NPM : 045028593
HUKUM LINGKUNGAN
Ketersediaan informasi lingkungan yang memadai merupakan syarat mutlak bagi partisipasi
masyarakat yang lebih berkualitas dalam upaya perlindungan lingkungan hidup.
Penelitian ICEL menunjukan terdapat 20 (dua puluh) dokumen lingkungan hidup yang menurut
peraturan perundang-undangan harus dipublikasikan secara proaktif oleh pemerintah, diantara
dua puluh dokumen tersebut, dokumen-dokumen yang hendaknya menjadi prioritas adalah:
1) Izin lingkungan
- Keterlibatan Masyarakat:
Masyarakat dianggap sebagai mitra penting dalam pengelolaan lingkungan. Mereka memiliki
peran aktif dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan kebijakan, dan pemantauan lingkungan.
- Keterbukaan Informasi:
Ketersediaan informasi lingkungan yang akurat, terkini, dan mudah diakses merupakan hal yang
penting.
Masyarakat memiliki hak untuk mengetahui informasi mengenai dampak lingkungan dari
kegiatan industri, kebijakan pemerintah, dan langkah-langkah perlindungan lingkungan yang
diambil.
Dengan informasi yang memadai, masyarakat dapat berpartisipasi secara efektif dalam
pengambilan keputusan terkait lingkungan.
Paradigma ini mendorong kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam
mengatasi masalah lingkungan.
Kolaborasi yang baik antara berbagai pihak dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif dan
berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan.
- Pendekatan Berkelanjutan:
Hukum lingkungan memiliki peran penting dalam pengelolaan lingkungan. Penerapan hukum
yang efektif dan adil diperlukan untuk mendorong kepatuhan terhadap peraturan lingkungan,
menegakkan hak-hak lingkungan, dan memberikan sanksi kepada pelanggar.
Peran serta masyarakat merupakan salah satu bentuk saluran yang diberikan kepada masyarakat,
sehingga mendorong masyarakat untuk secara aktif menuntut pemenuhan hak atas lingkungan
hidup yang baik.
eran serta masyarakat atau yang juga dikenal dengan istilah partisipasi publik adalah elemen
penting dari pengambilan keputusan lingkungan yang baik dan sah secara demokratis. Peran
serta masyarakat merupakan salah satu bentuk saluran yang diberikan kepada masyarakat,
sehingga mendorong masyarakat untuk secara aktif menuntut pemenuhan hak atas lingkungan
hidup yang baik. Saat ini, pengakuan terhadap proses peran serta masyarakat dapat dilihat pada
setiap level kebijakan, baik secara internasional, regional, nasional dan lokal.
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup mempunyai jangkauan luas. Peran
serta tersebut tidak hanya meliputi peran serta para individu yang terkena berbagai peraturan atau
keputusan administratif, akan tetapi meliputi pula peran serta kelompok dan organisasi dalam
masyarakat. Peran serta efektif dapat melampaui kemampuan orang seorang, baik dari sudut
kemampuan keuangan maupun dari sudut kemampuan pengetahuannya, sehingga peran serta
kelompok dan organisasi sangat diperlukan, terutama yang bergerak di bidang lingkungan hidup.
Peran serta masyarakat terutama akan dapat menambah perbendaharaan pengetahuan mengenai
sesuatu aspek tertentu yang diperoleh dari pengetahuan khusus masyarakat itu sendiri maupun
dari para ahli yang dimintai pendapat oleh masyarakat. Dimana berbagai kepentingan,
permasalahan, pengetahuan dan pemahaman masyarakat dapat menjadi sebuah masukan yang
berharga dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
Meningkatkan kesediaan masyarakat untuk menerima keputusan pemerintah. Seorang warga
masyarakat yang telah memperoleh kesempatan untuk berperanserta dalam proses pengambilan
keputusan dan tidak dihadapkan pada suatu "fait accompli", akan cenderung untuk
memperlihatkan kesediaan yang lebih besar guna menerima dan menyesuaikan diri dengan
keputusan tersebut.
Membantu perlindungan hukum. Peran serta pada dasarnya dapat mencegah timbulnya
pengajuan gugatan oleh masyarakat. Apabila pengambilan sebuah keputusan telah diambil
dengan memperhatikan keberatan-keberatan yang diajukan oleh masyarakat selama
berlangsungnya proses pengambilan keputusan, maka akan menghilangkan berbagai keberatan
atau sumber permasalahan yang kedepannya, mungkin berpotensi menjadi perkara di pengadilan.
Selain itu, pada saat peran serta dalam proses pengambilan keputusan, maka berbagai alternatif
dapat dan memang akan dibicarakan, setidak-tidaknya sampai suatu tingkatan tertentu.
Sebaliknya, apabila sebuah perkara sampai pada pengadilan, maka lazimnya perkara tersebut
hanya terbatas atau memusatkan pada suatu persoalan tertentu saja, sehingga tidak terbuka
kesempatan untuk memberikan saran atau alternatif pertimbangan lainnya.