Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

SOSIOLOGI HUKUM

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Hukum
Dosen Pengampu : Dari. H. D. Djunaedi, SH., Sp.N.

Disusun Oleh :
NAMA : CHERY ADITYA ROMIKO
NIM : 20302300048
KELAS : A

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2023
SOSIOLOGI HUKUM

Sosiologi Hukum adalah cabang kajian khusus dalam keluarga besar ilmu-ilmu sosial
yang disebut Sosiologi. Sosiologi Hukum adalah satu cabang dari Sosiologi yang merupakan
penerapan pendekatan Sosiologis terhadap realitas maupun masalah-masalah hukum. Pemikiran
Sosiologi Hukum lebih berfokus pada keberlakuan empiric atau factual dari hukum. Hal ini
memperlihatkan bahwa Sosiologi Hukum tidak secara langsung diarahukuman pada hukum
sebagai sistem konseptual, melainkan pada kenyataan sistem kemasyarakatarakatan yang
didalamnya hukum hadir sebagai pemeran utama. Hal tersebut di atas berbeda dengan ilmu
hukum normative yang memandang hukum dalam hukum itu sendiri (apa yang tertuang dalam
peraturan).
Pada dasarnya, Sosiologi Hukum berpendapat bahwa hukum hanyalah salah satu dari
banyak sistem sosial dan bahwa justru sistem sosial lain, yang terdapat dalam masyarakatarakat,
memberi arti dan pengaruh terhadap hukum. hukum di dalam setiap sistem sosial, sebetulnya
adalah sebuah kerangka fundamental (sebuah struktur penyangga) dari hakikat semua bentuk
asosiasi dan institusi yang dibentuknya. Fungsi Sosial : sebagai himpunan moralitas & wahana
untuk mencapai cita-cita sosial (Durkheim). Masa itu hukum dianggap satu-satunya perekat
sosial. Perubahan Sosial : keberadaan hukum harus mengabdi pada kepentingan rakyat, dan
untuk menekan kaum borjuis (Karl Marx).
Sebagai Sarana Kontrol Sosial. Suatu proses yang dilakukan untuk mempengaruhi orang-
orang agar berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yangg disepakati bersama. Kontrol sosial
dijalankan dengan menggerakkan berbagai aktivitas alat negara untuk mempertahankan pola
hubunganungan & kaedah-kaedah yang ada. Sebagai Sarana Rekayasa Sosial. Sebagai Alat
Kejahatan. Keadilan merupakan syarat bagi terciptanya kebahagiaan hidup untuk warga negara
dan sebagai dasar apa keadilan itu perlu diajarkan rasa sosial kepada setiap manusia. Anglo
Saxon – tidak mengenal negara hukum tetapi mengenal “the rule of law” - pemerintahan oleh
hukum (Dicey – kelanjutan dari ajaran John Locke). 1. Supremacy of the law. Sebagai kelanjutan
dari keadaulatan rakyat. Hukum yang baik adalah hukum yang dierima oleh rakyat karena
mencerminkan harapan rakyat. Dalam Kenyataan Kedua Model Tersebut Saling Terkait, Saling
Melengkapi, dan Saling Kontradiksi dalam Aplikasi.
Apakah “pola tingkah laku sosial” telah mengungkapkan materi hukum yang dirumuskan
dalam peraturan. Apakah keputusan pengadilan sama dengan apa yang diharuskan dalam
peraturan. Apakah tujuan yang dikehendaki hukum sama dengan efek peraturan itu dalam
kehidupan masyarakatarakat. Bahwa hukum itu memperoleh kekuatan mengikat karena berupa
peraturan yang berbentuk undang-undang yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi.
Dengan kata lain, hukum selalu diidentikkan dengan undang-undang. Hakim dalam hal ini tidak
bebas dalam menciptakan hukum baru, karena hakim hanya menerapkan dan menafsirkan
peraturan yang ada berdasarkan wewenang yang ada padanya. Bersumber pada putusan
hakim/putusan pengadilan. Hakim berperan besar dalam menciptakan kaidah-kaidah hukum
yang mengatur tata kehidupan masyarakatarakat. Asas doctrine of precedent, hakim terikat pada
prinsip hukum dalam putusan pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis.
Hukum digolongkan menjadi dua bagian utama yaitu hukum publik dan hukum privat.
Bersumber dari peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang serta
dipertahankan berdasarkan kesadaran hukum masyarakatarakatnya. Statika Sosial :
Menganalogikan masyarakatarakat seperti “Anatomi” tubuh manusia ysng terdiri dari organ,
kerangka & jaringan. Hal ini mempelajari masyarakatarakat dalam keadaan statis sebagai
pendekatan yang bersifat sinkronik. untuk menggambarkan pertumbuhan organik dari embrio ke
arah kedewasaan. Hal ini mempelajari masyarakatarakat dalam keadaan dinamis, proses
berlangsungnya kehidupan masyarakatarakat (perubahan sosial) yang bersifat diakronik.
Perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubunganungan sosial, lembaga dan struktur
sosial pada waktu tertentu (Farley). 1. Perubahan sosial mengacu pada variasi hubunganungan
antar individu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakatarakat pada waktu tertentu.
Kemajuan dimaksud terutama menyangkut segi material, sehingga pembangunan sering diartikan
sebagai kemajuan yang dicapai masyarakatarakat hanya di bidang “ekonomi” dengan tidak
melihat segi moralitas manusia.
Ada perbedaan prinsipil antara konsep pembangunan yang dianut oleh “negara
berkembang” dengan pembangunan “negara maju” (Adikuasa). 1. Resiprokal : saling berbalasan,
saling bermanfaat, saling tergantung, juga saling mengisi atau saling mengurangi. 2. Dialektika :
penalaran dengan dialog sebagai cara untuk menyelidiki suatu masalah. Segala sesuatu yang
terdapat di alam semesta itu terjadi dari hasil pertentangan dua hal & yang kemudian
bertentangan dengan yang lain sehingga menimbulkan hal yang lain lagi. 2) Metafisik & Yuridis:
jembatan perubahan dari bentuk masyarakatarakat militer dengan masyarakatarakat industri;
kebijakan masih dilandasi pada imajinasi tetap mulai bergeser kearah landasan penelitian. 3)
ilpengtek & Industri: industri mendominasi hubungan sosial & produksi jadi tujuan utama
masyarakat; imajinasi tergeser oleh hasil penelitian & konsepsi-2 teoritik. Perubahan struktur
sosial selalu diikuti dengan perubahan fungsi sosial. Masyarakat sederhana bergerak maju secara
evolusioner ke arah ukuran lebih besar, terpadu, majemuk, dan kepastian terjelma menjadi
bangsa yang beradab atau sebaliknya menjadi bangsa yang primitif. 2. Pola Siklus :
perkembangan masyarakatarakat laksana seperti roda, kadang di atas kadangkala turun ke
bawah. Apa Yang Berubah? (Kependudukan, Pembagian Kerja, Perburuhan, Peranan Keluarga
dll). Bagaimana Kecepatan Dari Perubahan? (Evolusi, Reformasi, Revolusi dll). Krisis
kekuasaan yudiceel yang disebabkan oleh jumlah gol semakin membesar, masing-2 berusaha
merebut kekuasaan. Berita yang menyebar secara cepat, tidak berdasarkan fakta (kenyataan), dari
persoalan moral hingga masalah kenegaraan. Dapat merusak nama baik (reputasi), kaburkan
tujuan, lemah hukuman semangat – digunakan untuk propaganda. Tidak dapat dibantah secara
efektif hanya dengan menggunakan penjelasan yang rasional. Kondisi emosional yang diwarnai
oleh keputusasaan & ketakutan yang tidak terkendali, disertai penyelematan diri secara kolektif
yang didasari oleh sikap histeris. Terjadi pada kelompok yang mengalami keletihan karena
tekanan jiwa (stress) sesaat atau berkepanjangan, berada dalam keadaan sangat berbahaya &
hanya memiliki kemungkinan membebaskan diri secara terbatas.
Perilaku masa yang melakukan kegiatan secara berkesinabungan untuk menunjang atau
menolak kebijakan yang dianggap merugikan masyarakatarakat atau kelompok. Awal mula
gerakan dilakukan oleh suatu kelompok yang merasa tidak puas terhadap suatu keadaan; pribadi
kecewa; penyaluran kegagalan; atau mereka yang merasa hidup kurang berarti. Semula bentuk
gerakan tidak terorganisasi, terarah dan terencana selanjutnya terorganisasi. Pembangkangan
sipil adalah penyimpangan hukum secara umum dan terbuka karena terdorong oleh kata hati
serta pandangan moral, disertai dengan kesediaan menerima sanksi hukum. Aksi ini merupakan
tindakan politik yang bukan merupakan tindakan kekerasan dengan tujuan untuk mengubah
hukum atau kebijakan pemerintah. Cara ini umumnya berlaku di negara-negara demokrasi di
mana para pelaku telah memiliki kesadaran cukup tinggi dalam hidup bernegara. Dengan kata
lain tuntutannya benar-benar untuk kepentingan bangsa dan negara.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai