Kelompok 3
Disusun Oleh
A. Kajian
Teori
1. Otonomi Daerah
Pemerintah daerah yang otonom merupakan salah satu sendi yang
sangat penting dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan.
Pasalnya, kewenangan pemerintah daerah yang otonom didasarkan
pada Pasal 18 ayat (2) UUD 1945 yang pada hakikatnya mengakui
adanya keragaman dan hak asal-usul yang merupakan bagian dari
sejarah panjang bangsa Indonesia.
Istilah otonomi berasal dari bahasa Yunani yakni, autos (sendiri)
dan nomos (undang-undang). Tjahya Supryatna menjelaskan bahwa
istilah otonomi mengandung arti perundangan dan pemerintahan.
Artinya badan-badan otonom seperti provinsi dan kabupaten atau kota
memiliki hak dan kekuasaan untuk mengatur daerah otonomnya
sendiri berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam Pasal 1
angka 6 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 20014 dijelaskan bahwa
Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dalam Pasal 1 angka 8 dijelaskan bahwa otonomi
daerah diserahkan melalu desentralisasi kekuasaan pusat ke daerah.
Kerangka dasar dalam otonomi daerah adalah penyerahan urusan
secara hierarkis. Konsep otonomi daerah menuntut agar urusan yang
dilaksanakan antar susunan pemerintahan harus dibagi secara
merata. Oleh karenanya berdasarkan pembagian urusan tersebut,
pemerintah daerah dapat membentuk peraturan daerah.
2. Kebijakan Publik
3. Pelayanan Publik