Anda di halaman 1dari 4

Nama : M.

Azizi Zulkifli

Nim :12020717124

Kelas : Ilmu Hukum I

Mata Kuliah : Sosiologi Hukum

Dosen Pengampu : Dr.Hengki Firmanda,SH,MH.

Hubungan Hukum Dan Masyarakat

Oleh: M Azizi Zulkifli

Berbicara mengenai hubungan hukum dan masyarakat maka perlu bagi kita
mengetahui terlebih dahulu apa itu hukum dan masyarakat.hukum ialah seperangkat
aturan atau norma yang di buat oleh lembaga yang berwenang dimana peraturan ini
bersifat mengikat dan memaksa yang mengharuskan untuk di taati dan jika
melanggar maka akan di kenakan sanksi.sementara masyarakat itu sendiri ialah
setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga
mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu
kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

Kemudian berbicara mengenai hubungan kedua maka perlu kita bahas fungsi hukum
bagi masyarakat yaitu:

 Pengawasan / pengendalian social (social control)

 Penyelesaian sengketa (dispute settlement)

 Rekayasa sosial (social engineering)

Dari penjelasan fungsi hukum bagi masyarakat di atas dapat di katakan


secara umum Dalam melaksanakan peranannya bagi kehidupan dalam masyarakat,
hukum mempunyai fungsi, seperti penertiban, pengaturan, penyelesaian pertikaian,
dan sebagainya, sehingga dapat mengiringi masyarakat yang berkembang atau
sebagai kontrol sosial.
Dan dari penjelasan pengertian dan fungsinya di dapatlah bahwa Hukum dan
masyarakat merupakan dua entitas yang berbeda. Keduanya memiliki peran dan
fungsinya yang berbeda pula . Akan tetapi keduanya tidak bisa dipisahkan satu
sama lain, karena keduanya saling membutuhkan karena sifat hubungan antar
keduanyabersifat timbal balik .di mana Keberadaan hukum juga membutuhkan
keberadaan masyarakat. Karena itulah hukum dan masyarakat tidak bisa
dipisahkan. Artinya, eksistensi hukum sangat membutuhkan keberadaan
masyarakat dalam menjalankan fungsinya. Sedangkan masyarakat membutuhkan
hukum agar tercipta tata kehidupan yang baik dan tertib.ketertiban inilah yang
menjadi tujuan dari kehidupan bermasyrakat.

Di Masyarakat, hukum berfungsi sebagai kontrol terhadap dinamika


kehidupan masyarakat yang berkembang. Terutama dalam memberikan rasa
keadilan dan mecegah prilaku-prilaku individu yang tidak sesuai dengan norma-
norma sosial dan norma hukum yang telah menjadi kesepakatan bersama.

Berdasarkan materi pengantar ilmu hukum yang pernah saya pelajari ,


hukum ada sejak masyarakat ada. Dapat dipahami disini bahwa hukum itu
sesungguhnya adalah produk otentik dari masyarakat itu sendiri yang merupakan
kristalisasi dari naluri, perasaan, kesadaran, sikap, perilaku, kebiasaan, adat, nilai,
atau budaya yang hidup di masyarakat. Salah satu conohnya ialah keberadaan hukum
adat dimana hukum adat terbentuk dari inisiasi masyarakat itu sendiri. Bagaimana
corak dan warna hukum yang dikehendaki untuk mengatur seluk beluk kehidupan
masyarakat, yang bersangkutanlah yang menentukan sendiri. Suatu masyarakat yang
menetapkan tata hukumnya bagi masyarakat itu sendiri dalam berlakunya tata
hukum itu disebut masyarakat hukum.
Dalam kehidupan bermasyarakat terjadilah hubungan satu sama lain yang
didasari adanya kepentingan, dimana kepentingan tersebut satu sama lain saling
berhadapan atau berlawanan dan ini tidak menutup kemungkinan timbul kericuhan.
Kepentingan adalah suatu tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan
untuk dipenuhi. Disinilah peran hukum mengatur kepentingan-kepentingan tersebut
agar kepentingan masing- masing terlindungi, sehingga masing-masing mengetahui
hak dan kewajiban. Pada akhirnya dengan adanya hukum masyarakat akan hidup
aman, tentram, damai, adil dan makmur.

Hubungan hukum dengan masyarakat itu tidak hanya dipahami sebagai


urusan atau masalah peraturan (business of rules) semata. Hukum lebih merupakan
masalah manusia dari pada peraturan. Peraturan itu tidak akan menimbulkan berbagai
pergolakan dalam hukum apabila tidak digerakkan oleh manusia. Namun di sisi lain,
hukum secara tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku manusia dan masyarakat
dalam berperilaku.

Ketika hukum yang ada mengandung sanksi yang berat, maka akan
membentuk kecenderungan-kecenderungan masyarakat untuk taat dan tertib,
walaupun ketaatan atau kepatuhan seseorang terhadap hukum tidak selalu disebabkan
karena takut akan sanksi, namun ada kalanya seseorang mentaati hukum karena
menyadari akan manfaat akan hukum itu sendiri.

dikatakan pula bahwa hukum adalah gejala sosial. Hukum berkembang di


dalam kehidupan manusia bersama. Hukum tampil dalam menyerasikan pertemuan
antar kebutuhan dan kepentingan warga masyarakat, baik yang sesuai ataupun yang
saling bertentangan. Hal ini selalu berlangsung karena manusia senantiasa hidup
bersama dalam suasana saling ketergantungan.Masyarakat mentaati hukum karena
menginginkan adanya ketentraman dalam tata hubungannya antara satu dengan
lainnya.
Jadi dapat di katakan berdasarkan penjelasan di atas dapat di lihat begitu
krusialnya hubungan hukum dengan masyarakat bahkan tidak ada masyarakat yang
tidak berdampingan dengan hukum.hal ini sesuai dengan istilah hukum ubi societes
ibi ius (di mana ada masyarakat di situ ada hukum). sampai mustahil masyarakat bisa
hidup tanpa hukum karena hukum sendiri menjamin ketertiban di masyarakat itu
sendiri.sehingga tidak dapat di bayangkan kehidupan di dunia ini tanpa adanya
hukum.

Dan terlihat jelas juga hubungan korelatif yang sangat erat antara masyarakat
dan hukum. Hukum lahir dari kehendak manusia yang bermasyarakat untuk
menciptakan kondisi sosial yang aman, damai, dan tertib agar tujuannya mudah
dicapai. Begitupun sebaliknya, hukum yang merupakan cerminan kehendak
masyarakat tersebut mempunyai peranan penting dalam melindungi manusia dari
segala kemungkinan buruk yang timbul akibat interaksi yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai