Anda di halaman 1dari 6

Nama : NOVITA PUTRI HARTANTI

NIM : 049530193

Prodi : Ilmu Hukum

UPBJJ : Semarang

TUGAS 1

1. Kita perlu mempelajari ilmu hukum karena dalam kehidupan manusia yang saling
bergantungan menimbulkan adanya interaksi sosial. Interaksi sosial dalam masyarakat
dapat menimbulkan konflik atau pertentangan. Konflik atau pertentangan dapat
disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat atau benturan kepentingan. Hal ini
disebabkan karena setiap individu atau kelompok memiliki kebutuhan dan kepentingan
yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Konflik atau pertentangan dalam
kehidupan masyarakat tidak dapat dihindarkan. Maka itu, pentingnya untuk mengenal
hukum berperan mengatur kepentingan-kepentingan, yaitu dengan timbulnya hak dan
kewajiban. Adanya hukum dalam kehidupan manusia dapat menciptakan rasa aman dan
merasa terlindungi. Pengantar Ilmu Hukum memperkenalkan segala masalah yang
berhubungan dengan hukum. Selain berperan penting dalam proses pembelajaran dan
pemahaman ilmu hukum pada dasarnya, Pengantar Ilmu Hukum juga menjelaskan
bagian-bagian dari hukum seperti arti, tujuan, norma atau kaidah, sumber, penggolongan,
penemuan, sistem, dan politik hukum. Tidak hanya bagian dari hukum, melainkan jenis-
jenis hukum yang berlaku di Indonesia.
Metode- metode mempelajari yaitu :
- Metode idealis
Perwujudan nilai-nilai tertentu demi tercapainya keadilan .Metode ini senantiasa
menguji hukum yang harus mewujudkan nilai (nilai) tertentu. Salah satu nilai
yang diperjuangkan adalah nilai keadilan. Jadi, apabila kita memilih untuk
melihat hukum sebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu, maka pilihan tersebut
akan membawa kita kepada metode yang bersifat idealis. Metode ini senantiasa
berusaha untuk menguji hukum yang harus mewujudkan nilai-nilai tertentu.
Pemikiran ini membahas apa saja yang menjadi tuntutan dari nilai tersebut dan
apa yang seharusnya dilakukan oleh hukum untuk mewujudkannya.
- Metode normatif
Analisis hukum sebagai sistem abstrak otonom dan bebas nilai. Bagi seseorang
yang memilih untuk melihat hukum sebagai suatu sistem peraturan-peraturan
yang abstrak, maka perhatiannya akan terpusat pada hukum sebagai suatu
lembaga yang benar-benar otonom. Pemusatan perhatian tersebut akan membawa
seseorang kepada penggunaan metode normatif dalam menggarap hukum. Sesuai
dengan cara pembahasan yang bersifat analitis, metode itu disebut juga sebagai
metode normatif-analitis.
- Metode sosiologis
Hukum sebagai alat untuk mengatur masyarakat, faktor yang mempengaruhi
pembentukan hukum. Bagi seseorang yang memahami hukum sebagai alat yang
mengatur masyarakat, maka pilihannya akan jatuh pada penggunaan metode
sosiologis. Berbeda dari metode-metode sebelumnya, metode ini mengaitkan
hukum kepada usaha untuk mencapai tujuan-tujuan serta memenuhi
kebutuhankebutuhan konkrit dalam masyarakat. Metode ini memusatkan
perhatiannya pada pengamatan mengenai efektivitas dari hukum.
- Metode historis
Melihat sejarah hukum, yaitu masa lampau dan sekarang
- Metode sistematis
Hukum sebagai system
- Metode komparatif
Membandingkan antara tata hukum yang belaku di suatu Negara
2. Jawab :

- sebagai makhluk sosial (zoon politicoon) tidak bisa berbuat sekehendaknya, karena
terikat oleh norma-norma yang ada dan berkembang di masyarakat serta terikat pula oleh
kepentingan orang lain. Dalam tiap pergaulan hidup itu manusia mempunyai kebutuhan
dan kepentingan, yang dapat diklasifikasikan dalam:

1. Kebutuhan fisiologis, seperti makanan, minuman, pakaian, perumahan;


2. Kebutuhan keamanan, ketertiban, dan ketenteraman dari gangguan, ancaman, atau
serangan pihak lain;
3. Kebutuhan akan kerja sama yang saling menguntungkan atau kerja sama untuk
tujuan-tujuan kolektif;
4. Kebutuhan akan kehormatan dirinya, akan penghargaan sebagai manusia yang
bermartabat dan berkebudayaan;
5. Kebutuhan akan eksistensi dirinya dengan jiwanya yang merdeka, yang memiliki
daya logika, etika dan estetika atau nalar dan kreativitas guna membudayakan
dirinya. Konsekuensinya dalam melaksanakan segala keperluan hidup dan kehidupan
setiap manusia harus melakukannya dengan berdasarkan kepada aturan-aturan atau
norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat, baik norma agama, norma
kesusilaan, norma kesopanan, maupun norma hukum. Sebagai aturan-aturan dalam
pergaulan masyarakat, jika ada pelanggaran yang dilakukan masyarakat makan
kepentingan yang dirugikan harus diganti atau diperbaiki, peraturan harus
dipertahankan dan si pelanggar dikenakan sanksi hukuman, yang dapat dipaksakan
kepadanya oleh alat kekuasaan publik. Selain berperan untuk keteraturan, ketertiban,
keadilan, dan kepastian mengenai hak dan kewajiban masyarakat, dengan kekuatan
publiknya, hukum itu juga berperan sebagai sarana kemajuan dan kesejahteraan
umum, atau lebih populernya disebutkan sebagai tool of social engineering.

- Manusia adalah makhluk sosial, sudah menjadi kodrat manusia untuk hidup sebagai
makhluk sosial hidup di antara manusia lain dalam suatu lingukungan masyarakat.

Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Aristoteles bahwa manusia itu
adalah Zoon Politicon yang artinya bahwa manusia itu sebagai mahkluk pada
dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya, jadi
makhluk yang suka bermasyarakat.
Manusia sebagai individu mempunyai kehidupan yang menyendiri, tetapi manusia
sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.

Pada dasarnya manusia memilik beraneka ragam sifat dan watak, dalam menjalankan
hidupnya setiap manusia mempunyai kepentingan masing-masing, jika seorang
manusia mempunyai kepentingan yang sama dengan manusia lainnya maka akan
terjadi kerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.
Akan tetapi, acapkali kepentingan antara manusia berlainan bahkan ada juga yang
bertentangan, sehingga dapat menimbulkan perselisihan. Apabila perselisihan ini
dibiarkan akan terjadi perpecahan dalam masyarakat.

Maka, dalam menjalankan hidupnya anggota masyarakat harus memerhatikan kaedah,


norma, dan peraturan hidup dalam masyarakat. Peraturan hidup dalam masyarakat itu
memberi petunjuk bagaimana harus bertindak di dalam masyarakat.
Peraturan-peraturan hidup ini disebut peratuhan hidup kemasyarakatan. Peraturan
hidup kemasyarakatan ini bersifat mengatur dan memaksa untuk menjamin tata tertib
dalam masyarakat.

Jelas terlihat bahwa dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat manusia


membutuhkan suatu aturan agar tercipta kehidupan yang aman, nyaman, dan
tenteram.
Dalam kehidupan bermasyarakat hukum menjadi aspek penting karena hukum
mengatur segala aspek dalam kehidupan masyarakat baik antara individu dengan
individu, individu dengan masyarakat, individu dengan lingkungan, dan individu
dengan pemerintah. Hal ini bertujuan agar terciptanya keadilan dan ketertiban.

3. Jawab :
- Teori hukum stufenbau merupakan teori yang dikemukakan oleh Hans Kelsen
yang menyatakan bahwa sistem hukum merupakan sistem anak tangga dengan
kaidah berjenjang dimana norma hukum yang paling rendah harus berpegangan
pada norma hukum yang lebih tinggi, dan kaidah hukum yang tertinggi (seperti
konstitusi) harus berpegangan pada norma hukum yang paling mendasar
(grundnorm).
Menurut Kelsen grundnorm adalah :“a statement from which all other duty statements
ultimately get their validity from”
Dengan perkataan lain grundnorm adalah sumber tertinggi bagi validitas suatu norma
yang supremasi validitasnya diasumsikan seperti itu. Kelsen mengakui bahwa bentuk
grundnorm dalam setiap sistem hukum berbeda-beda. Grundnorm dapat berbentuk
konstitusi tertulis atau perintah diktator. Berkaitan dengan grundnorm di Indonesia
dikenal dengan adanya konstitusi sebagai dasar dan hukum tertinggi. Konstitusi
tersebut yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(selanjutnya disebut UUD 45). Dalam teori hukum stufenbau, grundnorm merupakan
bagian kaidah tertinggi dalam hierarkinya.

Teori hukum berjenjang (stufenbau) juga dikenal dengan hierarki norma, dimana
sebuah norma tidak boleh bertentangan dengan norma yang diatasnya. Kelsen
menggambarkan suatu sistem hukum sebagai sebuah sistem norma yang saling
terkait satu sama lain (interlocking norms) yang bergerak dari suatu norma yang
umum (the most general ought) menuju ke norma yang lebih konkret (the most
particular or concrete). Hal tersebut pada akhirnya akan bermuara
pada grundnorm. Relasi dan hierarki antara grundnorm dan norma lainnya adalah
sebagai berikut :

Bagi Kelsen, hierarki norma hanya mengenal superordinasi dan subordinasi, tidak
mengakui adanya koordinasi.Dalam perkembangan selanjutnya diuraikan Hans
Nawiasky dengan theorie von stufenfbau der rechtsordnung yang menggariskan
bahwa selain susunan norma dalam negara adalah berlapis-lapis dan berjenjang dari
yang tertinggi sampai terendah, juga terjadi pengelompokan norma hukum dalam
negara, yakni mencakup norma fundamental negara (staatsfundementalnorm), aturan
dasar negara (staatsgrundgesetz), undang-undang formal (formalle gesetz), dan
Peraturan pelaksanaan dan peraturan otonom (verordnung en outonome satzung).

Selain terkenal dengan teori stufenbau, Kelsen juga menjadi penggagas pentingnya
menjaga sebuah hukum dasar melalui sebuah lembaga agar konstitusi
(grundnorm) tidak tercederai. Lembaga tersebut adalah Mahkamah Konstitusi. Teori
stufenbau di Indonesia diadopsi dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (selanjutnya disebut UU
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

contoh :
Dari hierarki tersebut terlihat bahwa norma yang paling superior adalah UUD 1945
yang menjadi norma dasar (grundnorm). Artinya, semua norma di bawahnya harus
dibuat berdasarkan UUD 1945. Lalu, mengapa pancasila tidak dicantumkan dalam
tata urut peraturan perundang-undangan di Indonesia? Kedudukan pancasila dalam
hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia sebagai norma fundamental,
hukum dasar, dan juga sumber dari segala sumber hukum negara. Artinya, UUD
1945 yang menjadi sumber hukum juga terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Semua pembuatan hukum dan norma di Indonesia harus sejalan
dengan nilai-nilai Pancasila karena Pancasila merupakan dasar yang paling
fundamental dalam pembangunan negara Indonesia.

https://mh.uma.ac.id/apa-itu-teori-hukum-stufenbau/
- Sistem hukum di Indonesia mengadopsi teori piramida hukum dari Hans Kelsen
Sebab teori ini mengakomodasi prinsip-prinsip negara hukum yang mendasar,
yaitu supremasi hukum dan pemisahan kekuasaan. Dalam teori piramida hukum,
hukum dianggap sebagai piramida dengan hukum tertinggi di puncaknya, dan
setiap peraturan atau norma harus sesuai dengan hukum yang lebih tinggi di
atasnya.
Penjelasan :
Sistem hukum di Indonesia mengadopsi teori piramida hukum atau norma berjenjang
dari Hans Kelsen karena teori ini mengakomodasi prinsip-prinsip negara hukum yang
mendasar, yaitu supremasi hukum dan pemisahan kekuasaan. Dalam teori piramida
hukum, hukum dianggap sebagai piramida dengan hukum tertinggi di puncaknya, dan
setiap peraturan atau norma harus sesuai dengan hukum yang lebih tinggi di atasnya.
Dalam sistem hukum Indonesia, hukum tertinggi adalah Undang-Undang Dasar 1945,
yang menetapkan prinsip-prinsip dasar negara, hak asasi manusia, dan tugas
negara. Kemudian di bawahnya terdapat hirarki peraturan perundang-undangan yang
lebih rendah, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden,
peraturan daerah, dan kebijakan pemerintah. Setiap peraturan atau norma harus sesuai
dengan hukum yang lebih tinggi di atasnya, dan tidak boleh bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar.
Dalam teori piramida hukum, kekuasaan legislatif memiliki peran penting dalam
menetapkan hukum tertinggi, sedangkan kekuasaan yudikatif memiliki peran penting
dalam menegakkan hukum tersebut. Oleh karena itu, prinsip pemisahan kekuasaan
antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif sangat penting untuk menjaga keseimbangan
dan keadilan dalam sistem hukum.
Dalam pendapat saya, penggunaan teori piramida hukum atau norma berjenjang dari
Hans Kelsen sangat relevan dengan sistem hukum di Indonesia. Dengan mengakui
hirarki peraturan perundang-undangan dan prinsip supremasi hukum, kita dapat
memastikan bahwa hukum di Indonesia berdasarkan pada aturan yang jelas dan adil,
dan mampu menjamin keamanan, perlindungan hak asasi manusia, serta
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Sumber :

- Modul 1 :Ruang Lingkup Pengantar Ilmu Hukum Prof. Dr. H. Nandang Alamsah
Deliarnoor, S.H., M.Hum.
- https://www.kompasiana.com/irwanramadhan/610a364406310e498d0f9112/
pengertian-hukum-dan-hubungan-masyarakat-dengan-hukum

Anda mungkin juga menyukai