TINJAUAN PUSTAKA
A. Administrasi Publik
Kata “administrasi” yang saat ini kita kenal di Indonesia berasal dari kata
atau servis sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh yang memberikan
sesungguhnya adalah suatu kegiatan yang punya makna luas meliputi segenap
(manajemen organisasi) dan beheer (manajemen sumberdaya). Dari asal kata ini
suatu kegiatan yang bersifat hanya terbatas pada catat mencatat atau
14
15
kedewasaan ini, dalam terminologi bahasa Indonesia maka mengandung arti luas,
yakni kedewasaan fisik, mental, dan emosional. Oleh karena itu konsep publik
memiliki perhatian dan punya kepentingan banyak orang. Selain itu konsep
publik dilihat dari prespektif wargna negara dimaknai sebagai individu warga
masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban untuk menentukan pelayanan apa
publik adalah suatu proses kerjasama yang dilakukan antara pemerintah dengan
faktor yang menjadi perbedaan dengan sektor bisnis. Berikut ini merupakan
a. Tujuan
Administrasi Publik memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
publik atau masyarakat dalam suatu negara atau daerah.
b. Motif
Motif dari seluruh proses kegiatan dari administrasi publik adalah
pemberian pelayanan yang seluas-luasnya dan sebaik-baiknya pada
seluruh masyarakat.
c. Wilayah Yurisdiksi
Administrasi publik mempunyai batas wilayah kekuasaan, yaitu dalam
batas wilayah negara atau daerah yang telah ditentukan melalui
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Sumber Kekuasaan
Administrasi publik memperoleh kekuasaan dari rakyat baik secara
langsung maupun melalui perwakilan dalam menjalankan kegiatannya.
Artinya, rakyat yang berdaulat.
e. Cara Kerja
Cara kerja administrasi publik sangat ketat sebat diatur oleh serangkaian
peraturan perundang-undangan yang kaku, aturan yang legal sehingga
terkesan lamban.
f. Proses dan Cara Kerja
Proses dan cara kerja administrasi publik lebih mengutamakan prosedur,
yaitu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
bersifat birokratik, pendekatan legalistic, sehingga terkesan lamban.
g. Status Kepegawaian
Status kepegawaian dalam administrasi publik disebut sebagai pegawai
negeri yang sistem penerimaan, pengangkatan, promosi, penggajian dan
17
B. Pelayanan Publik
pelayanan juga dapat menentukan akan majunya suatu negara. Pelayanan publik
menurut Sinambela dkk (dalam Deddy Mulyadi, dkk, 2016 : 39) adalah sebagai
kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu
produk secara fisik. Sementara itu definisi pelayanan publik sesuai dengan
yaitu:
bahwa pelayanan publik merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh
suatu organisasi tertentu yang mempunya hak untuk melayani terhadap individu
dengan aturan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pelayanan yang dimaksud
adalah pelayanan jasa di sektor keamanan dan ketertiban dalam masyarakat yang
berikut :
20
maupun penerima layanan yang wajib untuk ditaati dengan tujuan agar
a. Prosedur pelayanan
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan termasuk pengaduan.
b. Waktu penyelesaian
Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan
sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengadilan.
c. Biaya pelayanan
Biaya/tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses
pemberian pelayanan.
d. Produk layanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
e. Saran dan prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh
penyelenggara pelayanan publik.
f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat
berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku
yang dibutuhkan.
C. Kebijakan Publik
dijalankan oleh para aktor dan instansi pemerintah. Dalam memahami konsep
22
dari kebijakan dan mengacu kepada teori-teori kebijakan yang dikemukakan oleh
(Wahab, 2015: 9-10) mendefinisikan bahwa “kebijakan itu ialah suatu tindakan
yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau
“Kebijakan ialah pedoman untuk bertindak. Pedoman itu bisa saja amat
sederhana atau kompleks, bersifat umum atau khusus, luas atau sempit,
kabur atau jelas, longgar atau terperinci, bersifat kualitatif atau kuantitatif,
publik atau privat. Kebijakan dalam maknanya seperti ini mungkin berupa
suatu deklarasi mengenai suatu dasar pedoman bertindak, suatu arah
tindakan tertentu, atau suatu rencana”.
Adapun pengertian menurut pakar di atas diperkuat dan dipertegas
demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Dalam hal tersebut kebijakan dan
diantara alternatif yang diberikan, dalam arti kata hanya ada satu pilihan yang
publik disebut juga dengan kebijakan publik. Pada dasarnya ruang lingkup studi
mengenai kebijakan publik sangat luas karena mencakup berbagai bidang baik
dalam sektor ekonomi, sosial, politik, budaya, hukum dan sebagainya. Selain itu
kebijakan publik juga dapat mencakup tingkat nasional, regional, maupun lokal
daerah dan lainnya yang berhungan dengan instansi atau lembaga pemerintahan.
do or not to do (apapun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau untuk tidak
publik bukan semata untuk keinginan pejabat publik ataupun pemerintah tetapi
merupakan perwujudan dari tindakan. Selain itu pilihan pemerintah untuk tidak
melakukan sesuatu merupakan bentuk dari kebijakan publik itu sendiri karena
publik. Adapun menurut pakar Inggris W.I Jenkins dalam (Wahab, 2015:15)
kebijakan publik adalah suatu rangkaian tindakan yang dilakukan atau tidak
Undang-undang atau dalam ketentuan yang berlaku yang dibuat oleh pemerintah
lepas dari proses di dalam pembuatannya. Kebijakan publik yang telah ditetapkan
dan kedua kebijakan publik tidak dapat mengatasi permasalah yang ada dan
mengurangi estetika dalam proses kebijakan publik. Menurut Hamdi (2014: 79-
a. Penentuan Agenda
Para ahli kebijakan publik telah banyak mengemukakan tentang
penentuan agenda dalam kebijakan publik. Dengan tujuan adalah untuk
menjelaskan mekanisme dari transformasi suatu kondisi dalam
masyarakat menjadi masalah kebijakan yang harus dicarikan jalan
keluarnya melalui kekuasaan pemerintah untuk membuat kebijakan.
b. Formulasi Kebijakan
Menurut Kraft dan Furlog dalam (Hamdi, 2014:87) menjelaskan bahwa
“formulasi kebijakan sebagai desain dan penyusunan rancangan tujuan
kebijakan serta strategi untuk pencapaian tujuan kebijakan tersebut”.
Yang artinya formulasi kumpulan data di lapangan yang nanti menjadi
landasan untuk membuat kebijakan.
c. Penetapan Kebijakan
Penetapan kebijakan pada dasarnya adalah pengambilan keputusan
terhadap alternatif-alternatif kebijakan yang tersedia. Yang nantinya
alternatif yang dipilih atau yang ditetapkan tersebut dinilai mampu
dalam penyelesaian permasalahan publik.
d. Pelaksanaan Kebijakan
Pada dasarnya berkaitan dengan bagaimana kinerja pemerintah atau
proses yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjadikan sebuah
kebijakan yang menghasilkan keadaan yang sebelumnya telah
direncanakan.
e. Evaluasi Kebijakan
Evaluasi kebijakan menyangkut pembahasan kembali terhadap
implementasi kebijakan. Tahapan ini berfokus pada identifikasi hasil-
hasil dan akibat-akibat dari implementasi kebijakan.
dapat mengatasi masalah yang terjadi dimasyarakat. Dalam hal ini proses
telah dibuat secara terstruktur dan terorganisir untuk menghasilkan output dan
tujuan dan saran telah ditetapkan, serta sumber daya untuk mencapai
untuk mencapi tujuan kebijakan tersebut. Dan apabila program yang telah dibuat,
prosedur, dan teknik secara sinergitas yang digerakan untuk bekerjasama guna
sebagai:
konseptual oleh para pembuat kebijakan untuk dapat dijalankan oleh para
aparatur yang memiliki ikatan tertentu terhadap kebijakan dalam upaya untuk
dijadikan bahan evaluasi demi terciptanya kebijakan yang efektif dan efisien.
(tiga) macam menurut pendapat Jones dalam (Widodo, 2010:89) sebagai berikut:
a. Pengorganisasian
1) Pelaksanaan kebijakan/program
kebijakan tersebut.
dan referensi bagi para pelaku kebijakan agar dapat mengetahui apa
saja yang harus disiapkan dan lakukan, siapa sasarannya, dan hasil
Maka dari itu, setiap kebijakan yang dibuat perlu dibuat prosedur
30
kebijakan.
kebijakan melibatkan lebih dari satu lembaga makan harus jelas dan
31
tersebut.
b. Interpretasi
yang masih bersifat abstrak kedalam kebijakan yang lebih bersifat teknis
dalam bentuk kebijakan kepala dinas, kepala badan atau kepala kantor
mengetahui dan memahami apa yang menjadi arah, tujuan, dan sasaran
atau disosialisasikan agar mereka yang terlibat baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap kebijakan tersebut. Tidak saja mereka menjadi tahu
dan paham tentang apa yang menjadi arah, tujuan dan sasaran kebijakan,
tetapi yang lebih penting mereka akan dapat menerima, mendukung, dan
c. Tahap Aplikasi
elemen yang ada dalam pelaksanaan program, yakni program itu sendiri,
Program
Output Tugas
Kebutuhan Kompetensi
PEMANFAAT ORGANISASI
Tuntutan Putusan
kesesuaian antara apa yang ditawarkan oleh program dengan apa yang
program dengan apa yang dilakukan oleh kelompok sasaran program (Akib
1) Komunikasi
2) Sumber Daya
ditanganinya.
telah ditetapkan.
kebijakan.
tersebut.
3) Disposisi
terwujud.
4) Struktur Organisasi
kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai
tujuannya’. Lebih lanjut lagi Nugroho mengemukakan bahwa ada dua pilihan
turunan dari kebijakan publik tersebut. Program merupakan alat agar tujuan
c. Faktor lingkungan baik secara fisik, sosial budaya dan politik yang
program yang telah ditetapkan tidak semua berjalan dengan baik dan efektif.
a. Teori yang menjadi dasar kebijakan itu tidak tepat, karena harus
mestinya.
teknis.
dahulu.
sasaran.
pelaksanaan kebijakan.
kebijakan.
40
faktor, baik mengenai sumber daya manusia yakni pembuat kebijakan, pelaksana,
dihadapinya. Oleh karena itu faktor-faktor tersebut harus di perhatikan agar suatu
yang terjadi.
lembaga yang berada langsung di bawah presiden. Fungsi dan peranan Polri
Negara Republik Indonesia adalah alat negara yang berperan dalam memelihara
keamanan”. Tugas polri dapat dibagi 2 bagian yakni tugas respresif dan tugas
preventif. Tugas respresif yakni tugas yang diberikan dari yang berkuasa apabila ada
pelanggaran hukum dan Tugas preventif adalah menjaga dan mengawasi ketentuan
hukum agar tidak dilanggar oleh siapapun. Intinya tugas utama dari polri yakni
menjaga keamanan sedangkan tugas tentara adalah untuk menjaga pertahanan negara
dari serangan luar. Polri dan Tni sebagai alat negara harus saling bekerjasama dalam
Republik Indonesia menyatakan bahwa fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi
jika dilihat dari fungsi polri makan esensi dari fungsi pemerintah bahwa polri dalam
menjalankan perannya merupakan salah satu dari lembaga yang menjalanka fungsi
beban atau tanggung jawan polri sangatlah berat dalam melaksanakan kewenanganya.
Sehingga perlu adanya kerjasama yang dilakukan oleh polri dengan badan atau