Anda di halaman 1dari 8

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat, Tangerang Selatan - Banten. Telp. (021)7412566, Fax. (021)
7412491

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Mata Kuliah : Sosiologi Hukum Hari, Tanggal : 26 April 2021


Fakultas/Prodi : Hukum/ S1 Hukum Waktu/Durasi : 90 Menit
Semester/Kelas : II / 02HUKP011 Shift : Reguler A
Dosen : Pendi Ahmad, SH, MH JenisSoal : Utama
SifatUjian : Close Book Ruang / Kelas :

1. Sosiologi hukum merupakan disiplin ilmu yang sudah sangat berkembang dewasa

ini.Bahkan, kebanyakan penelitian hukum sekarang di Indonesia dilakukan dengan

menggunakan metode yang berkaitan dengan sosialisasi hukum. Pada prinsipnya, sosiologi

hukum ( sosiologi of Law ) merupakan derifatif atau cabang dari ilmu sosiologi, bukan

cabang dari ilmu hukum. Memang, ada study tentang hukum yang berkeanan dengan

masyarakat yang merupakan cabang dari ilmu hukum, tetapi tidak disebut sebagai sosiologi

hukum, melainkan disebut sebagai sociological jurispudence. Dari penjelasan tersebut

sebutkan dan jelasna Konsep-konsep didalam sosilogi Hukum!

2. Proses Struktur sosial juga dapat didefinisikan sebagai Tatanan sosial yang didalamnya

berkaitan dengan hubungan timbal balik antara status dan peran. Dalam hal ini, manusia

sudah terperangkap oleh status dan perannya, sehingga manusia tidak merasa bebas dalam

struktur sosial. Dalam struktur, manusia sebagai objek yang dikendalikan. sedangkan dalam

Humanisme, manusia sebagai subjek yang mengendalikan struktur. Struktur berkaitan

dengan peran dan status sedangkan bagi parsons struktur mempunyai fungsi sendiri. Oleh

karena itu, disebut Struktur Sosial.eori Struktur menghasilkan Teori Fungsi, didalam

struktur ada : Ekonomi, Sosial dan Budaya yang memiliki fungsinya masing- masing yang

tidak bisa dipisahkan dan dihilangkan begitu saja dalam perannya masing-
masing Teori Struktur mengutamakan keajegan (keteraturan), karena sudah memiliki pola-pola

dan fungsi sebagai kontrol kepada masyarakat agar tidak keluar dari struktur yang ada.Sebutkan

dan jelaskan ciri-ciri struktur sosial!

3. Makna perubahan sosial jika diletakkan berdiri sendiri, tanpa menjadi bahan penstudi hukum,

pendefenisiannya beragam sebagaimana dikemukakan oleh sejumlah ahli sosiologi. Bahkan

dalam hal paling ekstrim, ada yang memisahkan makna yang berbeda antara perubahan

sosial dan perubahan kebudayaan. Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi

dalam masyarakat, sementara perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam

kebudayaan masyarakat itu saja.Coba kalian Jelaskan perubahan – perubahan social yang ada

di daerah kelahiran saudara, dan Perubahan hukum baik yang sesuai dengan era globalisasi

maupun perubahan secara alami

4. Hukum dapat bekerja dan berfungsi tidak sekedar apa yang diharapkan oleh pembuat peraturan

hukum, tetapi perlu diteliti pada komponen elemen yang tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Maksudnya tidak bekerja itu, bisa datangnya dari pembuat peraturan hukum, atau dari para

penerap peraturan/pelaksana, ataukah dari pemangku peran. Selain itu dapat dikaji kendala-

kendala eksternal global yang menyebabkan hukum tidak dapat dilaksanakan sebagaimana

mestinya. Seperti ada tekanan-tekanan dari pihak luar negeri yang tergabung dalam organisiasi

internasional.Sebutkan dan jelaskan Faktor yang mempengaruhi berlakunyahukum!

5. Sistem hukum yang modern haruslah merupakan hukum yang baik, dalam arti hukum tersebut

harus mencerminkan rasa keadilan bagi para pihak yang terlibat/diatur oleh hukum tersebut.

Hukum tersebut harus sesuai dengan kondisi masyarakat yang diaturnya. Hukum tersebut

harus dibuat sesuai dengan prosed yang ditentukan. Hukum yang baik harus dapat dimengerti

atau dipahami oleh parapihak yang diaturnya. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri system hokum

modern!
Nama : Muzzaqi Kurniawan

NIM : 201010201195

Kelas : 02HUKP011

JAWABAN

1. Konsep-konsep sosiologi hukum diantaranya yaitu :

a. Hukum Berfungsi Sebagai Sarana Social Control (Pengendalian Sosial)

Hukum sebagai sosiol control : kepastian hukum atau UU yang dilakukan benar benar
terlaksana oleh penguasa, penegak hukum. Fungsinya masalah penginterasian tampak
menonjol, dengan terjadinya perubahan perubahan pada faktor tersebut diatas, hukum harus
menjalankan usahanya sedemikian rupa sehingga konflik konflik serta kepincangan
kepincangan yang mungkin timbul tidak mengganggu ketertiban serta produktivitas
masyarakat. Pengendalian sosial adalah upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang di dalam
masyarakat, yang bertujuan terciptanya suatu keadaan yang serasi antara stabilitas dan
perubahan di dalam masyarakat. Maksudnya adalah hukum sebagai alat memelihara ketertiban
dan pencapaian keadilan. Pengendalian sosial mencakup semua kekuatan-kekuatan yang
menciptakan serta memelihara ikatan sosial. Hukum merupakan sarana pemaksa yang
melindungi warga masyarakat dari perbuatan dan ancaman yang membahayakan dirinya dan
harta bendanya.

b. Hukum Berfungsi Sebagai Sarana Social Engineering

Hukum dapat bersifat sosial engineering : merupakan fungsi hukum dalam pengertian
konservatif, fungsi tersebut diperlukan dalam setiap masyarakat, termasuk dalam masyarakat
yang sedang mengalami pergolakan dan pembangunan. Mencakup semua kekuatan yang
menciptakan serta memelihara ikatan sosial yang menganut teori imperative tentang fungsi
hukum. Hal ini dimaksudkan dalam rangka memperkenalkan lembaga-lembaga hukum modern
untuk mengubah alam pikiran masyarakat yang selama ini tidak mengenalnya, sebagai
konsekuensi Negara sedang membangun, yang kaitannya menuju modernisasi dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Maksudnya adalah hukum sebagai sarana pembaharuan
dalam masyarakat. Hukum dapat berperan dalam mengubah pola pemikiran masyarakat dari
pola pemikiran yang tradisional ke dalam pola pemikiran yang rasional/modern.

c. Wibawa Hukum

Melemahnya wibawa hukum menurut O. Notohamidjoyo, diantaranya karena hukum tidak


memperoleh dukungan yang semestinya dari norma-norma sosial bukan hukum, norma-norma
hukum belum sesuai dengan norma-norma sosial yang bukan hukum, tidak ada kesadaran
hukum dan kesadaran norma yang semestinya, pejabat-pejabat hukum yang tidak sadar akan
kewajibannya untuk memelihara hukum Negara, adanya kekuasaan dan wewenang, ada
paradigma hubungan timbal balik antara gejala sosial lainnya dengan hukum.

2. Struktur sosial didefinisikan sebagai keseluruhan jalinan antara unsur-unsur pokok dalam
masyarakat. Unsur-unsur dimaksud diantaranya meliputi norma (aturan), lembaga, kelompok
serta lapisan-lapisan dalam masyarakat. Setiap masyarakat pasti memilki struktur sosial karena
struktur sosial mampu berperan sebagai jaringan yang menghubungkan individu dengan
kelompok-kelompok lainnya. Lalu, seberapa pentingkah struktur sosial? Sangat penting.
Struktur sosial berfungsi dalam mengelompokkan individu dalam masyarakat berdasarkan
kesamaan ciri dan karakteristik tertentu.
Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri strukutr sosial

a. Memiliki sifat yang selalu berkembang dan dapat berubah (dinamis);

Maksud dari hal ini yaitu, struktur sosial yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial berupa
kelas sosial tidak pernah stagnan ataupun ajeg. Akan selalu terjadi perpindahan individu dari
kelas sosial satu ke kelas sosial lainnya yang dilatarbelakangi oleh faktor-faktor tertentu.

b. Cakupan luas, meliputi kebudayaan masyarakat;

Struktur sosial sebagai unsur dalam masyarakat yang memuat relasi juga mencakup norma
(peraturan). Dalam norma juga diatur bagaimana individu bertindak dan bertingkah laku yang
kemudian menjadi unsur pembentukan kebudayaan pada suatu masyarakat.

c. Membentuk kesatuan kelompok;

Dalam struktur sosial masyarakat, individu-individu merupakan unit terkecil. Ketika individu-
individu tersebut membentuk kelompok-kelompok sosial berdasarkan kesamaan ciri dan
karakteristiknya maka tiap-tiap kelompok berkontribusi dalam sistem sosial masyarakat yang
lebih luas. Hal tersebutlah yang kemudian mendorong terjadinya kesatuan kelompok dan
integrasi sosial secara luas.

d. Memiliki dimensi vertikal dan horizontal.

Kelompok sosial berada pada posisi vertikal, dalam artian posisinya tidak pernah setara dalam
masyarakat dengan dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Selain itu, kelompok sosial juga ada
yang berada pada posisi horizontal, dalam artian dianggap setara dalam suatu struktur
masyarakat. Tidak ada kelompok yang dianggap lebih unggul dari kelompok lainnya melainkan
hanya sebagai pembeda.

3. Setiap individu atau kelompok dalam masyarakat pasti akan mengalami suatu perubahan. Hal
ini terjadi karena setiap individu dan anggota kelompok masyarakat tersebut memiliki
pemikiran dan kemampuan untuk terus berkembang dari waktu ke waktu. Sering kali perubahan
yang terjadi di masyarakat karena adanya unsur-unsur yang harus dilakukan dalam mencapai
kehidupan lebih layak di masa depan. Perubahan ini dipicu oleh keinginan untuk menjalankan
kehidupan yang lebih baik. Banyak sekali Perubahan-perubahan yang terjadi pada tempat
kelahiran saya baik secara globalisasi maupun secara alami dimana perubahan tersebut ditandai
dari banyaknya perubahan- perubahan gaya hidup dari masyarakat seperti perubahan
kendaraan, bangunan rumah dan pakaian. Dulu banyak masyarakat berpergian mengunakan
sepeda tapi semkain berkmebangnya zaman sepeda kian ditinggalkan dan memilih untuk
menggunakan motor dengan alasan lebih cepat dan hemat tenaga, perubahan-perubahan
selanjutnya juga ditandai dari banyaknya bangunan-bangunan infrastruktur seperti
perkantoraan, perhotelan, tempat perbelanjaan maupun fasilitas-fasilitas umum lainnya.
Adanya Pandemi Covid-19 juga membuat kita mengalami perubahan dimana kita dituntut untuk
mengikuti New Normal atau perubahan baru. Seperti sering-sering mencuci tangan, memakai
masker dan menjauhi kerumunan semua itu demi memerangi wabah ini. Perubahan-perubahan
pasti akan selalu terjadi baik secara alami maupun karna tergerus era Globalisasi guna agar
dapat menjalankan kehidupan yang lebih moderen dan lebih baik lagi.

4. Faktor yang mempengaruhi berlakunya hukum diantaranya yaitu :


a. Keadaan Peraturan Perundang-undangan
Peraturan perundang-undangaan sangat berpengaruh terhadap penegakkan hukum, oleh karena
itu sejak dibuat oleh pembentuknya perundanga-undangan harus menyerap nilai, aspirasi yang ada
dimasyarakat. Selama ini pembuat peraturan perundang-undangan tidak memberi perhatian yang
cukup apakah aturan yang nantinya bisa dijalankan atau tidak. Pembuat peraturan perundang-
undangan sadar ataupun tidak telah mengambil asumsi aturan yang dibuat akan dengan sendirnya
berjalan. Undang-Undang kerap kali dibuat oleh DPR tanpa memperhatikan adanya jurang untuk
melaksanakan UU antara satu daerah yang satu dan daerah yang lain. Sering Undang-Undang yang
dibuat hanya mengambil sampel didaerah Jakarta saja, tidak melihat di daerah lain. Konsekuensinya
UU tersebut pada daerah-daerah tertentu sangat sulit dilaksanakan.
b. Pelaku Penegakkan Hukum
Disetiap lini penegakkan hukum, aparat dan pendukung penegak hukum, sangat rentan dann
terbuka peluang pratek korupsi atau suap. Hal ini juga wajar jika dilihat gaji atau upah yang diterima
oleh aparat penegak hukum sendiri sangat rendah, bahkan belum tentu mencukupi untuk kebutuhan
keluarga, oleh karena itu seharusnya kesejahteraan aparat penegak hukum lebih utamakan. Gaji
yang besar dan tunjangan kesejahteraan yang telah sesuai dengan taraf hidup masyarakat, akan
membuat penegak hukum kebal terhadap rayuan suap maupun korupsi. Tentunya gaji dan tunjangan
yang besar harus diikuti dengan punishment yang tegas terhadap ini.
c. Masyarakat dan Budaya Hukum.
Kebudayaan pada dasarnya mencakup nilai-nilai yang mendasari hukum yang berlaku. Nilai-
nilai mana merupakan konsepsi-konsepsi abstrak mengenai apa yang dianggap baik (sehingga
dituruti) dan apa yang dianggap buruk (sehingga dihindari).
d. Keterbatasan Dana
Problem lain dari lemahnya penegakan hukum adalah keterbatasan anggaran.penganggaran bagi
infrastruktur hukum oleh tidak dialokasikan secara memadai.
e. Fasilitas dan Sarana Prasarana
Secara sederhana fasilitas dapat dirumuskan sebagai sarana untuk mancapai tujuan. Ruang
lingkupnya adalah terutama sarana fisik yang berfungsi sebagai faktor pendukung. Apabila sarana
dan prasarana sudahn ada maka faktor-faktor pemeliharanya juga memegang perananan yang sangat
penting. Memang sering kali terjadi bahwa suatu peraturan perundang-undangan diberlakukan
padahal sarana pendukungnya belum tersedia lengkap.

5. Sistem hukum yang modern haruslah merupakan hukum yang baik, dalam arti hukum tersebut harus
mencerminkan rasa keadilan bagi para pihak yang terlibat/diatur oleh hukum tersebut. Hukum tersebut harus
sesuai dengan kondisi masyarakat yang diaturnya. Hukum tersebut harus dibuat sesuai dengan prosedur yang
ditentukan. Hukum yang baik harus dapat dimengerti atau dipahami oleh para pihak yang diaturnya.

Ciri ciri hukum modern margalante : jujur, tepat waktu, efisiensi, orientasi, kemasa depan, produktif.
 terdiri dari peraturan yang isi dan pelaksanaannya seragam
 sistem hukum yang transaksional dimana hak dan kewajiban dalam perjanjian tidak memandang usia,
kelas, agama dan jenis kelamin
 bersifat universal dan dilaksanakan secara umum
 adanya hirarkis yang tegas
 melaksanakan hukum sesuai dengan prosedu
 Rasional
 dilaksanakan oleh orang yang berpengalaman
 spesialisasi dan diadakan penghubung diantara bagian bagian
 hukum mudah berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat
 penegak hukum dan lembaga pelaksana hukum adalah lembaga kenegaraan, artinya Negara memonopoli
kekuasaan
 perbedaan yang tegas diantara 3 lembaga Negara ( eksekutif – legislative – yudicatif )
seperti perkantoraan, perhotelan, tempat perbelanjaan maupun fasilitas-fasilitas umum lainnya.

Adanya Pandemi Covid-19 juga membuat kita mengalami perubahan dimana kita dituntut untuk
mengikuti New Normal atau perubahan baru. Seperti sering-sering mencuci tangan, memakai
masker dan menjauhi kerumunan semua itu demi memerangi wabah ini. Perubahan-perubahan
pasti akan selalu terjadi baik secara alami maupun karna tergerus era Globalisasi guna agar dapat
menjalankan kehidupan yang lebih moderen dan lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai