Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Latar Belakang
Beberapa waktu belakangan semenjak bergulirnya gelombang reformasi, otonomi daerah
menjadi salah satu topik sentral yang banyak dibicarakan. Otonomi Daerah menjadi wacana dan
bahan kajian dari berbagai kalangan, baik pemerintah, lembaga perwakilan rakyat, kalangan
akademisi, pelaku ekonomi bahkan masayarakat awam. Semua pihak berbicara dan memberikan
komentar tentang “otonomi daerah” menurut pemahaman dan persepsinya masing-masing.
Perbedaan pemahaman dan persepsi dari berbagai kalangan terhadap otonomi daerah sangat
disebabkan perbedaan sudut pandang dan pendekatan yang digunakan.
Sebenarnya “otonomi daerah” bukanlah suatu hal yang baru karena semenjak berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia , konsep otonomi daerah sudah digunakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan di daerah. Bahkan pada masa pemerintahan kolonial Belanda, prinsip-prinsip
otonomi sebagian sudah diterapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Semenjak awal kemerdekaan samapi sekarang telah terdapat beberapa peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang kebijakan Otonomi Daerah. UU 1/1945 menganut sistem
otonomi daerah rumah tangga formil. UU 22/1948 memberikan hak otonomi dan medebewind
yang seluas-luasnya kepada Daerah. Selanjutnya UU 1/1957 menganut sistem otonomi ril yang
seluas-luasnya. Kemudian UU 5/1974 menganut prinsip otonomi daerah yang nyata dan
bertanggung. Sedangkan saat ini di bawah UU 22/1999 dianut prinsip otonoi daerah yang luas,
nyata dan bertanggungjawab.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
http://kk-blog-07.blogspot.com/2011/02/makalah-hubungan-pemerintah-pusat-dan.html