Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENJELASAN MENGENAI OTONOMI DAERAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi Pemerintahan


Dosen Pengampu :

INDRA ALDILA WIRADIPUTRA, S.IP., M.A.P.

Disusun Oleh :
NAMA : MUHAMMAD RAYHAN DZULKARNAINI ( 21.011.010 )

AYO SUHARYO ( 21.011.011 )

ADMINISTRASI PUBLIK 5 INTENSIF


BANDUNG UNIVERSITY
2023

1
OTONOMI DAERAH

A. Pengertian Otonomi Daerah

Otonomi daerah adalah prinsip dalam sistem pemerintahan di suatu negara yang
memberikan kekuasaan kepada daerah atau wilayah untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan mereka sendiri secara mandiri, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
setempat. Dalam sistem otonomi daera h, keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan
kebijakan publik, ekonomi, sosial, dan budaya dapat diambil oleh pemerintah daerah, tanpa
campur tangan langsung dari pemerintah pusat. Otonomi daerah bertujuan untuk memberikan
pelayanan publik yang lebih baik, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan
keputusan, dan mempercepat pembangunan di daerah.
Menurut F. Sugeng Istianto: Otonomi Daerah adalah sebuah hak dan wewenang untuk
mengatur serta mengurus rumah tangga daerah. Menurut Syarif Saleh: Otonomi Daerah
merupakan hak yang mengatur serta memerintah daerahnya sendiri dimana hak tersebut
merupakan hak yang diperoleh dari pemerintah pusat.

B. Latar Belakang Otonomi Daerah

Otonomi daerah merupakan program pemerintah, yang telah digulirkan dengan tujuan
utama otonomi untuk mensejahterakan rakyat daerah.Pemerintah memberi kesempatan seluas-
luasnya bagi daerah masing-masing untuk membangun daerahnya sendiri,berkaitan dengan hal
tersebutpemerintah daerah baik propinsi, kabupaten, kecamatan maupun desa untuk berlomba
mengembangkan potensi daerahnya masing-masing.

Reformasi yang mulai bergulir pertengahan tahun 1998, dan secara politis disyahkan
melalui produk hukum berupa Undang-undang No. 22 Tahun 1999 yang kemudian diganti
dengan Undang-undang No. 32 Tahun 2004, menuntut penyelenggaraan pemerintahan yang
mampu merombak segala sesuatu yang bersifat sentralisasi di setiap aspek, termasuk aspek
kelembagaan, manajemen, cara berpikir sampai pada perubahan perilaku aparatur pemerintah.

C. Tujuan Otonomi Daerah

1. Meningkatkan pelayanan publik: Otonomi daerah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan


publik kepada masyarakat di tingkat lokal. Dengan memberikan kekuasaan dan tanggung jawab
kepada pemerintah daerah, diharapkan pelayanan publik dapat lebih responsif, efisien, dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat.

2. Mempercepat pembangunan: Otonomi daerah juga bertujuan untuk mempercepat


pembangunan di daerah. Dengan memiliki kontrol yang lebih besar atas sumber daya dan
kebijakan pembangunan, pemerintah daerah dapat mengarahkan pembangunan sesuai dengan
kebutuhan dan potensi setempat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mengurangi kesenjangan antar daerah.

3. Meningkatkan partisipasi masyarakat: Otonomi daerah juga bertujuan untuk meningkatkan


partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Dengan memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah, diharapkan masyarakat dapat lebih
aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan, memberikan masukan, dan mengawasi
pelaksanaan kebijakan.

4. Meningkatkan efisiensi pemerintahan: Otonomi daerah juga bertujuan untuk meningkatkan


efisiensi pemerintahan. Dengan memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah, diharapkan
keputusan dapat diambil secara lebih cepat dan tepat, tanpa harus menunggu persetujuan dari
pemerintah pusat. Hal ini dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan
kebijakan.

5. Mempertahankan identitas dan keberagaman lokal: Otonomi daerah juga bertujuan untuk
mempertahankan identitas dan keberagaman lokal. Dengan memberikan kekuasaan kepada
pemerintah daerah, diharapkan kebijakan dan program pemerintah dapat lebih memperhatikan
dan menghormati keberagaman budaya, bahasa, agama, dan kepentingan khusus setiap daerah.
Secara keseluruhan, tujuan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan pelayanan publik,
mempercepat pembangunan, meningkatkan partisipasi masyarakat, meningkatkan efisiensi
pemerintahan, dan mempertahankan identitas dan keberagaman lokal.

D. Manfaat Otonomi Daerah

Dikutip dari buku Optimalisasi Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) dalam
Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Saherimiko dan Sihaloho (2023:39-40), terdapat 5 manfaat
otonomi daerah dengan penjabaran sebagai berikut.

1. Kepentingan Masyarakat Pelaksanaan dari otonomi daerah dapat dilaksanakan untuk


memenuhi kepentingan masyarakat.

2. Memotong Birokrasi Menghilangkan berbagai prosedur rumit dari pemerintah pusat sehingga
menjadi lebih terstruktur.

3. Meningkatkan Efisiensi Pemerintah Pusat Pemerintah pusat tidak lagi melaksanakan tugas-
tugas yang dilakukan secara rutin ke daerah-daerah karena dapat diserahkan kepada pejabat
daerah otonom yang memiliki wewenang.

4. Meningkatkan Pengawasan Kegiatan Elit Lokal Memudahkan pengawasan aktivitas yang


dilakukan oleh kaum elit lokal, yang biasanya tidak memiliki rasa simpati terhadap program
pembangunan nasional dan peka terhadap kebutuhan masyarakat miskin di daerah pedesaan.
5. Menekan Biaya Pasokan Barang dan Jasa Biaya pasokan barang dan jasa di daerah menjadi
lebih terjangkau dan rendah dari harga pasaran, sehingga tidak lagi menjadi beban pemerintah
pusat karena telah diserahkan langsung kepada pemerintah daerah.

E. Kerangka Teoritis Otonomi Daerah

1. Konsep Otonomi Daerah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)berarti bahwa hak,
wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur danmengurus rumah tangganya sendiri sesuai
dengan peraturan perundangundanganyang berlaku.

Mengacu pada definisi normatif dalam UU No. 32 Tahun 2004, maka unsur otonomi
daerah adalah :

a. Hak

b. Wewenang

c. Kewajiban daerah otonom.

Sedangkan UU 23 Tahun 2014, urusan pemerintah di bagi menjadi urusan pemerintah


absolut, konkuren, umum (pasal 9). Pemerintah absolut adalah urusan pemerintah yang
sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat (politik luar negeri, pertahanan, keamanan,
yustisi, moneter, fiskal, dan agama) pemerintah konkuren adalah pemerintahan di bagi antara
pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintah umum
adalah Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan.
Selain itu UU 23 Tahun 2014 DPRD masih sama kedudukannya dengan UU No 23 Tahun 2004
yakni sebagai bagian dari penyelenggara pemerintahan daerah.

2. Teori Desentralisasi Sentralisasi atau desentralisasi sebagai suatu sistim administrasi


pemerintahan, dalam banyak hal, tidak dapat dilepaskan dari proses pertumbuhan suatu Negara.
Sejarah mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang surut seiring dngan perubahan
konstalasi politik yang melakat dan terjadi pada perjalanan kehidupan bangsa.

3. Teori Kewenangan Dalam literatur ilmu politik, ilmu pemerintahan, dan ilmu hukum
sering di temukan istilah kekuasaan, kewenangan, dan wewenang. Kekuasaan sering disamakan
begitu saja dengan kewenangan, demikian pula sebaliknya Berdasarkan pengertian tersebut
diatas, dapat terjadi kekuasaan yang tidak berkaitan dengan hukum. Dalam hukum publik,
wewenang berkaitan dengan kekuasaan. Kekuasaan memiliki makna yang sama dengan
wewenang karena kekuasaan yang dimiliki oleh Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif adalah
kekuasaan formal.

F. Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Indonesia

Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia sudah diselenggarakan lebih dari satu


dasawarsa. Otonomi daerah untuk pertama kalinya mulai diberlakukan di Indonesia melalui
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang hingga saat ini telah
mengalami beberapa kali perubahan. Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia tersebut telah
mengakibatkan perubahan dalam sistem pemerintahan di Indonesia yang kemudian juga
membawa pengaruh terhadap kehidupan masyarakat di berbagai bidang.

Secara konseptual, pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia dilandasi oleh tiga tujuan
utama yang meliputi tujuan politik, tujuan administratif dan tujuan ekonomi. Hal yang ingin
diwujudkan melalui tujuan politik dalam pelaksanaan otonomi daerah diantaranya adalah upaya
untuk mewujudkan demokratisasi politik melalui partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.

Perwujudan tujuan administratif yang ingin dicapai melalui pelaksanaan otonomi daerah
adalah adanya pembagian urusan pemerintahan antara pusat dan daerah, termasuk sumber
keuangan serta pembaharuan manajemen birokrasi pemerintahan di daerah. Sedangkan tujuan
ekonomi yang ingin dicapai dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia adalah terwujudnya
peningkatan Indeks pembangunan manusia sebagai indikator peningkatan kesejahteraan
masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://feb.unila.ac.id/wp-content/
uploads/Bab_1-Maria-PENGARUH-KINERJA-PELAYANAN-TERHADAP-KEPUASAN-
MASYARAKAT-DALAM-PROSES-PEMBUATAN-SURAT-IZIN-TEMPAT-USAHA-SITUHO-PADA-
DINAS-TATA-KOTA-BANDAR-LAMPUNG.pdf

https://kumparan.com/ragam-info/5-manfaat-otonomi-daerah-beserta-tujuannya-dalam-
pemerintahan-20lvlSrxkW2/full

chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://media.neliti.com/media/
publications/184774-ID-model-otonomi-daerah-pada-masa-orde-lama.pdf

https://bkd.jogjaprov.go.id/informasi-publik/artikel/perkembangan-otonomi-daerah-masa-
kini

Anda mungkin juga menyukai