Anda di halaman 1dari 7

Manfaat Hukum Lingkungan

- Sebagai sarana pengaturinteraksi manusia dengan lingkungan agar supaya tercapai suatu keteraturan dan
ketertiban (social order).
- Agar tercipta sebuah pembaruan masyarakat (social engineering).

Peran Hukum Lingkungan dalam pembangunan

- Alat keteraturan, yakni menata perilaku setiap orang dalam interaksinya dengan lingkungan
- Alat keadilan, memiliki peran untuk menciptakan keadilan bagi semua dalam kerangka penataan dan
pengelolaan lingkungan atas sumber daya alam
- Alat rekayasa sosial, berperan merubah sikap social masyarakat,mengarahkan perilaku budaya setiap
orang kepada paradigma pemanfaatan, pengelolaan energi/sumber-sumber alam dengan pola efisien
dengan mengurangi kerusakan dan dampak, demikian juga terciptanya interaksi lingkungan yang
bertujuan menyerasikan pembangunan dengan lingkungan

Sumber Hukum

- Sumber hukum materiel: sumber dari mana materi hukum diambil. Sumber hukum ini menjadi faktor
yang membantu menentukan isi atau materi hukum. Contoh: agama, kesusilaan, kehendak Tuhan, akal
budi, hubungan sosial, dll
- Sumber hukum formal: peraturan yang memperoleh kekuatan hukum. : – Undang-undang (statute) –
Kebiasaan (custom) – Keputusan hakim (jurisprudentie) – Traktat (treaty) – Perdapat pakar hukum
(doktrin)

M-2 ENVIRONMENTAL PUBLIC POLICY

Pengertian

”rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang pemerintahan, organisasi, dll”

”tindakan yang mengarah pada tujuan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu
sehubungan dengan adanya hambatan  hambatan tertentu seraya mencari peliang-peluang untuk mencapai tujuan
atau mewujudkan sasaran yang diinginkan”

”arah tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh suatu aktor atau sejumlah aktor dalam mengatasi
suatu masalah atau persoalan”

Pedoman Tindakan untuk tujuan tertentu ≠ Hukum memaksa atau melarang perilaku. Contoh:pembayaran pajak.

Impilkasi Konsep

Kebijakan berorientasi pada maksud dan tujuan, bukan sesuatu yang terjadi begitu saja melainkan sudah
direncanakan oleh aktor yang terlibat dalam sistem politik
Suatu kebijakan tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan berbagai kebijakan lainnya dalam masyarakat

Kebijakan adalah apa yang sebenarnya dilakukan oleh pemerintah dan bukan apa yang diinginkan oleh pemerintah
Kebijakan dapat bersifat positif dan negatif

Kebijakan harus berdasarkan hukum sehingga memiliki kewenangan (masyarakat) untuk mematuhinya

Tahapan pembuatan

1. Penyusunan agenda: Proses memaknai dan memperhitungkan permasalahan dan agenda publik
2. Formulasi kebijakan: Masalah yang masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para
pembuatan kebijakan. Masalah-masalah tersebut didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan
masalah yang terbaik (berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada)
3. Legitimasi kebijakan: memberikan otorisasi pada proses dasar pemerintahan
4. Evaluasi: kegiatan estimasi atau penilaian kebijakan dari substansi,implementasi dan dampak.

Kebijakan dibuat oleh administrator negara/administrator public.

Tingkat nasional adalah seluruh lembaga negara, yaitu lembaga legislatif (MPR, DPR), eksekutif (Pemerintah
Pusat, Presiden, dan Kabinet), yudikatif (MA, Peradilan), dan lembaga akuntatif (BPK). Di tingkat daerah kota,
lembaga administratur publiknya adalah Pemerintah Daerah Kota dan DPRD Kota.
Kebijakan untuk mengatur kehidupan bersama atau kehidupan publik, bukan kehidupan orang seorang atau
golongan.

Public Policy ----- Hukum ( Dilegalisasikan) tanpa adanya legalisasi dari hukum tentu akan sangat
lemah.

Kebijakan publik umumnya dilegalisasikan dalam bentuk ketetapan hukum adalah untuk menjamin legalitasnya.

Environmental public policy “merupakan bagian fundamental didalam mengartikulasikan sekaligus


mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam hukum lingkungan itu sendiri”.

Hukum mempunyai kedudukan dan arti penting dalam pemecahan masalah lingkungan dan berfungsi sebagai
dasar yuridis bagi pelaksanaan kebijakan negara/pemerintah dalam mengelola lingkungan hidup.

Apabila Kebijakan lingkungan kemudian dirumuskan dalam rangkaian norma yang tertuang dalam peraturan
perundang-undangan lingkungan, maka dalam arti sempit dapat disebut sebagai kebijakan hukum lingkungan atau
politik perundang  undangan di bidang lingkungan hidup.

Kebijakan Hukum Lingkungan:

Penentuan konsep, proses, strategi, dan siasat yang terumuskan secara sistematis berkenaan dengan rencana,
program, proyek, dan kegiatan pemerintah dan masyarakat sebagai sarana pencapaian tujuan pengelolaan
lingkungan hidup melalui pendayagunaan peraturan perundang-undangan beserta kelembagaannya.

Serangkaian tindakan hukum sebagai wujud nyata dari kewenangan Pemerintah atau berkaitan dengan
pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat terkait dengan persoalan
lingkungan.
Menentukan kebijakan lingkungan

- Jumlah penduduk meningkat, menyebabkan peningkatan aktivitas ekonomi


- Penurunan SDA (kuantitas dan kualitas)
- Terganggunya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

Kebijakan lingkungan harus menjawab permasalahan yang ada, sehingga terciptanya pengelolaan
lingkungan yang berkelanjutan.

M-3 ASAS HUKU LINGKUNGAN

PERKEMBANGAN HUKUM LINGKUNGAN GLOBAL

1. Tragedi lingkungan antar negara


2. Penelitian ilmiah

1972 STOCKHOLM DECLARATION

Stockholm Declaration on Human and Environment” memproklamirkan (tujuh) isu utama yang berhubungan
dengan manusia dan lingkungannya: - pengakuan antarhubungan yang tidak dapat memisahkan manusia dan alam
- perlindungan lingkungan adalah isu utama (major issue) bagi manusia dan pemerintah, - kerusakan lingkungan
di negara-negara berkembang banyak disebabkan oleh kemiskinan - bertambahnya jumlah penduduk menjadi
masalah besar dalam perlindungan lingkungan, sudah saatnya umat menusia bersungguhsungguh untuk
memperbaiki lingkungan - umat manusia-pemerintah-dunia harus berani mengambil tanggung jawab untuk
kemaslahatan Bersama.

ASAS

1. “Sustainable development” (pembangunan berkelanjutan) yang diartikan sebagai “pembangunan yang


memenuhi kebutuhan generasi masa kini dan tidak mengompromikan kemampuan generasi mendatang
untuk memenuhi kebutuhan mereka”
2. Man has fundamental rights to good environment (manusia memiliki hak fundamental atas lingkungan
yang baik)
3. Natural resources shall be safeguarded for future generation (kekayaan alam harus dijaga untuk generasi
mendatang)
4. Discharge of toxic substances or of other substances must be halted (pembuangan bahan beracun
berbahaya harus dihentikan).
5. States shall prevent pollution of the seas (negara-negara harus mencegah pencemaran laut)

1992 RIO DECLARATION

2002 JOHANNESBURG DECLARATION

PRINSIP-PRINSIP HUKUM LINGKUNGAN


M-4 KEWENANGAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

KEDUDUKAN HUKUM LINGKUNGAN DALAM SISTEM HUKUM


M-5 INSTRUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

RPPLH DAN KLHS

ASPEK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

EKONOMI-SOSIAL-LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai