Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh
ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian
dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Comte membedakan antara sosiologi statis,
dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang menjadi
dasar adanya masyarakat dan sosiologi [dinamis] dimana perhatian
dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan.
AGAMA DAN SOSIOLOGI
Fakta sosial:
Menurut Emile Durkheim, pokok bahasan sosiologi adalah Fakta sosial.
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada
di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan
individu tersebut. Suatu fakta sosial terjadi jika benar adanya peristiwa
tersebut di lingkungan masyarakat. Contoh: selama pandemi wajib
mematuhi protocol Kesehatan. Ada sanksi bagi yang tidak patuh.
Agama dan Sosiologi
Tindakan sosial:
Khayalan sosiologis:
Realitas sosial:
Menurut Peter L. Berger, pokok bahasan sosiologi adalah realitas sosial. Realitas
sosial adalah pengungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh
sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian
secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan
pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif. Sosiologi
hadir dengan pendekatan yang ilmiah dan melakukan analisis pembuktian
terhadap suatu fenomena sosial yang ada pada masyarakat.
Hakekat Sosiologi
• Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan umum yang artinya bahwa ilmu
sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang terdapat dalam setiap
interaksi antar umat manusia.
• Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang sifatnya empiris dan rasional
berkaitan dengan metode yang digunakan.
• Sosiologi adalah ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam
ataupun ilmu pengetahuan pasti, karena apa yang dipelajari adalah gejala-
gejala dalam bidang kemasyarakatan.
Obyek Sosiologi
• Objek agama, objek ini dapat memicu munculnya suatu hubungan sosial di
masyarakat dan banyak hal maupun dampak yang berpengaaruh pada
hubungan antar sesama manusia dalam berkehidupan berbangsa dan
bernegara serta bermasyarakat.
• Objek budaya, dimana objek ini mempunyai pengaruh dalam hubungannya
dengan objek lainnya yang saling berkaitan.
Agama dan Sosiologi
Agama memiliki fungsi yang berkaitan dengan kelompok sosial (meaning for social
group) dan fungsi yang berkaitan dengan kehidupan-kehidupan individu sebagai
bagian dari kelompok sosial (individual’s meaning system). Fungsi agama bagi
kelompok sosial yakni terkait dengan peran agama itu sendiri sebagai norma aturan
hukum yang secara sosial melegitimasi tindakan sosial. Sedangkan fungsi Agama bagi
individu yakni agama sebagai identitas diri yang memberikan bimbingan kepada
individu (way of life) dan juga sebagai pandangan hidup
Agama dan politik
Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat. Politik adalah segala sesuatu tentang
proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Agama dan politik
Terdapat banyak sekali sistem politik yang dikembangkan oleh negara negara di
dunia antara lain: anarkisme, autoritarian, demokrasi, diktatorisme, fasisme,
federalisme, feminisme, fundamentalisme keagamaan, globalisme, imperialisme,
kapitalisme, komunisme, liberalisme, libertarianisme, marxisme, meritokrasi,
monarki, nasionalisme, rasisme, sosialisme, theokrasi, totaliterisme, oligarki dsb.
Agama dan politik
Lembaga politik: Secara awam berarti suatu organisasi, tetapi lembaga bisa juga
merupakan suatu kebiasaan atau perilaku yang terpola. Perkawinan adalah lembaga
sosial, baik yang diakui oleh negara lewat KUA atau Catatan Sipil di Indonesia
maupun yang diakui oleh masyarakat saja tanpa pengakuan negara. Dalam konteks
ini suatu organisasi juga adalah suatu perilaku yang terpola dengan memberikan
jabatan pada orang-orang tertentu untuk menjalankan fungsi tertentu demi
pencapaian tujuan bersama, organisasi bisa formal maupun informal. Lembaga
politik adalah perilaku politik yang terpola dalam bidang politik.
Agama dan politik
Sistem kepercayaan sudah terlebih dahulu ada sebelum adanya negara dan sistem
politik. Oleh karena itu, sistem politik semestinya mengabdi kepada terjaminnya
sistem kepercayaan dapat dijalankan secara optimal oleh setiap pemeluk agama.
Penghayatan kepercayaan yang benar akan membantu manusia untuk masuk dalam
ranah politik dengan tetap memperhitungkan harmoni relasi pribadi dengan Tuhan
dan dengan sesama.
Agama dan politik
Sistem politik tidak dapat dipadukan dengan sistem agama, karena hal ini akan
menjadikan nilai kepercayaan menjadi tidak lagi murni melainkan terkontaminasi
oleh aneka kepentingan politis.
Agama dan politik
The politicization of religion and vote-bank politics made religion in Indonesia an internal
part of politics.
Terima kasih…