
merupakan lembaga kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh
yang besar sekali terhadaplembaga-lembaga kemasyarakatan
lainnya. Namun demikian, hukum merupakan suatu lembaga
kemasyarakatan yang primer di dalam suatu masyarakat apabila
dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

 Sumber dari hukum tersebut mempunyai wewenang dan


berwibawa,
 Hukun tadi jelas dan dan sah secara yuridis,filosofis, maaupun
sosiologis.
 Penegak hukum dapat menjadikan teladan bagi faktor kepatuhan
terhadap hokum,
 Diperhatikan faktor  pengendapan hukum di dalam jiwa pada warga
masyarakat,
 Para penegak dan pelaksana hukum merasa dirinya terkait pada
hukum  yang ditetapkan dan membuktikannya di dalam pola
perilakunya,
 Sanksi-sanksi yangpositif maupun negatif dapat dipergunakan
untuk menunjang pelaksanaan hukum,
 Perlindungan yang efektif terhadap mereka yang terkena aaturan-
aturan hukum.
Apabila syarat-syarat tersebut dipenuhi maka tidak mustahil
hukum  akan berpengaruh terhadap lembaga-lembaga
kemasyarakatan lainnya. 

c) Hukum dan kelompok-kelompok social


Mempelajari kelompok sosial merupakan hal yang penting bagi
hukum, oleh karena hukum merupakan abstraksi dari interaksi sosial
sinamis di dalam kelompok-kelompok sosial tersebut. Interaksi sosial
yang dinamis tersebut lama-kelamaan karena pengalaman, menjadi
nilai-nilai sosial yaitu konsepsi-konsepsi abstrak yang hidup di dalam
alam pikiran bagian terbesar warga masyarakat tentang apa yang
dianggap baik dan tidak baik di dalam pergaulan hidup. Nilai-nilai
sosial tersebut biasanya telah berkembang sejak lama dan telah
mencapai suatu kemantapan dalam jiwa bagian terbesar warga
masyarakat dan dianggap sebagai pedoman atau pendorong bagi tata
kelakuannya. Nilai-nilai sosial yang abstrak tersebut mendapatkan
bentuk yang konkret dalam kaidah yang merupakan bagian dari
kebudayaan masyarakat bersangkutan. Betapa pentingnya kelompok-
kelompok sosial bagi pembentukan hukum maupun pelaksanaannya
kiranya menjadi jelas dengan adanya uraian diatas.

d) Hukum dan kekuasaan serta lapisan-lapisan sosial.


Umumnya manusia bercita-cita tak ada perbedaan kedudukan
dan peranan di dalam masyarakat, tetapu selalu tertumbuk pada
kenyataan yang berlainan. Setiap masyarakat harus menempatkan
warganya pada tempat tertentu di dalam struktur sosial dan
mendorong mereka melaksankan kewajibannya sebagai akibat dari
penempatan tersebut. Dengan demikian, maka harus ada sistem
lapisan di dalam masyarakat. Kedudukan dan peranan tertinggi
adalah kedudukan dan peranan yang dianggap terpenting serta
memerlukan kemampuan dan latihan yang maksimal. Tak banyak
indivuidu yang dapat memnuhi persyaraatan tersebut, oleh sebab itu
waga lapisan atas (upper class), tidak banyak dibandingkan dengan
lapisan menengah (middle class), dan lapisan bawah (lower class).
Ekuasaan mempunyai pernana penting karena dapat
memnentukan mnasib jutaan masnua. Baik-uruknya kekuasaan harus
diukut dengan kegunaanya mencapai suatu tujuan.adanya kekuasaan
tergantung dari hubungan antara yang berkuasa dengan yang
dikuasai. Bedanya kekuasaan dan wewenang (authority) adalah
setiap kemampuan mempengaruhi pihak lain dapat dinamakan
kekuasaan, sedangkan wewenang adalah kekuasaan yang ada pada
seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai dukungan atau
pengakuan dari masyarakat.
Apabila kekuasaan dihubungkan dengan hukum, maka dua hal
yang menonjol, pertama para pembentuk, penegak maupun
pelaksana hukum adalah para warga masyarakat yang mempunyai
kedudukan yang mengandung unsur kekuasaan. Efektivitas
pelaksanaan hukum ditentukan oleh sahnya hukum tadi, artinya,
hukum tadi dibentuk dan dilaksanakan oleh orang-orang atau badan
yang benar-benar mempunyai wewenang, yakni kekuasaan yang
diakui oleh masyarakat.
Hal yang kedua adalah sistem hukum antara lain mencipatakan
dan merumuskan hak dan kewajibnberserta pelaksanaannya. Dapat
dikatakan bahwa kekuasaan dan hukum mempnyai huubungan timbal
balik, disatu pihak hukum memberi batas kekuyasaan dan di lain pihak
kekuasaan merupakan suatu jaminan berlakunya hukum. Melalui
suatu sistem hukum, hak dan kewajiban ditetapkan untuk masyarakat
yang menduduki posisi tertentu atau kepada seluruh masyarakat. Hak
dan kewajiban mempunyai sifat timbal balik, artinya hak seorang
menyebabkan timbulnya kewajiban pada pihak lain dan sebalinya,
sejalan dengan itu kebebasan golong-golongan tertentu menyebabkan
pembatasan pada olongan lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan
hukum merupakan refleksi dari pembagian kekuasaan dan memberi
pengaruh terhadap sistem lapisan sosial dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai